TAHAP REVISI/PERBAIKAN!
No Sensor !.!.!Area Dewasa,Bocil Harap Minggir !❌❌❌
Cerita ini bisa membuat emosi tinggi,gregetan,dan juga marah,bisa spot jantung dan bikin ketawa!
No hujat,yang tidak suka boleh skip ! 😘 boleh dukung Kita lewat vote dan beri hadiah 😘
Seorang gadis kecil di nikahkan dengan Pria dewasa yang berusia 28 tahun,berbeda 10 tahun dengan dirinya,sementara gadis itu dengan nama lengkap Dinda Kanya Dewi,seorang siswa yang belum lulus SMA,di nikahkan dengan Pria dewasa bernama lengkap Bara Rastafara Ardiansyah.
Bara tidak pernah mencintai Dinda,bahkan Bara memiliki kekasih lain di luar sana yang berprofesi sebagai Pramugari,Bara memutuskan hubungan dengan ke kasih nya karena Ayah nya memaksa ia menikah dengan Anak dari sopir mereka.
Seorang pilot menikah dengan gadis kecil bahkan belum lulus SMA,sikap nya seperti Anak kecil apa mampu menaklukan Pria dewasa seperti Bara,yang dingin dan juga kejam ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu bulan kemudian.
Setelah kejadian satu bulan lalu,kini Bara lebih waspada lagi saat bertemu dengan Aira,karena ia tidak ingin Dinda jadi salah paham lagi.
Dinda mengikuti ujian nya dengan lancar,semetara Bara sudah tidak pulang kerumah hampir ti-ga Minggu,ia sibuk dengan pekerjaan nya sebagai pilot.
"Din,ultah kali ini Kamu rayakan gak?"
Tanya Nadia saat mereka duduk di kantin.
"Belum tau,suami Ku belum pulang !"
Jawab Dinda setengah berbisik.
"Boleh gabung ?"
Marvel menghampiri meja Nadia dan Dinda.
"Boleh!"
Spontan jawab Nadia,Dinda melotot ke arah Nadia.
Marvel segera duduk di sebelah Dinda,Gadis ini hanya diam saja,ingin menolak tapi sudah terlanjur di ia kan oleh Nadia.
"Aku mendengar kata - kata ultah,memang nya siapa yang ultah ?"
Tanya marvel saat sudah duduk.
"Oh,bulan ini Dinda ultah,ia berencana untuk merayakan nya,tapi belum tau juga!"
Jawab Nadia,Marvel menoleh ke arah Dinda.
"Kamu mau rayakan di mana ?Aku bisa bantu ?"
Marvel menawar diri agar ia lebih dekat dengan Dinda.
"Belum di putuskan,kalau gak mood bisa saja gak Gue rayain!"
Jawab Dinda ketus,Nadia menendang kaki Dinda dari bawah meja,agar ia enggak terlalu judes kepada Marvel.
"Aaaww..!"
Desis Dinda pelan,Dinda menatap ke arah Nadia dengan kesal.Nadia sengaja memalingkan wajahnya.
"Kita punya tugas kelompok,apa Kalian mau satu kelompok dengan Ku?"
Tanya Marvel,memang mereka kekurangan satu orang lagi,untuk ketua tim.
Satu kelompok masing-masing tiga orang,kebetulan Marvel nawar diri,jadi Dinda dan Nadia tidak perlu mencari nya lagi.
"Boleh banget!"
Jawab Nadia antusias.Namun,Dinda masih acuh saja kepada Marvel.
Semenjak ia jatuh cinta kepada Bara,semua laki-laki yang ia lihat tidak tampan,semua jelek Dimata Dinda.
"Kamu bisa jadi ketua tim!"
Saran Nadia,sekali lagi Dinda menatap nya kesal.
"Bagaimana dengan Mu?"
Marvel bertanya kepada Dinda,karena dari tadi Dinda hanya diam saja.
"Gue?"
Marvel mengangguk nya,Dinda menatap ke arah Nadia yang memberi kode persetujuan.
"Kalau Nadia setuju,Gue terpaksa setuju juga,menghormati keputusan sahabat Gue!"
Jawab Dinda tersenyum ke arah Nadia.
'Yes,Aku jadi lebih banyak punya waktu dengan Dinda kalau Kami satu tim!'
Marvel terus saja menatap Dinda,membuat Disana merasa risih,dan juga tidak nyaman.
"Gue kembali ke kelas!"
Ucap Dinda yang tiba-tiba berdiri.
Nadia juga ikut berdiri,"Gue ikut,Lo sendiri disini,gak pa-pa kan?"
Nadia melihat ke arah Marvel,pria ini menggelengkan kepala nya.
Dinda bersama dengan Nadia pergi meninggalkan kantin.
"Lo kenapa sih?"
Tanya Nadia yang penasaran dengan sikap jutek Dinda terhadap Marvel.
"Gue gak suka aja cara Dia Mandang Gue!"
Ketus Dinda yang membawakan minuman Boba bersama nya.
"Ha...ha...ha..Salting Lo !"
Tuk !
Nadia memukul kepala Dinda dengan buku di tangan nya sambil menertawakan Dinda.
"Gue?"Dinda menunju ke arah nya.
"Gue Salting ?"Sambung nya lagi.
"No..no...no...di dekat Bara aja Gue gak Salting apalagi di dekat Marvel yang bukan level Gue Ha..ha..ha.."
Gelak tawa Dinda memenuhi ruangan lorong toilet menuju kelas.
"Din,tunggu,Gue kan baru ingat nih !"
Nadia menarik Dinda ke sisi toilet,ia memegang bahu Dinda yang sedang mangut -mangut.
"Apeee?"
Tanya Dinda,menatap ke arah Nadia.
"Lo sama Bara udah begitu belum?",
Tanya Nadia yang penasaran,ia mendekatkan wajahnya ke arah Dinda.
"Gue...?"
Nadia mengangguk,menunggu jawaban.
"Kalau Gue bilang belum Lo percaya gak?kalau Gue bilang udah Lo juga percaya gak?"
Dinda berbalik bertanya kepada Nadia.
"Gue tu lagi nanya sama Lo bloon!"
Ketus Nadia kesal.
"Ya,Gue nanya pendapat Lo dulu!"
Jawab Dinda enteng,namun berhasil membuat Nadia kesal.
"Aauu...Aaahh...!"
Nadia pergi meninggalkan Dinda.
"Eeh...tunggu!iya ya...Gue ceritain!"
Nadia menoleh ke arah Dinda,lalu tersenyum.
"Nah,gitu dong!jadi apeee?"
Nadia mendekatkan dirinya ke pada Dinda.
"Jawaban nya ya belum !"
Dinda menaikan kedua bahu nya.
"Haah?serius Lo ?"
Dinda kembali mengangguk.
"Kenapa ?alasan Lo nolak Dia apa?Dia itu suami Lo,dosa Lo nolak nya!"
Dinda menatap ke arah Nadia,sepertinya Nadia lebih banyak tahu dari Dinda.
"Kok Lo tau yang begituan ?"
Tanya Dinda penasaran.
"Ya...karena Gue baca buku bloon,buat pemahaman Gue saat Gue nikah nanti,jangan asal nikah aja,tapi gak tau kewajiban suami istri!"
Ketus Nadia meninggalkan Dinda.
"Nad,tunggu ...Lo punya buku nya gak?Gue pinjam dong !"
Bisik Dinda,Nadia menaikan alis nya.
"Ada,kebetulan Gue bawa!"
"Gue ambil ntar waktu pulang sekolah ya!"
"Oke !"
Nadia merangkul Dinda untuk masuk ke kelas.Karena waktu istirahat telah habis.
----
Jam pulang sekolah...
Seperti biasa setiap pulang sekolah,Dinda menunggu jemputan.
"Din,Lo sendiri ?"Tanya Marvel yang melihat Dinda sedang menunggu seseorang.
"Gue nunggu jemputan!tumben telat !"
Jawab Dinda tanpa menoleh ke arah Marvel.
"Mau bareng gak ?"
"Gak,makasih !"
Sebuah mobil Ferrari keluaran terbaru,berhenti tepat di depan gerbang,disebelah halte sekolah.
"Ehh ...itu adik ipar Gue,sama sape tu anak?"
Ujar Haikal,Wulan sang istri ikut melihat .
"Wah,mas,itu buaya!Aku yakin itu saingan Bara!"
Jawab Wulan ikut ngomporin Haikal.
"Saingan Bara anak ingusan ?ngaco Kamu yang !"
Haikal segera mematikan mesin mobil,dan turun dari mobil untuk memanggil Dinda.
"Dinda....!"
Panggil Haikal dengan keras,Wulan yang melihat suaminya kayak Tarzan pun hanya menggelengkan kepalanya.
"Dinda....!"
Panggil nya lebih kencang lagi,Dinda segera menoleh.
"Ehh...Marvel,itu Kakak Gue,Gue duluan ya!"
Dinda segera berlari ke arah mobil Haikal.
"Kak!"
Panggil Dinda,mengulurkan tangan nya.
"Assalamualaikum Kak Wulan !"
"Waalaikumsalam sayang!"
Dinda menyalami tangan Wulan sebelum masuk mobil.
"Kenapa Kak Haikal yang jemput?mana Pak Sukri ?"
Tanya Dinda begitu mobil sudah jalan.
"Pak Sukri nganter Mama ke kondangan,teman Anak Mama menyambut kelahiran cucu Mereka!"
"Oooo.." Dinda mangut-mangut.
"Bulat !" Jawab Haikal.
"Iya lah bulat,yang bilang petak sapa Kak!"
Kesal Dinda.
"He..he..udah Din,gak sah di ladenin Kakak Mu ini,Dia emang suka usil"
Sambung Wulan,Haikal masih tertawa kecil melihat wajah Dinda yang cemberut.
"Gimana ujian nya lancar?"
Tanya Haikal.
"Lancar Kak,doain lulus ya !"
"Amiin,pasti sayang,Kami yakin Kamu pasti lulus!iya kan Mas!"
"Iya sayang !"
Jawab Haikal yang fokus menyetir.
Dinda memainkan ponsel nya,ia melihat aplikasi WhatsApp,namun tidak ada pesan masuk dari Bara,atau apapun itu,tidak ada yang berhubungan dengan Bara.
"Kak,Aku mau nanya?"
Tiba-tiba Dinda memecahkan keheningan sesaat.
"Nanya apeee?"Haikal setengah menoleh.
"Kak kenal Aira..?"
Ckiiiiittttt!
"Aah...!"
"Aaaah! "