Menceritakan tentang seorang gadis cupu, berkacamata dan hobi membaca. Orang mengira dia lemah padahal tahu segalanya.
Sebuah kejadian aneh membawa Ratih Prameswari kembali ke jaman dulu, Dia bertransformasi menjadi seorang putri raja yang harus melakukan pernikahan demi keberlangsungan dinastinya.
Tidak bisa menolak saat sebuah kalung tersemat kuat dilehernya , kalung hadiah pertunangan dari sang calon suami. Semakin ingin dilepas justru semakin kuat.
Akhirnya Ratih Prameswari memilih untuk hidup berkompromi dengan segala keanehan atau keistimewaan yang dia alami. Bahkan ketika terbangun dari mimpi yang terasa sangat nyata, Kalung itu tetap ikut kembali bersamanya yang kebetulan berlatar tahun 2008.
Kalung milik seorang putri mahkota abad 8 dinasti Syailendra, Saling membantu memperbaiki karma satu sama lain supaya bisa terlepas dari ikatan belenggu masa lalu.
Bukan Romansa biasa, bagaimana kisah hidup seorang gadis cupu yang ternyata adalah reinkarnasi seorang Ratu ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan spiritual sang putri
menjelang 40 hari sebelum pernikahan akbar
Seluruh penduduk negeri dinasty Syailendra memulai berbagai persiapan menjelang hari pernikahan kanjeng putri mahkota dengan calon suami , pangeran Pikatan.
Para tetua adat dari berbagai penjuru negeri mulai berdatangan ke istana, mereka akan mengiringi prosesi dengan melantunkan puji pujian kepada para leluhur dan bodhisatva supaya seluruh acara berlangsung dengan aman dan lancar.
Perwakilan rakyat dari berbagai daerah pun mulai berdatangan silih berganti membawakan upeti tambahan sebagai wujud syukur serta dukungan materi kepada junjungan nya.
Disini sang putri mahkota juga mulai melakukan ritual suci, sang putri akan melakukan meditasi penuh selama 7 hari di sebuah tempat di taman bambu belakang istana kaputren .
Tidak berbeda dengan sang Pangeran yang juga melaksanakan tirakat di sebuah tempat rahasia yang tidak seorang pun tahu kecuali dirinya. Beliau hanya didampingi dua pengawal kepercayaan yang berjaga di pintu masuk yang berjarak 50 meter tempat rahasia tersebut.
Kanjeng putri mahkota Dyah Pramodhawardani sudah memasuki hari ketiga, disana beliau sedang melakukan perjalanan spiritual (jiwa yang keluar dari raga ) kesebuah dimensi lain bersama ibu dewi welas asih junjungan nya .
Mereka berada di awan awan, menyaksikan hamparan luas wilayah dinasty Syailendra. Nampak jelas bagaimana sang putri berdiri disamping ibu dewi welas asih yang kala itu mengendarai bunga teratai raksasa .
sang putri mendapatkan berkah untuk bisa melihat bagaimana dinasty dibawah kepemimpinan nya kelak, sang putri mahkota Dyah Pramodhawardani tidak kuasa menahan tangis.
"Bagaimana bisa semua ini terjadi.. hiks.." meneteskan air mata saat melihat babak akhir dinasty Syailendra ditanah jawa.
"Seharusnya dinasty Syailendra adalah penguasa Agung di tanah jawa, tapi mengapa justru akulah yang mengantarkan dinastyku pada kehancuran..hiks " air mata semakin deras membasahi pipi sang putri.
Awal kehancuran dinasty menurut sang putri adalah ketika sang Ayahanda mangkat (wafat) dan dari penjelasan ibu dewi itu akan terjadi beberapa tahun setelah pernikahan. Setelah Ayahanda wafat maka tombak pemerintahan otomatis akan dilanjutkan oleh sang putri Dyah Pramodhawardani beserta suami Pangeran Pikatan.
Diawal pernikahan memang Sang Ratulah yang mengendalikan kebijakan pemerintahan, namun seiring berjalannya waktu terutama setelah mangkat nya sang Ayahanda maka sifat asli Rakai Pikatan mulai muncul. Raja Pikatan akan lebih mendominasi segala urusan pemerintahan, secara perlahan menggeser kekuasaan Ratu penerus dinasty Syailendra.
Pengaruh dinasty Sanjaya akan semakin kuat, apalagi bangunan kompleks candi yang dibangun Raja Pikatan nantinya akan menandingi bahkan menggantikan fungsi dari bangunan candi sebelumnya, bumishambara secara perlahan akan kehilangan fungsinya karena seluruh rakyat akan terdoktrin untuk mengikuti keyakinan junjungan nya.
Kala itu terjadi, Ratu Pramodhawardani tidak mampu merubah tatanan yang terlanjur terjadi, kehadiran dua keturunan yang lebih menyita waktu, tenaga dan pikirannya.
Ya, sang putri melihat bahwa dia akan memiliki dua anak dari pernikahannya dengan pangeran Pikatan. Namun sang putri juga melihat bagaimana kedua anaknya memiliki karakter yang sangat berbeda, seperti perwujudan ayah dan ibunya.
Anak tertua kelak akan meninggalkan dinasty nya, memilih hidup berpisah dari keluarga istana bersama pasangannya, diam diam sang anak tersebut juga menghimpun kekuasaan untuk menandingi pemerintah yang asli yaitu kekuasaan orang tuanya.
Darisinilah akan mulai muncul pemberontakan, dari berbagai kalangan yang memiliki prinsip keyakinan berbeda dengan junjungan nya, merasa mampu mendirikan kerajaan sendiri, sehingga tidak membayar upeti wajib tahunan ke istana.
Sedangkan anak yang satunya, dia akan sangat setia melindungi dinasty yang dipimpin ayah dan ibundanya, dia akan berperan melawan berbagai bentuk pemberontakan yang terjadi berbagai penjuru negeri.
"Dimana mantra agung para bodhisatva saat semua ini terjadi ?? " sang putri bermonolog sendiri.
"Bukankah selama ini dinasty Syailendra selalu damai aman dan tentram ? tidak pernah sekalipun terjadi pemberontakan.." ujar sang putri sedih.
"Semua pertanyaan mu hanya waktu yang akan menjawab anakku .." ucap ibu dewi.
"ini bukan masa depan yang hamba inginkan ibu dewi, hamba tidak akan sanggup menahan beban terbesar dinasty .. hiks" airmata sang putri semakin menjadi jadi .
"Hamba akan membatalkan semuanya ibu dewi !!" ucap sang putri
"Jika pernikahan dibatalkan, semua kejadian yang hamba lihat barusan tidak akan pernah terjadi bukan ?" kata sang putri mantap.
"Anakku.. apa menurutmu itu adalah hal yang tepat ??" ujar ibu dewi
"Tentu saja itu yang terbaik ibu dewi, " tegas sang putri
"Lalu.. sebelum engkau memutuskan hal itu ayo kita lihat bagaimana masa depan tanpa adanya pernikahan akbar dirimu dengan Rakai Pikatan.." ibu dewi mengajak sang putri berpindah tempat
Mereka berdua terbang diatas awan awan, seperti menembus dimensi waktu.
Sebuah masa depan yang sama sekali tidak lebih baik dari sebelumnya.
Disini sang putri melihat masa depan pasca pembatalan pernikahan sepihak olehnya.
Ayahanda tercinta murka !! seluruh negeri sangat kecewa pada sang putri mahkota.
Bahkan kematian sang ayah menjadi lebih cepat dari sebelumnya, Ayahanda yang sangat kecewa dengan keputusan sepihak putri semata wayangnya membuat Ayahanda depresi sangat tertekan mental dan spiritual nya.
Gejolak demonstrasi diseluruh penjuru negeri semakin membuat dinasty Syailendra lebih cepat berada diambang kehancuran.
dan yang akan paling disalahkan adalah sang putri mahkota !
Bahkan pangeran Pikatan pun akan menampakkan sifat murkanya dengan amarah yang meledak mengutuk sang putri menjadi bagian dari candi yang akan dia bangun.
"ini adalah kehancuran yang lebih dahsyat bukan anakku ?" ucap ibu dewi
"i... ini .. ini tidak mungkin ibu dewi, bukankah aku mencegah kehancuran dinastyku dengan membatalkan pernikahan ini ?" ucap sang putri tidak percaya dengan apa yang dia lihat barusan
"seharusnya semua kembali normal seperti dahulu sebelum hadirnya rakai Pikatan bukan ?" ujar snag putri masih tidak habis pikir
"Anakku.. apa yang akan terjadi pasti terjadi, sekeras apapun dirimu mengubah takdir, hasil akhirnya akan tetap sama meskipun jalur nya berbeda.." ucap ibu dewi bijaksana
"Hiks... hiks... aku tidak berguna, aku pembawa kemalangan bagi dinastyku, aku adalah kehancuran aArrggHhh !!!!" sang putri berteriak sangat kencang
dan Langit seolah merespon kesedihan sang putri, suara petir menggelegar diseantero penjuru negeri .
Langit yang tadinya cerah kini berubah suram, gemuruh petir menyambar kesana kemari. Jika diatas awan sudah begini situasinya maka bisa dipastikan dibawah sana bumi sedang mengalami suatu kejadian ekstrim, hujan badai banjir bandang menyapu kehidupan.
"Tenangkan dirimu anakku .. lihatlah bahkan pemilik alam semesta pun bersimpati padamu..." ucap ibu dewi menenangkan sang putri
saat itu juga, muncullah dua sosok dari atas langit..
Sosok yang diagungkan, yang akan membantu sang putri menemukan solusi dari kegundahan hatinya...
"Si.. siapa kau ??" kata sang putri
***
Ratih Prameswari paham siapa sosok itu, tapi mulutnya terkunci,tidak bisa memberitahu mbakyu nya.
Ratih Prameswari hanyalah jiwa manusia biasa, meskipun nyawiji dengan seorang putri mahkota dinasty namun tetap saja tidak akan mampu jika berhadapan dengan dewa dan dewi yang entah mengapa aura kehadiran mereka sangat mempengaruhi kondisi alam semesta.
***
Cerita ini tidak sepenuhnya nyata ,juga tidak sepenuhnya halu
Like, komen, hadiah ..
vote dan favoritkan untuk update selanjutnya
Sugeng Rahayu 🙏
🤔🤔🤔
mampir dulu...
baru nrmu ini ceritanya....
kok berasa ikutan timetravel yaaa....
keren kereennnn....
👋👋👋✌️✌️✌️