NovelToon NovelToon
Istriku, Adik Sahabatku.

Istriku, Adik Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di saat kedua sahabatnya telah menikah, Davin masih saja setia pada status jomblonya. hingga pada suatu malam ia menghadiri perayaan adik perempuannya di sebuah hotel. perayaan atas kelulusan adik perempuannya yang resmi menyandang gelar sarjana. Tapi siapa sangka malam itu terjadi accident yang berada diluar kendali Davin, pria itu secara sadar meniduri rekan seangkatan adiknya, dan gadis itu tak lain adalah adik kandung dari sahabat baiknya, Arga Brahmana. sehingga mau tak mau Davin harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menikahi, Faradila.

Akankah pernikahan yang disebabkan oleh one night stand tersebut bisa bertahan atau justru berakhir begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.

Hingga mobil Davin tiba di area basement gedung SJ Group, Rani masih terlihat diam saja. Jujur, di relung hati terdalam, Rani masih berpikir Davin sengaja berdalih untuk menolaknya secara halus, sama seperti yang pernah dilakukan oleh Davin sebelumnya. Tetapi, hal yang ada di pikiran Rani tersebut seolah di tepis oleh cincin yang tersemat di jari manis Davin.

"Anda masih muda, dan anda juga cantik, Nona Rani. Jangan rendahkan harga diri anda, dengan menaruh perasaan terhadap pria beristri!."

"Sebaiknya kita turun sekarang, tidak baik berlama-lama di dalam mobil seperti ini! Takutnya akan terjadi fitnah, Nona Rani." Tutur Davin sebelum sesaat kemudian membuka pintu mobilnya.

Tak Lama berselang, Rani pun menyusul turun dari mobil Davin.

"Bolehkah aku menolak percaya, sebelum melihat dengan mata kepala sendiri sosok istri bapak?."

Davin berhenti sejenak. Tanpa menoleh, pria itu menjawab. "Saya tidak punya hak memaksa anda untuk percaya. Jika itu sudah menjadi keputusan anda, maka silahkan! Tetapi, jangan salahkan siapapun jika kedepannya anda justru semakin terluka, Nona Rani! Saya hanya sekedar mengingatkan." Usai mengatakan hal itu, Davin kembali melanjutkan langkahnya menuju pintu utama gedung. Ya, Panggilan Formal terus digunakan Davin, pria itu seolah sengaja membangun tembok tinggi diantara mereka.

"Selamat malam, pak Davin." Sapa salah seorang petugas keamanan yang berseragam serba hitam, yang bertugas berjaga di depan pintu utama gedung.

"Selamat malam... Saya ingin mengambil beberapa barang saya yang ketinggalan di dalam." Ujar Davin.

Petugas keamanan tersebut lantas membukakan pintu untuk Davin.

"Silahkan, pak Davin."

Tak lama setelahnya, Nampak Rani menyusul, memasuki pintu utama gedung. Tidak seperti biasanya, Rani nampak diam saja. Hanya menyematkan senyum tipis saat petugas keamanan menyapanya. Sepertinya wanita itu benar-benar terpukul mendengar pengakuan dari mulut pria pujaan hatinya.

Beberapa saat kemudian Davin kembali dari dalam, berpamitan pada petugas keamanan yang bertugas dan berlalu menuju mobilnya berada. Tak ingin sampai istrinya terlalu lama menunggu kepulangannya, Davin pun langsung menghidupkan mesin mobilnya dan berlalu. Rani hanya bisa menatap kepergian mobil Davin dengan perasaan yang tidak dapat dijabarkan dengan untaian kata.

"Jika memang benar pak Davin sudah menikah, lalu mengapa tidak pernah terdengar kabar apapun tentang pernikahannya? Bukan hanya aku saja, bahkan hampir semua penghuni gedung ini tak ada yang tahu tentang kabar pernikahan pak Davin." Rani merasa ada yang janggal dengan pengakuan Davin. Kini Rani malah semakin yakin dengan dugaannya, bahwa Davin hanya berdalih demi menghindari dirinya.

"Apa anda baik-baik saja, Nona Rani?." Rani tersadar dari lamunannya. Ia mengulum senyum pada petugas keamanan. "Saya baik-baik saja kok, pak." Jawab Rani sebelum sesaat kemudian berpamitan pada pria itu.

*

Di ruang tamu, Dila nampak mondar-mandir bak setrikaan, menanti kepulangan suaminya. Sesekali wanita itu melirik ke arah jam yang menggantung pada dinding ruangan.

"Sudah pukul setengah sembilan, tapi mas Davin belum pulang juga." Gumam Dila. "Apa saat ini mas Davin masih bersama dengan Nona Rani? Agh....." Dila mengerang kesal akibat pemikirannya yang mulai tak terkendali.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara deru mesin mobil memasuki gerbang rumah. Dila meyakini bahwa itu suara mobil Davin.

Tangan Davin melayang begitu saja di udara ketika menyadari pintu tiba-tiba terbuka dan menampilkan sosok Dila berdiri di ambang pintu.

"Kamu belum tidur?." Tanya Davin.

Dila hanya merespon dengan gelengan kepala. Davin pun mengangguk paham, sebelum kembali mengayunkan langkah masuk ke dalam rumah. Tanpa di sadari oleh Davin, Dila tak sabar menunggu Davin mengutarakan alasan mengapa ia baru kembali pada pukul sembilan malam.

"Apa mas Davin nggak niat ngomong kenapa baru pulang jam segini?." Batin Dila. Wanita itu nampak berjalan di belakang langkah Davin. Saking fokusnya pada pemikirannya sendiri, sampai-sampai Dila tidak menyadari jika saat ini Davin tengah menghentikan langkahnya sejenak.

"Agh...." Dila baru tersadar saat merasakan sakit pada keningnya yang membentur punggung Davin.

Davin akhirnya menyadari keanehan sikap istrinya, namun tak sedikitpun terbesit di benak Davin jika Dila tengah kepikiran tentang dirinya.

"Ada apa? Apa kamu sedang kurang enak badan?." Tanya Davin.

Rasanya Dila ingin berteriak. Sungguh, suaminya itu tidak peka dengan perasaannya.

"Jika kamu lagi kurang enak badan, sebaiknya besok tidak perlu masuk kerja dulu! Untuk urusan izinnya, kamu tidak perlu khawatir! Nanti mas yang akan meminta izin pada atasan kamu, bila perlu besok mas langsung menghadap pada pimpinan." sambung Davin yang malah berpikir istrinya sedang kurang enak badan.

"Tidak perlu...! Lagi pula aku baik-baik saja, nggak lagi kurang enak badan Kok, mas!." Balas Dila.

"Apa jangan-jangan mas Davin sengaja lagi, biar besok bisa bebas bertemu dengan Nona Rani?." Perkataan Marwah di mall tadi semakin menambah rasa khawatir dihati Dila. Apalagi sebagai seorang istri, ia tidak menunaikan kewajibannya pada Davin. Bisa jadi karena faktor itu Davin jadi tergoda pada wanita lain diluar sana. Ya, seperti kata orang, sekuat-kuatnya iman seorang Lelaki jika kebutuhan biologisnya tidak terpenuhi, maka tidak menutup kemungkinan akan tergoda dengan rayuan maut wanita diluar sana.

Berbeda dengan malam sebelumnya, malam ini Dila merasa kesulitan memejamkan matanya. Hingga keesokan paginya di kantor, lingkaran gelap dibawah matanya terlihat dengan jelas. Dila memilih ke toilet sejenak untuk merapikan riasan wajahnya. Padahal ia sudah berusaha menutupinya dengan foundation, namun masih saja terlihat. Buktinya, Fandi sempat menegurnya tadi, bahkan pria itu berpikir Dila sedang sakit.

Dila masih menatap pantulan wajahnya dari cermin di toilet.

"Agh.... menyebalkan sekali...." Dila jadi kesal pada diri sendiri. Ya, wanita itu jadi bingung sendiri dengan perasaannya. Bisa-bisanya semalaman ia tidak bisa tidur karena memikirkan Davin.

Merasa penampilannya sudah lebih baik dari sebelumnya, lingkaran dibawah matanya sudah terlihat samar, Dila pun meninggalkan toilet dan kembali ke meja kerjanya.

Sekembalinya di meja kerjanya, Dila melirik pada Rani yang nampak melamun. Ya, pandangan Rani memang tertuju pada layar komputer dihadapannya, namun dari sorot matanya terlihat jelas jika wanita itu tak fokus pada pekerjaannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada mas Davin dan Nona Rani semalam, hingga pagi ini sikap Nona Rani terlihat berbeda dari biasanya?." Batin Dila yang masih saja melirik pada Rani.

"Sudahlah... Tidak perlu bersedih, kawan! Sebelum adanya bukti, sebaiknya jangan bersedih apalagi sampai menyerah! Tetap semangat, dan percayalah bahwa jodoh pasti akan menemukan cara untuk mempertemukan dua insan!." Fandi mendekati meja kerja Rani, berusaha menghibur hati Rani yang sedang gundah gulana akibat pengakuan Davin semalam. Ya, sebelum kedatangan Dila dikantor pagi tadi, Rani sempat bercerita sedikit tentang pengakuan Davin padanya semalam. Maka dari itu Fandi mengetahui apa yang kini tengah dirasakan oleh salah seorang rekan kerjanya itu.

1
Rina
Rasain kamu Rani makanya jangan suka kepo akan kehidupan orang lain 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
mampus kamu Rani, kamu siap-siap dipecat dan jadi gembel 🤭🤭🤣🤣 kamu itu bodoh sekali Rani, dan sekarang kamu menggali kuburan kamu sendiri 🤣🤣🤭🤭
secret
naaaahhh kann kena batunya kamu raniiii, makanya jgn terlalu obsesi smpe nuduh tanpa bukti, tp berkat kamu hubungan davin dila jd go public deehhh makasiii yaa😂
Lia siti marlia
nah kan aku bilang juga apa rani ...kan jadi kamu malu sendiri ......akhirnya kalian ngaku juga kalau sudah menikah dila davin 😁
Dwi ratna
noh ran mkanya jd org jgn kepedean nyebar fitnah,kena sendiri kn
Felycia R. Fernandez
maaaaampoooooss...
akibat iri,hampir hilang masa depan kan...
Davin ayo selidiki siapa yang melaporkan kalau Dila ada di dalam kamar mu??? bisa dilaporkan balik lho atas pencemaran nama baik,atau gak di kasi sanksi dikantor...
aleena
inikah yg disebut cinta bisa membutakan mata hati,
tanpa menncari fau siapa pasangan Davin
dan Dilla
Lia siti marlia
rani hati hati yah kamu jangan sampai berita yang kamu sebar jadi bumerang untuk dirimu sendiri 😁
secret
viralin ajaaa raniii, kasih tauuu semuanya
tp siaapp2 yaa ujungnya kmu yg maluuu
Dwi ratna
ran km yg bakal malu loh jgn macam²
Nurminah
wanita kalo cinta mati ama laki-laki pasti bodoh buta goblok
Dwi ratna
cie ada yg mulai cemburu
Ariany Sudjana
Rani Rani kamu bodoh sekali, kamu mau mengadukan Dila berselingkuh dengan Davin, sehingga Dila dipecat, yang ada kamu yang dipecat , dan kamu akan jadi gembel 🤣🤣🤭🤭
Ayu FazRina Satiasari
Rani...oh Rani....🤣🤣 sumpah aku gemeesss...double up donk kk author
Rina
Aduh Rani kamu buat lubang kuburanmu sendiri 🫢🫢🫢
secret
ceritanya bagusss, ditunggu selaluuuu thorrr
semangaaatttt
secret
next thorrr, semangaattt
Lia siti marlia
kenapa sih masih berbelit belit jawab jujur aja atuh dil kalau yang sebenarnya kalian itu suami istri ...
Lia siti marlia
tuh kan bener tuan marwan kakek nya davin alias ayah nya papah alex ....
Felycia R. Fernandez
kenapa gak bilang aja klo kalian suami istri,bukan kah ini saat nya?? datang bersama,dan menginap bersama dan terang terangan mengaku kalau kalian suami istri???
kenapa harus tunggu konferensi pers dulu?? rasa nya untuk itu tidak di perlukan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!