Athar mempunyai seorang sahabat yang juga merupakan saudara dari pihak Bunda nya yang bernama Kimmy.
Diam-diam, Athar menaruh perasaan dengan gadis yang dari kecil selalu bersama dirinya itu.
Namun, sayangnya Kimmy tidak menaruh perasaan yang sama dengan Athar. Bagaimana cara Athar mendapatkan cinta dari gadis impiannya itu?
Ikuti kisahnya dan jangan lupa dukungannya ya readers 🙏🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon de'rini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18# Sakit, hati ini sakit
Farhan dan Kimmy berjalan di bawah bintang-bintang yang terang. Mereka menyusuri jalan setapak disebuah taman yang indah. Walaupun sudah malam, taman itu dipenuhi oleh anak-anak muda yang sedang berkumpul dengan teman-teman atau dengan kekasih hati mereka. Beberapa pasangan, terlihat asik berbicara dari hati kehati dengan lelaki atau wanita yang duduk didepan mereka. Kimmy hanya tersenyum melihat para pemuda dan pemudi yang sudah merasakan cinta yang entah ke berapa mereka.
"Asik juga ya begitu," Ucap Farhan sambil melihat sepasang kekasih yang sedang tertawa bercanda dan berangkulan di sebuah bangku taman, tak jauh dari mereka.
"Apanya yang asik?" Tanya Kimmy sambil tertawa lebar.
"Asik aja, mereka kelihatan bahagia sekali," Ucap Farhan.
"Ngobrol doang kaga jajan, itu definisi pacaran di ajak susah," Celetuk Kimmy sambil tertawa terbahak-bahak.
Farhan menatap Kimmy sambil tersenyum geli.
"Kok gitu?" Tanya Farhan.
"Yakin itu mulut cewek nya gak kering? ngobrol doang, jajan kagak," Celetuk Kimmy lagi.
Kali ini Farhan tertawa terbahak-bahak dan terlihat begitu gemas dengan Kimmy.
"Berarti sekarang kamu haus gitu?" Tanya Farhan.
"Enggak kok, haus tinggal beli di warung," Ucap Kimmy.
"Itu kamu bilang, ngobrol doang, jajan kagak," Ucap Farhan lagi.
Kimmy tersenyum sambil menatap Farhan dengan lekat.
"Kalau temenan kayak gini mah gak masalah, tapi kalau pacaran, ya big NO..!" Terang Kimmy.
Tawa Farhan terhenti begitu saja, ia menatap gadis yang sedang tertawa di depan dirinya itu.
"Oh iya, kita hanya temenan," Ucap Farhan dengan wajah yang lesu.
"Lah, emang, memang nya apa?" Tanya Kimmy dengan wajah polosnya.
Farhan terdiam, ia bingung akan menjawab apa dengan pertanyaan yang dilontarkan Kimmy.
"Sebentar ya, aku beli minuman dulu," Ucap Farhan sambil beranjak dari duduknya. Sedangkan Kimmy hanya mengangguk dan membiarkan Farhan pergi ke salah satu warung dadakan yang ada di pinggir taman tersebut.
Tak lama kemudian, Farhan datang dengan membawa dua botol minuman ringan tak bersoda. Ia menyerahkan satu botol minuman itu kepada Kimmy.
"Ini, biar tenggorokan nya tidak kering," Seloroh Farhan.
Kimmy tersenyum dan meraih botol minuman itu dan menaruhnya di sebelah dirinya yang sedang duduk di bangku taman.
"Pukul berapa besok berangkatnya?" Tanya Kimmy.
"Pukul dua siang," Sahut Farhan sambil membuka tutup botol minumannya dan lalu menenggak minuman tersebut hingga menghabiskan setengah isinya.
"Satu tahun ya? cukup lama juga," Ucap Kimmy.
Farhan tersenyum dan menoleh kepada Kimmy. Ia melihat raut kesedihan di wajah Kimmy. Lalu, ia menyentuh rambut Kimmy yang menjuntai di depan wajah gadis itu, lalu ia menyibak rambut hitam gadis itu.
"Aku pasti akan kembali untuk mu," Ucap Farhan.
Kimmy mengangkat wajahnya dan menatap Farhan dengan lekat.
"Kenapa untuk aku?" Tanya Kimmy.
"Karena kamu gadis yang aku cintai," Ucap Farhan.
Kimmy terdiam membisu, bibirnya terasa berat untuk bertanya " Mengapa Farhan mengatakan seperti itu? Padahal, Farhan memiliki wanita di Negeri kincir angin itu.
"Kimmy, walaupun hatimu bukan untuk ku, aku pasti akan datang untuk mu. Cepat lulus ya," Ucap Farhan.
Kimmy kembali menundukkan wajahnya, jantungnya berdegup dengan kencang, raut wajahnya mulai terlihat sedih, bibirnya membeku dan lidahnya kelu.
"Minum dulu," Ucap Farhan sambil membukakan segel dari tutup botol minuman Kimmy, lalu ia menyerahkan botol minuman itu kepada Kimmy.
Kimmy hanya mengangguk dan menerima botol tersebut dari Farhan.
Kimmy menenggak minuman itu dengan perlahan. Lalu, ia menutup kembali botol tersebut. Kini, ia melemparkan pandangannya ke arah air mancur yang berada di taman itu.
"Kim, salah ya bila aku jatuh cinta sama kamu?" Tanya Farhan.
Kimmy menatap Farhan, lalu ia terlihat gugup.
"Maksudnya?" Tanya Kimmy yang berpura-pura bodoh dengan pertanyaan yang dilontarkan Farhan.
"Aku cinta sama kamu Kim," Ucap Farhan berterus-terang.
Kimmy mengerutkan keningnya dan menatap Farhan dengan tak percaya.
"Apa sih arti cinta?" Tanya Kimmy.
Kini Farhan yang terlihat bingung menjawab pertanyaan dari Kimmy.
"Ci-cinta?" Tanya Farhan.
Kimmy hanya mengangguk dan kembali melemparkan pandangannya ke arah air mancur di depannya.
"Apa ya?" Gumam Farhan.
"Kalau Abang tidak tahu, lalu apa artinya cinta itu sendiri saat Abang mengatakan nya kepadaku?" Tanya Kimmy.
Farhan terdiam membisu.
"Abang pasti pernah mengatakan itu pada gadis Abang yang di Belanda sana. Tetapi, nyatanya Abang dapat mengatakan hal yang sama denganku," Ucap Kimmy sambil tersenyum masam.
Farhan terlihat malu dengan apa yang diucapkan Kimmy.
"Cinta itu tidak ada artinya bila di ucapkan saja, tetapi harus dibuktikan. Itu sih kata Papa ku," Ucap Kimmy yang kembali tersenyum. Seakan ia meledek Farhan yang terlalu terburu-buru mengatakan cinta, sedangkan dirinya sudah memiliki kekasih di Negeri nan jauh disana.
"Aku akan membuktikan nya," Ucap Farhan tanpa keraguan.
Kimmy hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Aku baru tujuh belas tahun, kalau Abang tidak hanya sekedar berbicara, Abang pasti buktikan saat aku sudah siap mengenal cinta itu sendiri. Yah, kira-kira aku berusia dua puluh lima tahun nanti.
Farhan menelan saliva nya.
"Dua puluh lima tahun? Berarti delapan tahun lagi?" Batin Farhan.
"Gak gampang kan?" Tanya Kimmy yang menangkap kebimbangan di wajah Farhan.
"Gampang, aku pasti buktikan !" Tegas Farhan.
"Buktikan saja, tapi untuk sekarang, aku manusia bebas tanpa ikatan dengan siapa pun, datanglah delapan tahun lagi, bila memang menginginkan aku," Ucap Kimmy.
Dengan penuh tekat, Farhan mengangguk dan menggapai tangan Kimmy, lalu ia menggenggam tangan gadis pujaan nya itu.
"Jangankan delapan tahun, seumur hidup aku pastikan aku bisa," Ucap Farhan.
Kimmy terdiam, lalu ia tersenyum menanggapi janji 'cinta monyet' nya itu.
"Sudah malam, yuk pulang," Ucap Kimmy sambil beranjak dari duduknya.
Farhan melirik jam tangannya dan lalu ia mengangguk, menyetujui ajakan Kimmy.
"Besok jam dua ya?" Kimmy memastikan jadwal keberangkatan Farhan.
Farhan mengangguk sambil beranjak dari duduknya.
"Hati-hati ya, aku tidak bisa mengantarkan Abang."
Farhan mengangguk dan memeluk Kimmy untuk terakhir kalinya sebelum ia kembali ke Belanda.
"Tahun depan aku pasti pulang dan delapan tahun lagi, aku pasti melamar mu. Tidak apa-apa kini kamu bukan milikku. Tetapi, aku pastikan nanti aku akan memiliki dirimu," Ucap Farhan.
Kimmy melepaskan pelukan Farhan, ia takut akan menangis di pelukan lelaki itu. Sebenarnya kepergian Farhan membuat ia bersedih. Perasaan cintanya kepada Farhan begitu menggebu-gebu. Tetapi, ia masih bisa mengontrol diri dan emosinya.
"Ayo pulang," Ucap Kimmy.
Farhan hanya mengangguk dan mereka pun berjalan menuju parkiran mobil, tak jauh dari taman itu.
Dari kejauhan, ada sepasang mata yang menatap mereka dengan perasaan cemburu. Ya, dia adalah Athar. Athar yang tahu, bila malam ini Kimmy akan pergi dengan Farhan pun ternyata mengikuti mereka sejak Farhan berada di rumah Kimmy, untuk menjemput Kimmy.
Perasan Athar hancur seketika tanpa ia tahu, bila Kimmy telah menolak cinta Farhan. Athar hanya menatap gerak gerik mereka berdua dari kejauhan, yang berakhir dengan pelukan perpisahan yang begitu romantis dimata Athar.
Patah hati, itu lah yang dirasakan Athar. Patah hati berkali-kali dengan Kimmy. Sayangnya ia tidak bisa berhenti mencintai gadis itu. Cintanya kepada Kimmy seperti telah ia bawa sejak dalam kandungan. Hingga ia lahir pun harus mengajak Kimmy bersama dengan dirinya yang baru saja lahir ke dunia tujuh belas tahun yang lalu.
"Sakit, hati ini sakit...." Gumam Athar.