Diam Cupu, Ternyata Ratu
Seorang gadis sedang berada didalam sebuah perpustakaan kota, dia berada disudut ruangan, selalu duduk disudut ruangan dekat jendela.
Sendirian..
Penampilannya tidak seperti gadis kebanyakan, celana jeans, kaos dipadukan dengan kemeja flanel kotak kotak berwarna gelap, memakai kacamata , rambut bergelombang panjang sebahu yang selalu terurai. Tomboy adalah kata yang tepat untuk menggambarkan karakter nya.
Ratih prameswari namanya, berusia 19 tahun , seorang mahasiswi jurusan seni dan budaya jawa. Mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah disalah satu perguruan tinggi negeri kota S, provinsi jawa tengah.
Dia berasal dari salah satu pelosok kabupaten , kebetulan Ratih adalah seorang murid berprestasi semasa SMA. saat menjelang hari kelulusan dia mengikuti beberapa seleksi calon mahasiswa berprestasi, dan berhasil lolos.
Lumayan beasiswa yang di menangkan cukup untuk menyelesaikan pendidikan kuliah sampai S1.
Di ibu kota Jawa tengah ini dia tinggal sendiri, Orang tua mengijinkan Ratih untuk belajar mandiri , tinggal di kost putri dekat kampus semakin mempermudah ruang geraknya..
Ratih berangkat dan pulang kuliah cukup berjalan kaki sekitar 15 menit. Di kampus Ratih adalah seorang mahasiswi cupu yang cukup sering di bully. Hanya karena berasal dari keluarga tidak mampu, dan mengandalkan beasiswa untuk bisa kuliah. Ditambah penampilan ngampus yang sangat ketinggalan jaman, tidak up to date dalam hal fashion seperti mahasiswa dan mahasiswi masa kini.
***
Pukul 17.00
tandanya perpustakaan kota akan ditutup. Ratih membereskan beberapa buku yang dia bawa, memasukkan catatan yang sudah disalin dari buku perpustakaan. Mengembalikan buku ke rak..
Tugas untuk mata kuliah besok sudah beres dikerjakan.
Tap.. tap.. tap...
suara langkah kakinya menggema di sepanjang anak tangga, Ruang baca perpustakaan kota berada di lantai dua, ditambah sudah tidak ada pengunjung lain selain Ratih dan beberapa orang lainnya. Sehingga suara langkah kaki sekecil apapun terdengar sangat nyaring ditelinga.
" Ratih.. !!" seseorang memanggil dengan sedikit berseru,
"Putra.." Ternyata itu adalah salah satu teman kuliah Ratih Prameswari.
"udah selesai nyatet nya ?" tanya Putra saat berdiri didekat Ratih.
"Udah kok, tugas besok aman.." jawab Ratih sambil menepuk nepuk Tas ranselnya.
"mau pulang bareng gak, aku bawa motor.. " tanya Putra menawarkan diri.
"eh nggak usah ,aku udah biasa jalan kaki kok, bye..." menjawab ramah secukupnya, tidak berani terlalu dekat dengan lawan jenis karena pasti akan kelihatan sangat grogi.
***
Putra Pratama, Adalah salah satu mahasiswa yang sering mencari bahan tugas di perpustakaan kota, Kuliah dikampus yang sama dengan Ratih, senior satu tingkat diatas Ratih Prameswari.
Putra Pratama seorang pria tampan berusia 20 tahun, tinggi 175cm, memiliki sorot mata yang tajam , dengan alis tebal, hidung mancung, bibir penuh , ditambah lagi anugerah kulit kuning Langsat mirip idol korea, rambut hitam model mandarin yang selalu disugar tengah.
Setiap ke kampus selalu memakai outfit yang hampir mirip dengan Ratih, Celana ripped jeans, kaos , dipadukan kemeja, sepatu sneakers andalan, hanya saja Putra tidak pakai kacamata. Kalau sedang berjalan berdua , dari belakang Putra dan Ratih sering dikira pasangan serasi. Walau pada kenyataannya Putra adalah pangeran idola kampus, sedangkan Ratih hanyalah si gadis cupu.
***
Dalam perjalanan pulang dari perpustakaan ke kostan, Ratih memutuskan untuk membeli makan di salah satu warteg langganan nya.
"Bu Biah.. pesan nasi rames satu bungkus !!" serunya pada sang penjual
"ya nduk tunggu sebentar ya !!" Sahut bu Biah si penjual.
"sama es teh ya bu.. hehe" kata Ratih Prameswari sambil tersenyum.
"ya .. ya.. sebentar.. duduk disana dulu !!" meminta Ratih untuk menunggu disebuah kursi pelanggan, karena harus mengantri beberapa pelanggan lain.
Warteg bu Biah adalah warung makan andalan Ratih Prameswari , karena selain letaknya dekat dengan tempat kostan, harganya yang murah meriah , rasa masakan bu Biah mirip dengan masakan ibu nya dikampung.
***
Setelah menanti dua puluh menit akhirnya Ratih mendapatkan pesanan nya. Saat hampir sampai ditempat Kost, Ratih melihat sebuah kios yang sangat asing.
Sebelumnya tidak ada kios yang berada di lokasi itu, karena penasaran Ratih iseng masuk ke dalam toko.
"seperti toko antik.. tapi kok tidak pernah lihat !" kata
Ratih saat melihat sebuah benda yang sangat menarik perhatian nya, Sebuah kalung dengan liontin berwarna merah delima.
"Bagus nih, harganya berapa ya ?"
Batin Ratih, tertarik tapi memilih meletakkan kembali kalung tersebut,
"sayangnya gak punya uang.. huft" menghela nafas kecewa,
Saat hendak keluar dari kios aneh tersebut, si penjaga kasir menatap tajam ke arah Ratih.
"maaf pak tidak jadi beli hehe.." Tersenyum kikuk lalu membungkuk sopan dan segera pergi dari kios tersebut .
Bapak tua penjaga kasir itu tidak seperti kebanyakan orang normal, selain penampilan nya yang sudah tua, sorot matanya sangat menyeramkan dengan rambut yang sudah putih penuh uban, memakai iket jawa warna hitam dengan Jenggot panjang dan kumis tebal yang ditumbuhi uban.
***
Tiba ditempat kost Ratih Prameswari tidak langsung menyantap makanannya, terlebih dahulu dia mencuci tangan dan kaki serta mengganti pakaian dengan yang lebih santai.
Kaos oblong dengan celan kolor adalah yang terbaik saat sedang rebahan , konon itu adalah salah satu outfit santai sejuta umat yang murah meriah.
Saat sedang menyantap nasi rames , sudut mata Ratih Prameswari sedikit mengembun.
"Kangen ibuk..." mengusap ingus yang meler karena sambal pada nasi yang sangat pedas tapi nikmat.
Jika Rindu kedua orang tuanya, Ratih hanya bisa berdoa supaya orang tuanya dikampung sehat selalu, panjang usia. Supaya dapat melihat Ratih Prameswari meraih gelar sarjana.
***
Ratih Prameswari menghabiskan sisa hari dengan belajar lagi, menyelesaikan bahan mata kuliah untuk esok hari.
Pukul 22.00 mata sudah sangat terasa berat.
Takut ketiduran saat belajar, Ratih Prameswari memutuskan untuk membereskan semua peralatan kampusnya lalu membersihkan diri dikamar mandi, cuci muka, gosok gigi lalu tidur.
***
Cerita ini tidak sepenuhnya nyata ,juga tidak sepenuhnya halu
Like, komen, hadiah ..
vote dan favoritkan untuk update selanjutnya
Sugeng Rahayu 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
pensi
hai ka, maaf aku baru datang. sudah ku favoritkan juga bawa rate 5
2022-09-19
4
pensi
mending begitu berpenampilan sederhana.
2022-09-19
4
pensi
keren
2022-09-19
4