Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Sofia terbangun malam itu dengan keringat yang membasahi tubuhnya, dengan segera dia mengambil obat dan menelannya bersama segelas air
" Aaarrrgggghhh... Sialan " teriak sofia begitu mimpi buruk saat kesuciannya di ambil kembali menghantui nya
Sofia sudah tak lagi ingin mengingat tentang masa lalunya yang buruk, namun kenangan buruk malam itu selalu saja datang dan membuat sofia selalu ketakutan
Sofia kembali berbaring dan berusaha memejamkan mata agar dia bisa melupakan kejadian itu, namun tetap saja kenangan itu selalu membuatnya kesulitan
" Aku harus membunuh pria itu, hidupku tidak akan tenang jika belum membalaskan dendam pada nya" gumamnya mengepalkan tangan
*******
Pagi pun tiba. seperti biasa, sofia kini berdiri di balkon rumahnya memandang langit, entah apa yang tengah di pikirkannya. hanya dia yang tau, tak lama dia pun segera turun ke lantai dasar yang di jadikan sebagai apotik miliknya
Sementara di tempat lain, keluarga pak mintura kini tengah sibuk lantaran acara pertunangan amora dan Bastian akan segera di laksanakan
Tampak wajah bahagia dari mereka kecuali Bastian yang hanya terdiam sedari tadi, melihat itu amora segera protes dan meminta bastian untuk tersenyum
" Kamu gak senang bertunangan denganku bastian?" Tanya Amora
" Jujur saja aku sangat tak senang"
" Apa alasanmu?"
" Karena aku tak pernah mencintaimu"
" Apa karena hanya itu alasanmu? Kalo begitu jalani saja dulu dan akan ku buat kau mencintai ku"
" Jangan mimpi kamu amora, sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan sesuatu padamu"
" Soal apa?"
" Kamu bukan seleraku, aku muak tiap kali bertemu denganmu. dan aku menerima pertunangan ini karena permintaan papaku tapi jangan harap aku akan selalu ada untukmu karena aku gak mau membuang waktu bersamamu"
" Lalu wanita seperti apa tipe mu bastian? Apa ada wanita yang bisa mengalahkan aku?"
" Yang penting tipe wanita idamanku bukan kamu " jawab bastian meninggalkan amora
Amora sangat kesal lantaran bastian masih tak mau menerima pertunangan mereka
" Pa, ma, om dirga aku ingin pernikahan ku dengan bastian di percepat, aku gak mau menunggu lama " ucap amora melirik bastian
" Baiklah sayang, papa juga setuju "
" Iya om juga setuju, om memang berencana membicarakan hal ini, dan menurut om sebaiknya kita percepat saja pesta pernikahan kalian, gimana bastian? Kamu setuju kan?" Tanya pak dirgantara
" Maaf pa, sepertinya dalam waktu dekat aku belum bisa " jawabnya
" Kenapa?" Tanya pak dirgantara penasaran
" Aku sibuk, banyak pasien di rumah sakit yang membutuhkan perawatan"
" Kan kamu bisa cuti dulu bastian"
" Tidak pa, aku tidak mau mengabaikan tanggung jawabku, soal pernikahan kita bisa saja menunggu sebentar " jawabnya
Amora menatap bastian dengan sedikit marah, dia tak tau kenapa bastian tak pernah menyukainya padahal dia wanita yang cantik
" Baiklah, itu terserah bastian saja yang terpenting kalian telah bertunangan" ucap pak erik
" Iya om, terima kasih " ucap bastian masih dengan wajah dinginnya
*******
Sebulan pun berlalu setelah pertunangan itu terjadi
" Untuk apa kamu ke sana bastian? Bukankah di sana hanya sebuah kota kecil?" Tanya amora
" Rumah sakit papaku di sana tidak memiliki seorang dokter spesialis, mereka hanya mengandalkan obat tradisional " jawabnya
" Lalu? Berapa banyak yang mereka bisa berikan padamu bastian? Sementara di sana penduduk nya mayoritas hanya seorang petani "
" Aku tidak mengharapkan apapun dari mereka, aku hanya ingin mereka sehat"
" Bagaimana denganku? "
" Entahlah"
" Lalu berapa lama kamu akan di sana?"
" Aku tidak tau, sebaiknya kamu pulang, aku akan berangkat sekarang" ucap bastian masuk ke dalam mobilnya
Bastian melajukan mobilnya menuju kota kecil yang berjarak sekitar 10 jam dari kota besar tempat tinggal nya
Setelah perjalanan jauh, akhirnya bastian sampai di sebuah rumah sederhana milik keluarganya yang tak jauh dari rumah sakit
" Selamat malam tuan bastian " ucap seorang pria paruh baya padanya begitu dia keluar dari mobil
" Selamat malam pak " jawabnya tersenyum
" Maaf tuan, saya pak imron yang akan membantu tuan bastian di sini atas permintaan tuan dirgantara"
" Ohh gitu, ya sudah pak saya lelah, bisa kah saya beristirahat? Tapi sebelumnya saya ingin membersihkan tubuh dulu"
" Baik tuan silakan masuk, kamar tuan sudah saya siapkan " jawabnya tertunduk
" Terima kasih ya pak, silakan beristirahat juga pak "
" Apa tuan tidak ingin makan dulu?"
" Tidak pak, saya hanya ingin beristirahat "
" Baiklah tuan kalo begitu saya permisi" ucap pak imron bergegas keluar pagar dan kembali ke rumahnya
********
Pagi pun tiba, suasana di kota kecil itu tampak sedikit heboh lantaran mendengar kabar jika seorang dokter muda dan tampan telah datang ke kota mereka
" Nona Sofi sudah dengar kabar hari ini?" Tanya seorang wanita yang sedang datang mencari obat di apotik milik sofia
" Kabar apa bu?" Tanyanya
" Di rumah sakit dirgantara ada seorang dokter spesialis" jawabnya
" Syukurlah bu kalo emang sudah ada, aku malah senang mendengarnya biar warga yang sakit bisa langsung konsultasi pada dokter baru itu" jawabnya
" Emang nona sofi gak penasaran? Katanya dokter itu masih muda dan tampan, siapa tau saja kan dokter muda itu naksir sama nona sofi, secara dari awal nona ke kota ini ibu gak pernah lihat nona dekat dengan seorang pria selain tuan damar" ucap wanita itu"
" Apa masih ada obat yang belum saya berikan pada ibu? " Tanya sofia tak menghiraukan ucapan wanita tadi malah menatap tajam pada wanita itu
" Su_ su_ sudah nona terima kasih, ibu permisi ya" ucap wanita itu bergegas pergi lantaran dia mendapat tatapan mematikan dari sofia
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee