Tapak Buddha

Bailong terlempar beberapa meter akibat benturan tenaga dalam, sedangkan biksu wuming hanya terjajar mundur beberapa langkah saja

Dari pertarungan tersebut terlihat jelas , walaupun dari segi jurus tapak buddha memiliki kehebatan tersendiri tetapi dalam hal tenaga dalam maupun pengalaman bertarung bai long masih kalah jauh dengan gurunya.

'Luar biasa, beberapa tahun lagi kamu berlatih mungkin guru sudah tidak bisa mengimbangimu, tapak buddha memang luar biasa' ucap Biksu Wu ming sambil tertawa sambil mengelus jenggotnya yang memutih.

Bai long sendiri juga tidak menyangka, ternyata dirinya bisa sampai mencapai tahapan sejauh itu, dia berulang kali menatap bergantian antara telapak tangan dan keadaan sekeliling arena bekas pertarungannya dengan gurunya.

Ha.. ha..ha.., luar biasa sekali bai long, kemajuan ilmu dan tenaga dalammu kian maju pesat, guru jadi tidak sabar ingin bertemu Long er, kalau kamu saja yang hanya menguasai 3 jurus sudh sehebat ini, bagaimana dia yang sudah menguasai 8 jurus secara sempurna.

Dikejauhan tampak segerombolan murid dan beberapa guru senior yang berlari lari mendekat kearah mereka.

' Amitabha, Biksu kepala apa yang terjadi disini?, dari tadi kami merasakan getaran seperti gempa dan bunyi ledakan berkali kali dibawah sana', tanya salah seorang guru senior sambil melihat keadaan sekeliling yang porak poranda,.

' Tidak ada apa apa, kami hanya sedang berlatih saja', jawab Biksu Wu ming tersenyum.

' Baiklah bai er, mari kita kembali ke biara, tubuh tua ini sudah agak lelah setelah berlatih denganmu, ucao biksu wu ming

Dan kalian semua, ayo semuanya kita kembali kebiara, ucapnya sambil melihat para murid dan guru senior.

Setelah selesai berbicara, biksu wu ming berkelebat pergi meninggalkan lokasi pertarungan, disusul bai long, para guru serta murid muridnya.

Keesokan paginya, bai long mendengar pintu kamarnya diketuk seseorang.

Bai long membuka pintu, dihadapannya ada seorang murid.

'Amitabha, selamat pagi kak bai long, kakak dipanggil segera oleh biksu kepala dan para guru senior diaula utama biara'.

Baiklah, kamu boleh pergi sebentar lagi sya kan menyusul kesana.

Setelah merapikan diri, bai ling segera menuju aula utama.

Bai long memasuki aula utama, dan ia melihat Gurunya beserta 4 orang guru senior sedang duduk berbincang bersama.

' Amitabha, selamat pagi ketua guru dan para guru senior maaf telah membuat para guru menunggu'.

Amitabha, selamat pagi bai long duduklah nak, ada yang mau kami bicarakan denganmu

'Ada apakah guru, apakah ada sesuatu yang penting?'

Bai long melihat ditangan gurunya ada selembar kertas,

Bai long, pada saat kamu sedang berpetualang diluar sana, ada utusan dari istana bulan mengantarkan surat ini, dan disini tertulis namamu.

' Pada saat itu guru senior Kong ming yang menerima surat itu mewakili dirimu.

Bai long melihat kearah biksu kong ming, dan biksu kong ming berkata

'Benar bai long, paman guru yang menerima surat itu, dan utusan itu hanya mengatakan kalau dirimu sedang ditunggu penguasa istana bulan.

Paman guru sempat bertanya, kenapa dn ada urusan apakah dan kenapa kamu bisa sampai diundang kesana, utusan itu hanya menjawab

' Mohon maaf guru biksu, hamba hanyalah pengantar pesan, untuk lebih jelasnya silakan nanti saudara bai long sendiri yamg bertanya kepada yang mulia ratu kami.

Bai long, ini suratnya silakan kamu baca,, guru sendiri juga belum membuka surat ini

Bai ling segera mengambil surat itu dan membukanya

'Kepada yang terhormat tuan pendekar Bai long, melalui surat ini, saya ratu bulan gaib selaku ketua penguasa istana bulan ingin mengundang anda berkunjung keistana kami, saya selaku penguasa istana bulan ingin sekali berjumpa dan berterima kasih secara pribadi kepada anda yang telah menjadi tuan penolong kami, sudilah kiranya tuan berkunjung ketempat kami.

Kami menantikan kedatangan anda.

Bai long melepit surat itu dan memasukan kembali kedalam amplopnya, sambil memandang gurunya ia berkata:

'Ratu bulan ingin berjumpa denganku guru'

Sang guru berbalik menatap muridnya sambil mengelus jenggotnya yang telah putih ia berkata:

'Amitabha, berhati hatilah bai er, mereka adalah sekelompok orang orang yang misterius yang tidak diketahui dengan jelas aliran perguruannya, pergerakan mereka sungguh misterius dan sulit diraba, dan yang aku tahu ratu bulan memiliki kesaktian yang sangat tinggi yang sulit diukur, bahkan kesaktiannya melebihi diriku yang sudah tua ini.