Dita terpaksa menikah dengan pria CEO lumpuh dan dikenal impoten, menggantikan kakak nya Dora yang kabur bersama dengan Ricardo, pacarnya.
Dita tidak menyangka kalau suaminya adalah pria tampan dan tidak impoten seperti kabar yang beredar.
Dora menyesal telah kabur bersama dengan kekasih nya setelah mengetahui kalau calon suaminya yang kini menjadi suaminya Dita adalah pria sempurna sesuai kriteria nya.
Ikuti cerita lengkapnya di Novel
WANITA PENGGANTI CEO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Emon mengajak jalan-jalan ke pusat perbelanjaan di kota. Dita sebenarnya tidak hobi berbelanja dibandingkan dengan Dora yang suka bergaya hidup mewah.Karena Emon memaksa Dita, akhirnya mau tidak mau Dita mengikuti ajakan suaminya tersebut.
Emon memborong baju-baju dengan model terkini dengan harga cukup fantastik untuk Dita. Asisten Emon, Ervan yang diajaknya ikut dalam kegiatan shoping itu sampai kerepotan membawa paper bag dan tas belanjaan dari barang-barang yang di beli oleh Emon. Dari baju, tas wanita, sepatu wanita serta aksesoris wanita sesuai selera Emon diborong nya.
"Kak Emon! Semuanya ini untuk aku? Apakah tidak terlalu banyak? Sudah cukup saja kak! Sedangkan barang-barang ku di rumah banyak dan ada beberapa yang masih baru belum juga dipakai," kata Dita.
"Barang-barang kamu yang sudah lama itu nanti dibuang saja, sayang! Itu model lama dan sudah tidak pantas kamu pakai sebagai istri seorang pemuda yang sukses di dunia bisnis," sahut Emon seraya menggandeng tangan Dita.
"Sekarang aku akan mengajak kamu ke salon dulu. Oke?" ajak Emon seraya mengajak Dita ke sebuah klinik kecantikan di mall itu.
"Eh?? Ini? Tapi aku tidak mau potong rambut, kak!" kata Dita.
"Tidak harus potong rambut sayang!" sahut Emon.
"Tuan, nona! Ada yang bisa kami bantu?" ucap salah satu pegawai klinik kecantikan di tempat itu. Dita diam menatap suami nya.
"Tolong make over istri saya ini yah! Pastikan dari atas sampai ujung kaki semua mendapatkan perawatan. Baik ujung kuku tangan maupun ujung kuku kaki," perintah Emon.
"Baik, tuan! Kami akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk istri, tuan! Mari nona, ikut dengan kami!" kata salah satu karyawan di klinik kecantikan itu. Dita mengikutinya setelah Emon menyuruhnya mengikuti pegawai di salon tersebut.
Emon kini mendatangi Ervan dan mengajaknya ngopi bersama di tempat tongkrongan kafe di dalam mall tersebut.
*****
"Ervan, setelah ini kamu urus segala sesuatu nya untuk pesta pernikahan ku dengan Dita secara besar-besaran. Di mana di pesta itu aku akan menunjukkan wajah asliku. Mulai sekarang aku tidak akan bersembunyi di balik topengku. Seperti sekarang ini. Aku akan menunjukkan pada dunia kalau aku sudah soul out dan menemukan wanita idamanku," kata Emon.
"Soul out? Hahaha astaga! Tuan muda! Aku rasa walaupun anda sudah memiliki istri idaman dan menunjukkan nya pada dunia, wanita-wanita di luar sana tidak akan berhenti mengejar anda. Karena mereka melihat tuan muda dengan ketampanan nyaris sempurna. Apalagi anda menunjukkan bahwasanya anda tidak lagi dikenal sebagai pria impoten dan hanya bisa duduk di kursi roda saja. Wanita-wanita sekarang tidak perduli laki-laki sudah memiliki istri. Mereka tetap akan mengincar pria mapan, kaya raya ditambah tampan seperti anda, tuan!" sahut Ervan.
"Biarkan saja wanita-wanita itu mengejar ku. Yang terpenting aku tetap setia dengan wanita ku yaitu Dita," ucap Emon.
"Anda yakin tuan?" tanya Ervan. Emon menyipitkan bola matanya.
"Kenapa tidak yakin? Aku sangat kagum dengan daddy dan mommy ku. Mereka selalu harmonis dan tidak pernah aku melihat mereka bertikai dan bertengkar. Di mata ku daddy ku sosok ayah yang bertanggung jawab dan paling setia dengan mommy ku. Tidak pernah sekalipun aku melihat daddy ku mengkhianati mommy ku. Apalagi hanya sekedar bermain api dan bercanda dengan seorang wanita-wanita cantik yang menjadi sekretaris maupun klien-klien nya. Aku seperti daddy dan mommy ku yang hanya setia dengan satu pasangan nya saja," cerita Emon.
"Ya Tuhan! Aku benar-benar salut dengan tuan muda! Kalau aku menjadi tuan muda pasti sudah ugal-ugalan dengan banyak wanita-wanita di luar sana," kata Ervan.
"Kamu yang tidak menjadi seperti aku saja masih suka ugal-ugalan dan mendua bukan? Aku yakin kalau kamu tidak hanya setia dengan Melisa. Tetapi pasti ada wanita lain selain Melissa bukan?" tuduh Emon.
"Eh?? Em tapi yang penting Melissa tidak mengetahui nya, tuan! Dan jangan sampai tahu kalau aku masih menjajaki beberapa wanita. Sampai akhirnya aku yakin dan memutuskan mana yang cocok untuk dijadikan istri aku, tuan!" sahut Ervan.
"Aku rasa itu akan menjadikan kamu susah menentukan pilihan jika semua nya kamu ajak kencan dan menghabiskan malam," tuduh Emon.
"Mereka yang agresif tuan! Zaman sekarang model pacaran nya harus saling terbuka tuan!" bela Ervan.
"Hahaha dasar kamu, masih suka bermain-main saja! Awas loh, jika kamu tidak setia! Mereka juga akan berpikir untuk Mengkhianati kamu," kata Emon.
"Kalau mereka mengkhianati saya. Itu artinya dia bukan yang terbaik buat saya, tuan! Begitu kan? Jadi, saya tidak mau membuat rumit hidup saya," sahut Ervan.
"Astaga!" Emon menepuk jidatnya sendiri karena cara berpikir Ervan dengan dirinya berbeda dalam berhubungan dengan lawan jenis.
apakah bahagia melihat kehormatan wanita di permalukan kayak gitu dengan alasan dalam otakmu hanya karena dia wanita jahat