Kembalinya Si Penyihir Gila

Kembalinya Si Penyihir Gila

Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka

DUUAARRR!

Bahana ledakan dahsyat memecah pendengaran dan menggelegar ke penjuru benua. Ledakan tersebut berasal dari sebuah menara sihir di salah satu kekaisaran di Benua Mihovil. Ledakan disebabkan oleh sebuah meteor besar yang datang dari langit sehingga mampu menghancurkan menara yang dibalut lapisan sihir pelindung nan kuat.

“Menara sihirnya hancur … Yang Mulia Klarybell masih di dalam!”

“Lekas padamkan apinya! Kita harus membawa Yang Mulia keluar dari sana!”

Sekitar menara yang diramaikan para penyihir seketika timbul kegaduhan hebat, mereka meneriakkan nama Klarybell yaitu seorang wanita yang disebut sebagai satu-satunya penyihir agung di Benua Mihovil. Keberadaan Klarybell menjadi tonggak utama bagi para penyihir, meskipun ada beberapa hal tidak mengenakkan dari Klarybell.

Klarybell Berliana merupakan penyihir paling berbakat sepanjang sejarah dunia sihir, dia terkenal sebagai wanita paling cantik di Benua Mihovil. Akan tetapi, bakat dan kecantikannya tertutupi oleh sikapnya yang terkenal buruk. Klarybell terkenal dengan kekejamannya, bahkan dia adalah penyihir terkejam yang tak kenal ampun terhadap orang yang berani menyinggungnya.

Selain itu, Klarybell juga terkenal kegilaannya dalam menghadapi musuh, dia seringkali menghancurkan kekaisaran yang tidak dia sukai lalu menjadikannya sebagai wilayah kekuasaannya. Tidak terhitung berapa jumlah manusia yang terbunuh di tangan Klarybell selama masa lebih dari dua ratus tahun dia hidup. Kemudian hari ini segala yang diperjuangkan Klarybell selama hidup sirna dengan begitu mudahnya.

Seluruh bawahan dan penyihir berbakat telah berupaya menyelamatkan Klarybell dari dalam kobaran api, tapi hasilnya nihil. Klarybell tidak berhasil mereka selamatkan, bahkan mereka juga tidak berhasil menemukan sisa-sisa tubuh Klarybell. Ledakan meteor tadi melahap habis tubuh Klarybell, tidak ada yang tahu penyebab pasti mengapa sebuah meteor bisa begitu kuat hingga dapat mengalahkan penyihir agung terkut sepanjang masa.

***

Seorang gadis cantik berambut panjang berwarna biru tua tampak kebingungan di tengah kerumunan manusia berpakaian serba putih. Gadis itu masih mengenakan kemeja putih bergaris hitam dengan celana hitam ketat disertai jubah menempel di belakang punggung. Mata biru terang selayaknya permata terus mengedar di seiring jalan sembari bertanya kepada setiap orang di mana dirinya berada kini. Namun, tidak ada jawaban dari orang-orang tersebut, hal ini kian meresahkan hati gadis itu.

“Ini sebenarnya di mana? Tidak adakah seseorang yang bisa memberitahuku?!” teriak gadis yang bernama Klarybell itu. “AHH, SIALAN!” Klarybell mengumpat dengan sekuat tenaga, dia sudah muak berkeliling mengitari tempat yang didominasi warna biru lembut.

“Apa jangan-jangan aku sudah mati? Benar juga, tadi aku sedang berada di ruang penelitian sihir untuk meneliti sihir hitam, tapi tiba-tiba saja ada meteor yang jatuh dari langit. Apakah masuk akal jika aku mati karena meteor? Seorang penyihir agung nan hebat layaknya diriku mati karena alasan yang konyol.”

Klarybell terus menerus bergumam dan menggerutu soal alasan kematiannya, sekarang dia paham kalau sebenarnya dia sedang berada di alam akhirat. Kejengkelan hati Klarybell tak kunjung mereda, dia seperti orang yang tersesat di tengah lautan manusia. Kemudian bergaung sebuah perintah bahwasanya setiap jiwa manusia yang telah mati harus berbaris untuk memulai penentuan ke mana jiwa yang telah mati itu akan ditempati.

Menunggu beberapa waktu sampai akhirnya nama Klarybell bergema, gadis itu pun menuju ke depan hakim akhirat disertai perasaan berkecamuk dan emosi yang menggebu-gebu ingin marah.

“Klarybell Berlia—”

“Itu aku! Tidak usah berlama-lama! Cepat selesaikan,” potong Klarybell dengan cepat. Para hakim gemetar sesaat melihat muka ganas Klarybell, padahal sebelumnya mereka sudah diperingati untuk berhati-hati menghadapi Klarybell.

“Klarybell Berliana, seorang penyihir agung dari Benua Mihovil, mati karena ledakan meteor di usia ke dua ratus tujuh puluh tujuh tahun. Berdasarkan timbangan kebaikan dan keburukan selama hidup di dunia ….” Hakim tersebut menghentikan sejenak kalimatnya, dia tampak ragu memberitahu hasil dari timbangan amal manusia.

Klarybell berdecak sebal. “Hei, apakah kalian sengaja membuatku menunggu? Aku sudah sangat lelah sejak tadi berlarian ke sana kemari,” tekan Klarybell.

“Maafkan kami!” Para hakim menundukkan pandangannya ke Klarybell, sejujurnya kala itu mereka sangat ketakutan melanjutkan kalimat yang berisi keputusan akhir tersebut. “Hasil dari timbangan amal menunjukkan bahwa keburukan Anda melebihi batas sehingga neraka menolak keberadaan Anda. Surga maupun neraka tidak bersedia menampung jiwa Anda, jadi Anda adalah sebuah jiwa yang tidak memiliki tempat akhir untu—”

“Apa kalian sedang bercanda denganku?” Klarybell tentunya tidak menerima hasil dari keputusan berdasarkan timbangan amal ini. “Jadi, menurut kalian sekarang aku tidak punya tempat di akhirat? Kalian bermaksud memancing kemarahanku?! Aku tidak diterima surga maupun neraka. Gurauan kalian sungguh membuatku tertawa.”

Klarybell menekan para hakim menggunakan aura mematikan, baru kali ini mereka bertemu jiwa yang menakutkan melebihi iblis. Mereka kehilangan akal sesaat menghadapi Klarybell, kala itu sihir Klarybell meluap keluar dari inti tubuh dan berencana mengarahkan serangan terhadap mereka.

“Tahan dulu emosi Anda, Nona.” Seorang lelaki berwajah datar dan bersurai pastel mendatangi Klarybell. Pakaiannya terlihat mewah, berbeda jauh dengan pakaian para hakim atau pakaian para jiwa manusia.

“Siapa kau?! Apa kau kemari untuk membela sampah-sampah ini?” sergah Klarybell terlampau marah.

“Tidak, Nona, saya kemari karena ingin membawa Anda ke hadapan dewa kedamaian. Beliau ingin bertemu dengan Anda untuk menjelaskan situasi yang Anda hadapi saat ini,” jelas pria tersebut.

“Dewa kedamaian? Baiklah, aku akan menemuinya dan mengajukan protes mengenai keputusan yang tidak adil ini.”

Klarybell dibawa pergi oleh pria tersebut ke kastil tempat tinggal sang dewa kedamaian, suasana di kastil tempat dewa kedamaian berada sangatlah berbeda. Kastil itu dipenuhi oleh pelayan dewa yang berlalu lalang. Klarybell sampai di sebuah ruang pribadi dewa kedamaian, di sana Klarybell mendapati seorang pria tampan berambut biru panjang tengah duduk bersantai. Tanpa diberi tahu pun Klarybell yakin kalau pria itulah dewa kedamaian yang dimaksud.

“Yang Mulai, saya sudah membawa—”

“Hei, kau!” Tidak tahu bagaimana caranya Klarybell muncul di depan muka sang dewa, para pelayan terperanjat kaget menyaksikan pemandangan tidak sopan tersebut. “Kau dewa kedamaian? Mengapa kau membuatku mati?! Dan lagi aku mati karena ledakan meteor, apa tujuanmu sebenarnya?!” cecar Klarybell.

Sang dewa tersenyum tipis, dia menanggapi Klarybell dengan santai dan tanpa adanya kemarahan yang menyulut di matanya.

“Tenanglah dulu, Bell. Aku akan menjelaskannya padamu perlahan, jadi jangan berbuat kegaduhan di sini,” tutur Davey – dewa kedamaian.

Klarybell kala itu menarik kedua kerah Davey lalu menyentakkan tubuh Davey setelah menerima kalimat penenang. Klarybell pun tanpa disuruh, dia duduk di sofa berseberangan dengan Davey seolah-olah saat ini posisinya seimbang dengan Davey.

“Nona, Anda tidak bisa duduk di sana, jiwa berdosa seperti Anda tidak pantas duduk sejajar dengan Yang Mulia,” ujar salah satu pelayan.

Terpopuler

Comments

Susilawati

Susilawati

aku mampir thor

2024-09-02

0

Aya Vivemyangel

Aya Vivemyangel

Seperti baca komik y ceritay 😂😂😂
Ok ok lnjut baca

2024-03-21

0

Afi

Afi

/Good/

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2 Permintaan Tidak Masuk Akal
3 Valencia Allerick
4 Menjadi Valencia
5 Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6 Saya Tidak Peduli
7 Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8 Omelan Helen
9 Akting Murahan Linnea
10 Memasuki Portal
11 Perihal Sate Ayam
12 Siapa si Penyelamat itu?
13 Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14 Bayangan Hitam
15 Serangan Bola Hitam
16 Keinginan Mengganti Wadah
17 Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18 Diri yang Tenang
19 Pembunuhan Sadis
20 Pertemuan dengan Charly
21 Kesatria Wanita
22 Portal Merah
23 Reibert Mengundang Valencia
24 Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25 Amukan Black
26 Mempermainkan Adarian
27 Berkunjung ke Kuil
28 Menciptakan Kebohongan
29 Desa Sanori
30 Sumber Air
31 Menemui Reibert
32 Count Terano
33 Mengelak
34 Pengurangan Kadar Racun
35 Senyum Mematikan
36 Roh yang Menghilang
37 Tempat yang Tak Dikenal
38 Terkecoh
39 Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40 Portal Putih dan Bayangan
41 Memenuhi Undangan Kaisar
42 Linnea Terabaikan
43 Kelancangan Linnea
44 Sang Pangeran Pertama
45 Valencia Mengamuk
46 Lagi-lagi Endry Datang
47 Henzo Calestine
48 Surat dari Akademi
49 Kunjungan ke Kediaman Reibert
50 Kecemburuan Pelayan Wanita
51 Kelompok Penyihir Bayangan
52 Menangkap Mata-mata
53 Interogasi Mata-mata
54 Penyiksaan
55 Kabut Hutan Kematian
56 Kekuatan Pedang Raja Iblis
57 Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58 Orang Tua Mata Duitan
59 Ivanov Datang ke Istana
60 Undangan Makan Malam
61 Menghabisi Para Pembunuh
62 Salah Masuk Kamar
63 Perseteruan Valencia dan Ivanov
64 Linita Terserang Racun
65 Racun Paling Berbahaya
66 Kecurigaan Valencia
67 Valencia Kembali Membuat Gaduh
68 Kesaksian Palsu
69 Kegemparan yang Lebih Gila
70 Tidak Menemukan Titik Terang
71 Selamat Datang
72 Maafkan Aku, Bell
73 Menuju Akademi
74 Mangsa Pertama
75 Keributan di Asrama
76 Suara Lonceng dari Langit
77 Ledakan Amarah Davey
78 Perundungan
79 Kisah Nyata
80 Pertengkaran Sepasang Kekasih
81 Tanggung Jawab
82 Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83 Rumor Mengenai Joseth
84 Luapan Emosi Valencia
85 Obrolan Empat Mata
86 Tantangan Duel
87 Valencia Dijemput ke Pengadilan
88 Gedung Pengadilan
89 Coba Tangkap Aku
90 Aksi Kejar-kejaran
91 Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92 Pertengkaran Xeros
93 Pegunungan Haleyan
94 Penemuan Telaga Peri
95 Valencia Mencuri Buah Mangga
96 Luka Bakar Xeros Menghilang
97 Berliana
98 Kemunculan Raja Bayangan
99 Pemindahan Kekuatan
100 Pertarungan Berlangsung
101 Jiwa yang Tertelan
102 Kekuatan Davey
103 Kecurigaan
104 Kemarahan Sean
105 Kegagalan Rencana Rudolf
106 Kriteria Pria Valencia
107 Sihir Ilusi
108 Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109 Perubahan Sikap Ivanov
110 Pembalasan Valencia
111 Mencelakai Linnea
112 Adarian Mendatangi Akademi
113 Teguran Frintz
114 Pengakuan Joseth
115 Gosip Tentang Devina
116 Ancaman Pembunuhan
117 Devina Diculik
118 Lokasi Disembunyikannya Devina
119 Hutan Keabadian
120 Pertarungan di Bawah Guncangan
121 Kutukan di Tubuh Devina
122 Situasi Benua Mihovil
123 Persidangan
124 Hubungan Davey dan Klarybell
125 Wanita di Balik Bola Kristal
126 Bayangan Wanita
127 Visual Karakter
128 Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129 Upacara Kelulusan Akademi
130 Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131 Jangan Sentuh Putriku
132 Peraturan Terbaru
133 Permintaan Jiwa Valencia
134 Luapan Isi Hati Valencia
135 Surat Lamaran
136 Malaikat Kegelapan
137 Lab Devil
138 Penyusup
139 Eksperimen Gila
140 Penyegelan Nolen
141 Senjata Sihir
142 Sesuatu yang Baru Disadari
143 Pembuatan Potion
144 Ketidakcocokan Tubuh
145 Kilas Balik Klarybell
146 Valencia Telah Sadar Kembali
147 Aku Klarybell Berliana
148 Laporan Hasil Penyelidikan
149 Guilla Diseret ke Penjara
150 Dimulainya Festival
151 Pembunuh di Aula Pesta
152 Suasana Panas di Pesta
153 Valencia Tenggelam
154 Di Balik Jeruji Besi
155 Menaruh Sihir Ilusi
156 Cinta Tak Terbalas
157 Pekikan Kesakitan Guilla
158 Artefak Terlarang
159 Rudolf Tertampar
160 Selangkah Menuju Kematian
161 Jebakan si Pelayan
162 Api Sihir yang Melahap Dhea
163 Wilayah Timur Calestine
164 Lingkaran Neraka Linnea
165 Kematian Guilla dan Endry
166 Linnea Masuk Penjara
167 Bertemu Leah
168 Hukuman bagi Linnea
169 Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170 Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171 Berita Kematian Linnea
172 Kekejian Rudolf
173 Pengungkapan Topeng Rudolf
174 Aksi Pemberontakan
175 Puncak Pemberontakan
176 Penghabisan Nyawa
177 Pernikahan Rachel
178 Fakta yang Terungkap Jelas
179 Menuju Benua Mihovil
180 Kegelapan di Benua Mihovil
181 Kembali ke Tubuh Semula
182 Singgasana Yuine
183 Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184 Kecanggungan
185 Kehancuran Segel Ingatan
186 Sepenggal Kisah Masa Lalu
187 Penangkapan Tryton
188 Eksekusi
189 Dimulainya Pertarungan Akhir
190 Penyesalan Yuine
191 Kematian Klarybell
192 Happy Ending
193 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Jiwa yang Ditolak Surga dan Neraka
2
Permintaan Tidak Masuk Akal
3
Valencia Allerick
4
Menjadi Valencia
5
Kehidupan Valencia yang Menyedihkan
6
Saya Tidak Peduli
7
Valencia Mengacau di Ruang Pribadi sang Ayah
8
Omelan Helen
9
Akting Murahan Linnea
10
Memasuki Portal
11
Perihal Sate Ayam
12
Siapa si Penyelamat itu?
13
Rumor Gadis Pembawa Kutukan
14
Bayangan Hitam
15
Serangan Bola Hitam
16
Keinginan Mengganti Wadah
17
Bertemu Jiwa Pemilik Tubuh
18
Diri yang Tenang
19
Pembunuhan Sadis
20
Pertemuan dengan Charly
21
Kesatria Wanita
22
Portal Merah
23
Reibert Mengundang Valencia
24
Pedang Penyegel Kekuatan Raja Iblis
25
Amukan Black
26
Mempermainkan Adarian
27
Berkunjung ke Kuil
28
Menciptakan Kebohongan
29
Desa Sanori
30
Sumber Air
31
Menemui Reibert
32
Count Terano
33
Mengelak
34
Pengurangan Kadar Racun
35
Senyum Mematikan
36
Roh yang Menghilang
37
Tempat yang Tak Dikenal
38
Terkecoh
39
Sesuatu yang Mengganjal Pikiran
40
Portal Putih dan Bayangan
41
Memenuhi Undangan Kaisar
42
Linnea Terabaikan
43
Kelancangan Linnea
44
Sang Pangeran Pertama
45
Valencia Mengamuk
46
Lagi-lagi Endry Datang
47
Henzo Calestine
48
Surat dari Akademi
49
Kunjungan ke Kediaman Reibert
50
Kecemburuan Pelayan Wanita
51
Kelompok Penyihir Bayangan
52
Menangkap Mata-mata
53
Interogasi Mata-mata
54
Penyiksaan
55
Kabut Hutan Kematian
56
Kekuatan Pedang Raja Iblis
57
Kecurigaan dan Kebingungan Sammy
58
Orang Tua Mata Duitan
59
Ivanov Datang ke Istana
60
Undangan Makan Malam
61
Menghabisi Para Pembunuh
62
Salah Masuk Kamar
63
Perseteruan Valencia dan Ivanov
64
Linita Terserang Racun
65
Racun Paling Berbahaya
66
Kecurigaan Valencia
67
Valencia Kembali Membuat Gaduh
68
Kesaksian Palsu
69
Kegemparan yang Lebih Gila
70
Tidak Menemukan Titik Terang
71
Selamat Datang
72
Maafkan Aku, Bell
73
Menuju Akademi
74
Mangsa Pertama
75
Keributan di Asrama
76
Suara Lonceng dari Langit
77
Ledakan Amarah Davey
78
Perundungan
79
Kisah Nyata
80
Pertengkaran Sepasang Kekasih
81
Tanggung Jawab
82
Tolong Jangan Menambah Masalah Lagi
83
Rumor Mengenai Joseth
84
Luapan Emosi Valencia
85
Obrolan Empat Mata
86
Tantangan Duel
87
Valencia Dijemput ke Pengadilan
88
Gedung Pengadilan
89
Coba Tangkap Aku
90
Aksi Kejar-kejaran
91
Linnea Mencoba Menarik Perhatian Henzo
92
Pertengkaran Xeros
93
Pegunungan Haleyan
94
Penemuan Telaga Peri
95
Valencia Mencuri Buah Mangga
96
Luka Bakar Xeros Menghilang
97
Berliana
98
Kemunculan Raja Bayangan
99
Pemindahan Kekuatan
100
Pertarungan Berlangsung
101
Jiwa yang Tertelan
102
Kekuatan Davey
103
Kecurigaan
104
Kemarahan Sean
105
Kegagalan Rencana Rudolf
106
Kriteria Pria Valencia
107
Sihir Ilusi
108
Kaki Valencia Terkena Pecahan Kaca
109
Perubahan Sikap Ivanov
110
Pembalasan Valencia
111
Mencelakai Linnea
112
Adarian Mendatangi Akademi
113
Teguran Frintz
114
Pengakuan Joseth
115
Gosip Tentang Devina
116
Ancaman Pembunuhan
117
Devina Diculik
118
Lokasi Disembunyikannya Devina
119
Hutan Keabadian
120
Pertarungan di Bawah Guncangan
121
Kutukan di Tubuh Devina
122
Situasi Benua Mihovil
123
Persidangan
124
Hubungan Davey dan Klarybell
125
Wanita di Balik Bola Kristal
126
Bayangan Wanita
127
Visual Karakter
128
Dua Pengguna Pedang Raja Iblis
129
Upacara Kelulusan Akademi
130
Pergantian Nama Menjadi Valencia Calestine
131
Jangan Sentuh Putriku
132
Peraturan Terbaru
133
Permintaan Jiwa Valencia
134
Luapan Isi Hati Valencia
135
Surat Lamaran
136
Malaikat Kegelapan
137
Lab Devil
138
Penyusup
139
Eksperimen Gila
140
Penyegelan Nolen
141
Senjata Sihir
142
Sesuatu yang Baru Disadari
143
Pembuatan Potion
144
Ketidakcocokan Tubuh
145
Kilas Balik Klarybell
146
Valencia Telah Sadar Kembali
147
Aku Klarybell Berliana
148
Laporan Hasil Penyelidikan
149
Guilla Diseret ke Penjara
150
Dimulainya Festival
151
Pembunuh di Aula Pesta
152
Suasana Panas di Pesta
153
Valencia Tenggelam
154
Di Balik Jeruji Besi
155
Menaruh Sihir Ilusi
156
Cinta Tak Terbalas
157
Pekikan Kesakitan Guilla
158
Artefak Terlarang
159
Rudolf Tertampar
160
Selangkah Menuju Kematian
161
Jebakan si Pelayan
162
Api Sihir yang Melahap Dhea
163
Wilayah Timur Calestine
164
Lingkaran Neraka Linnea
165
Kematian Guilla dan Endry
166
Linnea Masuk Penjara
167
Bertemu Leah
168
Hukuman bagi Linnea
169
Linnea Tertipu Oleh Rudolf
170
Devina Mengetahui Rencana Rudolf
171
Berita Kematian Linnea
172
Kekejian Rudolf
173
Pengungkapan Topeng Rudolf
174
Aksi Pemberontakan
175
Puncak Pemberontakan
176
Penghabisan Nyawa
177
Pernikahan Rachel
178
Fakta yang Terungkap Jelas
179
Menuju Benua Mihovil
180
Kegelapan di Benua Mihovil
181
Kembali ke Tubuh Semula
182
Singgasana Yuine
183
Kehadiran Klarybell di Benua Solvey
184
Kecanggungan
185
Kehancuran Segel Ingatan
186
Sepenggal Kisah Masa Lalu
187
Penangkapan Tryton
188
Eksekusi
189
Dimulainya Pertarungan Akhir
190
Penyesalan Yuine
191
Kematian Klarybell
192
Happy Ending
193
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!