NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:35.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18 Pilihan

Pagi-pagi seperti biasa Namira mengantarkan suaminya ke mobil yang akan bekerja. Namira mencium punggung tangan Bian.

"Semoga pekerjaan hari ini berjalan dengan lancar dan diberi kemudahan," ucap Namira.

"Amin. Oh iya kamu nanti ingin melakukan aktivitas apa bersama Mama?" tanya Bian.

"Tidak ada, bukankah Mama harus menemani Papa untuk mengunjungi temannya di rumah sakit. Jadi Namira akan sendirian di rumah," jawab Namira.

"Tidak mau ikut ke kantor saja bersamaku agar tidak bosan?" tanya Bian menawarkan diri yang memang tidak ingin melihat istrinya itu harus sendirian.

"Tidak usah, kak Bian. Namira tidak apa-apa berada di rumah dan lagi pula banyak beberapa hal yang ingin Namira kerjakan," jawab Namira.

"Ya sudah kalau begitu sebaiknya aku ke kantor dan nanti kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa langsung hubungi aku saja," ucap Bian yang membuat Namira menganggukkan kepala.

"Kalau begitu permisi dulu, Assalamualaikum!" ucap Bian.

"Walaikum salam," sahut Namira dengan tersenyum.

Setelah pamitan dengan istrinya yang akhirnya Bian meninggalkan rumah mereka yang memasuki mobil dan Namira menunggu sampai mobil itu pergi.

Ketika mobil suaminya pergi Namira menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan yang langsung membalikkan tubuhnya memasuki rumah.

"Namira!" suara yang tidak asing itu membuat langkahnya terhenti dan sesuai dengan dugaannya suara itu ternyata suara dari Ferdi.

"Mas Ferdi," ucapnya yang cukup kaget ketika melihat pria itu langsung menghampirinya.

"Mas kenapa bisa berada di sini? Mas sangat hanya sekali berada di sini bagaimana jika kedua mertua Namira melihat keberadaan emas dan ini kan menimbulkan kesalahpahaman," ucap Namira.

"Aku tahu sangat tidak pantas datang ke rumah kamu tetapi jika tidak dengan hal itu maka aku tidak akan bisa bertemu dengan kamu," ucap Ferdi.

"Tetapi Namira sudah memiliki suami dan begitu juga dengan mas yang harus bertanggung jawab dengan wanita itu badan kita sudah punya kehidupan pribadi masing-masing yang tidak seharusnya saling mengganggu satu sama lain," ucap Namira.

"Tapi jika tidak dengan cara seperti ini maka aku tidak akan bisa menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan kepada kamu," jawab Ferdi.

"Baiklah! kalau begitu katakan dengan cepat. Apa yang ingin Mas sampaikan," ucap Namira masih memberi laki-laki itu kesempatan.

"Namira aku sudah menemukan bukti bahwa aku sama sekali tidak bersalah dan apa yang terjadi antara aku dan Fenny. Sumpah demi Allah Namira jika semua itu terjadi adalah sebuah jebakan dan tidak sungguhan. Aku tidak akan membawa nama Allah jika tidak memiliki bukti," ucap Ferdi.

"Kalau begitu apa buktinya?" tanya Namira.

"Aku tidak ingin membuat kamu mendapatkan masalah jika kita harus berbicara di depan rumah kamu seperti ini dan apalagi berbicara di rumah kamu. Mari bertemu sebentar jika kamu memang menginginkan bukti yang sebenarnya," ucap Ferdi.

"Maaf. Mas, Namira tidak bisa melakukan hal itu," ucapnya.

"Namira ini hanya sebentar saja dan kamu akan mengetahui yang sebenarnya. Namira aku sangat yakin jika kamu masih memiliki perasaan kepadaku dan tidak mungkin lupa denganku begitu saja walau kamu telah menikah. Aku menunggu kamu!" ucap Ferdi tiba-tiba saja memberikan selembar kertas yang sangat kecil.

"Assalamualaikum!" ucap Ferdi yang langsung pergi dari hadapan Namira.

"Mas!" Namira memanggil dengan suara pelan tetapi tidak mungkin mengejar Ferdi.

Namira melihat lembaran kertas tersebut yang ternyata berupa alamat mungkin tempat pertemuan mereka di salah satu cafe yang tidak jauh dari tempat tinggal Namira.

"Ya Allah bagaimana ini? Apa Namira menemui Mas Ferdi untuk melihat kebenaran dari apa yang telah dia usahakan. Tetapi mana mungkin seorang wanita harus bertemu berduaan dengan seorang pria yang bukan mahramnya dan apalagi Namira sudah menikah," ucapnya yang sebenarnya menyadari hal itu.

"Sebaiknya Namira berita apa saja kepada kak Bian dan biar Kak Bian yang menemani Namira untuk menemui Kak Ferdi," ucapnya yang mengambil keputusan.

***

Namira akhirnya bertemu dengan Ferdi di salah satu cafe tersebut dan ternyata tidak ada Bian. Namira sudah memasuki cafe itu dan Ferdi yang sejak tadi menunggunya.

"Kamu akhirnya datang juga Namira," sahut Ferdi langsung berdiri dari tempat duduknya ketika melihat kedatangan wanita yang sangat dia cintai.

"Namira tidak sendiri melainkan bersama suami Namira, Tetapi beliau sebentar lagi akan menyusul," ucap Namira.

"Aku tidak mempermasalahkan hal itu. Kamu duduklah dulu dan aku langsung saja mengatakan yang sebenarnya kepada kamu mau suami kamu ada atau tidak dan lagi pula tempat ini bukan hanya kita berdua saja dan kamu lihatlah banyak orang yang makan di sini. Namira aku juga tidak mungkin mengajak kamu ke tempat yang hanya kita berdua," ucap Ferdi.

"Kamu duduklah dah jangan memikirkan apa-apa!" ucap Ferdi. Namira sebenarnya sangat ragu melakukan hal itu tetapi pada akhirnya dia duduk saja agar pertemuan itu juga cepat selesai sembari menunggu suaminya datang.

"Namira apa yang kamu lihat pagi itu bersama kedua teman kamu bukanlah hal yang sesungguhnya. Namira itu sebuah kecelakaan yang terjadi di antara kami berdua dan pada hanya kami berdua tidak melakukan hubungan apapun, zina seperti yang kamu katakan," ucap Ferdi tidak ingin basa-basi menyampaikan semua tujuannya kepada Namira

"Mas Ferdi. Namira bukan anak kecil yang mudah dibohongi yang sudah jelas-jelas terjadi di depan mata Namira dan masih saja Mas mengatakan bahwa semua itu tidak benar?" tanyanya.

"Feny menyukaiku dan sementara aku tidak. Dia adalah teman kampusku dan kami sudah lama berteman, kami sangat dekat dan ternyata dia memiliki perasaan kepadaku. Aku tidak tahu perasaan itu dan ternyata disaat aku memberikan undangan pernikahan kepadanya yang membuatnya sakit hati karena cintanya tidak terbalas olehku,"

"Namira cinta seperti ini juga bukanlah kesalahan kamu dan karena memang Fenny pernah menceritakan apapun kepadaku. Dia ingin menggagalkan pernikahan kita dengan cara seperti itu dan sumpah demi Allah tidak terjadi apapun!" ucap Ferdi yang berusaha meyakinkan Namira.

"Jika semua hanya berdasarkan ucapan maka itu sama saja," sahut Namira.

Ferdi menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan yang kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan menghidupkan rekaman bagaimana pembicaraan dia dan juga Feny.

Apa yang dikatakan Ferdi kepada Namira sama sekali tidak ada bedanya. Feny mengakui tidak ada hubungan di antara mereka berdua pada malam itu dan bahkan Ferdi gak memperlihatkan cctv bahwa mereka baru saja berada di sana ketika pukul 07.00 pagi dan 07.30 Namira bersama dua temannya datang.

"Bagaimana Namira? apa kamu masih mempercayai saya? kamu sudah melihat bukti secara jelas bahwa kami berdua tidak melakukan hal zina seperti itu!" tegas Ferdi.

"Tapi semua ini sudah tidak ada artinya lagi karena Namira sudah menikah dengan Kak Bian," sahut Namira.

"Dengan kamu datang menemuiku yang sudah memberikan jawaban kepadaku bahwa kamu sebenarnya sangat peduli yang sangat mencintaiku dan maka dari itu kamu masih memberiku kesempatan untuk membenarkan semuanya dan berarti tidak ada juga menutup kemungkinan kesempatan untuk kita berdua kembali bersama meski kamu sudah menikah," ucap Ferdi yang membuat Namira terdiam yang tidak bisa berbicara apapun lagi

Ferdi masih berusaha untuk hubungan mereka berdua dan bahkan mendapatkan bukti bahwa tidak terjadi hubungan apapun diantara Ferdi dan Fenny.

Bersambung ...

1
Teh Euis Tea
si nayra ga tau malu
Oma Gavin
siksa terus bian sampai nyesel jungkir balik karena goblok terjebak dgn permainan nayra yg sudah jelas ingin merebut bian, dari cctv juga sudah jelas dimana nayra sengaja menjatuhkan foto pernikahan bian dan namira, masih ngeles saja nayra
Teh Euis Tea
dan dari pura2 nayra suka benaran sm bian, oon nya bian jg hayut dgn permainan nayra
Oma Gavin
bian yg oon bin goblok banget ternyata kamu masuk jebakan nayra sebenarnya nayra iri dgn kebahagiaan namira yg sangat kamu cintai dan farah yg juga sangat menyayangi namira itu membuat nayra bikin ide konyol untuk merebut mu dari namira dan gobloknya kamu menyetujui ide konyol tersebut
Rieya Yanie
sikap bian dan kayra keterlaluan..meskipun sndiwara namun sangta menyakitkan
jangan jangan kayra malah jatuh cinta beneran sama bian
Teh Euis Tea
biarkan dulu namira disana, biar bian merasa kehilangan yg sabgat dlm dan si nayra sadar dan.pergi dari kehidupan bian karna yakin si nayra suka sm bian
Oma Gavin: menurut ku justru nayra akan komporin bian buat melupakan namira cuma zahra dan Ilham akan jadi garda terdepan melindungi namira dari pelakor sahabat nya sendiri
total 1 replies
Teh Euis Tea
aku sih yakin klu nayra emang menyukai bian
Endang 💖
nayra udh jatuh cinta sama bian, mknya dia sengaja buat kek gitu
Teh Euis Tea
si nayra mungkin awalnya cuma niat main2 tp kebawa baper
Oma Gavin
feeling ku nayra justru kebablasan mencintai bian dan ide konyol ini dari nayra ternyata nayra ngga sebaik yg dikira namira sabahat lucknut menikam dari belakang bukannya menyadarkan malah ambil kesempatan, bian juga oon bin goblok nya ngga ketulungan manut saja sama nayra dan selalu bela nayra didepan namira, biarkan saja bian kelimpungan dan nyesel cari namira sendiri, untuk zahra tolong dikuliti itu sahabat mu nayra udah ada bibit pelakor dan ingin menguasai bian seutuhnya
Teh Euis Tea
si nayra lama2 songong nih, emang sih namira salah telah menyuruh bian nikah lg tp bian jg sudah abay sm namira, janji makan mslam ga jd karna bian pergi sm nayra, sampai2 namira nunggu ky orang ilang di lestoran, kasian aku sm part itu
Nayla Arshaka
lbih baik mundur aja la Namira .dr pada kmu merasakan sakit yg lbh dlm...
smua berawal dr keegoisan mu .
dan skrg lpaskan dengan keikhlasan mu...
blm mnikah aja perhatian bian Uda gak ada buat kamu .
gmn klw mereka mnikah ... mngkin kmu akan mnjdi org asing ... bismilah .mundur dan lepaskan bian Namira...
Angga Gati
ak sedih thor...namira pd akhirnya terluka...lebih baik mundur sekarang drpd melihat bian & nayra menikah yg ada makin tambah sakit.
Teh Euis Tea
nayra bian awalnya kalian emang cuma niat dekat sj tp sekarang kalian mungkin saling suka dan aku balik kasian sm namira
Oma Gavin
ternyata bian dan nayra beneran mau nikah ya sudah sekarang giliran namira yg mundur dari pada kamu sakit hati melihat keromantisan nayra dan bian apalagi saat nanti nya nayra hamil jadi perceraian lebih baik, biarkan bian bahagia dgn nayra bukankah itu awalnya yg kamu mau namira
Oma Gavin
pasti kejutan ultah nya bian dan nayra selama ini cuma ngeprank menyadarkan namira yg keras kepala dan egois, gimana enak ngga di cuekin bian
Oma Gavin
gimana rasanya namira ini yg kamu mau masih tetap meminta bian nikah dgn nayra yg ada kamu ngga dianggap lagi apalagi nayra pinter mengambil hati bian, semoga ini hanya konspirasi bian dan nayra menyadarkan dirimu namira yg egois dan keras hati tidak mau mendengarkan pendapat suami
Teh Euis Tea
syukurinnnnn gimana namira mantapkan, itu blm nikah loh km merasa tersusih apalg udah nikah sakit ati dong atau mungkin km langsung di buang sm bian

baru kali ini loh aku baca novel malah setuju sm poligami abusnya gedeg aku sm sinamira
Teh Euis Tea
sok sokan sih nyuruh bian poligami giran di cuekin km nyesel
syukurin rasain aj km namira
Oma Gavin
semoga nayra dan bian sedang memainkannya peran buat menyadarkan namira yg egois karena tekanan farah ngga mikirin perasaan bian sama sekali yg tulus mencintai nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!