Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ajeng Merawat Dafa
Dafa melihat Ajeng masih tertidur,lalu Dafa bangun dan duduk di kasur,namanya yang tidak pakai baju merasa dingin,walau sudah ngga panas dingin tapi kepala Dafa masih terasa pusing.
Dafa berniat turun dari ranjang,karena pusing jadi Dafa sedikit kesusahan.
"Tuan sudah bangun,, Tuan mau kemana,,biar saya bantu,,"sambil berdiri dan mengusap matanya,Ajeng semalam tidak tau kalau Dafa tidak pakai baju.
"Saya mau ambil kaos,tolong ambilkan di lemari,,"Ajeng langsung mengambilkannya.
"Yang mana tuan bajunya,,?"
"Yang mana aja,yang penting baju,,"Ajeng mengambil satu,dan memberikan pada Dafa.
Dafa yang lemas memakai bajunya sedikit kesulitan,"Saya bantu ya Tuan,,"Dafa menjawab Iya.
Sekarang Dafa sudah pakai baju dan tiduran lagi.
"Kepala saya pusing,tolong ambilkan obat,"
"Tapi tuan belum makan,saya buatkan bubur dulu ya tuan,,sebentar kok ngga lama,,"
"Ngga usah,,saya minum saja,"
"Tetap ngga boleh tuan,kata suster Mita bahaya kalau minum obat dengan perut kosong,tuan tetap di sini aja dan saya akan cepat buat buburnya,"Ajeng langsung keluar dari kamar Dafa menuju dapur.
Ajeng membuat bubur dari nasi yang sudah matang,jadi cepat jadi.
Ajeng lalu mengambil Obat dan minum sambil menunggu bubur matang,Ajeng juga cuci muka dan berkumur.
Ajeng membuat teh manis untuk dirinya juga,Ayam dan sambal yang semalam di buatnya di keluarkan dari kulkas karena mau di hangatkan.
Bubur sudah jadi,Ajeng membawanya ke kamar Dafa,lalu Ajeng membantu Dafa bangun untuk duduk dan sedikit bersandar di sandaran ranjang,Ajeng ngga merasa sungkan karena Ajeng berfikir tuanya sakit jadi perlu bantuan nya.
Setelah Posisi duduk Dafa nyaman,Ajeng memberinya minum dulu,selesai Dafa minum Ajeng memberikan buburnya pada Dafa agar di makan.
Ajeng diam sambil melihat Dafa,"Kamu ngapain berdiri di situ,pergilah nanti Saya panggil kamu kalau saya butuh bantuan,"
"I,,iya Tuan,,"
Ajeng keluar dari kamar Dafa,Ajeng yang semalam tidak makan,sekarang sudah merasa lapar,Ajeng lalu menghangatkan ayam gorengnya juga sambel.
"Aku juga laper tuan,,gara gara tuan sakit ,semalam saya jadi ngga makan malam,,"Ajeng ngomong sendiri sambil menyiapkan nasi buat dirinya.
"Kamu ngga iklas merawat saya semalam,,"tiba tiba ada Dafa,dan Dafa dengar yang di katakan Ajeng.
"Tu,,tuan,,bukan begitu tuan,,saya hanya bicara sendiri saja,saya ikhlas kok merawat tuan,,tuan sudah selesai makan buburnya,"Sambil Ajeng mengambil mangkok di tangan Dafa.
Ajeng merasa takut ,takut Dafa marah padanya atas ucapannya tadi.
"Tuan sudah minum obatnya belum,"
"Sudah,,"sambil berjalan ke sofa,dan memegangi kepalanya.
Dafa jalanya sedikit sempoyongan,Ajeng Reflek memegangi tangan Dafa.
"Tuan biar saya bantu,,Tuan ke kamar saja yah,biar istirahat,,"Dafa menurut dan jalan menuju kamar.
Dafa tiduran lagi,Ajeng menyelimutinya,"Tuan istirahat yah,biar nanti setelah istirahat badanya enakan,"Dafa tidak menjawab tapi memejamkan matanya.
Ajeng lalu keluar setelah Dafa memejamkan matanya,saat terdengar pintu tertutup Dafa membuka matanya lagi.
"Walau dia anak kecil dan belum pernah bekerja,tapi dia sangat pintar mengurus semuanya,bahkan dari segi memasak dia sangat pintar,,"Dafa bicara dalam hatinya.
Ajeng lanjut makan,Ajeng makan habis cukup banyak,"Ini sangat enak,kalau di rumah makan pake ayam goreng begini sebulan sekali juga jarang,di sini ayam sebanyak ini hanya aku yang makan,jadi inget Adek,,kalau ada ayam goreng pasti kita berebut,"
Ajeng selesai makan,Ajeng lanjut beres beres,dari menyapu mengepel ,mencuci baju dan yang lainya,jam 11 siang Ajeng memasak untuk Dafa makan.
Ajeng memasak sayur bening Bayam kasih jagung manis dan menggoreng tempe.
Dafa bangun ,badanya sudah enakan,Dafa ke kamar mandi untuk cuci muka juga ganti baju karena baju dan celananya sudah basah terkena keringat.
Selesai itu semua Dafa keluar dari kamar,"Ajeng,,buatkan saya teh manis hangat,"
"Tuan sudah bangun,,duduk dulu tuan,takutnya tuan lemas,,saya akan buatkan dulu,"
Dafa duduk dan di meja juga sudah ada tempe goreng,Dafa yang melihatnya langsung mencicipinya.
Karena masih hangat jadi rasanya lebih enak,Dafa terus memakan tempenya,saat teh Jadi Dafa sudah makan tempe goreng 3 potong.
"Ini Tuan tehnya,,tuan mau makan sekalian ngga,,?"
"Boleh,ambilkan saya nasi,kamu masak apa,?",
"Sayur bening tuan "
"Sayur bening itu apa,,?"
"Oh ini,,sayur bayam Trus kasih jagung,"
Ajeng mengambilkannya di mangkuk kecil,biar Dafa mencicipinya dulu.
"Gimana Tuan,,enak ngga,,"
"Enak,,rasanya segar di tenggorokan ,"
Dafa lalu makan,dan Ajeng duduk di depanya,sambil Ajeng meladeni,Ajeng tidak sadar kalau sekarang sudah tidak sungkan lagi.
Saat melihat nasi Dafa tinggal sedikit,Ajeng mengambilkan obat dan air putih untuk Dafa minum.
"Tuan,,jangan lupa minum obatnya,"
"Iya terimakasih,"Ajeng sambil menyiapkan obatnya.
Setelah selesai maka Dafa menuju ruang depan dan duduk di sofa.
"Ajeng,,"
"Iya Tuan,,tunggu sebentar,,"Ajeng yang sedang cuci piring langsung menghentikan ya.
"Iya Tuan ada apa,?"
"Ada buah ngga,,"
"Buah,,buah apa ya tuan,,"
"Ya buah buahan,kaya melon ,apel,pir,,kaya gitu,ada ngga,,?"
"Maaf tuan,,buah kaya gitu ngga ada,kemarin uang yang tuan kasih saya beli sayur semuanya,,"
"Besok besok beli buah buahan,saya suka ngemil buah,,"
"Baik tuan,,"
"Ya sudah Sanah balik kerja,"
Ajeng kembali ke dapur,Dafa lalu menelfon Salim.
"Lim,,tolong belikan saya buah buahan,yang banyak yah,melon,pisang,apel ,pir sama jeruk,antar ke apartemen sekarang,,"
"Baik pak,,"
"Dan juga bawa berkas yang perlu di tandatangani saya,saya hari ini ngga kerja ,sedang ngga enak badan,"
"Iya Pak,,"telfon pun mati.
Dafa sambil melihat tv juga melihat ke Hp nya,ada pesan masuk dari anaknya.
"Papah,,,Dede udah pulang ke rumah,papah kapan balik,Dede kangen,,"Dafa hanya membacanya,karena rasanya sedih saat mengingat kelakuan istrinya.
Dafa sangat menyayangi anaknya,walaupun bukan darah dagingnya,karena Dafa menikahi Istrinya saat istrinya mengandung 3 bulan.
"Papah juga kangen Dek,,tapi Papah belum ingin pulang,karena mamahmu membuat Papah kecewa,,"katanya dalam hati sambil melihat ke layar hpnya yang memperlihatkan gambar anaknya yang sudah mau remaja.
Dafa lalu menelfon seseorang,"Saya ingin kamu mengikuti istri saya,kemana saja dia pergi dan ngapain aja dia ,kamu harus tau itu,"
Setelah itu telfon di matikan,"Kamu membuatku kecewa,,jadi jangan harap Aku akan mengampuni mu,,Aku akan pergi meninggalkanmu kalau perusahaan ku sudah maju dan sukses,Aku ngga akan membutuhkan mu dan tidak peduli padamu lagi,,"
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭