Xiao Mei Ling, gadis muda berbakat dialam Surgawi, terlempar kedunia bawah saat tanpa sengaja terperosok kedalam lubang pusara dihutan kematian ketika mencari tanaman herbal.
Dunia bawah yang hampir sama dengan alam Surgawi, namun tak ia ketahui seluk-beluknnya. Jelas membuat Xioa Mei Ling kebingungan.
Namun ditengah keputus-asaan itu, tanpa sengaja ia menemukan kerangka manusia ditempatnya terlempar. Saat ia akan menguburkan kerangka itu dengan layak, kilasan ingatan milik kerangka itu memasuki fikiran, ketika ia menyentuh bagian tengkorak.
"Hah, namanya sama denganku dan wajahnya..?"
"Baik, aku akan menggantikanmu menjaga keluargamu. Terimakasih Xiao Mei Ling, maaf aku memanfaatkanmu untuk bisa hidup didunia ini."
Bagaimana perjalanan hidup Xiao Mei Ling didunia bawah ini bersama dengan ruang dimensi Long yang ia miliki.
Apa ia akan hidup seperti dialam Surgawi.?
Atau malah menjadi seseorang yang jauh lebih berkuasa...?
Mari ikuti kisahnya dalam cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Para pemuda tampan
Dengan mengenakan Changfu berwarna gelap, putra mahkota datang kerestoran Hei'hu tepat jam makan siang bersama pangeran ketiga.
Pangeran empat dan kelima juga datang diwaktu yang hampir bersamaan dengan ditemani pengawal pribadi.
Meski tak saling menyapa dan duduk ditable berbeda, tapi keempat putra kaisar itu saling berbicara dengan lirikan mata.
Sedangkan pangeran keenam dan tujuh, datang bersama putri kedua, tiga dan empat, dijam dua siang.
Selama 4 hari putra mahkota dan keenam pangeran, bolak-balik mendatangi restoran, penginapan dan paviliun Hei'hu, guna mencari informasi tentang putri Xiao Chen.
Mereka juga sudah melihat bagaimana keterampilan Xiao Mei Ling dalam mempraktekkan tehnik ilmu pengobatan.
Wajah cantik merona dengan kulit halus sehat putih berseri Xiao Mei Ling, berhasil membuat putra mahkota dan empat orang pangeran terpesona.
Meski dikekaisaran Qin dan benua lain banyak wanita rupawan, tapi kecantikan paras Xiao Mei Ling jelas amat berbeda.
"Putra mahkota...!" seru lirih pengawal pemuda berusia dua puluh satu tahun itu.
"Ah, dia disini rupanya." kata putra mahkota saat matanya membingkai sosok Xiao Mei Ling yang baru keluar dari dapur.
"Dia sangat berbeda, seperti bukan dari dunia ini." ujar pangeran ketiga.
"Apa belum ada informasi kemana dia selama lima tahun menghilang..?" tanya putra mahkota.
"Belum yang mulia..!" jawab pengawalnya.
Obrolan mereka terhenti ketika orderan datang dan sampai mereka beranjak pergi, sosok Xiao Mei Ling tidak lagi menampakkan diri karena sibuk didapur.
Waktu pun berlalu, tak terasa sudah sore saja. Tapi suasana Ibukota pusat malah semakin riuh ramai, begitu juga dengan restoran Hei'hu.
"Selamat datang tuan muda..!" sapa ramah pelayan wanita, menyambut pengunjung yang baru datang.
Dua sosok pemuda tampan nan gagah, berwajah tegas dengan alis tebal dan sorot mata tajam. Wajah datar nan dingin yang ia tampilkan, menambah kadar pesonanya.
"Apa ada meja kosong..?" tanya sosok pemuda yang mengenakan pakaian berwarna biru tua.
"Dilantai dua tuan muda, mari aku antar."
Dua pemuda itu pun mengikuti sang pelayan menuju kelantai dua.
Dua porsi sup rusa ginseng hitam, dua kelinci panggang kurma madu dan dua kendi anggur merah, menjadi pilihan mereka.
Dekorasi restoran yang dipenuhi barang-barang mewah nan antik, mencuri perhatian dua pemuda berusia dua puluh dua tahun itu.
Bunga-bunga cantik beraneka warna, menjadi daya tarik tersendiri bagi semua mata pengunjung.
"Apa dia orangnya..?" tanya sosok pemuda yang memakai baju berwarna putih tulang.
Pemuda yang lain mengikuti arah retina temannya. "Hem, ternyata dia sudah besar..!"
Dibawah sana, dimeja kasir. Sosok cantik Xiao Mei Ling menjadi target utama pandangan pemuda yang bernama Yuan Feng.
"Pengunduran diri Xiao Fang Tian apakah sudah disetujui..?" tanya Yuan Feng.
"Sudah..!" jawab pemuda lain yang bernama Liu.
Pesanan kedua pemuda itu datang, bersamaan dengan para pelayan yang menyalakan lampion dan lentera baik dibagian dalam dan luar restoran.
"Jadi ini yang membuat Ibukota sekarang terang benderang setiap malam..?" kata Yuan Feng.
Mata elang itu bergetar pelan, melihat lampion dan lentera lilin dengan berbagai bentuk, menggantung dilangit-langit ruangan.
Kebetulan mereka duduk didekat jendela, jadi bisa melihat beberapa bangunan disekitar juga sedang memasang lilin lentera.
Sejak Mei Ling menggantung lampion dipenginapan juga paviliun Hei'hu, para penduduk Ibukota mengikuti jejak itu.
Tiang lampu bercabang dua setinggi delapan meter, berjajar rapi berdiri dikiri kanan jalan.
Untuk mengambil dan memasang kembali lentera pada tiang, penduduk memakai galah bambu atau kayu sepanjang 8 meter yang ujungnya diberi kail besi sebesar kelingking.
Alhasil, jika malam datang Ibukota tidak gelap lagi seperti dulu. Aktifitas perdagangan pun kini sampai malam hari. Para penduduk juga banyak berkeliaran hingga tengah malam.
Jika dulu keramaian malam diIbukota terjadi jika cuma ada festival tahunan. Sekarang justru ada disetiap hari.
Kedai arak saja kini ada yang beroperasi sampai pukul dua dini hari.
"Jadi sekarang lampu minyak dan obor sudah tidak digunakan..?" kata Yuan Fang.
"Untuk penduduk miskin tentu saja masih, harga lilin itu paling murah dua koin perak."
"Setelah ini kepaviliun Hei'hu, beli lilin dan lampion lalu antarkan kerumah." kata Yuan Feng.
"Baik...!"
Yuan Fang memejamkan mata, kala suapan pertama sup memasuki mulutnya. Kelembutan daging rusa bertanduk perak, langsung lumer dimulut dan amat sangat memanjakan lidah.
Kuahnya yang segar kaya akan rempah, langsung menghangatkan tubuh serta menghilangkan lelahnya.
"Sangat lezat..!" ujar berbinar Liu.
Daging kelinci panggang amat sangat juicy dengan perpaduan bumbu gurih, mania dan sedikit pedas. Membuat Liu melupakan tata krama dimeja makan.
Yuan Feng tak menanggapi, tapi ia membenarkan ucapan sahabat sekaligus saudaranya itu.
"Mungkinkah selama lima tahun dia berada dialam tingkat tujuh dan sembilan..?" kata Liu berpendapat.
"Mungkin saja, karena jika dialam ini sangat mustahil untuk bisa mendapatkan binatang spiritual." jawab Yuan Feng.
"Tapi bagaimana dia bisa kesana dan dimana hewan-hewan itu berada sekarang..?"
"Bukankah ada cincin penyimpanan tingkat tinggi dan puncak yang akan dilelang..?" sahut Yuan Fang dengan mulut penuh makanan.
Liu meringis, membayangkan gunungan daging hewan spiritual yang ditimbun dicincin penyimpanan.
Yuan Feng lagi-lagi memejamkan mata, merasakan kenikmatan yang baru ia rasakan setelah menyesap anggur.
Sudah banyak tempat yang Yuan Feng kunjungi, tapi baru kali ini pemuda itu menemukan anggur dengan warna dan rasa yang memabukkan.
Dibagian Asia timur, cuma ada arak saja pada masa ini. Anggur atau Wine sudah tentu belum ada, apa lagi Whisky.
"Sepertinya kejayaan klan Xiao tidak lama lagi akan mereka dapatkan kembali." kata Yuan Feng.
Liu mengangguk "aku dengar klan Gu juga sudah mendapatkan banyak kerja sama dengan saudagar dan petani."
"Tidak salah lagi, pasti dia orangnya." ucap Yuan Feng penuh keyakinan.
"Semua juga meyakininya, tapi yang menjadi pertanyaan. Dari mana dia bisa mendapatkan itu semua dan dimana keberadaannya selama lima tahun ini." timpal Liu.
Yuan Feng mengangkat kedua bahu lebar nan kokohnya, pertanda jika ia pun tak tahu jawabannya.
Jika benar sosok itu berada dialam atas tingkat tujuh dan sembilan, dengan cara apa dan lewat mana untuk pergi kesana.
Sampai langit bersatu dengan bumi, semua pertanyaan itu tak akan pernah terjawab. Karena faktanya tidak pernah ada jalan untuk menuju kealam atas.
JANGAN LUPA UNTUK SELALU 👇
👍 Like setelah membaca tiap bab.
❤️ Subscribe.
👑 Vote setiap hari senin.
⭐️ Rate bintang 5.
🌹 Jika ada poin, boleh setangkai mawarnya.
🔔 Tinggalkan komentar penyemangat.
Terimakasih...!!!
.masih banyak typo..