Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Episode 1 Ada Rasa Kecewa

Dratt-drattt-drattt,

Suara ponsel berdering diatas nakas dengan kontak nama Mas Ferdy.

Krekkk

Pintu kamar mandi terbuka yang terlihat gadis cantik yang baru saja selesai mandi menggunakan jubah mandi berwarna putih dengan rambutnya yang masih basah.

Wanita cantik 23 tahun itu melangkah menuju nakas mengambil ponselnya, tampak senyum indah di wajahnya dan langsung buru-buru mengangkat telepon tersebut.

"Asalamualaikum Mas Ferdy," ucapnya.

"Namira aku baru saja mengirimkan foto cincin pernikahan untuk kamu, aku mengirimkan dua model kamu pilih satu ya," ucap Ferdy.

"Namira akan melihatnya nanti dan akan segera dikirim pada Mas Ferdy," ucap Namira.

"Baiklah aku menunggu," sahut Ferdy.

"Hmmmm, apa Mas sudah selesai bekerja?" tanya Namira.

"Sebentar lagi, nanti aku akan menghubungi kamu lagi. Mama dan Papa melarang kita untuk saling menelpon karena katanya pamali menuju pernikahan," ucap Ferdy.

"Namira tahu itu. Umi dan Abi juga melarang hal itu. Tetapi Mas menghubungi Namira karena ada perlu dan keperluan itu juga untuk pernikahan kita," ucap Namira.

"Baiklah Namira kalau begitu aku tutup teleponnya dulu," ucap Ferdy.

"Iya. Asalamualaikum!" ucap Namira yang akhirnya mengakhiri panggilan telepon tersebut.

Gadis cantik itu tersenyum dengan pipinya merah merona.

Tok-tok-tok.

Pintu kamarnya yang diketuk barulah membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Siapa?" tanya Namira.

"Umi Namira," jawab Umi Kalsum yang membuat Namira langsung menghampiri pintu dengan membuka pintu berwarna putih itu.

"Kamu belum siap-siap?" tanya Umi.

"Namira baru saja selesai mandi dan tadi mengangkat telepon dari Mas Ferdy," jawab Namira yang membuat Umi menyerngitkan dahi mendengar nama Ferdy.

"Bukan berkomunikasi membahas hal lain dan Mas Ferdy tadi hanya memperlihatkan dua contoh cincin untuk pernikahan kami," Namira langsung klarifikasi sebelum langsung berpikir yang tidak-tidak.

"Baiklah kalau begitu sekarang kamu langsung saja siap-siap. Tante Farah pasti sudah menunggu kita," ucap Umi yang membuat Namira menganggukkan kepala.

Namira menutup pintu kamar kembali yang segera berganti pakaian.

***

Namira bersama Umi sudah berada di dalam mobil dengan Namira yang menyetiri mobil tersebut sangat cantik menggunakan stelan hijab dengan atasan yang dipadukan dengan rok dan hijab pashmina yang menutup auratnya yang menutupi dada.

"Bertemu di mana Umi?" tanya Namira.

"Di sana sayang," jawab Umi memberi arahan untuk membelokkan mobil tersebut di salah satu Restaurant yang membuat Namira menganggukkan kepala dan langsung mencari parkiran.

Keduanya langsung turun dari mobil yang memasuki Restaurant tersebut.

Kepala Namira dan Kalsum berkeliling mencari orang yang ingin mereka temui.

"Mbak Kalsum!" panggil seseorang yang membuat mereka melihat ke arah salah satu meja terlihat wanita yang sebaya dengan kalsium melambaikan tangannya.

Namira dan Kalsum saling melihat dengan tersenyum yang akhirnya menghampiri meja tersebut.

"Farah," sahut Kalsum yang langsung memeluk parah.

"Tante!" Namira mencium punggung tangan parah dan juga Farah memeluk Namira.

"Kamu cantik sekali Namira!" puji Farah membuat Namira tersenyum malu.

"Farah kamu mengatakan datang bersama Bian dan di mana beliau?" tanya Kalsum.

"Kak Bian ada di Jakarta?" tanya Namira.

"Iya. Itu Bian!" Farah menunjuk ke arah pria tampan yang memakai setelan jas yang sangat rapi itu dengan karismatik wajahnya yang memancarkan aura dingin.

"Tante!" sapa Bian dengan mencium punggung tangan Kalsum.

"Kamu lama-lama menjadi orang Amerika jika jarang-jarang pulang ke Jakarta," ucap kalsum mengusap-usap pucuk kepala itu.

"Tante bisa saja," sahut Bian dan melihat ke arah Namira yang membuat Namira tersenyum menganggukkan kepala.

"Bagaimana kabar kamu Namira?" tanya Bian.

"Alhamdulillah Namira baik-baik saja, Kak. Kalau Kakak sendiri bagaimana?" tanya Namira.

"Saya juga sama. Alhamdulillah baik-baik saja," sahut Bian.

"Jangan hanya berdiri saja sekarang kita duduk," sahut Farah yang membuat mereka akhirnya duduk.

"Tante pesankan makanan," ucap Farah.

"Tante jangan terlalu repot-repot kedatangan Namira dan Umi hanya sebentar saja," ucap Namira.

"Kita jarang bertemu Namira. Kalian jarang ke Jakarta dan juga kamu sangat sibuk mengurusi Yayasan," sahut Farah.

"Iya Tante, baiklah, Namira mengikut saja apa yang Tante mau," ucap Namira tersenyum. Farah juga tersenyum yang memanggil pelayan untuk membuat pesanan yang sudah mereka pesan.

"Saya sangat senang sekali jika Mbak Kalsum mengajak tiba-tiba bertemu," sahut Farah.

"Seharusnya. Mas mu juga hari ini ada Farah, tetapi karena ada pertemuan dengan keluarga calon suami Namira, jadi saya yang mewakilkan masmu," sahut Kalsum.

"Calon suami Namira?" tanya Farah dengan ekspresi wajahnya mendadak datar melihat ke arah Namira yang tersenyum malu dengan menunduk.

Bian juga melihat ke arah gadis yang duduk di depannya itu.

"Maaf sekali Farah, sungguh tidak bermaksud apapun tidak memberitahu terlebih dahulu kepada kamu. Kamu jangan tersinggung, Mama dan Papa juga belum diberitahu tentang pernikahan Namira," ucapkan Kalsum yang terlihat tidak enak kepada adik iparnya itu.

"Jadi mbak mengajak bertemu ingin memberitahu pernikahan Namira?" tanya Farah memastikan yang membuat Kalsum menganggukkan kepala.

"Insyallah pernikahan Namira akan diadakan akhir bulan ini, kami mengadakan pernikahan di yayasan pesantren yang memang tidak terlalu banyak yang diundang dan kami juga tidak membuat undangan pernikahan, hanya undangan secara langsung seperti ini," ucap Kalsum menjelaskan.

"Ternyata begitu," sahut Farah dengan tersenyum datar yang terlihat ada kekecewaan di wajahnya.

"Tante, Namira meminta doanya untuk perjalanan baru dalam hidup Namira," ucap Namira.

Farah menganggukkan kepala dengan memegang tangan Namira.

"Tante akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu dan semoga pernikahan kamu menjadi pernikahan yang sakinah, mawadah warohmah yang selalu dilindungi dan diberkahi oleh Allah," ucap Farah tersenyum dengan penuh ketulusan.

"Terima kasih Tante," sahut Namira.

Farah melihat ke arah Bian tampak tenang yang tidak ikut membahas pernikahan itu dan mulai makan ketika pelayan sudah menghidangkan makanan di atas meja.

Setelah pertemuan itu yang akhirnya membuat Kalsum dan Namira kembali pulang dengan keduanya yang masih berada di dalam mobil menuju rumah mereka.

"Umi, semenjak Kak Bian di Luar Negeri, Namira sedikit merasa ada yang berbeda. Kak Bian tampak sombong yang tidak mengajak Namira berbicara," ucap Namira.

"Namira bukan sombong tetapi beliau menghargai kamu. Kalian bukan anak kecil lagi yang sudah sama-sama dewasa dan sangat tidak pantas juga jika ketika melihat kamu memeluk kamu atau berbicara akrab dengan kamu. Walau kalian berdua adalah sepupu Tetapi kalian berdua bukan mahram," ucap Umi menjelaskan.

"Tetapi apa salahnya menyapa dan mempertanyakan siapa calon suami Namira. Namira juga ingin bertanya bagaimana tentang asmara kak Bian," sahut Namira.

"Kamu ini terlalu banyak maunya, sekarang sebaiknya kita pulang saja. Umi masih harus mempersiapkan banyak hal untuk pernikahan kamu," ucap Kalsum.

"Umi. Kalau Namira sudah menikah. Namira tetap ingin tinggal di yayasan bersama dengan Umi dan Abi," ucap Namira.

"Kalau sudah menikah yang artinya kamu harus ikut suami kamu, kamu harus ikut Imam," ucap Umi.

"Tapi pasti boleh bukan sesekali datang ke yayasan untuk melihat kabar Umi dan Abi?" tanya Namira.

"Boleh! Tetapi kamu harus meminta izin kepada suami kamu karena apapun itu segala sesuatu yang harus dilakukan harus berdasarkan izin dari suami, karena ketika seorang wanita sudah menikah maka ridho yang diharapkan adalah ridho dari suaminya," ucap Kalsum memberikan sedikit nasihat.

"Baik Umi," sahut Namira menganggukkan kepala dengan tersenyum.

Bersambung....

...Hay semua para readers. Hari ini saya upload karya baru. Semoga kalian suka dengan ceritanya jangan lupa ikuti dari Bab 1 sampai selesai, jangan suka nabung Bab ya. Jangan lupa beri like, koment subscribe dan ikuti terus........

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Alhamdulillah sudah ada karya baru
diawal bagus ceritanya dan semoga nanti gak banyak bawangnya buat Namira?? 💪💪😊

2025-07-22

2

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

nyimaaak

2025-07-24

0

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

hadir baca thor

2025-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Ada Rasa Kecewa
2 Episode 2 Pengkhianatan
3 Episode 3 Amarah Besar
4 Episode 4 Pernikahan Kilat
5 Episode 5 Pasti Canggung
6 Episode 6 Pasti Tidak Mudah.
7 Episode 7 Masih Mencoba Menyesuaikan diri
8 Episode 8 Saling Mengerti
9 Episode 9 Pergi Bersama.
10 Episode 10 Bertemu Kembali
11 Episode 11 Sedikit Aneh
12 Episode 12 Bian Paling Mengerti
13 Episode 13 Desakan Mertua
14 Episode 14 Menyerahkan Diri
15 Episode 15 Melihat Yang Tidak Biasa.
16 Episode 16 Lebih Suka Cemburu
17 Episode 17 Angela dan Namira
18 Episode 18 Pilihan
19 Episode 19 Marahnya Suami
20 Episode 20 Apa Itu Talak
21 Episode 21 Farah Benar-benar.
22 Episode 22 Rasa Itu Ada
23 Episode 23 Datang Ke Pesantren.
24 Episode 24 Hanya Keputusan Sepihak
25 Episode 25 Mengakhiri
26 Episode 26 Hancur SE Hancurnya
27 Episode 27 Ke Ada Yang Di sembunyikan.
28 Episode 28 Bertemu Kembali
29 Episode 29 Masih Perhatian
30 Episode 30 Niat Untuk Kembali
31 Episode 31 Menemukan
32 Episode 32 Rujuk
33 Episode 33 Romantis
34 Episode 34 Istri Seutuhnya.
35 Episode 35 Hal Mendadak
36 Episode 36 Protes
37 Episode 37 Ekspresi Perasaan
38 Episode 38 Takut
39 Episode 39 Menolak Lamaran
40 Episode 40 Tidak Mengingat
41 Episode 41 Mengakui
42 Episode 42 Menerima Apa Adanya.
43 Episode 43 Ketulusan
44 Episode 44 Ini Kelewatan.
45 Episode 45 Obsesi Orang Tua Berlebihan
46 Episode 46 Pernikahan
47 Episode 47 Saling Canggung
48 Episode 48 Kejutan Untuk Istri.
49 Episode 49 4 Tahun Berlalu
50 Episode 50 Mertua Julid
51 Episode 51 Debat
52 Episode 52 Istri Yang Kuat.
53 Episode 53 Saran
54 Episode 54 Rencana Mertua Yang Tidak Masuk Akal
55 Episode 55 Suami Yang Selalu Ada
56 Episode 56 Perasaan Tidak Tenang.
57 Episode 57 Kegundahan
58 Episode 58 Kekonyolan
59 Episode 59 Keributan
60 Episode 60 Permohonan
61 Episode 61 Mengejutkan
62 Episode 62 Nasihat
63 Episode 63 Mendekatkan
64 Episode 64 Setuju
65 Episode 65 Ada Rasa Cemburu
66 Episode 65 Perasaan Bimbang.
67 Episode 67 Perhatian Yang Terbagi
68 Episode 68 Nasehat
69 Episode 69 Mulai Kelihatan.
70 Episode 70 Mulai Mempertanyakan
71 Episode 71 Marah
72 Episode 72 Jika Orang Lain Ada Waktu
73 Episode 73 Asing
74 Episode 74 Kecewa
75 Episode 75 Keputusan
76 Episode 76 Mengalah
77 Episode 77 Berlebihan
78 Episode 78 Di Salahkan
79 Episode 79 Ternyata Dia Baik-baik Saja
80 Episode 80 Ternyata Selama ini
81 Episode 81 Agresif
82 Episode 82 Akhirnya
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Episode 1 Ada Rasa Kecewa
2
Episode 2 Pengkhianatan
3
Episode 3 Amarah Besar
4
Episode 4 Pernikahan Kilat
5
Episode 5 Pasti Canggung
6
Episode 6 Pasti Tidak Mudah.
7
Episode 7 Masih Mencoba Menyesuaikan diri
8
Episode 8 Saling Mengerti
9
Episode 9 Pergi Bersama.
10
Episode 10 Bertemu Kembali
11
Episode 11 Sedikit Aneh
12
Episode 12 Bian Paling Mengerti
13
Episode 13 Desakan Mertua
14
Episode 14 Menyerahkan Diri
15
Episode 15 Melihat Yang Tidak Biasa.
16
Episode 16 Lebih Suka Cemburu
17
Episode 17 Angela dan Namira
18
Episode 18 Pilihan
19
Episode 19 Marahnya Suami
20
Episode 20 Apa Itu Talak
21
Episode 21 Farah Benar-benar.
22
Episode 22 Rasa Itu Ada
23
Episode 23 Datang Ke Pesantren.
24
Episode 24 Hanya Keputusan Sepihak
25
Episode 25 Mengakhiri
26
Episode 26 Hancur SE Hancurnya
27
Episode 27 Ke Ada Yang Di sembunyikan.
28
Episode 28 Bertemu Kembali
29
Episode 29 Masih Perhatian
30
Episode 30 Niat Untuk Kembali
31
Episode 31 Menemukan
32
Episode 32 Rujuk
33
Episode 33 Romantis
34
Episode 34 Istri Seutuhnya.
35
Episode 35 Hal Mendadak
36
Episode 36 Protes
37
Episode 37 Ekspresi Perasaan
38
Episode 38 Takut
39
Episode 39 Menolak Lamaran
40
Episode 40 Tidak Mengingat
41
Episode 41 Mengakui
42
Episode 42 Menerima Apa Adanya.
43
Episode 43 Ketulusan
44
Episode 44 Ini Kelewatan.
45
Episode 45 Obsesi Orang Tua Berlebihan
46
Episode 46 Pernikahan
47
Episode 47 Saling Canggung
48
Episode 48 Kejutan Untuk Istri.
49
Episode 49 4 Tahun Berlalu
50
Episode 50 Mertua Julid
51
Episode 51 Debat
52
Episode 52 Istri Yang Kuat.
53
Episode 53 Saran
54
Episode 54 Rencana Mertua Yang Tidak Masuk Akal
55
Episode 55 Suami Yang Selalu Ada
56
Episode 56 Perasaan Tidak Tenang.
57
Episode 57 Kegundahan
58
Episode 58 Kekonyolan
59
Episode 59 Keributan
60
Episode 60 Permohonan
61
Episode 61 Mengejutkan
62
Episode 62 Nasihat
63
Episode 63 Mendekatkan
64
Episode 64 Setuju
65
Episode 65 Ada Rasa Cemburu
66
Episode 65 Perasaan Bimbang.
67
Episode 67 Perhatian Yang Terbagi
68
Episode 68 Nasehat
69
Episode 69 Mulai Kelihatan.
70
Episode 70 Mulai Mempertanyakan
71
Episode 71 Marah
72
Episode 72 Jika Orang Lain Ada Waktu
73
Episode 73 Asing
74
Episode 74 Kecewa
75
Episode 75 Keputusan
76
Episode 76 Mengalah
77
Episode 77 Berlebihan
78
Episode 78 Di Salahkan
79
Episode 79 Ternyata Dia Baik-baik Saja
80
Episode 80 Ternyata Selama ini
81
Episode 81 Agresif
82
Episode 82 Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!