Leukemia atau kanker darah adalah salah satu penyakit mematikan yang paling di takuti banyak orang di dunia ini. Leukemia juga bukan sekedar penyakit sepele, karena jika seseorang terlambat mengatasinya bisa - bisa akan sulit untuk disembuhkan. Proses pengobatannya pun cukup menguras kantong karena harus rutin melakukan kemoterapi sampai waktu yang telah ditentukan oleh seorang dokter.
Laura Shalsabila adalah seorang siswi cantik dan berprestasi yang harus mengalami nasib malang ini. Laura di vonis mengidap penyakit leukemia ini sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Namun disaat Laura di vonis mengidap penyakit leukemia secara bersamaan masalah besar datang menghampiri Laura, dimana Laura harus menyimpan perasaan sakit hatinya terhadap Chika sahabatnya sendiri berpacaran dengan seseorang yang ia sayangi.
Akankah Laura mampu melawati hari - hari tersulitnya ini?🤔
Author : Febi Ayeni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febi Ayeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
"Oh ya by the way tu boneka Doraemon buat gue kan?" Tanya Laura sambil tersenyum - senyum bahagia.
"Ge Er banget sih!" Jawab Chika sambil memukul tangan Laura yang mulai gatal ingin mengambil boneka Doraemon yang berada tepat di samping Chika duduk. Chika langsung mengambil boneka Doraemon yang ada di samping sebelum kecepatan tangan Laura mengambil bonekanya.
"Lah terus ngapain dong lu bawa - bawa kesini kalau bukan untuk gue?" Tanya Laura cemberut.
"Buat manas - manasin lu aja!" Jawa Chika santai. Mendengar ucapan Chika sontak membuat Laura langsung menggelitik perut Chika.
"Laura, hihihi!" Ucap Chika sambil ketawa - ketiwi.
"Ga peduli gue!" Jawab Laura sambil menggelitik perut Chika sampai - sampai Chika terguling - guling di tempat tidurnya.
"Ampun ampun Ra, itu tu ambil aja bonekanya!" Ucap Chika yang berusaha menahan tangan Laura agar tidak bergerak - gelak di perutnya.
"Nah gitu dong!" Jawab Laura dengan semangat yang kemudian ia segera melepaskan tangannya dari perut Chika dan mengambil boneka Doraemon nya.
"Huh huh, Dasar hantu Doraemon!" Ucap Chika dengan suara nafas yang tidak beraturan akibat capek di gelitiki Laura.
"Biarin 😝!" Ledek Laura sambil asik memeluk boneka Doraemon yang di berikan Chika.
"Tapi gue ga ikhlas lho Ra!" Jawab Chika.
"Biarin aja yang penting Doraemonnya udah jadi milik gue 😋!" Ucap Laura mengejek Chika.
"Sekarang udah milik gue lagi 😝" Jawab Chika yang telah terjadi aksi kejar - kejaran di kamar Laura.
"Chika, boneka gue!" Ucap Laura sambil mengejar - ngejar Chika.
"Aduh, kelapa gue pusing nih!" Jawab Laura yang tiba - tiba sudah duduk di atas karpet bulu Doraemon miliknya sambil memegang kepalanya.
"Alah paling juga lu modus kan Ra!" Ucap Chika yang menghentikan larinya. Beberapa detik setelah Chika ngomong Laura tiba - tiba terbaring pingsan di atas karpet bulu Doraemon miliknya. Chika terkejut karena awalnya ia berfikir Laura pura - pura sakit kepala agar ia memberikan bonekanya kepada Laura.
"LAURA!" Teriak Chika terkejut melihat Laura tiba - tiba pingsan. Chika berlari ke arah Laura berada memberikan pangkuan untuk kepala Laura yang tadinya berada di atas karpet.
"Laura, jangan becanda dong please!" Ucap Chika sambil menepuk - nepuk pelan pipi Laura.
"Laura, becanda lu ga lucu Ra!" Lanjut Chika yang kini sudah mulai menangis.
"Laura bangun, 😭" Ucap Chika sambil mengoyang - goyang sedikit badan Laura.
Tak nunggu waktu lama Bik Ijah yang mengantarkan makanan untuk Chika datang dan Bik Ijah sangat terkejut saat ia melihat Chika yang menangis histeris dan juga Laura yang terbaring di lantai. Bik Ijah segera meletakkan nampan dan isinya di atas meja dekat tempat tidur Laura kemudian memeriksa Laura dengan mencari urat nadi Laura.
"Non Chika bantu bibik angkat Non Laura ya!" Ucap Bik Ijah panik.
"Iya Bik!" Jawab Chika.
Chika dan Bik Ijah segera mengangkat Laura untuk di larikan ke rumah sakit. Kini mereka sudah berada di dalam mobil keluarga Laura menuju Rumah sakit terdekat. Chika segera menelpon Echa Mama Laura.
Tuuuutt Tuuuuuttt Tuuuuttt...
"Halo tan, Laura pingsan tadi tan, jadi kami bawa Laura ke rumah sakit Kamboja!" Ucap Chika.
"Oke oke tante langsung kesana sekarang ya, tante titip Laura dulu ya Chik!" Jawab Echa dari sambungan telpon.
"Baik tan!" Jawab Chika. Obrolan via telpon antar Chika dan juga Echa pun berakhir.
"Pak buruan ya!" Ucap Chika yang sedang memangku Laura.
"Baik Non!" Jawab supir Laura.
Sesampainya di rumah sakit Laura segera di larikan ke ruangan ICU untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Chika yang sangat panik hanya dapat mendar mandir di depan ruangan ICU menunggu Dokter memberikan kabar atas kondisi Laura saat ini.
Tanpa menunggu lama Echa pun datang.
"Chika, gimana kondisi Laura?" Tanya Echa yang begitu panik.
"Chika ga tau tan, Laura masih di dalam!" Jawab Chika yang kini telah duduk di kursi depan ruangan ICU.
"Aduh Laura Laura, kok bisa sampai masuk rumah sakit sih?" Tanya Echa kepada dirinya sendiri yang tak berhenti mondar mandir.
"Maafkan Chika tan, semua ini gara - gara Chika ngajak Laura main kejar - kejaran!" Jawab Chika sambil menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.
"Chika ga ingat kalau Laura lagi sakit tan!" Lanjut Chika yang kini mulai menangis.
"Maafkan Chika ya tante!" Ucap Chika lagi sambil memegang tangan kanan Echa sambil menundukkan kepalanya.
"Enggak, enggak Chika ga salah!" Jawab Echa sambil mengelus - elus rambut Chika.
Kira - kira Laura kenapa ya?
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membacanya ya guys. 😉
Terimakasih buat yang udah dukung, like dan komentnya. 😊