Apa kalian pernah terbesit melakukan hubungan satu malam dengan ayah mertua? tentu saja tidak.
Itulah yang di alami Felia, berusaha mendapatkan restu dari ayah Louis malah masuk jurang yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali.
Malam itu adalah malam di mana Felia diberikan tantangan supaya ia mendapatkan restu dari Edbert, tapi apa daya dia terjebak melakukan hubungan satu malam dengan ayah mertuanya.
Semenjak saat itu Edbert tidak pernah melupakan kejadian hubungan satu malam dengan calon menantunya,
dia berusaha mendapatkan Felia supaya wanita itu menjadi miliknya.
"Saya ini calon menantu om. Sebentar lagi saya dan anak om akan bertunangan, lupakan kejadian semalam. Anggap saja kita tidak pernah melakukannya"_Felia.
"Jangan berharap kejadian itu akan saya lupakan Felia. Kamu tetap menjadi menantu saya tetapi kamu cuman milik saya seorang"_Edbert
Bisakah Felia mengaku kepada Louis kalau sebenarnya ia sudah mengkhianati hubungannya? Atau melupakan hubungan terlarang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa Dia Seorang Pembunuh?
Bob mencoba mencari kunci untuk membuka ruangan ini, ia terus mencari sesuatu di salah satu lemari yang di sana dia menemukan sebuah kunci yang terletak di vas bunga.
Alangkah terkejutnya Bob melihat sesuatu saat dia berhasil membuka ruangan ini, terdapat sebuah foto yang terdiri foto keluarga Edbert. Tidak hanya itu saja Bob melihat sebuah pisau bercampur darah segar, ia sangat yakin bahwa darah ini adalah darah manusia.
"Ada hubungan apa wanita ini dengan tuan Edbert. Apa mereka memiliki hubungan sampai wanita ini ingin membalas dendam." batin Bob masih menatap dan melihat benda yang dia temukan.
Bob dengan cepat mengambil sesuatu untuk dia berikan kepada Edbert, setelah mendapatkan informasi Bob segara pergi dari tempat menyeramkan ini. Akhirnya Bob berhasil keluar dari tempat itu dan bergegas menghubungi Edbert.
"Bagaimana persiapan pertunangan kamu dengan Felia?" tanya Edbert melihat Louis sibuk mengambil sarapan.
"Semuanya sudah beres tinggal menunggu waktu yang pas untuk acara pertunangan." Edbert menghentikan tangan saat tangannya digunakan untuk mengoles selai roti.
"Kamu yakin semuanya sudah beres? Apa kamu sudah yakin sepenuhnya untuk pertunangan kalian." perkataan Edbert membuat Louis menatap lelaki didepannya ini, lelaki itu kembali melahap roti yang selesai dioles selai.
"Maksud ayah apa? Apa ayah gak percaya sama anaknya sendiri. Bukannya ayah sudah merestui hubungan aku dengan Felia, kenapa ayah menganggap hubunganku dengan Felia hanya main-main."
Edbert meletakan sepotong roti di piring, lalu ia mengambil segelas air putih di samping piring.
"Ayah tidak pernah mengatakan hal itu sama kamu, tapi ayah hanya menyakinkan kamu supaya kamu bisa menilai apakah kamu mencintai Felia atau Cici."
Louis tidak bisa menjawab ucapan Edbert, ia tidak mengerti kenapa Edbert mengatakan hal itu sampai dia tidak yakin dengan anaknya sendiri. Louis memilih bangkit dari tempat duduk, baru beberapa langkah Edbert sudah menghentikannya.
"Ayah percaya bahwa kamu bisa memilih apa yang menurut kamu baik, setidaknya kamu harus tau kenapa hati kamu bisa ragu dengan pertunangan kamu..."
"... Karena ada satu wanita yang membuat kamu tidak yakin dengan keputusan kamu sendiri. Walaupun kamu tidak mengatakan hal ini sama ayah tapi ayah sudah tau dari awal, Cici karyawan yang bekerja di perusahaan kamu dia akan melakukan cara untuk memisahkan hubungan kalian. Dan kamu harus berhati-hati dengan dia, karena kamu tidak mengetahui masa lalunya." ucap Edbert kembali dengan memandang punggung Louis.
Melihat kepergian Louis membuat Edbert menyentuh kening, ia tidak mengerti kenapa hubungan Louis dengan Felia semakin rumit.
Semakin hari semakin membuat dirinya bingung, dia melihat perubahan Cici semakin kesini semakin berubah. Mulai dari cara berpakaian, dan cara yang ada di diri wanita itu mulai berubah. Sekarang ia melihat Cici berjalan kearah ruangan Louis dengan membawa secangkir kopi, perubahan Cici membuat dirinya penasaran dengan wanita itu.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti Cici, dia terus mengikuti langkah Cici sampai wanita itu masuk keruangan Louis.
Felia menatap seseorang dari jauh, dia mendengar langkah kaki kearah sini. Ia bergegas pergi sebelum ada orang yang melihatnya, Felia masih mengintip Louis datang bersama dengan Novan. Kedua lelaki itu masuk disaat Cici masih ada di dalam.
"Pagi pak. Saya sudah menyiapkan kopi kesukaan bapak." kata Cici dengan memberikan senyum manisnya.
"Terima kasih. Kamu bisa keluar dari ruangan saya, ada hal yang ingin saya bicara dengan Novan." ucap Louis menatap Cici.
"Baik pak." melihat kepergian Cici Louis dengan cepat mengunci pintu, ia kembali melangkah kearah dimana Novan berdiri.
"Rencana yang kamu berikan ke saya berhasil, tapi saya tidak mungkin terus menerus berada di samping Cici. Kamu taukan acara pertunangan saya dengan Felia tinggal menghitung bulan, saya tidak mau acara pertunangan saya gagal gara-gara wanita itu."
"Apa kamu memiliki rencana lain?" ujar Louis menatap Novan, lelaki itu terdiam memikirkan ucapan Louis.
Bukannya memberikan cara Novan malah memberikan helaan nafas, "Sekuat apapun kita melakukan rencana pasti Cici akan melakukan cara untuk mendapatkan bapak. Hanya bapak saja yang bisa menyingkirkan Cici, saya tidak bisa melakukan apapun lagi."
Louis menyandarkan tubuhnya ke kursi, ia melipat kedua tangan dengan pandangan lurus. Beberapa menit ia melamun akhirnya menemukan cara untuk menyingkirkan Cici.
"Kamu bisa pergi, biar saya aja yang mengurus Cici."
"Apa bapak yakin mau melakukan ini sendiri?"
Louis mencondongkan tubuhnya dengan menatap Novan, lelaki ini malah tidak yakin dengan keputusannya.
"Ya saya yakin. Masalah Cici biar saya aja yang urus, kamu lakukan pekerjaan kamu saja."
"Baik pak, kalau gitu saya pamit." mendapatkan anggukan dari Louis, Novan pergi dari ruangan Louis.
Melihat Novan keluar dari ruangan Louis, Felia dengan cepat menahan lelaki itu. Ia membawa Novan ke salah satu tempat yang tidak disinggahi orang lain.
***
"Cepat katakan. Apa yang kalian bicarakan di dalam, kenapa kalian sedang menyembunyikan sesuatu dariku." ucap Felia secara tiba-tiba membuat Novan mati kutu, terkejut dengan tarikan yang diberikan Felia ditambah wanita ini memberikan perkataan yang membuat dirinya tidak bisa menjawab.
"Anu... Sa-saya dengan pak Louis..."
"Katakan apa yang kalian bicarakan." seru Felia dengan memberikan tatapan mengerikan kepada Novan.
"Baiklah, baiklah! Saya akan mengatakannya."
Felia terus memperhatikan semua perkataan Novan, sampai pria ini selesai mengatakannya. Ia melangkah maju dengan jari telunjuk mengarahkan ke bibir, ia terus melangkah seperti setrikaan yang tidak bisa diam.
"Kau ini jangan mondar-mandir seperti itu, kepala saya pusing melihat kamu bolak-balik terus." ucap Novan membuat Felia berhenti, ia membalikan badan menatap Novan.
"Kamu mau tau gimana menghancurkan Cici?" kata Felia membuat Novan penasaran, ia menatap Felia dengan ekspresi bingung.
Seharusnya Felia marah mendengar kekasihnya digoda, dan ini malah membantunya menyelesaikan masalah.
"Kau tidak takut Cici akan mendapatkan Louis?" pertanyaan itu membuat Felia diam, jujur ia merasa takut kalau nanti Louis akan berpindah hati tapi mau gimana lagi ia harus menghilangkan egonya sendiri.
"Kalau dia mencintaiku dia tidak akan tergoda oleh wanita manapun, kalau dia masih tergoda dengan Cici namanya dia tidak mencintaiku sepenuhnya."
"Yang namanya laki-laki mudah tergoda apalagi wanita seperti Cici, kau pasti akan tergoda kalau posisi kamu ada di Louis. Hanya rasa percaya membuat hubungan semakin langgeng, apa kau percaya dengan rasa kepercayaan membuat hubungan semakin awet?" Novan mengangguk saat tatapan Felia mengarahkan kearah Novan dengan memberikan pertanyaan lewat dari tatapan mata.
"Karena kamu mengerti jadi kamu tau harus melakukan apa saat hubungan kamu diposisi Louis. Saya harap Louis melakukan hal itu, kalau dia belum bisa berarti dia masih belajar mencintai orang dengan memberikan rasa kepercayaan." Felia pergi setelah mengatakan apa yang dia utarakan.
lanjut tunangan sama anknya
🤭😋
piiisss thor...✌
cm edbert tok sik benar yaitu cm cinta felia terlepas hub.n terlarang yo...itu pun sbnre gk di benarkn...
ya wlwpun suaminya tp kn kr bpk e jg.py sih...???kok nyong ra dong kii...😄😄😄
bilang sllu menegaskan..
om..hub.qt salah
q gk bs bls prasaan om..
cm menantu n mertua.
ehhh boollsyiittt....
buktinya kl di sentuh
di cumbu
di jak kikuk2.
pasrahhh...itu apa coba nama nya???
sadar lo ngomong gitu???
mbuhh...kok q sik getting...😃😃😃