Satu NAMA Dua DUNIA
BEERS
"ACCCHHH....!"
BUG....!
Tubuh tinggi semampai itu tersungkur, berguling terjun bebas kedasar tanah tak berujung. Setelah tanpa sengaja menginjak tumpukan ranting dan daun kering, yang ternyata menutupi sebuah lubang.
Ia pun berteriak, menjerit saat tiba-tiba badai pusara membawa tubuh itu berputar-putar tanpa arah. Sebelum melemparnya kesebuah hutan gelap berkabut tebal.
Hah hah hah
Suara nafas tersengal, dengan dada naik turun tak beraturan. Mata bulat beriris hitam itu bergerak secara acak menelisik keadaan sekitarnya.
Alisnya menukik tajam "dimana ini..?"
Xiao Mei Ling, gadis yatim piatu berusia tujuh belas tahun, berparas cantik dengan tinggi 170cm. Berbakat dalam alkemis, taktik strategi, segala tehnik beladiri dan banyak menguasai bermacam pengetahuan dalam hal apapun.
Xiao Mei Ling mengaktifkan tehnik mata ilahi, guna menembus kabut tebal yang menghalangi pandangannya.
Dahinya mengernyit, selaput netranya menyipit halus. "Ini dimana...?" gumam Mei Ling yang melihat pemukiman asing sejauh 100km.
"Nona, sepertinya kita berada dialam yang berbeda..?" suara Long terdengar.
"Apa..! Alam yang berbeda bagaimana maksudmu..?" tanya Mei Ling mendelik.
"Nona, coba kau rasakan hawa udara disekitarmu. Ini sangat berbeda dengan alam surgawi."
Xiao Mei Ling mematuhi titah Long, ruang dimensi yang ia miliki.
Direntangkan kedua tangannya, dihirup secara perlahan udara disekitarnya. Benar, ini sangat berbeda. Walau dingin dan sejuk karena didalam hutan gelap, namun esensi Ying Yang tak ia dapati.
Ketebalan energi Qi juga sangat tipis dan tercemar, tidak murni serta melimpah seperti dialam surgawi.
Mei Ling juga tak merasakan keberadaan hewan siluman berkultivasi.
"Dewa langit, kenapa kau melemparku kedunia ini..? berhenti mengerjaiku..!" teriak kesal Mei Ling mendongak keatas.
Yang ada bukan luasnya dirgantara biru, hanya gelap serta rimbunnya dedaunan dan dahan dari besarnya pohon-pohon kuno berusia ratusan bahkan ada yang ribuan tahun.
"Huuf...!" hembusan nafas berat Xiao Mei Ling hempaskan dengan wajah tertekuk kesal.
"Nona, lebih baik kita pergi dari hutan ini. Kita bisa mencari informasi diluar sana."
"Ya kau benar. Tidak ada gunanya aku berteriak, kakek tua itu tidak akan mendengarnya." sengit Mei Ling memukul tanah.
Xiao Mei Ling berdiri, menepuk bokongnya yang terasa nyeri. Dibersihkan dedaunan yang menempel dipakaiannya.
Ia mulai menggerakkan kaki, melangkah perlahan sembari mengamati sekitar dengan tatap mengaktifkan mata ilahinya.
KRAK
"Apa ini..?" gumamnya kala menginjak sesuatu.
Mei Ling menunduk, menyentuh apa yang ia injak tadi. "Tulang manusia...!" pekiknya kaget.
Mei Ling mengais dedaunan dibawahnya dengan hati-hati, dan mendapati kerangka manusia yang masih utuh membentuk sebuah tubuh.
"Siapa orang malang ini..? Kenapa bisa berada dikedalam hutan begini..?"
"Sepertinya ini kerangka pemburu nona, lihat ada pedang dan anak panah disisinya."
"Ah iya, kau benar." balas Mei Ling "baik, ayo kita kuburkan dulu."
Ia menggali tanah dengan cangkul yang diambil dari ruang dimensi. Dirasa cukup, satu persatu tulang itu ia raih dengan perlahan. Mulai dari kaki, tangan, badan dan terahir kepala.
Tapi, saat Mei Ling menyentuh tengkorak dan tanpa sengaja kedua ibu jarinya berada ditulang kening. Kepalanya seperti dihantam palu thor, sangat sakit sampai membuat dunianya berputar.
"Aacchh...!"
Jerit Mei Ling bersamaan dengan ingatan dari si pemilik kerangka memenuhi fikirannya.
Kilasan dari semasa kecil, hingga kejadian naas yang dialami pemilik kerangka itu. Tergambar nyata, melekat didasar akal Mei Ling.
Lima belas menit berlalu, rasa sakit itu lenyap bersamaan dengan menghilangnya bayangan adegan pembunuhan yang dialami pemilik kerangka itu.
"Hah, namanya sama denganku dan wajahnya..?"
Xiao Mei Ling usia 12 tahun. Putri dari Xiao Chen dan Gu Jia. Memiliki dua orang kakak laki-laki, Xiao Fang Tian Dan Xiao Fang Lee
Xiao Chen seorang pejabat golongan satu dibiro penasehat kekaisaran, putra pertama tetua klan Xiao, Xiao Dan.
Tapi sejak empat tahun lalu selepas kepergian Xiao Mei Ling asli, Xiao Chen mengundurkan diri dari jabatannya.
Ia fokus pada kesehatan sang istri serta krisis keluarga.
Klan Xiao sendiri, adalah klan bangsawan nomor dua dari lima klan berpengaruh lain yang ada diwilayah timur ini. Memiliki usaha penginapan, restoran, toko herbal dan paviliun lelang Hei'hu.
Namun sejak empat tahun lalu, klan Xiao mengalami kemunduran. Semua pendapatan usahanya menurun drastis, Paviliun Hei'hu turun pamor karena jarang melakukan acara lelang dengan barang menarik.
Semua karena klan Guan, ikut membuka rumah lelang.
Sementara Klan Mu ikut melebarkan sayap dengan membuka rumah dagang bahan pangan dan toko herbal.
Lima klan berpengaruh rata-rata memiliki usaha hampir semua sama. Cuma bedanya dari untuk kalangan mana usaha itu dibuat.
Ada yang khusus menengah keatas, ada pula untuk menengah kebawah, atau bahkan untuk semua kalangan. Tergantung modal dan pasar yang diincar oleh klan-klan itu.
Hanya klan Duan yang sedikit berbeda, karena mengendalikan sektor pendidikan karena bekerjasama dengan kaisar.
"Jadi sudah lima tahun dia disini tanpa ditemukan siapa pun." gumam Mei Ling.
"Apa dia saudara kembarku tapi berbeda alam..?"ucapnya merasa aneh.
Bagaimana bisa ada dua orang yang lahir dihari, tanggal dan nama yang sama, wajah juga serupa tapi berbeda alam.
Mei Ling tiba-tiba mengeram marah dengan tangan terkepal kuat "manusia iblis." umpatnya, kala mengetahui alasan pemilik kerangka itu dibantai.
"Baik, aku akan menggantikanmu menjaga keluargamu, dan aku pastikan mereka akan membayar mahal karena sudah menipu keluargamu."
Ucap keteguhan Mei Ling dengan sorot mata tajam mengerikan.
"Aku akan memberikan keadilan untukmu Xiao Mei Ling, kematianmu tidak akan sia-sia. Beristirahatlah dengan tenang."
Ucap gadis itu sebelum ia meletakkan tengkorak ditangannya, dan terakhir bagian rambut. Kemudian mulai menutupi kerangka itu dengan tanah merah.
Mei Ling menancapkan pedang dibagian kepala gundukan tanah, kemudian menanam bunga abadi disekitarnya.
"Terimakasih teman, karena sudah memberikan ingatanmu padaku. Maaf karena aku memanfaatkanmu untuk bisa hidup didunia ini."
Ucapnya sembari memberi penghormatan dengan bersujud sebanyak 3 kali.
Xiao Mei Ling mengambil token identitas klan Xiao, yang ditemakan didekat kerangka itu lalu menyimpannya.
Setelah selasai, Mei Ling memasuki ruang dimensi guna membersihkan diri dan berganti pakaian.
Dengan Bantuan ingatan Xiao Mei Ling, ia meninggalkan hutan itu untuk menuju kekediaman klan Xiao, guna menemui keluarga sosok yang semuanya didirinya adalah duplikatnya.
JANGAN LUPA UNTUK SELALU 👇
👍 Like disetiap bab.
❤️ Subscribe.
⭐️ Rate bintang lima.
👑 Vote setiap hari senin.
🌹 Berikan setangkai mawar jika ada poin.
🔔 Tinggalkan komentar penyemangat.
Terimakasih....!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Lia raga Lomi
ini ga ada kelanjutannya ya thorr???
2025-10-21
0
Andira Rahmawati
hadir thor...udah nga sabar nunggu kelanjutannya..☺️😍
2025-10-11
0
Lia raga Lomi
jgn lma upnya Thor, jdi penasaran
2025-10-11
0