Leana harus menelan kenyataan pahit saat kedua orang tuanya bercerai. leana terpaksa pindah ke amerika dan tinggal bersama oma juga opa nya. leana juga harus meninggalkan pria yang ia cintai secara diam-diam.dengan membawa kesalah fahaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Satu minggu sudah leana juga hito menghabiskan waktu berdua di amerika. Kini saatnya mereka kembali ke indonesia, kembali menjalani aktifitas masing-masing
"2 minggu lagi yuk ay kita liburannya" rengek hito manja membuat leana terkekeh, tak menyangka pria yang kini telah resmi menjadi pacarnya 1 minggu lalu bisa melakukan hal itu, hal yang tak pernah lea lihat selama kenal dengan nya
"ngga ada ya, sekarang kita balik dulu. Dari kemarin daddy udah telponin kakak kan bilang suruh balik kantor. Arda juga sama kak butuh lea buat nanganin kasus berikutnya" ucap leana dengan lembut
"tapi kakak masih kepengen berduaan sama kamu ay" serunya manja
"kan kita bisa pacaran di apartemen" usul leana
"beda ay, kakak pengen suasananya beda aja." kilah hito
"kita rencanain liburan selanjutnya aja ya"
"beneran ya... Tapi kali ini kakak yang tentuin tempatnya" ucap hito dan di angguki oleh leana
Mereka pun sudah duduk di kursi kelas 1 pesanan hito, ia ingin memberikan kenyamanan pada gadisnya, sepanjang perjalanan hito selalu menggenggam tangan leana dengan sayang, sesekali ia mencium punggung tangan itu. Awalnya leana sempat risih juga dengan sikap hito yang berubah 180° tapi setelah 1 minggu menjadi pacarnya membuatnya terbiasa dengan sikap manja pria tampan ini
"ay... Kakak ada sesuatu buat kamu...." ucap hito pada gadisnya, membuat leana menatap pria itu
"hadiah apa lagi.? Kakak udah kasih hadiah banyak sama lea"
"tutup mata kamu dulu" leana pun menuruti apa yang di katakan hito, namun dengan jahil hito malah mencium bibir leana singkat
"kakak ih..." rengek leana yang mengira hito hanya mengerjai nya saja
"hahaha... Maaf.. Maaf.. Kakak minta hadiah balasan nya duluan baru kasih hadiah ke kamu. Ayo tutup matanya lagi" pinta hito
Hito mengeluarkan kotak yang sejak awal ia bawa bersamanya namun belum sempat ia berikan pada wanita ini. Hito memasangkan kalung di leher leana, leana sempat kaget saat tangan hito menyentuh lehernya. Leana meraba benda aneh di lehernya
"kak... " ucap leana tertahan saat ia melihat kalung cantik yang sudah terpasang di lehernya
"ini adalah bukti kalau kakak sayang sama kamu ay, kamu lihat di liontin planetnya" leana pun menuruti perkataan hito
"nama lea..." ucap leana melihat ada ukiran namanya di sana
"sekarang lihat cincin nya" pinta hito lagi
"CD.?" tanya leana bingung
"itu inisial nama kakak ay, Cristover Delhito. Kamu adalah planet kakak dan kakak akan selalu melindungi kamu apapun yang terjadi. Jadi kamu jangan pernah merasa sendiri ya" jelas hito pada gadisnya
Leana memeluk hito setelah mendengar alasan pria itu memilih kalung dengan liontin planet saturnus sebagai hadiah untuknya
"makasih sayang... Makasih buat semuanya. Jangan pernah berubah ya. Lea pernah di kecewakan orang terdekat lea, jadi jangan pernah jadi salah satu dari mereka
"Bila tak sengaja diriku menyakitkan mu, beri isyarat padaku, agar cepat kumohon maaf padamu, disaat indah dan sedih. Terima kasih karena kau mencintaiku"
Leana menatap pria tampan itu dengan mata berkaca-kaca, mendengar pria itu melantunkan sebaris lagu yang memyentuh hatinya
"lea baru sadar kalo sayang nya lea pinter banget gombal ya"
"ini bukan gombal ay, ini tuh ungkapan perasaan kakak sama kamu, romantis gitu kata orang-orang" ucap hito sambil mencubit hidung gadisnya. "oh iya kayanya kakak ngga tinggal di apartemen lagi deh" sambung nya
"kenapa..?" tanya leana heran
"kakak takut ada yang minta di temenin tidur" jawab hito asal
"enak aja, kemaren siapa yang ngerengek minta tidur di kamar yang sama..?"
"itu maksudnya ay... Kakak ngga mau khilaf, jadi kakak sebisa mungkin ngga ngelakuin hal yang lebih nekat"
"iya... Apapun yang kakak bilang, lea nurut"
"huh... Padahal sayang banget ya, bisa aja kan kita langsung di nikahin"
"enak aja... Lea masih mau kerja kak, nanti kalau lea udah bosen baru lea nikah ya. Lea cuma mau jadi ibu rumah tangga aja. Ngurus anak dan suami lea nantinya.."
"as wish you ay..."
.
"ini bener kalo lea pulang sekarang?" tanya alya memastikan
"iya, kayanya sebentar lagi landing.. Udah tungguin aja" jawab jiana yakin
Mereka pun akhirnya duduk menunggu sambil matanya melihat ke arah pintu keluar. Tak lama mereka melihat wanita cantik yang mereka tunggu sedang menggeret kopernya. Rora, alya dan jiana langsung kompak berdiri dan berlari ke arah wanita itu.
"Bestie...." teriak mereka membuat leana kaget
Ke empat sahabat itu berpelukan di sana membuat leana celingukan mencari seseorang
"udah ih malu, kalian ngapain lagian di sini..?" tanya leana heran
"jemput kesayangan kita dong, mastiin kalo kamu beneran pulang dan ngga ngilang kaya sebelumnya" jawab jiana
"bener banget tuh.. Eh btw, ke rumah dulu yuk di tungguin tuh sama mommy" ujar rora membuat leana memgingat obrolan hito dengan mommynya
"Ehmmm..." sebuah suara membuat mereka mengalihkan pandangan mereka dam membuat ke tiga sahabat leana kaget
"loh kak, ngapain berdiri di sana..?" tanya rora heran melihat kakaknya yang berdiri tak jauh dari mereka
"kamu ini ya, padahal kakak bareng sama leana tadi, tapi kamu ngga liat kakak yang tampan ini, sungguh adik durhaka" kesal hito
"kayanya baru denger kak hito panggil leana, biasanya lea atau dek bahkan sekarang panggilannya tambah.. Ah.. sayangnya aku lucu banget sih pengen unyel-unyel tuh perut kotaknya" Batin leana yang geli sendiri
"lah mana rora tau, rora ke sini kan cuma mau jemput sahabat rora.. Udah puas main sama pacarnya?" tanya rora kesel sambil merangkul pundak leana
"bilang aja kamu cemburu kalo kakak punya pacar.." ledek hito mengangkat dagunya sombong
"engga ya... Mana ada...lagian rora ngga yakin kalo pacar kakak lebih cantik dari leana, ah Udah ah ayo pulang, mommy udah nungguin" ujar rora yang kesal sendiri, sedang hito dan leana saling lempar pandangan
Mereka pun berjalan menuju mobil yang mereka bawa. Hito terpaksa menjadi supir dadakan, di sampingnya ada rora sedangkan ke tiga orang lainnya duduk di belakang.
"loe tadi 1 pesawat sama kak hito le..?" tanya rora sambil melihat ke arah belakang
"emangnya ada larangan lea ngga boleh 1 pesawat sama kakak.?" bukan leana yang menjawab malah hito yang menjawab ia kesal karena kebersamaannya di ganggu sahabat pacarnya, alhasil ia hanya bisa mencuri pandang lewat kaca spion
"ih sewot banget sih, udah pak supir diem aja ya" potong rora pada kakaknya membuat ketiga orang sahabat yang duduk di belakang punya hiburan sendiri.
"loe ya ra kalo ngga adu mulut sama kak hito berasa ada yang kurang ya" leana mencoba melerai ke dua orang itu
"gimana kalo adu mulutnya ganti sama kamu dek, bosen nih berantem mulu sama rora" ucap hito yang melihat ke arah leana lewat kaca spion nya dan di balas mata melotot oleh leana membuat hito terkekeh. Ia malah membayangkan ciumannya dengan pacarnya itu
"le.. Lea mana berani berantem sama kakak.." jawab lea sambil menunduk membuat rora salah faham
"kakak ih... Lea jadi takut tuh sama kakak, udah kakak diem aja, biar kita selamat sampe rumah" rora memukul pelan bahu kakaknya itu karena tak enak hati pada leana, padahal leana menunduk karena malu, ia juga kembali mengingat ciumannya dengan hito.