NovelToon NovelToon
Salahkan Mencintainya

Salahkan Mencintainya

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Salahkah aku mencintainya?" -Regina-

"Ini hanya tidur bersama semalam, itu adalah hal biasa" -Arian-

-

Semuanya berawal dari kesalahan semalam, meski pria yang tidur bersamanya adalah pria yang menggetarkan hati. Namun, Regina tidak pernah menyangka jika malam itu adalah awal dari petaka dalam hidupnya.

Rasa rindu, cinta, yang dia rasakan pada pria yang tidak jelas hubungannya dengannya. Seharusnya dia tidak menaruh hati padanya.

Ketika sebuah kabar pertunangan di umumkan, maka Regina harus menerima dan perlahan pergi dari pria yang hanya menganggapnya teman tidur.

Salahkah aku mencintainya? Ketika Regina harus berada diantara pasangan yang sudah terikat perjodohan sejak kecil. Apakan kali ini takdir akan berpihak padanya atau mungkin dia yang harus menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lepas Darinya, Apa Bisa?

Keduanya sudah selesai mandi, kini mereka bersantai di ruang tengah dengan televisi menyala. Regina yang duduk disamping Arian, dan pria itu sedang mengecek ponsel. Seperti sedang berkirim pesan dengan seseorang karena sampai terlihat kerutan di dahinya.

Regina melirik ke arah ponsel Arian, ingin melihat siapa yang sedang dia kirim pesan. Tapi, Regina tidak bisa melihatnya dengan jelas. Akhirnya Regina memilih mengabaikan, dia memindahkan chanel televisi saja untuk mencari acara yang menarik.

"Sini"

Regina menoleh, melihat Arian yang sudah menyimpan ponsel di atas meja. Lalu, dia menepuk pahanya, menginginkan Regina mendekat padanya dan tiduran di atas pangkuannya. Tidak menolak, Regina merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Arian sebagai balasan.

"Besok aku akan pulang ke rumah. Ada sedikit urusan"

Regina menoleh, menatap Arian dari bawah. "Em, iya. Kamu juga sudah hampir satu bulan tidak pulang ke rumah ya"

Arian mengelus lembut kepala Regina, sedikit menundukan wajahnya dan mengecup kening gadis itu. "Ya bagaimana mau pulang, jika aku betah disini"

Regina hanya mendengus pelan, Arian masih saja suka mengatakan hal yang menggodanya.

"Aku hanya sebentar kok, soalnya aku tidak bisa jauh-jauh darimu. Selalu rindu"

Regina mencubit pelan tangan Arian, merasa kesal karena pria itu terus menggodanya seperti ini. "Sejak kapan kamu jadi pandai menggombal seperti ini? Aneh tahu"

"Memangnya kenapa? Aku hanya mengatakan kenyataan, jika kau selalu membuatku rindu"

Regina hanya tersenyum saja, wajahnya sedikit memerah karena malu atas ucapan Arian barusan. Merasa aneh karena pria itu tiba-tiba berkata seperti itu. Padahal seharusnya dia menjadi sosok yang dingin seperti biasanya. Tapi, semakin hari Regina semakin bisa melihat bagaimana Arian yang menunjukan sisi hangat dan peduli padanya.

Jika kau terus seperti ini padaku, mana bisa aku lepas darimu. Sebenarnya hubungan ini apa?

Jika punya keberanian, maka Regina akan menanyakan itu pada Arian secara langsung. Tapi, untuk saat ini Regina merasa belum bisa mengatakan itu.

*

Satu hari tanpa adanya Arian di Apartemennya ini terasa aneh baginya. Padahal dulu saja dia terbiasa sendiri, tapi sekarang seolah sudah terbiasa dengan keberadaan pria itu selama satu bulan ini.

Regina pergi menggunakan mobilnya, tidak ingin kejadian saat dia di antar pulang oleh Ben, maka itu akan membuat Arian marah. Tapi, untuk apa juga dia takut Arian marah? Padahal diantara mereka saja tidak ada hubungan yang jelas. Seharusnya Regina menyadari hal itu, tapi pikiran dan hatinya seolah tidak sama.

Saat sudah sampai, Regina mematikan mesin mobilnya. Ponselnya berdering, dan dia langsung mengambilnya. Menerima panggilan video dari Arian.

"Kau dimana?"

Regina tersenyum tipis, hatinya membuncah bahagia ketika dia melihat wajah Arian yang memenuhi layar ponselnya sekarang.

"Masih di mobil, baru saja sampai di Kantor. Kamu dimana sekarang? Apa pergi bekerja?"

Arian menggeleng pelan, wajahnya sedikit terlihat datar. Tidak seperti biasanya. "Aku tidak pergi ke Kantor hari ini. Aku merindukanmu"

Regina tidak bisa menahan senyumnya, bahkan ucapan rindu dari Arian sudah seperti biasa di telinganya. Terlalu sering pria itu mengungkapkannya, bahkan hanya berpisah beberapa jam saja. Apalagi ini sudah satu hari mereka tidak bertemu.

"Hanya satu hari, lagian kamu juga jarang sekali pulang ke rumah 'kan"

"Aku malas di rumah, aku ingin bersamamu"

Regina hanya tersenyum, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam Parusahaan. Masih melakukan panggilan video dengan Arian.

"Sayang, udah dulu ya, aku mau masuk Kantor. Nanti ada yang lihat"

Hubungan ini bukan tentang sepasang kekasih, tapi hanya sebuah hubungan tanpa status yang bahkan Regina saja tidak tahu akan seperti apa endingnya.

"Aku mungkin tidak bisa pulang malam ini, tapi besok pagi mungkin aku kembali"

"Iya, tidak papa"

"Kau tidak merindukanku?" Pertanyaan yang penuh dengan nada menuntut.

"Tentu saja, aku merindukanmu"

Regina bahkan tidak bisa membantah, dia tahu apa yang di inginkan oleh Arian ketika dia bertanya seperti itu. Adalah sebuah jawaban jika dirinya juga merindukan pria itu.

"Baguslah, itu semakin membuat aku ingin kembali padamu. Sial, kenapa aku harus terjebak disini"

Regina sudah masuk ke dalam lift, dia menatap Arian yang terlihat kesal. "Apanya yang terjebak? Kau sedang berada di rumahmu. Harusnya senang dong, biar kamu bisa bersama keluarga"

"Ah, aku malas"

"Aku tutup dulu ya Sayang, aku sudah harus bekerja"

Regina sudah keluar dari lift dan berjalan menuju meja kerjanya. Ketika seseorang yang keluar dari ruang kerja Samuel. Regina gelagapan, dia segera mematikan panggilan video itu.

"Sudah disini pagi-pagi Rin" ucap Regina dengan sedikit tergugu. Tangannya memegang ponsel dengan erat.

Arina menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Wajahnya terlihat tidak seperti biasanya. Arina menepuk lengan Regina.

"Maaf Gin, tapi untuk saat ini aku tidak mungkin bisa mendukungmu. Semuanya sudah di atur sejak dulu"

Regina mengerutkan keningnya, tidak mengerti dengan ucapan Arina barusan. Namun, Arina langsung pergi tanpa menjelaskan apa maksud dari ucapannya.

"Apa maksudnya sudah di atur sejak dulu?"

Regina mulai mengabaikan ucapan Arina, meski dia tidak mengerti maksudnya. Tapi Regina berpikir mungkin Arina hanya asal bicara saja. Dia lanjut bekerja.

Memeriksa beberapa berkas, membawanya ke dalam ruangan Samuel dan memberikannya untuk di tandatangani oleh Atasannya itu.

"Proyek Mal itu berjalan lancar? Tidak ada lagi kendala?" tanya Samuel yang fokus memeriksa berkas yang diberikan oleh Regina barusan.

"Semuanya aman Tuan, pembangunan berjalan lancar"

"Baguslah"

Samuel selesai membubuhkan tanda tangan di berkas yang dibawa oleh Regina. Kembali menyerahkannya pada gadis itu. Menatap Regina dengan lekat.

"Jika bisa hentikan sampai disini saja"

Regina terdiam, sepertinya dia mengerti maksud dari ucapan Samuel barusan. Namun Regina juga tidak bisa mengatakan apapun. Bingung harus menjawab apa, sekarang hanya bisa menunduk diam dengan tangan saling bertaut gugup.

"Aku tahu ini bukan keinginanmu, tapi percayalah jika kau berhenti disini, mungkin itu tidak akan terlalu sakit. Karena semakin kau terjebak, maka akan semakin sulit melepaskan"

Regina hanya diam saja, sejenak dia berpikir jika ucapan Samuel adalah benar. Tapi dalam beberapa detik, dia menyadari jika sebenarnya dia sudah terlanjur terjerumus bersama pria itu. Untuk lepas darinya, apa mungkin bisa?

Bersambung

Satu bab dulu gengs... Author tumbang..🤕 besok dilanjut lagi. see you.. Jangan lupa like komen!

1
ken darsihk
Aq sdh di sana 👍👍
Mei.Na
/Smile//Good/
sagi🏹
kaka othor kenapa di cepetin tamat nya.
dika edsel
tiba2 udah tamat ajah...,tp gkpo2 sih mereka juga udah bahagia, takutnya klo diterusin entar sama othornya dimunculin pelakor..iih ngeri..!! ditunggu karya lainnya ya mak..terima kasih❤️
nonoyy
thanks thor cerita ny bagus dan happy ending semua, di tunggu karya selanjutnya 🙏🤩🌹
Rani R.i
cepet amat tamat thourr,,gpp dehhh nungguin cerita selanjutnya

terimakasih banyak thour,,akhir nya tamat dan happy ending🥰🥰🥰🥰🥰
ken darsihk
Eehhh langsung END yak
BTW makasih author , di tunggu karya berikut nya 💪🏼💪🏼😍😍
dika edsel
entar takutnya klo si kakek dateng malah kacau.. bukannya suuzon ya..tp aku belum percaya sama kakek ini..,dia beneran udah Nerima regina atau belum ..kok terkesan mudah banget gitu..!! kakek kamu kan sedikit licik.. jd ya begitulah...sulit mempercayai org macam si tua ini.
mbok Darmi
beneran ini kakek nenek aruan setuju mulus banget kok jadi curiga jgn sampai mereka berdua mr gagalkan acara pernikahan Arian dan regina, kelihatannya perlu melibatkan rean dan samuel
ken darsihk
Ikut deg deg an tapi alhamdulillah nya semua tidak seperti yng di bayang kan
Peluk sayang kakek nenek nya Arian 🤗🤗
ken darsihk
Benar Arian jangan terlalu egoist ingat Regina dan anak nya bukan hanya butuh diri mu , tapi mereka juga butuh makan dan butuh biaya
Jadi tetap semangat
sagi🏹
semoga ini awal yang baik untuk Arian dan regina menjalani kehidupan mereka tanpa adanya tekanan dari keluarga Arian bantuan dari rean membawa angin segar untuk Arian dan kedepanya kehidupan Arian dan regina akan lebih baik dan harmonis minim drama.
dika edsel
kemana perginya mak othor yah...udah menjelang malam tumben belum up...???
nonoyy
bahagia akhirnya mereka bisa bersama kembali.
ken darsihk
Benar Regina jngn mengulang kesalahan yng sama , yng akhir nya lahir lah adik nya Raifa
Menikah dulu lah baru na ni nu ne no 😂😂😂
Pujiastuti
akhirnya mereka bisa bersatu juga semoga ngak ada lagi masalah yang bisa membuat mereka berdua terpisah lagi
nonoyy
hiks.. hiks.. aq nangis lagi bacanya keputusan yg baik arian pergi dan memulai hidup yg baru dan bahagia bersama regina dan reifa 🤧🤧🤧
4U2C
semuanya akan baik bagi ARIAN maupun EVE,,kerana tanpa cinta takkan ada kebahagiaan,,yang ada kebencian,,sangat lama untuk memupuk hati untuk menyintai pasangan kita kalau tidak ada cinta dari mula,,memang sukar untuk melepaskan EVE juga wanita baik-baik,,tapi kerana tekanan membuat ARIAN susah untuk menyintai EVE,,terkebihnya cinta ARIAN sudah terpaut sama REGINA dan sudah ada RAIFA diantara mereka..biar enggak ada kedudukkan yang tinggi janji ada kebahagian dan keja yang halal hidup tetap diteruskan ARIAN demi anak dan isterimu nanti...
Jeng Ining
syukurlah ada yg waras😮‍💨, knp sbg seorg papa kok masih gamau anaknya dicereikan scr sah, pdhl udh jelas tidak diinginkan oleh Arian bahkan tidak pernah disentuh loh (etapi entah ya si papa ini tau engga fakta ini) dn anaknya sndiri pun sudh setuju utk bercerei
sagi🏹
di sini yang masih waras pemikiran nya cuma mama Delia dan juga bersikap bijak mama Delia tau segala sesuatu yang di paksakan tidak akan membuat orang bahagia dan nyaman dan yang kentara bersikap egois disini kakek Arian dan papa nya eve mereka tidak mau memahami perasaan Arian cenderung memaksakan kehendak masing2 agar eve dan Arian tetap bersama ortu yang egois.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!