Zahra subastian mahasiswi berparas cantik,pintar dan juga humoris di sukai banyak teman-temanya karena sering membantu merekah dalam hal apapun dibidang akademik maupun materi.
Erland Anggara pria tampan bermata tajam CEO perusahaan besar berjulukan sang Casanova.
karena kebetulan yang tidak di sengaja merekah menghabiskan waktu bersama di kamar hotel yang membuat Zahra sangat membencinya.
ikuti kisahx akankah merekah bersama atau saling menjauh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kheysa absoda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
usaha pelarian 01
saat pagi hari sepasang sejoli sedang berpelukan di balik selimut, bahkan sinar matahari yang masuk melalui celah-celah jendela tidak membuat merekah terbangun, merekah baru saja tertidur saat menjelang pagi. bahkan ponsel milik sang gadis sudah sekian kalinya berdering pertanda bahwa seseorang sedang menelfon dirinya,tapi sang pemilik Masi asyik menikmati mimpi indahnya.
jam 8 pagi Zahra perlahan membuka matanya, dia merasakan jika tubuhnya sedang menahan beban berat pada perut rata miliknya. mengalihkan pandangan kebawah dan melihat tangan besar sedang memeluknya sangat posesif, bahkan membenamkan tubuhnya pada pelukannya. Zahra mengalihkan pandangannya pada wajah pemilik tangan tersebut seorang pria yang sangatlah tampan, dia mencoba mengigat apa yang telah terjadi padanya mengapa dirinya bisa berakhir pada pelukan hangat sang pria.
setelah mengumpulkan ingatan, matanya langsung melotot. dia mengigat setelah meminum jus yang tersedia di hadapannya, dia mulai hilang kesadaran. dan Ryo teman seprofesi dengan nya yang telah menjebak dirinya, bahkan telah berusaha melecehkan nya tidak jauh dari toilet. untung ada seorang pria yang yang menolongnya, dia sangat ingat jika pria itu adalah orang yang sama yang sudah menghabiskan malam dengannya. bahkan dia yang meminta untuk di sentuh, Zahra langsung menggigit bibir bawahnya. ini adalah sepenuhnya kesalahannya bukan lelaki yang sedang memeluknya.
Zahra berusaha melepaskan pelukan Erland pada tubuhnya dengan sangat hati-hati, dia sangat berharap jika pria itu tidak terbangun dari tidur indahnya. setelah berusaha dengan keras akhirnya terlepas juga, Zahra turun dari ranjang dengan sangat hati-hati mencari baju miliknya semalam, tapi tidak menemukan nya.
dia berjalan dengan pelan menuju lemari dan berharap bisa menemukan pakaian yang bisa dia gunakan, Zahra mengambil kemeja berwarna hitam milik erland kemudian memakainya.dia seperti menggunakan dress, walaupun dia memiliki postur tubuh yang tinggi untuk ukuran seorang wanita tapi Erlang Masi jauh lebih tinggi. Zahra juga mengambil segitiga milik Erland dan memakainya dengan cepat sebelum sang pemilik bangun dari mimpi. dia merasa aneh pada bagian bawah nya jika tidak memakai dalaman.
Zahra berjalan ke arah sofa dia melihat tas miliknya beda di sana, dia memeriksa barang miliknya terlebih dahulu sebelum berjalan ke arah pintu, tapi sebelumnya dia berbalik melihat wajah tampan pria yang berada di atas ranjang. setelah puas menatap wajahnya dia membuka pintu dan menutup nya kembali dengan hati hati agar sang pemilik kamar tidak terbangun, sekarang bukan saatnya dia meratapi nasibnya tapi harus pergi sebelum pria tampan tersebut meminta pertanggung jawaban padanya.
"apa yang telah ku lakukan, aku harus pergi secepatnya dari tempat ini, semoga dia tidak pernah mencari ku, papi akan sangat kecewa padaku...," batin Zahra saat melangkah menjauh dari kamar Erland menuju ke lift yang akan membawanya ke lantai dasar.
saat melewati lobi hotel Zahra berjalan dengan cepat menuju ke arah mobil miliknya dan membuka pintu dengan kasar.
"aku telah mengecewakan papi hiks...hiks...., aku sudah kehilangan kehormatan karena kebodohan ku hiks...hiks..."Zahra menangis dengan keras saat duduk di balik kemudi.
setelah puas menangisi nasibnya Zahra melajukan mobilnya dengan sangat pelan, dia berusaha konsentrasi agar tetap tenang, walaupun air matanya masih saja mengalir membasahi pipi putihnya.
"aku harus bicara dengan Tante Widi...., aku akan menelfon nya dulu...," ucap Zahra pada dirinya sendiri dan menepikan mobilnya.
"halo..., Tante dimana...???" tanya Zahra saat Tante Widi mengangkat panggilan darinya.
---------
"aku akan ke sana...," ucap Zahra sebelum mematikan sambungan telepon.
Zahra mulai menjalankan mobil miliknya dengan perlahan menuju butik. setelah memarkirkan kendaraan miliknya dia melangkah dengan cepat menuju keruangan Widi pada lantai atas. membuka pintu ruang kerja sang tante dengan kasar dan langsung memeluk sang pemilik ruangan yang sedang duduk di sofa dengan sangat erat sambil menangis.
" hey...., kamu kenapa sayang...???" tanya sang Tante tapi Zahra tidak merespon dia masih saja menangis.
melihat ponakan cantiknya datang dengan ke adaan yang tidak baik, Widi yakin jika sesuatu hal yang buruk telah terjadi. tetapi dia membiarkan saja dulu sang ponakan menumpahkan kesedihannya. hampir satu jam Zahra berdiam dengan kesedihannya bahkan sudah berbaring pada sofa dengan mengunakan paha sang Tante menjadi bantalnya, dia membenamkan wajah cantik nya pada perut rata Widi sambil melingkarkan tangannya.
"kamu sudah tenang Hem..." tanya Widi lagi sambil mengelus rambut panjang ponakannya.
"iya...," jawab Zahra pelan.
"kamu kenapa sayang...." tanya Widi lagi
"Ara membuat kesalahan besar Tan..." jawabnya dengan pelan masih membenamkan wajahnya pada perut Widi
" ada apa Hem..." tanya Widi dengan sayang dia tidak ingin menekan ponakannya.
" semalam Ara menghabiskan malam dengan seorang pria..., papi pasti akan marah padaku...." jawab Zahra Jujur
"apa...!!!!, astaga Ara, siapa pria itu...???? pekik Widi dia tidak menyangka jika ponakanya akan melakukan kesalahan yang sangatlah besar.
"Ara tidak mengenalnya Tan..., tapi dia pria yang sama yang memandang Ara saat di kafe..." Zahra memang blom mengenal Erland tapi dia yakin dia pria yang sama,karena saat di kafe dia melihat wajah pria tampan itu dengan jelas.
"kenapa kamu melakukannya Ra, astaga...." Widi mengusap wajahnya dengan kasar.
Ara duduk di sofa dengan wajah anehnya, mata yang sudah memerah karena terlalu lama menangis dengan rambut panjang miliknya yang acak-acakan. Zahra memandang wajah cantik Tante Widi dan menceritakan segalanya apa yang telah terjadi kepadanya semalam di hotel karena ulah teman yang ingin menjebaknya. sehingga berakhir dikamar pria tampan yang dia kenali, bahkan usaha pelariannya pagi tadi, tanpa menyembunyikan apapun.
"maafin Ara Tan....," memandang wajah Tantenya dengan wajah bersalahnya dia bahkan menangis kembali.
Widi langsung menarik Zahra masuk dalam pelukannya" ini bukan kesalahan mu sayang...." Widi bahkan ikut menangis.
"Ara sudah tidak suci lagi, Ara sudah mengecewakan papi hiks...hiks..."
"Tante harus menemui pria itu, dan meminta pertanggung jawaban padanya...."
"jangan Tan, ini kesalahan Ara, dia pria yang memiliki kekuasaan, bahkan kamar hotel yang dia tempati di lantai paling atas. dia lelaki dewasa bagaimana jika telah memiliki keluarga, Ara tidak ingin menghancurkan rumah tangga orang lain karena kesalahan Ara....!!! Ara memohon pada tantenya.
"tapi sayang dia sudah merusak masa depan milikmu..???"
"Tan pleace, Ara tidak ingin merusak hidup orang lain karena kesalahan Ara, aku harus menghindari nya Tan, Ara tidak ingin papi tau dan kecewa pada Ara...."
"jadi kamu maunya gimana Ra..., bagaimana kalau kamu hamil....??? tanya Widi
"Ara tidak akan hamil Tan, sepertinya dia memakai pengaman..." jawab Ara karena saat terbangun tadi pagi miliknya bersih tanpa cairan apapun hanya merasakan sakit.( kamu tidak tau saja Ara, jika bang Erland semalam sudah membersihkan nya saat kamu terlelap, tentu saja kamu tidak merasakan apapun karena kelelahan hehehehe....)
"terserah kamu aja...., tapi kita harus bagaimana....???? Widi sampai mengacak-acak rambutnya karena bingung.
" Ara akan akan tetap berangkat hari ini, aku tidak ingin dia menemukan ku, tapi bagaimana jika dia mencari Ara Tan, Ara takut....???" tekad Ara akan menjauh sesuai rencananya.
"hufff ......, Tante akan menghubungi seseorang semoga Saja dia bersedia membantu..???" Tante Widi akan menelfon pak duda tampan miliknya.
mengambil ponsel mahalnya dan mencoba menghubungi seseorang.
"halo, apa aku mengganggu..." Tanta widi dengan sopan karena ada maunya hehehe...
---------
"aku memerlukan bantuan darimu...???
--------
"keponakanku akan berangkat ke Prancis siang ini karena ada kerjaan, apa kamu bisa memesankan tiket untuk nya....????
---------
"baiklah aku akan mengirimkan nya sekarang....." sang duda meminta identitas Ara.
---------
"kabari aku dengan segara..." ucap Widi sebelum memutus panggilan.
Widi sengaja meminta tolong pada pak duda memesankan tiket untuk Zahra ke perancis siang ini, agar bisa mengelabui jika suatu saat dia mencari keberadaan Zahra dia akan mengira jika Zahra terbang ke sana, karena terdaftar pada manives penumpang. tetapi Zahra akan ke Jerman pada penerbangan sore hari.
next baba selanjutnya yah bestiii....
Tolong penulis lebih mencari bagaimana cara penulisan EYD yang baik dan juga penulisan bahasa inggrisnya
Siap2 aja si Nom2 bsk banjir hadiah dari kakak2 nya 🤗🤗
what the maksud 'digoyang' bocah??? bikin otak ngeres aja tuh cabe2an 🤣🤣