NovelToon NovelToon
Hasrat Sang Billionaire

Hasrat Sang Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Balas Dendam / Beda Usia / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:31.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Cinta bukan hanya tentang rindu dan sentuhan. Tapi juga tentang luka yang diwariskan, dan rahasia yang dikuburkan."

Kael Julian Dreyson.
Satu pria, dua identitas.
Ia datang ke dalam hidup Elika Pierce bukan untuk mencintai ... tapi untuk menghancurkan.

Namun siapa sangka, justru ia sendiri yang hancur—oleh gadis yang berhasil membuatnya kehilangan kendali.

Elika hanya punya dua pilihan :
🌹 Menikmati rasa sakit yang manis
atau
🌑 Tersiksa dalam rindu yang tak kunjung padam.

“Kau berhasil membuatku kehilangan kendali, Mr Dreyson.” — Elika Pierce

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka yang Kita Peluk

...❤︎...

..."Kadang, kita tak memilih siapa yang kita cintai … tapi kita bisa memilih bagaimana bertahan."...

...❤︎...

Sedan hitam mewah itu melaju tenang di jalanan malam Berlin. Lampu-lampu kota berpendar lewat kaca, memantul di iris coklat Kael yang tampak tenggelam dalam pikirannya.

Di kursi depan, Logan hanya duduk diam di samping supir. Ia tidak bertanya dan tidak berkomentar. Karena ia juga tenggelam dalam lukanya yang tak pernah ia ceritakan pada siapapun.

Kael menelan ludah. Kalimat yang ia lontarkan di ruang kunjungan tadi masih terngiang di kepalanya. “Haruskah aku menelanjangi putrimu setiap malam .…”

Kael mengatupkan rahangnya. Ia sangat menyesali kata-kata itu. Ia tahu, tujuan ia mengucapkannya hanya untuk menghancurkan Conner. Tapi juga menodai nama Elika di mulutnya. Gadis itu seharusnya ia jaga, bukan ia gunakan sebagai alat seperti itu.

"Berhenti di toko bunga," perintah Kael tiba-tiba.

Supir mengangguk, membelokkan mobil ke sisi jalan. Logan melirik kaca sekilas, tapi ia tetap bungkam. Karena ia tahu, ini bukan waktu yang tepat untuk mengomentari apapun.

Beberapa menit kemudian, Kael kembali ke mobil dengan sebuket mawar putih segar di tangannya. Tangannya yang besar memegang bunga itu seperti benda paling rapuh di dunia.

Begitu tiba di kediaman Dreyson, Kael langsung melangkah cepat menuju lantai atas. Setiap anak tangga yang ia lewati hanya membuat dadanya semakin sesak. Bukan karena lelah, tapi karena rasa takut kehilangan yang kian menyesakkan.

Di pikiran Kael, hanya ada Elika. Elika. Dan Elika. Hari ini, ia sangat merindukan gadis itu.

Pintu terbuka, menampakkan Elika yang masih mengenakan piyama tipis.

"Untukmu," ucap Kael singkat sambil mengulurkan bunga itu.

“Mawar … putih?” tanya Elika pelan sambil mencium aroma bunganya. Senyumnya tipis, tapi matanya tak sepenuhnya berbinar.

“Ya. Mawar putih,” ucap Kael pelan, matanya menatap Elika tanpa berkedip. “Perasaanku padamu bersih. Tak ada dendam, tak ada permainan. Aku benar-benar mencintaimu … dan itu satu-satunya hal yang tidak akan pernah berubah.”

Elika memberanikan diri. Meskipun ia terharu dengan pernyataan cinta pria itu, ini bukan saatnya untuk ia terlena. Ia menunduk sebentar dan berbalik badan, menuju ke dalam kamar.

“Kael …,” ucapnya pelan. “Kalau aku di sini … biaya hidupnya terlalu besar.”

Kael menaikkan alis. “Maksudmu?” Kemudian ia melangkah masuk ke kamar dan menutup pintu.

“Sebaiknya aku kembali ke Texas. Orangtuaku tak sanggup lagi membiayai kuliahku di sini.”

Kael meraih lengan Elika. Kemudian ia melangkah ke depan dan menatap gadis itu dengan sangat lekat. Rahangnya mengeras. “Aku akan pastikan kau tidak kekurangan apa pun di sini. Kuliah, tempat tinggal, apa pun yang kau butuhkan.”

“Tapi, Kael ….” Elika balik menatap Kael. Suaranya gemetar. “Aku tak bisa menerima semua ini begitu saja.”

“Kita—bukan … aku. Aku tak pantas di sisimu.”

Elika berhasil memegang kendali. Kali ini, ia membuat Kael yang mengejarnya dan tak ingin kehilangannya. Entah kenapa, tiba-tiba ia terpikir, apa dulu saat ia mengejar Julian, trik tarik ulur ini juga yang Julian lakukan padanya?

"Elika," suara Kael tegas, "aku tidak peduli dengan masa lalu keluargamu. Aku hanya peduli kau tetap bersamaku."

“Tapi aku yang peduli dengan masa lalu itu, Kael,” batin Elika perih. Ia hanya bisa mengangguk, meski hatinya berkecamuk.

Selang beberapa detik kemudian, Kael mengambil buket bunga saat Elika sedang melamun tanpa sadar. Buket tadi di letakkan di atas meja kaca tak jauh dari tempat mereka berdiri, lalu Kael memeluk Elika dengan sangat erat. Pelukannya kencang, penuh rasa takut.

“Aku tak ingin kehilanganmu.” Suara Kael tercekat dan nyaris pecah. Mengatakan kalimat itu saja ia tak sanggup. Apalagi harus merasakannya.

Elika tak bergerak. Kedua tangannya masih menjuntai di sisi kiri dan kanan tubuhnya. Ia pasrah. Namun di dalam kepasrahan itu, kepalanya berpikir keras. “Kau tak ingin kehilanganku. Tapi dulu kau yang meninggalkanku, Kael.”

Kael masih memeluk Elika, tapi akhirnya ia melepaskannya perlahan. “Kau sudah makan?” tanyanya lembut, suaranya lebih hangat dari biasanya.

Elika menggeleng. “Tadi sore, aku belum lapar.”

“Kalau begitu, makanlah bersamaku.” Kael meraih tangan Elika, lalu membawa gadis itu keluar kamar.

Mereka berjalan melewati koridor menuju ruang makan utama. Malam itu, mansion terasa hening, hanya suara langkah mereka yang terdengar di marmer.

Meja panjang di ruang makan tidak terpakai. Kael justru memilih meja kecil di sudut dekat jendela besar yang menghadap taman. Lampu gantung kristal memancarkan cahaya hangat ke atas piring-piring porselen putih yang sudah disiapkan pelayan.

Selama beberapa menit, mereka makan dalam keheningan. Sesekali Kael menatap Elika, memastikan gadis itu makan dengan tenang. Ia merasa saat ini sedang kencan dengan gadis itu.

Suara sendok dan garpu terdengar pelan. Elika memutar-mutar garpunya tanpa benar-benar menyentuh makanannya.

“Apa yang kau lakukan hari ini?” tanya Kael penasaran, sambil menuangkan air mineral ke gelas Elika.

Elika mengangkat bahu. “Tidak banyak. Membaca, bicara sedikit dengan Brigit, lalu berjalan-jalan di taman. Hari ini cuacanya dingin sekali.”

Kael mengangguk. “Sepertinya kau mulai terbiasa dengan udara Berlin.”

Gadis itu tersenyum tipis, lalu membalikkan pertanyaan. “Kau sendiri? Dari pagi sampai malam di kantor … apa yang kau lakukan?”

“Meeting. Mengecek laporan. Hal-hal biasa,” jawab Kael singkat, tatapannya sedikit berpaling ke arah jendela. Terlihat jelas bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu. Tapi ia lupa, gadisnya itu sangat jeli.

Elika menatapnya lebih lama, mengamati setiap perubahan di wajah pria di depannya. Ia meletakkan garpu, lalu bersandar ke depan.

“Hal-hal biasa?” suaranya naik sedikit, tapi bukan dengan nada marah. Hanya saja lebih seperti mencoba mengupas lapisan rahasia yang sedang pria itu sembunyikan.

Kael meletakkan sendoknya. “Ya.”

Keheningan singkat mengisi ruang makan. Lalu, dengan nada yang tenang namun menusuk, Elika menatap lurus ke mata Kael.

“Kau ke kantor karena berhubungan dengan kejatuhan Pierce Corp., bukan?”

Kael menyandarkan punggungnya ke kursi. Tapi matanya menatap lekat ke arah Elika. Hening sejenak. Namun ia masih bisa tersenyum dengan samar. Sebuah senyuman yang penuh dengan tantangan.

"Dan kalau iya?" Suara Kael nyaris berbisik.

Elika menelan ludah. "Bukankah sekarang aku sudah di sisimu?"

...❤︎❤︎❤︎...

...To be continued .......

1
ulala
ceritanya bagus bgt thor, bahasa nya malah lebih tertata dan lebih berisi dr cerita sebelum2nya , kerennnn, semngat yaaaa👍
Kirana Sakira
ceritanya bagus....aku sudah baca beberapa Karya kakk...Dan semua nya bagus sekali...teruslah berkarya kakk...
W I 2 K
ini karya keren loh ka.. terus lanjut ka
Milla
Mau dong thor mau bangeeetttt malah please 🙏 yaa buat side story yaaaa logan and sabrina 🌹😘🥰
Riyanti Bee
Penulisan bagus, ceritanya bagus, sayang sepi pembaca. Bakalan baca kalo ada side story.
ciciaa⚓🌊
kak, aku suka bgt sama karyamu yang ini, happy end ya kak plisss. di tambah side story gapapa, sukak bgt kak hehehhe
Debu Nakal
tambahin lah thor
ciciaa⚓🌊
TAMAT?? YANG BENER AJA ANJIRRR!!!!!!
Milla
Waduh thorrr kenapa udah end 🥺 sedih deh aku 🥺😔 🌹💪
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉 di tunggu karya wokeh selanjut nya Thor 🤗🤗🤗
Debu Nakal
intinya singkat padat n jelas cerita ni n g bikin nyesel bacanya
Ita rahmawati
weh udah tamat aja thor padahalah bagus tp ya emang udh selesai sih ya konfliknya 😅
yg pasti suka 🤗
Ita rahmawati
dengerin tuh logan kalo ada temen ngomong
vj'z tri
kalau sayang bilang sayang kalau cinta ya bilang cinta jangan ditunda-tunda nanti diambil orang spesial di tujukan buat bang logan 😅😅😅
vj'z tri
meleleh hati adek bang 😍😍😍😍
Ita rahmawati
masih menolak mengakui kalo kamu jatuh cinta sm selena gan 🙄🙄🙄
Milla
Wah dasar di hati batu Logan padahal hati nya gelisah hanya dengan satu kata OKEY nah lo kan sok cool sih li mr logan giliran hanya di jawab dengan satu kata OKEY aja hati lo kecewa kan kalau suka bilang boss jangan ingkari hati nurani mu kamu sih g jujur jadi puyeng sendiri kan 😂🤭👌🌹 ayo Selena jual mahal dikit yaaa 💪
Milla
Percayalah Elika. Selena hanya mencintai logan dia g bermaksud merusak hubungan mu dengan kekasih mu kael 🫰👌🌹
Milla
So sweet ya Mr Kael 🥰🌹
Ita rahmawati
kamu slah mencurigaiborang elika
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!