My Second Life

Gladis duduk di cafe dengan jus jeruk yang menemani nya sekarang, tadi setelah pulang sekolah yang di jemput oleh sopir, dia meminta di antar kan ke cafe yang dekat dengan butik Nia Fashion.

Sopir yang mengantarnya tadi menunggu di dalam mobil, padahal dia sudah menyuruh sopir tersebut untuk ikut masuk tapi laki-laki itu menolak.

Gladis bermain ponsel untuk menghilangkan kebosanannya, bertukar pesan dengan Alex yang sedang berada di luar negri.

"Apa di sana banyak cewek cantik?" Tanya Gladis, dia penasaran. Keluarga Vincent adalah orang yang sangat kaya pasti nya tamu yang di undang pun yang setara dengan mereka. Apa akan ada perjodohan bisnis seperti di novel-novel yang dia baca? Apalagi mengingat wajah Alex yang sangat tidak manusiawi, Alex pasti tidak mungkin menggunakan masker di acara resmi bukan?

"Cantik itu relatif sayang" Satu balasan cepat datang dari Alex. Senyum kecil muncul di bibir Gladis ketika membaca kata terakhir dari balasan Alex.

"Jadi cantik menurut kak Al gimana? "

"Kamu" Gladis kembali tersenyum, dia salting sendiri.

"Kalau cewek lain? "

"Mereka cantik di mata pasangan nya bukan di mataku. Kamu sangat cantik dari yang tercantik yang pernah aku temui" Gladis sekuat mungkin menahan dirinya agar tidak berteriak, kalau tidak dia akan di usir dari sini.

"Kak Al belajar gombal dari mana? "

"Jadi itu gombal? " Gladis malah berdecak kesal membaca balasan Alex berupa pertanyaan itu. Apa pacarnya ini tidak pernah pacaran atau pun dekati cewek?

"Coba kak Al cari di Google, apa itu gombal" Balas Gladis asal. Siapa sangka Alex menganggap nya serius.

"Ok".

" Serius dia bakal cari beneran di google? " Gumam Gladis heran sekarang. Dia menatap ponselnya yang tidak ada lagi balasan dari Alex. Bahkan laki-laki itu udah keluar dari room chat.

"Kak Al benar-benar cari di google? " Pesan ini baru saja ingin Gladis kirim tapi terhenti ketika mendapat pesan kembali dari Alex.

"Dia bilang gombal itu rayuan yang di tujukan pada lawan jenis untuk membuat mereka jatuh cinta. Tapi aku gak sedang merayu jadi aku gak gombal" Gladis terkekeh membaca balasan dari Alex, dia lalu menghapus pesan yang ingin di kirimnya dan mengganti dengan pesan yang lain.

"Baiklah, terserah kakak aja".

" Terserah? Aku gak mau, aku maunya kamu percaya. Aku gak gombal" Lagi-lagi Gladis terkekeh, kenapa pacar nya ini lucu banget?

PLAKK!!

"Sshhh.. " Gladis meringis kecil ketika merasa ada yang menggeplak kepalanya, ketika dia menoleh terlihat tuan Thomas yang tersenyum tengil ke arahnya. Ya... Dia memang memiliki janji temu dengan tuan Thomas di cafe ini setelah dia pulang sekolah.

Gladis melihat tuan Thomas sinis, tapi pria dewasa itu hanya mengacuh dan tak peduli.

"Apa? Niat om baik lho.. Nyadarin kamu biar gak gila di tempat umum" Sarkas tuan Thomas. Gladis berdecak kesal.

"Siapa yang gila? "

"Menurut kamu siapa yang ketawa-ketawa sendiri tak jelas? " Julid tuan Thomas yang semakin membuat Gladis kesal.

"Gak cosplay jadi orang lemah lagi? Sekali-kali cosplay jadi pemulung, pasti cocok buat om" Ucap Gladis sambil menatap penampilan tuan thomas yang seperti anak kuliahan.

"Dasar gak sadar umur" Batin Gladis mencibir.

"Udah aman jadi gak perlu lagi kayak kemarin" Ucap tuan Thomas, dia duduk menyandarkan punggungnya pada kursi. Emang keluarga Fandra sudah tidak lagi mengawasi nya karena mereka berpikir dia cuma iseng bertanya saat acara di keluarga Fandra.

"Trus, kenapa gegayaan kayak anak muda gini? Om kan udah tua" Sarkas Gladis. Tuan Thomas berdecih dengan gadis di depannya ini.

"Gak usah iri liat orang ganteng, om gak setua itu ya" Kesal tuan Thomas. Gadis ini benar-benar menguji kesabaran nya.

"Glad" Panggil tuan Thomas serius, Gladis pun menjadi ikut serius.

"Gimana om? " Tanya Gladis, perasaan nya campur aduk sekarang. Takut, khawatir, dan penasaran menjadi satu. Tuan Thomas menghela napasnya lalu menatap Gladis serius. Inilah tujuan awal mereka bertemu.

"Adik angkat Gema adalah seorang pengusaha sukses termuda beberapa tahun lalu tapi perusahaan nya yaitu Zana Corp tiba-tiba bangkrut karna pengkhianatan orang kepercayaan nya sendiri " Ujar tuan Thomas serius.

"Pengkhianatan? Apa ada hubungan nya dengan Gema? " Tanya Gladis penasaran bahkan kini dia tidak lagi memanggil Gema dengan embel-embel tuan.

Tuan Thomas mengangguk, " Orang yang berkhianat itu sekretaris nya sendiri yang telah lama bekerja dengan nya. Dia membocorkan rahasia perusahaan kepada perusahaan lain, dia bekerjasama dengan Gema yang saat itu kerja di bagian manager keuangan, yang kemudian hasil jual data itu mereka bagi dua" Ucapnya.

"Dia terlalu jahat untuk adik nya sendiri, padahal adiknya sudah sangat baik memperkerjakan dia" Gladis menggeleng-geleng kan kepalanya tak habis pikir.

"Tidak hanya itu, Gema menggelapkan banyak uang untuk mendirikan perusahaan nya sendiri yang di beri nama Gm Corp. Pada akhirnya perusahaan Zana Corp bangkrut lalu Gema mengakuisisi perusahaan tersebut. Dia bahkan mengganti namanya seakan-akan perusahaan itu benar-benar hilang dan tidak ada" Jelas tuan Thomas.

" Apa perusahaan Fandra Corp itu Zana Corp dulunya? "Tebak Gladis. Tuan Thomas mengangguk.

" Kau tau? Adik Gema meninggal kecelakaan sehari setelah bangkrut perusahaannya" Sambung tuan Thomas.

" Kemana dia pergi bersama istri dan anaknya hari itu sampe mereka kecelakaan? "Tanya Gladis yang semakin penasaran.

" Tidak ada yang tau Glad" Tuan Thomas menggelengkan kepalanya. Sesaat mereka diam sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tuan Thomas memanggil pelayan untuk memesan kopi, laki-laki itu sampai lupa untuk memesan karena masalah ini. Kalau bukan karena haus mungkin dia tidak akan minum sampai pertemuan mereka selesai.

Tak lama kemudian, pelayan datang membawakan kopi pesanan tuan Thomas, laki-laki itu mulai menyeruput pelan-pelan karena kopi masih panas.

"Oh iya om, apa adik Gema punya asisten pribadi?" Tanya Gladis kemudian.

Tuan Thomas mengangguk, "tapi sayangnya, asisten yang setia itu menghilang, sampai sekarang tidak ada yang tau keberadaannya".

" Hilang? Kok bisa? ".

" Om juga penasaran, sempat om selidiki Gema kemarin. Informasi yang om dapat, dia sedang mencari seseorang yang bernama Logan. Dia sudah melakukan itu bertahun-tahun tapi tidak ada hasil " Ungkap tuan Thomas, masalah itu seakan melebar kemana-mana.

"Kenapa dia mencari orang bernama Logan? " Tanya Gladis, dia semakin penasaran sekarang. Menurutnya Gema terlalu banyak rahasia yang di sembunyikan. Dia menghela napas berat, kepalanya benar-benar pusing sekarang.

"Oh iya om, bagaimana dengan papa ku, Zayn Seno? " Tanya Gladis setelah beberapa menit mereka terdiam. Tentang Gema dia akan memikirkan nanti.

Tuan Thomas memejam kan matanya sebentar lalu menatap Gladis dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Dia... "