NovelToon NovelToon
Kembalinya Si Penyihir Gila

Kembalinya Si Penyihir Gila

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Xeiralana

Klarybell Berliana, seorang penyihir agung nan terkenal karena kegilaan dan kekejamannya menghukum musuh. Klarybell mati karena sebuah ledakan meteor saat dirinya sedang melakukan penelitian terhadap sihir hitam. Sesampainya jiwa Klarybell di alam akhirat, hakim akhirat menyatakan bahwa Klarybell tidak diterima surga maupun neraka sebab dosanya selama di dunia sudah terlalu banyak. Kemudian Klarybell meminta kepada dewa kedamaian untuk menjadikannya sebagai dewi, tapi dia harus memurnikan dosanya dengan cara masuk ke tubuh manusia dan melakukan kebaikan.

Valencia Allerick, gadis bangsawan yang bertubuh gemuk dan mempunyai kehidupan suram. Setelah memergoki calon tunangannya berselingkuh dengan sahabatnya, Valencia pun mengakhiri hidupnya dengan melompat dari balkon mansion.

Klarybell mengambil alih tubuh Valencia, dia menggantikan hidup Valencia lalu memberantas masalah yang menghadang. Bisakah Klarybell menjalani hidup seperti orang biasa? Bisakah dia akhirnya menjadi seorang dewi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xeiralana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembunuhan Sadis

"Apa yang sedang kalian rencanakan? Kalian mau menggelapkan dana dapur lagi?"

Kedua koki tersebut sontak terkaget akibat suara Valencia. Mereka refleks memutar badan dan serentak menutupi bahan makanan yang hendak mereka tukar. Mereka tampak tidak cemas dipergoki Valencia sebab mereka berpikir bahwa Valencia takkan bisa melakukan apa pun terhadap mereka. Tetapi, mereka salah, Valencia justru akan melakukan hal yang sangat gila kepada mereka. Tanpa mereka sadari, kala itu nyawa mereka sedang berada di ambang kematian.

"Nona, apa yang sedang Anda lakukan di sini? Apakah ada sesuatu yang Anda perlukan?" tanya salah satu koki.

Mereka tidak menunjukkan gelagat takut, mereka malah semakin berani memusuhi Valencia terang-terangan.

"Jawab dulu pertanyaanku, apa yang kalian lakukan di sini? Jangan karena kalian dilindungi oleh jal*ng itu kalian bisa seenaknya di kediaman ini!" bentak Valencia.

"Nona, seharusnya Anda sadar diri, mau Anda melaporkan kami kepada Grand Duke sekali pun, saya yakin Grand Duke tidak akan mempercayai Anda. Kami dilindungi oleh Nyonya Guilla, sedangkan Anda hanya sendirian saja di kediaman ini. Jadi, Anda harus tutup mulut dengan apa yang Anda saksikan saat ini."

Mereka dibiarkan semakin melunjak sehingga kini Valencia tak kuasa menahan kemurkaannya lagi.

"Siapa yang akan mengadukan kalian kepada Grand Duke? Aku di sini ingin menghentikan keserakahan kalian. Mulai besok, kalian tidak akan bisa melihat matahari terbit lagi karena aku berencana membuat kalian bertemu dengan penjaga neraka."

Seluruh pintu dan jendela tiba-tiba tertutup rapat, semua benda di dapur melayang di udara. Lampu dapur hidup mati, angin kencang menerpa dan menghantam jendela hingga mengeluarkan bunyi berisik.

"Apa yang terjadi? Kenapa semua benda melayang?"

Valencia tertawa begitu kencangnya. "Hahaha, kalian takut? Ya ampun padahal tadi kalian masih bisa bersikap angkuh di hadapanku."

Tubuh kedua koki tersebut kaku dan tidak bisa digerakkan, telapak kaki mereka seolah melekat ke permukaan ubin. Ditambah lagi suara tawa Valencia yang menyeramkan serta percikan asap biru tua dari telapak tangan Valencia mendorong rasa gelisah berlebihan di hati mereka berdua.

"H-Hantu, hantu! Tolong ada hantu!" teriak mereka berdua mengira Valencia seorang hantu.

"Hantu? Aku ini bukan hantu tapi seorang penyihir. Berteriaklah sepuas hati kalian, tidak akan ada orang yang bisa mendengar teriakan kalian karena aku sudah memasang penghalang yang kuat. Saat ini hanya aku satu-satunya orang yang bisa mendengar jeritan ketakutan kalian," ujar Valencia melangkah pelan mendekati kedua koki tersebut.

Tubuh mereka berdua meluruh ke lantai, tungkai mereka tak sanggup lagi menahan beban badan. Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka, yang mereka lihat hanyalah bayangan kematian yang menghampiri mereka.

"Aku tidak mau mati, aku masih mau hidup! Tolong lepaskan kami, Nona! Kami tidak punya salah apa pun terhadap Anda."

Bahkan sampai di akhir hayat mereka tidak juga bisa bersikap sopan terhadap Valencia. Hal itu pun akhirnya memperkuat alasan Valencia untuk membunuh mereka.

"Menggelapkan dana dapur kediamanku, mengganti bahan makanan dengan bahan yang tidak segar, serta memasukkan racun ke dalam pudingku. Kalian masih belum paham dengan kesalahan kalian? Berarti jangan salahkan aku mencabut nyawa kalian."

Sekelebat bayangan menutupi pandangan mereka berdua lalu menutup mulut hingga sekujur badan mereka. Bayangan tersebut berubah menjadi puluhan jarum yang akhirnya menusuk tubuh mereka. Kemudian jarum itu pun berganti menjadi pisau yang akhirnya menyayat tubuh mereka menjadi beberapa bagian. Suara jeritan minta tolong bergema di dapur, suaranya baru terhenti di saat nyawa mereka tak lagi bersarang di badan.

"Akhirnya kalian mati, memang membunuh manusia hina seperti orang ini sangat memuaskan diriku."

***

Pada pagi harinya, kediaman Grand Duke Allerick diguncangkan oleh penemuan mayat yang termutilasi di dalam lemari pendingin. Kematian dari kedua koki tersebut mendatangkan kegaduhan dan berbagai spekulasi dari sejumlah orang. Namun, dugaan yang paling kuat ialah adanya pembunuh yang menyusup ke dalam mansion. Tetapi, sayangnya tidak ada orang atau pun saksi mata yang menyaksikan adanya orang luar yang masuk ke dalam mansion.

"Apa yang kalian lakukan? Kenapa bisa terjadi masalah besar seperti ini?! Aku sudah menggaji kalian dengan upah yang tinggi tapi kinerja kalian buruk sekali."

Adarian memarahi seluruh pasukan kesatria penjaga kediaman. Dia merasa kecewa karena tak ada di antara mereka yang bisa mengungkapkan siapa dalang dari pembunuhan ini. Kediaman Grand Duke Allerick kembali diterpa isu miring, bahkan berita ini pun tersebar lebih cepat dari perkiraan.

"Maaf, Yang Mulia, tapi ketika kami menyelidikinya tidak ada satu pun jejak atau pun tanda masuknya penyusup."

Adarian mengacak-acak rambutnya dia frustrasi berat akibat persoalan yang mengacaukan nama baik kediaman. Sedangkan Guilla tengah ketakutan sebab dia mengenal dekat kedua koki yang mati tersebut.

'Mereka mati, aku tidak tahu siapa yang membunuh mereka tapi apa mungkin setelah ini giliranku untuk mati? Aku tidak mau itu terjadi." Guilla bertengkar dengan alam pikirnya sendiri karena khawatir akan dirinya.

Di waktu bersamaan, Adarian menemukan sebuah berkas di atas mejanya. Entah kenapa dia merasa tertarik untuk membuka map berkasnya yang rupanya berisi bukti penggelapan dana yang dilakukan oleh kedua koki yang tewas tersebut.

"Bukti penggelapan dana? Jadi, mereka melakukan perbuatan memalukan ini di belakangku? Beraninya mereka! Pantas saja mereka mati mengenaskan," gumam Adarian menyimpan bukti itu ke dalam laci.

Tidak hanya sampai di sana saja, insiden pembunuhan terus terjadi selama satu minggu penuh. Valencia menghabisi nyawa para pelayan dan kesatria yang dulu pernah menyakiti si pemilik tubuh. Mereka semua mati dengan cara yang berbeda masing-masing. Ada di antara mereka yang ditemukan di dalam panci besar yang berisi air panas, ada yang ditemukan mati tergantung, dan ada juga yang mati dalam kondisi tercabik-cabik. Valencia tidak memberi ampun mereka sedikit pun itu.

"Aku berhasil mengacaukan kediaman ini, hanya tinggal menunggu waktu sampai aku berhasil membantai seisi kediaman Grand Duke Allerick." Valencia bergumam sambil meneguk teh hangat.

"Apa lagi yang kau lakukan, Bell?! Bukankah ini tidak sesuai dengan perjanjian awal? Kau diminta untuk tidak membunuh orang tapi ternyata kau tak sanggup memenuhinya."

Sean baru balik berkunjung ke kastil Davey, dia pergi meninggalkan Valencia selama beberapa hari dan sempat berpesan kepada Valencia untuk tidak melakukan sesuatu yang mengacaukan suasana. Namun, nyatanya Valencia malah melanggar perintah Sean, dia mendapati suasana kacau akibat pembunuhan yang dilakukan Valencia.

"Oh, apa kau tidak tahu? Aku diizinkan jiwa asli Valencia untuk membunuh orang lain. Aku sudah memintanya berbicara dengan Davey. Sekarang aku punya kebebasan membunuh orang, lebih tepatnya menyingkirkan sampah dari kediaman ini. Lagi pula manusia tidak akan berubah jika tidak diberi gertakkan serius seperti ini."

Sean menghembuskan napas kasar, sebenarnya dia sudah mendapat kabar dari Davey soal masalah ini. Sean tidak bisa berbuat apa pun selain menuruti perintah Davey.

"Baiklah, tampaknya sekarang kau lebih tenang seusai membunuh manusia. Aku maklumi karena kau adalah penyihir gila."

1
Hasnah Abdul Wahab
Luar biasa
rain
huwaaaa nangiss bangettt😭😭😭
rain
Luar biasa
🌺Zaura🌺
Novelnya bagus banget 👍.. Gak ada typo dan tulisannya rapi. enak dibaca pokoknya..👍👍👍
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
aku mewek Thor
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
pada kaget pangeran.. disangka cewe yg disukai dah meninggal
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
7 pangeran ngecup semua jadinya hehehe
davina aston
Luar biasa
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
alamak visual nya bikin deg² serrrr
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kampanye gak dari tadi non..
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
tukang gombal nihhh
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kalimat terakhir dari surat nya keren wkkwkwkw
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
haha
Helen Nirawan
cewe kok temperament ny parah seh , isshh
MashMellow🍭
Bukan teman tapi sepupu, ibu mereka berdua kan beradik
MashMellow🍭
Ngam 👍👍🤣🤣🤣
MashMellow🍭
🤣🤣🤣🤣🤣
Musliha yunos
👍
Maya Anzlina
cerita nya bagus
alurnya mudah dipahami
ceritanya gak ribet
Maya Anzlina
bawang merahnya berapa kilo di bab ini😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!