NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran

Rahim Bayaran

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Beda Usia / Tamat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irh Djuanda

Violetta Madison gadis 20 tahun terpaksa menyewakan rahimnya demi membayar hutang peninggalan kedua orangtuanya. Violetta yang akrab dipanggil Violet itupun harus tnggal bersama pasangan suami istri yang membutuhkan jasanya.

"Apa? Menyewa rahim ?" ucap Violet,matanya melebar ketika seorang wanita cantik berbicara dengannya.

"Ya! Tapi... kalau tidak mau, aku bisa cari wanita lain." ucap tegas wanita itu.

Violet terdiam sejenak,ia merasa bimbang. Bagaimana mungkin dia menyewakan rahimnya pada wanita yang baru ia kenal tadi. Namun mendengar tawaran yang diberikan wanita itu membuat hatinya dilema. Di satu sisi, uang itu lebih dari cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Namun disisi lain,itu artnya dia harus rela kehilangan masa depannya.

"Bagaimana... apakah kau tertarik ?" tanya wanita itu lagi.

Violet tesentak,ia menatap wanita itu lekat. Hingga akhirnya Violet mengangguk tegas. Tanpa ia sadar keputusannya itu akan membawanya kepada situasi yang sangat rumit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran terungkap

Di dalam sel,Baron kedatangan seseorang yang sangat dekat dengannya. Pria itu menyayangkan tentang tertangkapnya Baron sebab terlibat dengan mantan istri Adrian.

"Kenapa kau ceroboh sekali. Beruntung aku sudah mengkopi file kebusukan Ramon." ucap Dores.

Baron mendekatkan tubuhnya, berkata berbisik pada Dores.

"Kau sudah mengunggahnya? Jika itu terjadi maka aku akan terbebas dari segala tuduhan. Dan... masalah percobaan pembunuhan, sama sekali aku tak terlibat " ungkap Baron.

"Kita lihat saja nanti. Aku akan siapkan pengacara untukmu. Dan setelah kau bebas... kau harus meninggalkan kota ini. Setidaknya untuk sementara." jelas Dores.

***

Sementara di rumah sakit, Violet dan Eva sudah diperbolehkan pulang. Adrian membantu mereka berkemas. Sesekali Violet curi pandang melihat kelembutan hati Adrian. Eva hanya memperhatikan mereka ,terlukis senyum simpul di sudut bibirnya. Ia tau Violet mulai membuka hatinya untuk majikannya itu.

Selama ini, Eva cukup mengenal Adrian. Selama hidup besama dengan Claudia. Adrian tak pernah mendapatkan tatapan penuh cinta seperti yang ia lihat saat ini. Tatapan Violet penuh perasaan. Eva berharap Adrian mendapatkan kebahagiaan sepanjang hidupnya.

"Ayo... kita keluar sekarang." ucap Adrian.

Mereka pun berjalan keluar dari kamar rawat. Adrian mendorong kursi roda Eva dengan perlahan, sementara Violet berjalan di sisi mereka, masih memeluk tas kecil di dadanya. Udara pagi yang segar menyambut langkah mereka keluar dari gedung rumah sakit, seolah memberi harapan baru setelah badai yang panjang.

Sesampainya di mobil, Adrian membantu Eva masuk ke kursi belakang. Violet berdiri sebentar, memandangi sikap Adrian yang hangat.

"Violet... ayo masuk!" ucap Adrian pelan.

Violet menoleh dan segera masuk ke mobil. Di sepanjang perjalanan menuju rumah, suasana hening. Hanya suara radio yang pelan menemani mereka. Eva akhirnya tertidur karena pengaruh obat, membiarkan kedua orang dewasa itu dalam keheningan.

"Vio... Sebaiknya kita kembali ke rumahku sebelumnya. Aku tak ingin kalian kenapa-napa." ucap Adrian memecah kesunyian.Violet menoleh,

"Bagaimana dengan nyonya Claudia? Aku tak ingin membuat keributan." sahut Violet cemas.

"Aku sudah bercerai dengannya. Kau tidak perlu cemas." jelas Adrian.

Violet tertunduk, ia merasa bersalah atas perceraian mereka. Semua ini berawal dari kedatangannya ke dalam rumah tangga mereka. Adrian menyadari sikap Violet yang berubah.

"Kenapa? kau merasa bersalah? " tanya Adrian, sambil memegang tangan violet yang berada di pangkuan Violet.

"Aku hanya..."

"Semua bukan kesalahanmu. Bahkan berkat kehadiranmu aku mengetahui siapa dia sebenarnya " ungkap Adrian.

Eva melirik mereka ,ternyata Eva tidak benar-benar tertidur. Memperhatikan pergolakan mereka. Eva yakin Violet bisa membahagiakan majikannya. Namun suara radio membuat Violet terhenyak.

"Tolong tambahkan volumenya " pinta Violet,samar-samar ia mendengar berita kebakaran disebuah pabrik tempat ayahnya bekerja.

"Bukankah itu pabrik garmen yang kebakaran 5 tahun lalu?" tanyanya ,matanya membelalak dan jantungnya bergemuruh.

Adrian langsung mematikan radio itu sementara Eva terbangun melihat ketegangan Violet.

"Bukankah itu, pabrik milik Anda,Tuan? " sahut Eva.

"Mungkin kau salah dengar." Adrian mencoba mengalihkan.Dan ia semakin tegang.

"Tidak! Aku yakin , pabrik itu... pabrik yang menewaskan ayahku." ungkapnya sambil menggeleng pelan.

Eva terhenyak ,ia bangkit dan mendekatkan tubuhnya ke depan.

"Apa maksudmu,Nona?" tanya Eva.

Adrian mulai panik,inilah yang ia khawatirkan. Belum sempat ia mengatakan padanya tentang kecurangan Ramon hingga membuat ayah Violet menjadi korban.

"Kau tenang dulu,Vio. Mungkin kau salah dengar." ucap Adrian sekali lagi.

"Lalu kenapa Anda langsung mematikannya? Apakah benar yang dikatakan bu Eva ?" tanya Violet bingung.

Adrian terdiam. Sorot matanya gelisah, rahangnya mengeras. Ia tak pernah berniat menyembunyikan ini selamanya, hanya belum menemukan waktu yang tepat. Tapi sekarang, kebenaran itu telah mengetuk pintu dengan paksa.

Eva memandangi keduanya dengan cemas. Violet masih menatap Adrian, menunggu jawaban yang tak kunjung keluar.

"Tuan...Kenapa Anda diam?" panggil Violet, suaranya nyaris berbisik.

Adrian menarik napas dalam-dalam. Mobil berhenti di lampu merah, memberi waktu sejenak sebelum semuanya berubah.

“Violet, Apakah kau akan tetap bersamaku jika aku memberitahukan kebenarannya?"ucap Adrian akhirnya membuat dada Violet berdesir.

“Maksud Anda?”

“Pabrik itu… merupakan kelalaian ayahku ” ucap Adrian lirih.

Eva menutup mulutnya, menahan napas. Violet mematung, tubuhnya terasa ringan seolah jiwanya ingin lepas dari raga.

“Ayahmu adalah satu-satunya yang tahu soal laporan penggelapan dana dan kerja ilegal yang dilakukan perusahaan ayahku. Dan saat ia hendak melaporkannya… Ayahku membungkamnya."

Violet menutup wajahnya dengan kedua tangan, bahunya bergetar. Eva menggenggam bahu gadis itu dari belakang dengan penuh kasih.

“Kenapa… kenapa baru sekarang ?” isaknya, tak mampu menahan tangis yang mengalir begitu deras.

“Aku baru tau setelah malam itu. Malam dimana aku tidur bersama mu." kata Adrian dengan suara parau.

“Aku mulai mencaritahu tentang dirimu.Dan...aku menemukan kenyataan ini."lanjutnya.

“Ayahku… bukan pencuri seperti yang selama ini diberitakan?” Violet menatap Adrian penuh harap.

“Tidak. Dia korban. Satu-satunya orang jujur di tengah kebusukan.” jawab Adrian tegas.

Tangis Violet makin pecah. Ia meraih tangan Eva dan menggenggamnya erat, seolah menjadikannya jangkar di tengah badai besar. Eva mengusap punggung Violet dengan lembut.

“Kita akan hadapi ini bersama, Nona. Kita akan bersihkan nama ayahmu.” ucap Eva dan Adrian mengangguk.

“Aku janji, Violet. Kali ini, tak ada yang akan ku biarkan menyakitimu lagi.”

Violet tak menjawab,hatinya hancur mengetahui pria yang kini ada dihadapannya merupakan anak dari orang yang telah membunuh ayahnya dan membuat ibunya meninggal karena sakit yang dideritanya akibat kehilangan suaminya.

Mobil melaju kembali, namun suasana di dalamnya berubah—bukan lagi penuh rahasia, melainkan keberanian. Violet masih menyimpan luka, tapi kini ada harapan: untuk kebenaran, untuk keadilan, dan mungkin... cinta. Tapi sejatinya perasaan seseorang tidak akan pernah tau jika kebenaran sudah terungkap. Entahlah hanya author yang tau akhirnya.

Di tempat lain, Dores sedang duduk di ruang kerja gelap, menatap layar komputer yang memutar ulang rekaman kebakaran lima tahun silam. Ia tersenyum samar, lalu membuka folder berlabel "Plan B McKenna Downfall" Ponselnya berdering.

"Selesai" suara di seberang berat dan dingin.

"Bagus. Kau yakin Adrian sudah mengetahui rencana kita?."

“Biar saja. Kalau ia ikut campur itu lebih baik. Sekali panah, dua burung binasa. Bukankah itu bagus?"

Dores menghela napas. Ia tahu permainan ini makin berbahaya. Tapi satu hal pasti: kebenaran dan kekuasaan akan saling menghancurkan—dan ia ada di tengah-tengahnya.

"Aku akan membalasnya, dan takkan aku biarkan Ramon tenang sebelum ia membayar penderitaan para korban" monolog Dores.

Dores merupakan salah satu korban selamat dalam insiden itu. Ia tahu jika Madison tidak bersalah .Madison yang merupakan ayah Violet adalah orang yang memberikannya pekerjaan saat ia membutuhkannya. Namun ,Dores tidak pernah tau jika anak dari Madison masih hidup.Dan kini menjadi istri dari Adrian,putra musuhnya yaitu Ramon.

1
Al Fatih
Yaaa sdh tamat saja Kaka.....,, aq masih ingin melihat perjalanan kisah cinta tuan Adrian dan violet,, juga masa tumbuh kembangnya Helena.....,, yaaaa jadi kemaruk aq 🤭. Makasih utk ceritanya Kaka.....🥰
Irh Djuanda: ada novel baru aku kak, yang belum ada jejak kakak di sana. "Pria Kaya dan Gadis Tunawisma" silahkan mampir kak. sekedar memberi komentar untuk saya.
total 1 replies
Al Fatih
Sungguh bermakna ...,, membuat kehidupan jadi lebih berarti,, bukan hanya utk diri sendiri tapi juga orang lain.
Irh Djuanda: mampir di novel terbaru ya kak,
total 1 replies
Al Fatih
Q berikan kopi utkmu Kaka othor,, agar semakin semangat melanjutkan kisah ini,, hingga tuan Adrian dan violet bisa benar-benar hidup berbahagia.
Adrian junior sudah otw blm yaaa 🤭
Irh Djuanda: makasih kakak /Angry/
total 1 replies
Al Fatih
Duuuh menegangkan.....,, tapi harus menunggu lagi kelanjutannya bsk...
Semoga tuan Adrian, vio ,, Eva dan mama Helena akan baik2 saja dan selamat dari niat jahat papa Ramon
Al Fatih: Pengen tau momen romantis nya tuan Adrian dan violet....,, Krn pembawaan hidup mereka menegangkan dan berbahaya terus. Tapi ga ap2 deh,, yg penting happy ending tuan Adrian dan violet.
Irh Djuanda: Biar gak gantung klo kebanyakan bab, pusing mikirin alurnya /Facepalm/
total 4 replies
Al Fatih
Pantes,, tuan Adrian punya hati yg lembut dan baik,, mqkn dari ibu kandungnya,, mom Bertha.
Vio,, kamu harus percaya sama tuan Adrian,, Krn aq juga bisa merasakan ketulusan cinta tuan Adrian utk mu....
Al Fatih
Siapa ya yg buka kasus itu lagi,, masak iya bapaknya tuan Adrian....
Al Fatih
sat set yaa tuan Adrian,, Claudia dan Baron sudah d atasi. Skrg tetep waspada terhadap niatan kedua orang tua mu terhadap vio.
Diyah Pamungkas Sari
wedok lembek ngene ki rasane kudu tak ulek ae. wes di omongi jok mbuka lawang ngeyel. ora ketok pinter e malah guobl** bin tol** dadine
Al Fatih
Syukurlah tuan Adrian cepat kembali.
Vio..., kamu skrg harus lebih hati-hati dan waspada,, jangan ceroboh yaaa
Al Fatih
Aq berikan kopi kepada Kaka othor,, supaya tetep semangat yaa utk nulis kisahnya tuan Adrian dan violet.
Irh Djuanda: aihh terimakasijh ya kak .jadi makin semangat lo
total 1 replies
Al Fatih
Tolong pastikan vio akan aman dan baik2 saja ya tuan Adrian.
Al Fatih
Semakin bikin penasaran....,, vio , kamu harus kuat...baik jiwamu ( mentalmu) maupun ragamu ( Krn perasaan ku Adrian junior lagi otw,, jadi fisik mu harus kuat,, jangan lemah) Agar mereka tidak menyakiti mu atw memanfaatkan mu....
Al Fatih
Dan salah satu dari korban kebakaran itu adalah ayahnya vio. Ternyata orang tuanya tuan Adrian juga 11 12 sama jahatnya dgn Claudia. Semoga tuan Adrian bisa menjaga keamanan nya vio....
Al Fatih
Q berikan kopi utk Kaka othor,, supaya tetep semangat utk lanjutin kisahnya vio dan tuan Adrian
Irh Djuanda: terimakasih kak atas dukungannya
total 1 replies
Al Fatih
Semoga orang tuanya tuan Adrian bisa menerima vio,, walaupun jujur perasaanku mengatakan kalo kemungkinan itu sangat kecil,, Krn mereka sudah punya pilihan sendiri.
Qta tunggu kelanjutan nya ya Kaka othor
Al Fatih
wah,, sat set yaaa,, semoga beneran cerai,, walaupun pastinya Claudia akan berusaha bertahan. Ternyata kedua orang tuanya tuan Adrian memang ga sreg sama Claudia. Kira2 gimana yaa reaksi mereka kalo mengetahui keberadaannya Eva dalam kehidupannya tuan Adrian.
Al Fatih: Maaf salah tulis aq,, maksudnya vio Kaka
Irh Djuanda: eva apa violet kak?
total 2 replies
amatiran
lanjut Thor,plis jgn lm²🙏
Al Fatih
Walaupun terlambat setidaknya dirimu sudah tau tentang kejahatan dan kelicikan nya Claudia, tuan Adrian.
Tolong jagain dan sayangi vio dengan tulus,, ok. Aq merasa ad sesuatu yang kau sembunyikan tentang vio, tuan Adrian. Sesuatu yg baik,, aq rasa begitu....
Al Fatih
Apapun keputusan mu vio,, emak mendukung mu nak....,, Berpikir lah dengan jernih,, tenangkan hatimu...,, saat ini bukan hanya tentang dirimu,, tapi calon bayimu dan ayah dari bayimu....
Al Fatih
Claudia sudah ketar ketir sendiri.
Dia takut bukan karna takut kehilangan cintanya tuan Adrian,, tapi takut kehilangan hartanya tuan Adrian.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!