cinta yg berbalas takdir yg tak mendukung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
"begini juga nyaman... " ucap nya memeluk mu yg berdiri tepat di depan nya, karena posisi jimin duduk maka saat jimin memeluk mu dan menyandarkan kepala nya yg tepat di dada mu... kau pun hanya diam dan membiarkan nya sembari membelai lembut kepala nya, dia pun semakin memeluk mu erat... cukup lama dalam posisi itu, dia pun mulai melepaskan pelukan nya secara perlahan dan ternyata jimin ketiduran.. kau pun membaringkan nya, setelah selesai kau pun mengembalikan mangkuk air dingin dan juga gelas ke dapur... kembali untuk tidur, kau pun mematikan lampu dan akan tidur... tiba-tiba jimin menarik mu kembali ke pelukan nya tanpa membuka mata nya, kau hanya berfikir mungkin dia masih setengah sadar... Lagi-lagi kau membiarkan posisi itu sampai kau tertidur di pelukan jimin,,, pagi itu cahaya yg masuk di sela-sela tirai jendela membuat mu sadar kalian masih dalam posisi yg sama.. kau pun membalikkan tubuh mu ke arah jimin yg tadi nya di belakang mu, sekarang wajah jimin tepat di hadapan mu"entah berapa lama dia akan sabar menghadapi ku, tapi yg jelas aku sedang berusaha... "ucap batin mu sembari membelai lembut wajah jimin... Tiba-tiba jimin bereaksi, belum sempat kau menarik tangan mu dan akan bangun dia sudah lebih dulu menahan tangan mu dan menarik mu kembali ke pelukan nya sampai nafas mu pun tak terkendali... dia bangun dan sedikit menindih mu agar tidak bisa bangun
" jimin... "panggil mu spontan
" jangan memancing Cintya, atau aku bisa lepas kendali.. "ucap nya membuka mata dan membelai lembut pipi mu
" aku hanya memandang mu dan memeriksa apakah pipi mu masih terasa panas, itu saja... "ucap mu menghindar
" apa masih panas... "ucap nya sembari meletakkan tangan mu di pipi nya
" hemm, sudah tidak... kau mabuk semalam" ucap mu lagi
"coba periksa lagi apa di sini juga panas... " bernada serius sembari menempel kan tangan mu tepat di bibir nya. kau pun kaku tidak bisa menjawab hanya melihat tangan mu dan bibir nya, saat dia menurun kan tangan mu dan memandang mu... kau pun menaikan pandangan mu ke mata jimin, sekarang kalian saling bertatap mata dengan sangat dekat... tiba-tiba jimin langsung mencium bibir mu dengan lembut, kau pun langsung memejam kan matamu dan menggenggam baju yg di pakai jimin... cukup lama ciuman itu tanpa reaksi, dia pun melepaskan nya "maaf Cintya,, aku rasa yg ini aku tidak bisa menunggu lama... " ucap jimin sedikit berbisik dan langsung mencium bibir mu kembali dengan mulai mengecup bibir atas dan bawah secara bergantian, kau pun mulai membalas nya perlahan... mendapati kau yg membalas dia pun mulai cukup bersemangat melakukan aksi nya itu sampai menimbulkan suara kecil yg tercipta di kamar itu, sampai kau pun berhenti karena takut jimin akan melakukan nya karena kau sedang datang bulan saat itu... saat kau berhenti dia pun juga berhenti
"tenang saja, walau pun aku mabuk aku tidak akan melakukan jika kau belum mengizinkan nya..." ucap nya membelai lembut bibir mu
"terimakasih... " membalas membelai pipi nya
"sekarang biarkan aku bangun... " ucap mu memandangi jimin
"hemm, boleh aku tidur lagi tiba-tiba energi ku habis lagi... " ucap nya menggoda mu
"dasar kau... " mendorong nya kesamping
kau pun bangun dan langsung ke kamar mandi untuk mandi, setelah selsai mandi kau pun melihat jimin memang tidur kembali. kau pun menyelimuti nya dan menyetel pendingin ruangan serta kau pun merapikan tirai jendela agar tidak ada cahaya yg masuk... mengambil ponsel mu dan langsung menuju ke dapur, kau melihat seorang tengah baya sedang bersih-bersih.. itu adalah pengurus rumah yg di maksud jimin, kau pun berjalan ke dapur dan membuat sarapan... setelah selesai sarapan kau mengambil ponsel mu untuk menelfon Johan
"halo Jo... "
"iya Nona... "saut Johan
"kau sudah bersiap...?" tanya mu
"ini sedang mengemas... " ucap nya
"kau sudah beritahu somin juga kan?? " tanya mu lagi
"sudah, dia juga sedang berkemas. mungkin satu jam lagi kami akan berangkat!! "
"jangan lupa pamit bibi ya" ucap mu mengingat kan
"iya pasti... " sahut nya
kau pun mematikan telfon sembari melihat sekarang sudah pukul 11.00 siang, tiba-tiba pengurus rumah mengejutkan mu dari belakang
"Nona... "
"hemm... "melihat ke arah nya
" pekerjaan sudah selesai, saya mau pamit dulu... "ucap nya
" ooh iya baiklah bi. oiya bi, mulai hari ini akan ada yg membantu pekerjaan mu di rumah ini... tenang saja, gaji tidak akan di kurangi.. "ucap mu lagi
" oh baiklah, saya permisi... "sembari berjalan keluar
kau pun melanjutkan memainkan ponsel mu, tak berapa lama kau menuju ruang kerja jimin untuk mengambil laptop dan membuka nya di ruang depan TV... mulai bergelut dengan laporan dan pekerjaan di butik, memeriksa dari jauh... cukup lama kau duduk di ruangan itu, kau pun bangun dan menuju kamar ingin membangun kan nya karena sudah siang. begitu sampai di dalam kamar, ternyata jimin sudah bangun dan sedang duduk di pinggir ranjang
" hei, kau sudah bangun rupa nya... "ucap mu mendekati nya
jimin tidak menjawab hanya memandang mu dengan wajah datar nya
" ada apa jimin, apa terjadi sesuatu... "tanya mu duduk di sebelah nya
lama dia diam hanya memandang mu
" Cintya, Hyung sudah kembali.. dia ada di Room sekarang... Rap Hyung tadi menelfon ku... "ucap jimin tanpa ekspresi
" lalu, apa yg mau kau lakukan sekarang... "tanya mu membelai wajah jimin
" aku akan ke sana, aku juga harus ke agensi... mungkin hari ini akan terlambat pulang.. "masih dengan nada dan wajah datar nya
" apa kau baik-baik saja... "tanya mu lembut
" seperti nya tidak, Yoongi Hyung sudah kembali. entah cerita apa yg dia bawa, dan kau... "bicara nya terputus
" aku, kenapa dengan aku.... "
"apa kau akan kembali pada Yoongi Hyung Cintya...? " dengan wajah serius
"apa kau akan membiarkan aku jika aku kembali pada Yoongi.... " bertanya kembali
"hemm,, aku tidak bisa berdebat dengan hyung... aku juga tidak akan menahan mu untuk di sisi ku... " ucap nya lemas sembari berdiri dan berjalan keluar
"jadi kau akan melempar ku ke Yoongi jika dia menginginkan itu dari mu... " nada sedikit keras ke arah jimin
jimin pun menghentikan langkah nya dan berbalik ke arah mu, menghampiri mu kembali yg berdiri di ujung ranjang
"Cintya, pertanyaan nya jelas berbeda. aku bertanya apa kau akan kembali pada nya, bukan memberikan mu pada nya. jika kau memilih tetap di sini, aku akan memperjuangkan mu walau itu adalah Yoongi Hyung. tapi jika kau sendiri yg melangkah pergi dari sini, aku tidak akan menghalangi mu... " jelas nya menatap mu sayup
"apa kau tidak percaya padaku... " tanya mu lagi
"karena aku percaya padamu, maka aku menyerah kan semua keputusan kepada mu... " ucap jimin
"bukan kah kita sudah janji untuk menjalani nya bersama... "
"benar, tapi keadaan nya sekarang adalah. dia yg kau cintai sudah kembali, sedang kan aku yg masih berusaha agar bisa masuk ke dalam hati mu... "ucap jimin masih memandang mu
" benar, tapi aku akan membuktikan padamu tidak ada usaha yg menghianati hasil. berhenti lah membicarakan tentang dia, karena sekarang hanya ada kita berdua... "kau pun langsung memeluk jimin
jimin pun hanya diam membalas pelukan mu dan membelai rambut mu...
" pergilah mandi, aku akan siap kan pakaian mu... "ucap mu melepas pelukan nya
jimin pun hanya diam dan melangkah ke kamar mandi. setelah kau menyiapkan pakaian yg akan di pakai jimin, kau pun membereskan tempat tidur lalu menuju dapur untuk memasak... setelah kau hampir selesai, jimin pun datang dengan membawa tas hitam nya..
" tunggu sebentar, aku akan menyiapkan nya... "ucap mu pada jimin yg duduk di sebrang meja
setelah selesai kau pun meletakkan makan dan minum di meja tepat di depan nya.
" kau tidak makan??? "tanya jimin mengambil sendok dan akan mulai makan
" aku sudah makan tadi pagi saat bangun, masih kenyang sekarang... "jawab mu
dia pun mulai makan, setelah selesai dia akan membereskan seperti biasa namun kau mengambil alih
" biar aku saja kali ini, kau akan kotor nanti... "mengambil piring kotor dan mencuci nya
waktu pun menujukan pukul 02.30 siang, jimin pun pamit untuk pergi dan kau pun mengantarkannya sampai depan pintu rumah... setelah hari Yoongi kembali, hubungan kalian pun berjalan biasa-biasa saja karena jimin yg tidak yakin akan memenangkan pertempuran ini dia tidak terlalu mendekatkan diri.. di sisi lain kau mulai memiliki rasa pada jimin, kau juga merasakan jimin sedikit menghindari mu akhir-akhir ini. namun dengan sikap jimin yg memang lembut dan perhatian, membuat mu semakin mengerti bahwa jimin memang menghindar dengan tidak merubah perhatian nya kepada mu... hampir sebulan kalian melewati masa itu, dia dengan kesibukannya dan kau dengan menyibukan diri..
malam itu kau yg baru saja menerima telfon dari jimin bahwa dia pulang terlambat, meminta mu jangan menunggu nya karena kau slalu menunggu jimin pulang syuting terkadang saat jimin pulang kau tertidur di ruang TV bahkan di ruang kerja jimin. jadi jimin mengabarimu agar kau tidak menunggu nya... tak berapa lama bel pintu berbunyi, kau melihat pukul 11.00 malam"siapa yg datang di jam segini... "ucap mu berjalan ke arah pintu, kau pun terkejut saat membuka pintu berdiri lah sosok Yoongi di sana
" kau.... "ucap mu
" aku ingin bicara Cintya... "ucap Yoongi memandang mu
" maaf Yoon, tapi jimin sedang tidak ada di rumah. aku tidak bisa membiarkan mu masuk... "berusaha menolak
" media akan melihat ini jika aku lama berada di luar rumah mu seperti ini... "ancam nya
kau pun berfikir sebentar lalu membiarkan nya masuk, lalu menyuruhnya duduk di ruang tamu dan memanggil somin untuk membuat kopi...
" ada apa, katakan lah dengan cepat karena aku tidak ingin terjadi salah faham antara aku dan jimin... "ucap mu sembari duduk berjauhan dengan nya
" aku tidak percaya kau menghianati ku, hari itu tiba-tiba ibu ku sakit jantung dan aku harus kembali pagi-pagi sekali ke D***u untuk melihat kondisi ibu ku. ponsel ku mati, tapi aku sudah meminta pengurus rumah untuk menyampaikan pada siapa yg datang kemana aku pergi dan kenapa aku pergi... seharusnya kau bisa membatalkan nya hari itu, tapi sepertinya jimin lebih menarik dari pada membatalkan pernikahan..."jelas Yoongi membuat mu diam mendengarkan
"benar, aku yg menghianati mu. tapi pesan yg kau katakan itu tidak pernah sampai kepada kami yg sudah menunggu di gedung pernikahan, dan lagi saat itu kau tidak tau posisi di sana seperti apa, bagaimana... aku turut prihatin atas kejadian ibu, apa beliau sudah sehat... " tanya mu masih bicara dengan nada lembut
"hemm, dia sudah lebih baik sekarang. dia sempat drop karena melihat berita di TV... " memandang mu
"syukur lah kalau sekarang sudah lebih baik. Yoon, jika kau sudah selesai kembalilah aku ingin istirahat... " ucap mu sembari berdiri
melihat Yoongi tidak merespon kau pun meminta somin untuk mengantarkan Yoongi kedepan. lalu kau pun beranjak pergi menuju kamar mu, Yoongi hanya melihat mu. kau pun masuk ke kamar dan mengunci pintu nya, selebihnya kau tidak tau yg terjadi di luar...
kau pun duduk bersandar di daun pintu kamar mu dan jimin itu, sampai setengah jam kau pun keluar. melihat ruangan sudah kosong"syukur lah dia sudah pergi... "ucap mu
setelah malam itu selama seminggu jimin mengabaikan mu bahkan tidak berbicara kepada mu. kau pun mulai merasakan, dan bertanya apa ada sesuatu..
pagi itu setelah sarapan, jimin pun bangkit dari duduk menuju kamar untuk mengambil tas nya. kau pun menyusul, kalian hampir bertabrakan di depan pintu. namun jimin menghindar tanpa sepatah kata pun
" jimin tunggu, kita perlu bicara... "ucap mu membuat jimin berhenti
" ada apa... "tanya jimin menoleh ke arah mu
kau pun menariknya masuk kembali ke kamar
" ada apa...?? aku yg seharus nya bertanya jimin, ada apa sebenar nya. apa ada sesuatu yg terjadi yg aku tidak tau, atau kesalahan yg tidak ku sadari... "ucap mu dengan menatap nya, mendapati jimin tidak bereaksi
" jimin, katakan sesuatu... apa kau memang ingin berhenti di sini, maka kita akan berhenti.. aku tidak akan memaksa mu untuk menunggu ku, kau sangat menyiksa ku dengan berprilaku seperti ini... jimin aku"ucap mu berhenti saat jimin menjawab mu
"benar, aku seharusnya tidak menunggu Cintya. aku seharusnya tau kalau itu bukan untuk ku... " jawab jimin
"bicara lah yg jelas jimin, aku tidak mengerti... " ucap mu lembut sembari memegang tangan nya
"malam itu saat aku bilang pulang terlambat, aku sudah ada di depan rumah. tapi seperti nya ada tamu yg datang, yg cukup lama kau Terima. aku sadar Cintya kau mungkin tidak bisa memberikan hak itu pada ku, tapi mungkin kau memberikan nya kepada... " ucap jimin terputus saat sebuah tangan yg lembut mendarat di pipi nya dengan keras
Bersambung.....