Arya Sebentar Lagi dia mendapatkan Sertifikat praktek kedokteran, Sebelumnya Dia Baru pulang dari luar negri setelah berbulan madu dengan Eriska.
Arya sendiri memiliki banyak istri dan Eriska ini istri yang ke 8, bagai mana keseruan kisah cinta Arya dan bagai mana dia mempertahankan semua haremnya.
ikuti terus ceritanya.
Ket : Petualang Cinta Dokter Muda sebenarnya Season 3 dari Dukun Muda Mencari Cinta Season 2, mau baca langsung boleh karena ada pengenalan tokoh, mau cari season pertama juga boleh banget.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Sudarman
Bab 18 Sudarman
Setelah selesai berkultivasi ganda Arya, Raya dan Eriska pergi mandi, dan terlihat jejak pertempuran sengit di kamar hotel tersebut.
Sehingga semua sangat berantakan, bahkan ketika Eriska menerobos ranah beladiri, dia mengeluarkan kotoran dari pori pori tubuhnya, sehingga ruangan itu bukan hanya berantakan tetapi ada bau yang aneh.
Setelah selesai membersihkan diri mereka pun pergi ke restoran yang memang sangat dekat dengan kamar pribadi mereka.
Seorang karyawan hotel di panggil oleh Arya "Mbak, tolong suruh orang bersihkan kamar pribadi ku"
Arya menyerahkan kunci kamar pribadi kepada karyawan hotel "Kalau sudah beres, kunci ini titip saja di resepsionis nanti aku ambil kembali"
Karyawan resepsionis itu mengangguk "Ya baik tuan muda, aku akan suruh orang untuk segera membersihkan kamar tuan muda"
Setelah itu mereka pun duduk di kursi lalu memesan makanan, karena setelah pertempuran itu mereka merasa lapar.
Tidak lama kemudian pesanan pun datang dan mereka pun makan dengan lahap.
Arya makan sambil mendengarkan pengunjung hotel yang sedang mengobrol.
"Sebentar lagi lelang batu akan di adakan, apakah kamu sudah menyiapkan dana untuk lelang kali ini, aku dengar batu mulia ini di datangkan langsung dari negeri tirai bambu"
"Tentu saja aku sudah menyiapkan uang, dana ku mencapai 10 milyar rupiah untuk ikut lelang ini, mudah mudahan aku mendapatkan giok imperial atau hijau kekaisaran, kalau mendapatkan 2 batu itu, uang ku akan berlipat ganda"
Arya penasaran dengan apa yang mereka bicarakan kemudian dia tidak tahan untuk bertanya "Tuan tuan maaf aku mau tanya, boleh tahu lelang batu yang anda bicara di adakan di mana ya?"
Kedua orang itu adalah lelaki paruh baya yang sepertinya sudah berpengalaman di bidang batu mentah seperti ini sehingga mereka yakin bisa mendapatkan batu yang bagus.
Salah seorang dari mereka menjawab pertanyaan dari Arya "Hai anak muda, kemana saja kamu selama ini, bukanya kamu menginap di hotel ini juga, masa tidak tahu lelang batu di adakan di mana"
Orang satunya lagi menimpali "Apa kamu tidak lewat aula hotel ini, asosiasi batuk akik Nusantara mengadakan pameran batu akik di aula hotel ini, dan mereka datang dari berbagai daerah untuk memamerkan koleksi mereka, bahkan pedagang batu akik turut memeriahkan juga"
Arya mengangguk lalu tersenyum "Terima kasih atas informasinya, aku datang lewat lift dan tidak sempat mampir ke aula jadi aku tidak tahu, kalau ada pameran batu akik di aula hotel ini"
Raya bertanya "Mas, apakah kamu tertarik mengikuti lelang batu ?"
Arya menggelengkan kepalanya"Sebenarnya aku tidak tertarik, batu mulia yang aku miliki sudah sangat banyak, bahkan di cincin penyimpanan batu wulung, batu mulia ku sudah menggunung"
Eriska menimpali "Suami kita banyak mendapatkan harta Karun dari hutan Thailand, jadi mana mungkin dia tertarik di acara seperti ini"
Raya berkata lagi "Tapi siapa tahu ada yang unik di antara batu batu itu, seperti terakhir kali ikut lelang di hotel horison, mas mendapatkan batu wulung Ireng sebesar bola voli dan itu menjadi berkah bagi kita karena di dalamnya terdapat banyak harta Karun.
Bahkan tubuh putri yang sekarang di rasuki Ayu Dias, berasal dari sana, bagai mana kalau kita iseng lihat, kalau ada yang suka kita beli, siapa tahu ada batu unik"
Arya mengangguk "Baiklah, setelah makan kita ke aula hotel"
Mereka melanjutkan makan dan setelah itu mereka pun pergi ke aula hotel, benar saja, aula hotel Arssad yang luas dan besar itu banyak di penuhi batu batuan dan cincin batu akik.
Arya memindai batu batu besar itu yang berwarna warni, Arya berkata "Warnanya pareatif seperti balon ku ada 5, hijau, kuning, kelabu, merah muda dan Biru"
Raya berkata "Bukan hanya balon ku ada 5 mas, tetapi pelangi pelangi, alangkah indah mu, merah kuning hijau"
Eriska tersenyum sambil berkata "Bicara apa sih kalian, yang satu balon ku ada 5 dan yang satu pelangi pelangi"
Raya menunjuk "Itu warna batu batuan yang ada di sini beraneka warna"
Eriska menghela napas "tapi sayang tidak ada yang menarik perhatian ku"
Eriska tidak tertarik dengan batu batuan meskipun warnanya indah, bahkan Arya pun tidak tertarik sama sekali.
Sebenarnya setiap wanita menyukai perhiasan, apalagi berlian dan batu mulia yang harganya selangit.
Hanya saja di pameran ini kebanyakan yang dipajang adalah batu Obsidian dengan berbagai macam warna.
Memang ada beberapa batuan lain selain obsidian tetapi itu hanya batu biasa yang sering di gunakan untuk batu akik saja, tidak ada batu mulia yang unik.
Batu lokalan yang sedikit mahal seperti batu red lavender, bacan, kalimaya, dan pancawarna banyak memenuhi ruangan selain obsidian.
Keempat batu itu menjadi andalan batu akik di negri ini, karena seperti batu bacan dan red lavender bisa di katakan batu giok nya negri ini.
Brak....
Sedang asik mengamati batuan berwarna warni yang ada di atas meja Arya ada yang menabrak, dan orang yang menabraknya langsung marah.
"Hai kalau jalan lihat lihat, apa kamu tahu jas mahal yang aku pakai bisa rusak, apa kamu bisa menggantinya kalau jas ku rusak"
Arya jelas sedang berdiri melihat bebatuan dia tidak bergerak sehingga orang tadi lah yang menabrak Arya, tetapi dia malah yang marah marah duluan.
Orang itu berkata lagi "Dasar orang miskin, tidak dengar kalau aku berbicara kepada mu?"
Arya mendonggakan kepalanya melihat ke arah orang itu "Yang seharusnya berbicara kalau jalan lihat lihat itu semestinya aku, aku berdiri mematung di sini dan kamu yang menabrak ku, trus kenapa kamu marah, apa otak mu tidak beres"
"Sialan, apa kamu anggap aku orang gila, mengatakan otak ku tidak beres"
Arya tersenyum sambil menunjuk ke arah kepalanya sendiri "Nah itu, sudah nabrak terus marah marah, apa otak mu tidak beres, coba deh periksa ke psikiater"
Orang itu langsung memelintir kerah baju Arya "Apa kamu katakan, dasar orang miskin, apa kamu tidak tahu siapa saya?"
Arya memegang pergelangan tangan orang itu dan sedikit menekan di titik akupuntur "Apa kamu mau cari ribut"
Argh....
"Lepaskan tangan ku dasar sialan" orang itu menarik tangannya sendiri karena kesakitan.
Kemudian dia mundur beberapa langkah sambil mengumpat "Orang miskin seperti mu harus aku berikan pelajaran, kamu tidak tahu aku siapa?"
Arya kembali menunjuk ke arah kepalanya "Dasar otak tidak beres, dari tadi mengatakan tidak tahu aku siapa, tidak tahu aku siapa, emang siapa kamu, apakah kamu artis, atau anggota dewan yang terkenal"
Orang itu menepuk dadanya sendiri "Hai semua orang yang berkecimpung di dunia batu akik tahu siapa aku, aku Sudarman Juragan batu akik, apakah kamu tahu itu"
Arya melambaikan tangannnya "Sayangnya aku tidak berkecimpung di dunia batu akik, jadi tidak mengenal mu dan aku kira kamu itu Spiderman atau Superman eh ternyata Sudarman"
Arya menghadapi orang seperti ini tidak dengan emosi, malahan dia sengaja memprovokasi membuat orang yang bernama Sudarman emosi.
Orang orang pun menonton kehebohan ini, karena Sudarman berbicara begitu keras dan menunjukkan sisi arogansi.
Tidak terima di ledek dan di sebut Spiderman, Sudarman berteriak "Keamanan, di mana keamanan cepat kemari"
Beberapa security bergerak mendekati Sudarman karena teriakannya yang memanggil.
Dan kebetulan kapten keamanan ikut serta menghampiri dia bertanya kepada Sudarma "Ada apa ini tuan, kenapa anda membuat keributan?"
Sudarman langsung menjambak kemaja kapten keamanan "Siapa yang berbuat keributan, lihat orang di hadapan ku, kenapa kamu membiarkan orang miskin seperti dia masuk ke hotel ini dan bisa masuk ke aula untuk melihat pameran batu akik"
***
* Bersambung