Cerita hanyalah khayalan dari penulis semata. Hanya sekedar hiburan jika ada hal baik ambillah, jika buruk buanglah dan abaikan.
Kisah berawal dari Vynnitta gadis berusia muda yang di usir ayahnya. Ia pun melamar sebagai pelayan tuan muda dengan gaji besar. Karena tuannya itu sakit dan butuh di perhatikan.
Seiring waktu tumbuhlah perasaan terlarang di hatinya. Hingga ia tanpa sengaja menemukan cara untuk mengurangi penderitaan dari Franklin yang terkena racun beku dan hampir mati karena ulah istrinya sendiri.
Raisa, yang di selimuti oleh dendam terhadap keluarga Bou. Membuatnya ingin menghabisi keturunan terakhir dari keluarga itu. Dengan menyiksa Franklin perlahan dan mengambil alih hartanya dengan bantuan Alex, selingkuhannya.
Sebuah tanda akar di tengkuk yang Vynnitta dapatkan ketika ia tersesat di hutan. Selalu bereaksi dan membantunya menyembuhkan Franklin, meski akhirnya ia harus mengorbankan kehormatannya sendiri.
Cerita yang menarik untuk kalian ikuti ...cekidot!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panggil Aku Nyonya.
🌹🌹🌹🌹
"Kenapa Frank. Kau tidak terima? Jika selingkuhanmu itu mendapat kekerasan dariku?" sindir Raisa dengan senyum meremehkan.
"Jangan libatkan dia. Vyn, tidak ada hubungannya dengan masalah kita. Masalah yang bahkan aku sendiri masih sangsi akan kebenarannya," ucap Franklin dengan geraham yang saling beradu.
"Kau perlu bukti apalagi, hah!"
"Kau lihat papaku? Dia bahkan jadi tidak waras karena kehilangan Ibu!" bentak Raisa marah. Sungguh kini tak ada kelembutan darinya. Wajahnya yang jelita kini menampilkan aura kejam dan bengis. Kebencian telah merusak keteduhan dari parasnya.
"Papamu begitu karena dia tidak dapat menerima takdir. Begitu juga dengan papi, sampai dirinya sakit lalu perlahan menyusul mami. Kakek Bou pun sama, beliau begitu sangat kehilangan sampai semangat hidupnya hilang. Kau pikir, hanya dirimu yang menderita karena kesedihan? Kau bahkan masih memiliki papa!" balas Franklin.
Tak tahan, ia pun ikut berteriak di wajah Raisa. Raisa terkesiap, mendapat kemarahan pertama kali dari Franklin selama hidupnya. Hatinya terasa di tekan dengan kuat. Franklin merasa sekarang bukan saatnya untuk melunak pada Raisa. Wanita di hadapannya ini sudah sangat keterlaluan.
"Kau bahkan, berani meneriaki ku Frank!" tukas Raisa dengan senyum sinisnya.
"Kau tau, perlahan oma Elli semakin melemah. Hanya aku yang memiliki penawarnya. Kau, beraninya bertindak kurang ajar padaku! Apa kau ingin melihat wanita tua itu meregang nyawa sekarang!" ancam Raisa dengan nada kencang. Karena kini mereka berada di dalam kamar perawatan Elli.
"Hentikan ancaman mu Rai. Jika kau menginginkan hartaku. Ambillah. Aku akan mengaturnya untukmu. Kau akan menjadi penguasa di kerajaan perusahaan Bou. Satu hal, berikan penawar racunnya." Franklin mencoba melakukan penawaran dengan istri sahnya itu.
"Masih ada syarat yang harus kau lakukan untukku Franklin Marquise."
"Katakan!"
"Kau, harus menyakiti Vynnitta. Di hadapanku!" ucap Raisa dengan senyum liciknya.
"Sudah ku bilang, jangan libatkan dirinya."
"Dia tidak ada sangkut pautnya dengan urusan kita Rai!" ujar Franklin tak habis pikir.
"Tentu saja ada. Karena kau menyayangi pelayanmu itu. Kau peduli padanya. Maka aku akan menyiksa hatimu melalui dirinya," ucap Raisa dingin tanpa perasaan.
" Kau, sakiti saja aku. Jika itu memang membuatmu puas. Jangan libatkan orang lain! Jangan jadi Raisa yang kejam!" tolak Franklin.
"Baiklah, maka aku yang akan menyakitinya." Raisa segera beranjak keluar dari kamar perawatan.
"Rai, tunggu!" Franklin hendak mengejar Raisa. Akan tetapi seorang perawat memanggil namanya.
"Tuan Franklin."
Mau tidak mau Franklin menghentikan niatnya dan menoleh pada perawat yang memanggilnya.
"Dokter Wilburg inginkan anda untuk menemuinya," tukas sang perawat.
Franklin hanya mengangguk, lantas mengikuti kemana sang perawat itu pergi.
_____
"Cepat buatkan aku camilan dan jus sehat. Ingat, jika karena makanan buatan mu kalori ku naik. Maka aku akan memberikan hukuman yang setimpal padamu." Raisa memberi perintah pada Vyn yang terlihat agak lemah. Wanita itu sedikit pucat. Bibirnya pun kering.
"Aku mengerti." Vyn pun menunduk mohon pamit. Ia memilih untuk tidak mencari masalah dengan Raisa. Ia berharap dapat mengunjungi oma Elli. Karenanya, ia bermaksud mengambil hati Raisa.
𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘩𝘬𝘰𝘵𝘢𝘬𝘶. 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳-𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩. 𝘉𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘨𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘪𝘯𝘪 ...
Vynnitta, semakin bingung dengan perubahan pada tubuhnya.
"Kau pucat sekali Vyn? Mau buat apa memangnya?" tanya salah satu pelayan yang sama sepertinya. Masih muda dan gagal kuliah.
"Aku akan membuat dimsum. Entah kenapa tubuhku seakan tak bertenaga," ucap Vyn liriy. Ia bahkan mendudukkan tubuhnya di bangku dapur.
"Apa nyonya Raisa yang memintanya?"
"Iya, semua harus sesuai dengan kalori dietnya. Untung aku sudah mencatatnya minggu lalu." Vyn mengeluarkan ponselnya. Melihat catatan pada note.
"Dimsum dan jus tomat. Ku rasa kalorinya cukup aman." Vyn memasukkan lagi ponselnya. Ia membuat pesanan Raisa sambil mengusap peluhnya.
_____
"Apa ini! Pelayan kurang ajar!" Raisa melempar Dimsum panas itu ke wajah Vyn. Lalu menyiramkan jus tomat itu. Ke atas rambut Vynnitta.
"Raisa!" pekik Vyn.
"Panggil aku Nyonya!"
Bersambung>>>>>