NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah sakit

Wafa memilih berjalan sendiri, terpisah dari keluarga nya. Begitupun Vani yang mencari keberadaan sungai berada. Sedangkan ke dua nya pergi berdua seperti pengantin baru karena ke dua anak nya pergi sendiri - sendiri.

" Lama sekali sejak anak kita sudah dewasa Mah, baru hari ini kita berjalan berdua lagi" Ucap Papa Arga.

" Tapi Pah,,,,,kemana pergi nya anak - anak kita?" Ucap Mama Zahra mencari keberadaan ke dua anak nya.

" Nanti juga balik ke sini lagi, udah biarin....palingan lagi jalan - jalan, kita nikmati waktu berdua bersama dulu di sini" Ucap Papa Arga merangkul istri nya tercinta.

Vani berjalan terus berjalan, sampai mendengar suara aliran sungai tak jauh dari tempat nya.

Dengan semangat Vani berjalan menghampiri suara arus air itu. Tidak jauh dari sana sudah terlihat aliran Air. Vani berlari ke arah tempat itu.

Tidak jauh dari sana, Wafa yang berdiri melihat adik nya yang berlari.

" Van,,,,,jangan lari,,,,hati - hati nanti jatuh" Ucap Wafa menyusul adik nya. Takut nya adik nya nanti tercebur ke sungai.

" Aaaaa....." Teriak Vani, membuat Wafa langsung berlari menghampiri adik nya.

" Kenap Van....?" Panik Wafa.

" Kak, ada orang tenggelam" Ucap Vani menunjuk seseorang yang terlihat wajah dan rambut nya dalam keadaan tak sadar.

Vani menunjuk ke arah orang yang tenggelam.

Wafa menyipit kan mata nya, seperti nya wajah nya tidak asing dari pandangan nya.

" Nisa...." Batin Wafa langsung melepas sepatu nya dan langsung masuk ke dalam air.

" Kak, kitar lapor polisi dulu" Ucap Vani menoleh dan melihat kakak nya sudah berjalan di atas air untuk menolong orang yang tenggelam.

" Kak Wafa...." Ucap Vani terkejut melihat kakak nya sudah terjun sendiri untuk menolong.

Kakak nya ini kenapa bodoh sekali, bagaimana jika nanti malah di tuduh membunuh orang.

Wafa meraih wajah yang terlihat pucat. Bibir nya hampir membiru. Air mata nya tak bisa untuk ia tahan agar tidak menangis.

Wafa mengangkat tubuh Nisa ke daratan.

" Kak Wafa, kenapa malah di tolong sendiri,,,,,bagaimana jika nanti kalau kita di tuduh membunuh orang" Ucap Vani panik.

Wafa menekan dada Nisa, mencoba memberikan pertolongan.

" Bangun sayang...bangun...." Gumam Wafa dengan air mata terus menetes.

Vani menatap kakak nya heran kenapa kakak nya yang tidak pernah menangis kini sedang menangisi seorang gadis, padahal tidak mengenal gadis itu. Hingga sampai melihat kakak nya yang tiba - tiba menempelkan bibir nya ke bibir gadis yang tidak sadarkan diri. Bola mata Vani membulat terkejut, apa benar ini kakak nya.

" Van, panggil Mama sama Papa, kita bawa ke rumah sakit" Suruh Wafa.

" Tapi Kak...."

" Buruan..." Bentak Wafa membuat Vani langsung terkejut dan langsung berjalan pergi untuk memanggil Papa dan Mama nya.

Tidak terlalu lama, karena kebetulan Mama dan Papa nya sedang berjalan ke arah nya. Vani segera memberitahu ke dua orang tua nya mengenai kejadian di tepi sungai. Lalu mereka segera menghampiri Wafa.

" Siapa gadis ini kak?" Tanya Mama Zahra melihat putra nya menggenggam erat tangan gadis yang berada di pangkuan putra nya.

" Mah, ayo kita bawa ke rumah sakit" Ucap Wafa dengan mata memerah karena menangis.

" Kita lapor polisi dulu, kita serahkan ke polisi biar polisi yang mengurus nya" Ucap Papa Arga.

" Tidak perlu, ayo kita bawa ke rumah sakit saja" Ucap Mama Zahra.

" Tapi Mah..." Kompak Papa Arga dan Vani.

" Kasian gadis ini, takut nya nanti tidak tertolong " Ucap Mama Zahra, membuat Wafa langsung berdiri menggendong tubuh Nisa.

Akhirnya Papa Arga mengalah dan tidak melapor ke polisi.

Mobil segera di siapkan oleh Papa Arga untuk pergi ke rumah sakit.

Mobil segera melaju setelah mereka masuk ke dalam mobil.

Mama Zahra menoleh berulang kali ke arah putra nya.

Seperti nya sangat khawatir pada gadis di pangkuan nya.

Wafa menunduk sedih, bagaimana ini bisa terjadi pada gadis pujaan nya. Kenapa bisa berada di sungai itu.

" Kenapa bisa sampai seperti ini sayang, baru sehari kita tidak bertemu..." Batin Wafa menatap sedih wajah pucat Nisa.

Belum juga diri nya melamar ke rumah. Kenapa sudah terjadi seperti ini.

Sesampainya di rumah sakit, Nisa langsung di tangani oleh dokter.

Cukup lama waktu pemeriksaan. Dokter baru keluar dari ruangan.

" Bagaiman keadaan nya dok?" Tanya Mama Zahra terlebih dahulu.

" Apakah anda ibu nya?" Tanya Dokter.

" Benar, saya mama nya" Jawab Mama Zahra.

Papa Arga dan Vani pun langsung menoleh.

Dokter mengangguk lalu menjelaskan keadaan Nisa.

Untung saja Nisa cepat di bawa ke rumah sakit, mungkin jika terlambat lebih lama lagi, nyawa nya tidak akan tertolong lagi.

Kepala nya seperti nya juga terbentur cukup keras, yang menyebabkan pendarahan cukup banyak.

" Kemungkinan, putri anda tidak akan sadar dengan cepat,,,,mungkin beberapa hari baru akan sadar,,,,besok baru bisa di pindahkan di ruang rawat,,,, sementara ini akan berada di UGD" Ucap sang dokter menjelaskan.

Mama Zahra dan yang lain nya mengangguk paham, lalu dokter pun pamit untuk pergi.

Liburan keluarga Wafa gagal karena kejadian ini. Hanya keluarga Wafa saja yang mengetahui kejadian ini. Mereka tutup mulut tanpa memberitahu seorang pun, termasuk pihak kepolisian.

Wafa mengurus biaya administrasi rumah sakit . Sedangkan yang lain nya menunggu di luar UGD.

" Mama mau liat ke dalam dulu" Ucap Mama Zahra, karena hanya satu orang yang di izinkan masuk ke dalam.

Wajah cantik terlihat dengan wajah pucat terbaring lemas tak berdaya tak sadarkan diri. Mama Zahra mengelus pipi Nisa.

" Malang sekali nasib mu, apa tidak ada orang yang mencari mu" Ucap Mama Zahra kasihan pada gadis yang tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit.

Cukup lama Mama Zahra berada di dalam ruangan itu. Mama Zahra terus memandang wajah Nisa, tak tega melihat nya. Jika memang gadis ini orang di daerah sini, pasti sudah ada polisi yang mencari nya. Tapi dari tadi belum ada tanda - tanda mencari orang hilang.

Satu jari Nisa bergerak. Mama Zahra menajamkan mata nya. Diri nya tidak salah lihat kan barusan. Setelah di lihat kembali, memang jari nya bergerak.

Mama Zahra segera menekan tombol di samping ranjang untuk memanggil suster.

Tak berapa lama pun suster dan dokter masuk ke dalam.

" Dok, jari nya tadi bergerak... apa putri ku akan sadar?" Tanya Mama Zahra.

" Seharusnya tidak akan sadar secepat ini, saya akan memeriksa nya, silahkan anda tunggu di luar terlebih dahulu" Ucap Dokter dan Mama Zahra pun mengangguk, lalu keluar dari ruangan.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!