NovelToon NovelToon
CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

CINTA BOS MAFIA DAN GADIS DESA TOBRUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Cintapertama / Persaingan Mafia
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author: Aretha_Linsey

Nicholas Alistair adalah definisi dari bahaya yang memikat. Seorang Boss Mafia kelas kakap dengan kerajaan yang dibangun di atas ketakutan dan baja. la dingin, kejam, dan memiliki segalanya-kecuali hati. Hidupnya sempurna di bawah kendali, hingga ia harus melakukan perjalanan ke pelosok desa terpencil untuk menyelesaikan urusan bisnis yang berdarah.
Di sanalah ia bertemu Rania
Rania, si gadis desa dengan pesona alami yang polos dan lugu, memiliki keindahan yang memabukkan. Postur tubuhnya yang ideal bak gitar spanyol adalah magnet yang tak terhindarkan, membuat mata Sang Don tertuju padanya. la adalah bunga liar yang tumbuh di tempat yang salah, dan Nico, Sang Penguasa Kota, memutuskan ia harus memilikinya.
Apa yang dimulai sebagai obsesi, perlahan berubah menjadi hasrat yang membara. Nico menarik Rania dari kehidupan sederhananya, memaksanya
masuk ke dalam sangkar emas yang penuh intrik, kekayaan, dan bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 Malam Debut Dan Kebenaran

Malam itu, Rania adalah personifikasi dari dark glamour yang dituntut oleh Nicholas Alistair. la didandani oleh tim stylist profesional; gaun malam sutra navy blue memeluk lekuk tubuhnya, dan perhiasan berlian yang mahal menjadi tanda kepemilikan yang dingin. Rania memandang pantulannya. Wajahnya menawan, tetapi matanya memancarkan ketakutan yang terkendali.

Nicholas Alistair muncul di ruang tamu, sudah mengenakan setelan tuksedo yang dibuat khusus, auranya memancarkan dominasi mutlak.

"Sempurna”gumam Nicholas. Matanya menyapu Rania, menilai hasinnya.

"Malam ini, kau adalah perhiasanku yang paling mahal, Rania. Di luar sana mereka melihatmu. Kau tidak bicara, kau tidak mendekati siapa pun kecuali aku. Kau hanya tersenyum dan menerima pujian"

Rania menatapnya melalui cermin.

"Aku bukan perhiasan, Nicholas. Aku adalah manusia"

Nicholas hanya tersenyum predator.

"Malam ini, kau adalah apa pun yang kuinginkan. Tetap dekat denganku. Jangan coba coba berbicara dengan musuh. Mereka tidak akan segan melukai kau untuk menyakitiku."

Perjalanan ke acara amal di hotel bintang tujuh terasa seperti perjalanan menuju medan perang. Atmosfer di ballroom itu kental, didominasi oleh kekuasaan dan kekayaan yang diperoleh secara kotor. Rania berdiri di sisi Nicholas, memainkan peran 'pendamping' yang sempurna, tersenyum kecil, tetapi terus mengamati setiap wajah dan setiap percakapan.

...****************...

Sekitar satu jam setelah kedatangan mereka, saat Nicholas sedang terlibat pembicaraan bisnis yang dingin, tiba-tiba terdengar teriakan dari pintu

masuk ballroom

"Alistair!"

Seorang pria paruh baya, dikelilingi oleh tiga pengawal, masuk dengan wajah dipenuhi dendam. Itu adalah musuh lama Nicholas yang ingin membalas dendam atas kesepakatan yang gagal.

"Kau pikir kau bisa menjual barangku dan tampil di sini dengan mainan barumu?" teriak pria itu, menunjuk Rania.

Kekacauan pecah. Lampu kristal meredup, musik berhenti mendadak. Para tamu segera mencari perlindungan.

Nicholas bereaksi tanpa berpikir. Dia mencengkeram lengan Rania, menariknya dengan kekuatan brutal, dan mendorongnya ke belakang pilar marmer besar di sudut ruangan.

"Tetap di sini. Jangan bergerak" perintah Nicholas, suaranya tajam dan mutlak, saat dia mengeluarkan pistolnya sendiri.

Tembakan pertama meletus, bukan dari Nicholas. Peluru itu mengenai patung, memecahkan marmer dan menyebar serpihan. Nicholas berdiri tegap di antara Rania dan bahaya. Dia menembak balik dengan akurat. Rania terjepit di antara pilar dan tubuh Nicholas, merasakan panas dan getaran tubuhnya yang menjadi perisai. Dia mencium bau mesiu yang menyengat dan mendengar teriakan kesakitan.

Lalu, keheningan yang mengerikan. Nicholas berdiri tegak.

Rania mengintip. Musuh utama Nicholas tergeletak berdarah, tetapi masih mencoba merangkak.

Nicholas mendekat. Wajahnya sekeras baja, tanpa

ekspresi

"Ini adalah harga pengkhianatan " kata Nicholas dingin

DOR!

Rania melihat kilatan api, bau mesiu, dan musuhnya roboh, tak bergerak. Itu adalah tembakan final, dingin, tanpa ampun.

Nicholas baru saja membunuh seseorang di depan matanya.

...****************...

Rania tidak sanggup menanggungnya. Pemandangan darah, kekejaman yang ekstrem, dan kesadaran bahwa pria di depannya adalah pembunuh tanpa emosi, menghantamnya. Tubuhnya mulai gemetar hebat, napasnya tercekat, dan pandangannya mengabur.

Nicholas, yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, berbalik, pistol masih di tangannya. Ekspresi dinginnya langsung runtuh begitu melihat Rania.

"Rania"

Dia berlari ke arah Rania. Itu adalah kata terakhir yang didengar Rania sebelum kegelapan menelannya.

Rania pingsan karena syok.

Nicholas Alistair tidak peduli dengan kekacauan yang ditinggalkannya. Dia menjatuhkan pistolnya, berlutut, dan mengangkat kepala Rania dengan

lembut. Wajah Sang Don yang selalu beku kini dipenuhi ketakutan dan keputusasaan yang nyata.

"Marco! Jerry!Sialan! Bawa mobil ke depan! Cepat!" teriak Nicholas suaranya pecah karena kekhawatiran yang murni.

Dia mengangkat Rania, memeluknya ke dada, dan bergegas keluar. Gaun mewahnya terkena noda darah musuhnya, tetapi Nicholas tidak peduli.

Seluruh dunianya terpusat pada keselamatan Rania. Dia telah mempertaruhkan segalanya, termasuk jiwanya, untuk menjaga wanita ini.

...****************...

Rania membuka matanya, terbangun di kamarnya yang mewah. Nicholas duduk di sisinya, wajahnya terlihat pucat dan lelah, memegang tangannya erat erat.

"Kau sudah sadar" bisik Nicholas, terdengar sangat lega.

Rania menarik tangannya, panik. Dia melihat pemandangan pembunuhan itu lagi.

"Kau pembunuh!" Rania tersentak, suaranya lemah tapi penuh tuduhan.

"Kau menembaknya! Siapa kau sebenarnya, Nicholas? Katakan!" Nicholas akhirnya mengangguk, kelelahan membuatnya jujur.

Aku adalah Nicholas Alistair, Don di kota ini,' katanya, suaranya rendah dan penuh pengakuan.

"Aku mengendalikan segalanya. Aku adalah pria

yang akan menembak tanpa penyesalan untuk melindungi apa yang menjadi milikku. Dan kau adalah milikku."

Rania menangis, air mata mengalir deras. Dia tahu dia harus membencinya, tetapi dia juga melihat Nicholas yang panik di ballroom. Nicholas yang

mempertaruhkan keselamatannya sendiri demi melindungi Rania.

Sebuah emosi yang mengerikan dan tak terduga meledak di hatinya

"Aku seharusnya membencimu sampai mati!" Rania terisak.

"Aku seharusnya lari! Tapi saat kau berdiri di sana, melindungiku... saat aku sadar betapa takutnya kau kehilanganku... aku sadar, Nicholas... aku

mencintaimu!.

Pengakuan itu keluar seperti bisikan dari jiwa yang hancur.

Nicholas, sang Don yang menuntut cinta, kini terlihat sangat terkejut dan hancur. Dia mendapatkan kemenangan terbesarnya, tetapi dengan harga trauma Rania.

Dia memegang wajah Rania, matanya dipenuhi penderitaan dan penyesalan yang mendalam.

"Aku. aku sudah tahu". bisik Nicholas, suaranya tercekat.

"Aku tahu kau akan mencintaiku. Aku menuntutnya. Aku menginginkannya lebih

dari apa pun." Dia mendekatkan dahinya ke dahi Rania.

"Tapi malam ini, kau melihat siapa aku sebenarnya. Kau melihatku membunuh. Dan kau masih bisa mengatakan kata kata itu? Itu gila, Rania!"

"Aku memang gila karena aku mencintaimu!" Rania

memohon.

"Aku mencintai bagian darimu yang melindungiku, dan aku takut pada bagian pembunuh itu! Sekarang katakan, Nicholas! Kau yang memintanya! Kau mencintaiku? Apa kau menerima cintaku?"

Nicholas menatapnya, matanya penuh badai emosi—hasrat, rasa bersalah dan ketakutan. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan kebenaran.

"Aku mencintaimu, Rania,. katanya, mengakui kebenaran itu dengan suara yang nyaris tak terdengar.

Namun, dia melepaskan Rania, menarik napas dalam dalam, dan berdiri.Dia tidak membiarkan dirinya bahagia. Dia membangun kembali tembok di antara mereka.

"Tapi cinta ini adalah kebohongan yang kejam'" kata Nicholas, suaranya kembali ke nada Sang Don yang dingin.

"Kau mencintai pria yang takut kehilanganmu. Bukan pria yang baru saja menembak orang di ballroom."

Nicholas berjalan ke pintu

"Aku mendapatkan jaminanku. Kau sudah mencintaiku, " katanya.

"Sekarang, kita harus lihat seberapa lama cinta itu bertahan, setelah kau tahu seberapa kotor aku."

Nicholas keluar ruangan, tanpa memberikan pelukan atau kata kata manis.

Rania ditinggalkan sendirian, bingung dengan pengakuannya sendiri, dan menghadapi janji menakutkan: cintanya kini akan diuji oleh kekejaman Nicholas yang sesungguhnya.

1
partini
lebih mengerikan sang ratu
Aretha_Linsey: Wkwk sang ratu mampu meluluhkan kak😄
total 1 replies
Aretha_Linsey
gara gara kecintaan kak🤣jadi agak geser dan plin plan🤭
partini
aku mau mengumpat ya Thor ,,dasar mafia goblok oon kaya Don Don don Alan Dona 🤣🤣🤣 jirrr esmosi aku mafia ko gini macam teri
partini
waduh trauma
Aretha_Linsey: jadi nikah gak🤣
total 1 replies
partini
dari sinopsisnya Manarik mulai baca bab satu penasaran
Aretha_Linsey: Terimakasih ya kak
bantu like dan komentar ya biar aku semangat nulisnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!