Bermaksud menyampaikan amanah justru berujung menjadi malapetaka
Amoera dituduh sebagai pembunuh ayah marvin.
Ia disiksa atas kesalahan yang sama sekali tidak pernah ia lakukan hingga membuat Amoera kerap berulang kali mengakhiri hidupnya
bahkan Marvin merenggut paksa mahkota wanita malang itu.
Hingga akhirnya kebenaran pun terungkap, lantas bagaimanakah kisah Amoera selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penderitaan ~ Amoera
Sopir truck tersebut langsung turun menghampiri amoera
" Nona kenapa kau berdiri di jalan raya seperti ini , ini sangat bahaya " teriak sopir itu , amoera langsung membuka matanya
" kenapa kau berhenti pak ? Cepat tabrak saya " teriak amoera dengan air yang menderas jatuh dari kedua matanya
" nona apa kau ini sudah gila ? " teriak sopir tersebut
" pak tolong tabrak saya pak saya mohon .. Saya mohon .. " pinta amoera kembali ia bersimpuh didepan sopir tersebut dan mengatupkan kedua tangannya ,albert langsung menghampiri amoera dan memeluknya
" tuan apa dia kekasihmu ? Tolong bawa dia pergi dia menghalangi jalanku " kata sopir itu , albert pun mengajak amoera menepi ketempat yang lebih aman .
" amoera apa kau tidak apa apa ? " tanya albert khawatir
" lepaskan !! Kau sama saja dengan tuan marvin aku sangat membenci kalian semua , aku ingin mati biarkan aku mati aku lelah hidup seperti ini " teriak amoera menangis
" amoera tenanglah " bujuk albert sembari memeluknya , namun amoera meronta ronta
" saya mohon tuan biarkan saya mati " kata amoera ia bersimpuh di lutut albert sembari terisak isak , albert pun mencoba membangunkannya ia mencoba mengajak amoera duduk di batu besar yang kala itu ada didekatnya
" amoera kenapa kau bilang seperti ini ? Aku akan membantu melepaskanmu dari marvin " ucap albert
" saya sudah tidak punya kehidupan tuan jadi untuk apa saya hidup lagi saya sungguh lelah " saut amoera lirih sembari menepis air mata yang membasahi matanya kala itu
Tak lama kemudian marvin melihat amoera sudah bersama albert , ia langsung turun dari mobilnya dan bergegas menghampiri albert dan amoera , dengan kepala yang seolah terbakar api tanpa berkata ia langsung mencekik leher amoera.
" beraninya kau melarikan diri " teriak marvin hingga membuat amoera ketakutan
" marvin cukuppppppp , lepaskan tanganmu " teriak albert , menyingkirkan tangan marvin dengan kasar dari leher amoera
" albert ini bukan urusanmu " ucap marvin dengan geram
" jelas ini urusanku !! jika kau berani mencoba melukai amoera kau akan berhadapan denganku " teriak albert , kedua sahabat itu beradu amarah satu sama lain
" Alberttttttttttt " teriak marvin seakan urat nadinya mencuat , ia mendorong keras tubuh albert.
Namun tiba tiba amoera terjatuh tergeletak ke tanah , albert langsung berdiri mengangkat tubuh amoera , ia menepuk nepuk pipi amoera dengan pelan berharap amoera sadar.
Kemudian marvin dan albert membawanya kembali ke rumah sakit dan dokter langsung menanganinya
Marvin dan albert menunggu di depan ruang rawat
" marvin .. Apa kau tau amoera hampir bunuh diri ? Dia menabrakan dirinya di jalan raya! Kau ini manusia macam apa ? Dia begitu menderita tapi kau masih saja menyiksanya , kenapa kau tidak bisa melihat begita dalam penderitaan dimatanya " ujar albert , marvin terkejut mendengarnya
" kau tak sepantasnya menyiksa dia , aku mohon bebaskan dan lepaskan dia . " sambung albert mengatupkan kedua tangannya , marvin pun tertegun sesaat . ia berpikiran sama dengan sahabatnya tersebut ia begitu melihat penderitaan amoera namun disisi lain rasa amarah atas kematian ayahnya tak bisa ia padamkan
" baiklah aku tidak akan menyiksanya lagi secara fisik , tapi bukan berarti aku membebaskannya " saut marvin sembari membuang mukanya
" aku akan membebaskannya jika aku sudah menemukan keberadaan kakakku " sambung marvin
" aku pasti akan membantumu untuk menemukan marquez " tutur albert dengan lega seraya memegang bahu marvin , namun marvin menepis tangannya karna masih geram melihat albert yang terlalu ikut campur urusannya
aku baca ulang kmbli karya nona krn kangen dengan nona 😘