KARMA SANG MANTAN TERINDAH

Brrakkkkkkkk

Sepertinya aku menabrak seseorang,aku turun dari mobil dan seorang laki-laki sedang terduduk diam dan menunduk di depan mobilku.

Aku mendekatinya dan berkata

"Pak maafkan saya,saya tidak sengaja saya akan membayar ganti rugi dan jika anda terluka parah saya akan...

"Akan apa ha??Seorang laki-laki berparas tampan menatapku.

"Mentang-mentang kamu punya mobil bagus,seenaknya saja kamu ugal-ugalan di jalan dan mencelakakan saya"

"Pak...eh mas saya minta maaf,saya bener-bener nggak sengaja,mari ikut saya mas,saya akan membawa mas ke rumah sakit untuk berobat dan semua pengobatan mas saya yang tanggung".

Terlihat luka di pergelangan tangan dan kaki lelaki itu.

Lelaki itu tak menjawab sepatah katapun,tapi aku terus berusaha meyakinkannya untuk ikut denganku.

Dan akhirnya pria itu berdiri dan mengikutiku di dalam mobil,sepanjang perjalanan kami hanya saling diam,dan laki-laki tanpa ekspresi itu pun tak berucap sepatah katapun .

"Kenalkan nama saya Lydia mas, kalau boleh tahu mas siapa?"

"Anda gak usah kepo,dan nggak usak sok akrab dengan saya!"

"saya bukan sok akrab mas,tapi nanti di rumah sakit kan pasti ditanya mas namanya siapa"

"Galileo,panggil aja Leo",Ia menatapku dingin.

Aku menghela nafas kasar mendengar jawabannya,masih untung yang nabrak kamu orang seperti aku,kalau yang nabrak kamu si Karenina mungkin kamu udah ditinggalin dari tadi di jalan.

Akhirnya kami pun sampai di rumah sakit,aku meminta dokter menanganinya dan untungnya lukanya tidak terlalu parah

"Bu Lydia, untung lukanya bapak Leo tidak terlalu parah jadi langsung boleh dibawa pulang"

Dokter Arman memberikan resep untukku,dan aku menyuruh Leo untuk menungguku mengambilkan obat untuknya.

"Mas tunggu sini dulu,saya akan mengambil obatnya,pokoknya jangan kemana-mana mas".

Setelah aku kembali,Galileo masih duduk di sana,terlihat ekspresi penuh kebencian dari wajahnya.

"Mas Leo,ini obatnya dan ini makanan serta uang untuk mas Leo,saya anggap saya sudah bertanggung jawab kepada mas nya,dan saya minta maaf sebesar-besarnya karena saya tidak sengaja menabrak mas Leo"

Pria itu menatapku dengan tatapan tajam

"Oke,saya memaafkanmu dan tolong antar saya pulang sekarang!".

Aku bergegas mengantarnya pulang,tak kuhiraukan telfon berkali kali dari suamiku,karena urusanku ini lebih penting darinya.

"berhenti disitu".

Sebuah kontrakan kecil di gang sempit adalah tempat tinggalnya"

"Ini rumah mas?"

"Bukan ini kontrakanku,dan cukup kamu nggak usah banyak tanya,makasih udah anterin saya".

"Iya mas,mas nya cepat semoga cepat sembuh dan saya benar-benar menyesal dengan kejadian ini,saya pulang dulu mas"

Pria itu memandangku dengan wajah tak sedingin tadi

"Makasih Lydia".

Dia menyunggingkan senyum padaku dan masuk ke kontrakannya.Syukurlah dia sudah memaafkanku dan aku harus bergegas pulang karena mungkin aku telah membangunkan singa yang lapar.

Aku pun tiba di rumah,kulihat mobil mas Mario sudah terparkir di garasi.

"Bagus jam segini baru pulang,dari mana saja kamu Lydia,kenapa nggak jawab telfon ku?"

"emm a..aku dari rumah Meta mas,meta ngadain arisan bulanan dan ini arisan pertamaku".Aku menjawabnya dengan gugup

"Baiklah ,oke aku percaya sama kamu tapi kamu kalau pergi pergi ijin aku ya sayang,aku nggak mau kehilangan kamu lagi!"

Mas Mario menatapku dengan tatapan tajam

Aku menelan salivaku,melihat matanya seperti seorang singa yang lapar

"Iya mas,maafkan aku"

Untuk saat ini aku hanya perlu bersikap berpura-pura untuk meyakinkan mas Mario bahwa aku sudah memaafkannya.

Mas Mario menggandeng tanganku dan berkata

"Ayo kita makan sayang,aku bawakan nasi Padang kesukaanmu!"

"Iya mas ayo".

Aku menyantap nasi Padang kesukaanku,kulihat mas Mario bersungguh sungguh ingin membahagiakanku dan melupakan Karenina.

"Mas,mas udah buat janji temu sama Dokter Reno?

"Udah sayang,dan besok pagi jam delapan kita kesana"

"Baiklah mas".

Dari dulu aku sudah berulang kali meminta mas Mario untuk tes kesuburan,tapi selalu ia menolak karena kesibukannya.

Sekarang Mas Mario tak bisa menolak apapun permintaanku,karena ia pasti masih merasa bersalah karena menyakitiku.

Pagi harinya kami bergegas untuk pergi ke rumah sakit,dan hari ini akan terbukti siapa yang tidak produktif diantara kami.

Setelah sampai di rumah sakit,kami langsung menemui dokter Reno dan menjalani serangkaian tes.

"Ibu Lydia ,kandungan anda tidak apa apa dan hormon anda bagus"

"Pak Mario anda dinyatakan mandul"

Mas Mario terkejut mendengar pernyataan Dokter Reno"nggak mungkin dok,saya adalah laki-laki sehat dan normal,saya menjaga asupan makanan saya dan saya menjalankan hidup sehat!".

"Tapi pak ini kenyataannya"

Mas Mario menggebrak meja dan pergi meninggalkanku.

Aku masih berbincang dengan dokter Reno dan membawa hasil tesnya.

Dan sekarang terbukti sudah,ternyata bukan aku yang mandul tapi mas Mario

Dan ini adalah jalan untuk membalaskan dendamku pada Karenina dan mas Mario.Aku mencari suamiku yang pergi begitu saja,dan kulihat ia sedang menungguku di dalam mobil

"Mas kenapa sih ninggalin aku?"

"Maaf Lydia,tapi aku nggak terima sama hasil test nya dan ini mungkin sebuah kesalahan!"

"what,kesalahan?

"kamu pikir selama ini aku mandul kan mas,dan ternyata apa sebenarnya kamu yang mandul,dan aku tidak,kenapa sekarang kamu mengatakan ini kesalahan?"

Mas Mario menatapku dan berkata."Kamu pasti memanipulasinya Lydia,agar aku terlihat mandul dan kamu akan meminta cerai dariku".

"Oke mas ,kalau kamu nggak percaya sama hasil test dokter Reno ,kita cari dokter lain dan jika test nya sama dengan hasil test dokter Reno,kamu harus percaya bahwa kenyataannya kamu memang mandul!".

Mas Mario menghela nafas kasar mendengar ucapanku.

Kami melanjutkan perjalanan kami ,untuk menemui dokter keluarga Hadiwijaya,Yaitu dokter Raisa.

Dan lagi-lagi hasil test menunjukkan bahwa mas Mario memang mandul,itu berarti tak ada kesalahan atau manipulasi hasil test dokter Reno tadi .

"Gimana mas,kamu udah percaya?"

Mas Mario duduk dan berkata

"Walaupun aku mandul,kamu akan tetap bersamaku,nggak akan pernah aku menceraikanmu Lydia,kita bisa mengambil anak di panti asuhan untuk kita adopsi"

"Ng nggak usah mas,itu nggak perlu aku bahagia sama kamu,walaupun kita nggak akan pernah punya anak".

Mas Mario menatapku dan memelukku,ia sangat berterima kasih atas sikap legowoku yang mampu menerima keadaanya,padahal dalam hatiku ini adalah rencanaku untuk mematahkan hatimu dan membuatmu menceraikanku dalam waktu dekat.

"Baiklah ,ayo kita pulang mas,kamu kan harus berangkat ke kantor"

"Iya sayang aku akan mengantarmu pulang,dan aku akan langsung Ke kantor"

Akhirnya kami sampai di rumah,dan terlihat seorang wanita berdiri di depan pintu rumahku,wanita pelakor itu berani-beraninya ia menginjakkan kaki di rumahku.

"Hai beib,kamu dari mana aja sih?,aku kangen kamu sayang kenapa kamu nggak ke apartemen ku kemarin?"

"Karenina berhenti,aku bilang kamu jangan menggangguku lagi,hubungan kita udah selesai dan aku nggak akan bisa bersamamu lagi, pergi dan lupakan aku!".

-------------Bersambung