NovelToon NovelToon
Noda Pernikahan

Noda Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:33.2k
Nilai: 5
Nama Author: e_Saftri

Pernikahan antara Ayyana Betari dan Prasetya Wiguna berjalan begitu harmonis bahkan keduanya mendapat julukan sebagai couple goals

Namun, pernikahan kedua Prasetya bersama seorang wanita atas permintaan sang ayah menjadi awal dari kehancuran biduk rumah tangga yang sudah berjalan empat tahun itu

Akankah Betari menerima pernikahan kedua suaminya dan menerima Sabrina sebagai madu? ataukah pernikahan atas dasar balas budi itu akhirnya menjadi noda dalam pernikahan antara keduanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon e_Saftri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Sabrina

"Dengar! Dua hari lagi Tari ulang tahun, pastikan kamu memberikan sesuatu yang nggak akan pernah dia lupa!" Latifah mulai mengajari Zayyan

"Aku akan jadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun" Pria itu jadi antusias

"Nggak bisa"

"Kenapa gitu?"

"Ucapan pertama pasti datang dari mas Pras, dan biasanya Tari akan punya acara sendiri dengan suaminya" Latifah mulai mengatakan apa saja kebiasaan Tari di hari ulang tahunnya. Termaksud kesukaan dari wanita itu, mulai dari bunga dan beberapa barang yang harus Zayyan siapkan untuk kejutan nanti

Sementara dua orang itu sibuk dengan rencana aneh mereka, Jefan diam saja. Pria tampan itu sibuk saja dengan makanannya, aneh saja, kenapa ada seorang teman yang mendukung pria lain merebut temannya dari tangan suaminya ya walaupun Jefan tau alasannya. Latifah ini memang sedikit aneh bila berteman

"Tari kesini" Jefan berbisik saat melihat seorang wanita berjalan mendekati meja

"Aku udah pesen dessert, sebentar lagi dateng" Tari duduk di tempatnya setelah dari kamar mandi

"Ada apa? Kok kalian diem-dieman?" Tanya Tari yang heran melihat ketiga orang itu hanya diam saja

"Enggak pa-pa kok, Jefan bikin kesel soalnya" Latifah memang ahlinya mengelak dan sialnya Jefan ada disana sebagai korban

"Gue?" Pria itu bahkan menunjuk wajahnya sendiri

"Nggak pa-pa Jefan, kamu harus banyak sabar jika berurusan dengan Latifah" Tari sampai terkekeh melihat interaksi antara Jefan dan Latifah

"Sepertinya begitu"

"Apa? Jangan pikir karena kamu genteng aku nggak bisa galak ya sama kamu!" Sentak Latifah

"Dasar cewek aneh!"

"Kamu!"

"Udah itu dessert nya udah dateng!" Tari segera melerai pertengkaran antara keduanya

Malam harinya, Tari yang tengah berada di meja riasnya terkejut saat sepasang tangan melingkar di perutnya

"Mas Pras?" Wanita itu tampak terkejut saat melihat sang suami lewat pantulan cermin

"Apa kabar?" Prasetya mendaratkan kecupan pada bahu sang istri yang malam ini tampak menggoda dengan piyama satin tanpa lengan berwarna hitam

"Katanya tiga hari perginya? Ini baru dua hari loh?" Tari bingung kenapa suaminya kembali lebih cepat, apa ada masalah?

"Mas kangen sama kamu, apa nggak boleh?" Prasetya sengaja kembali lebih awal, dia takut jika Latifah mengatakan sesuatu pada sang istri. Tetapi dari sikap Tari sepertinya wanita itu belum mengatakan apapun "Syukurlah"

"Mas ngomong sesuatu?" Tari bertanya karena mendengar suaminya bergumam

"Nggak ada" Prasetya mengecup kening wanita cantik itu dengan lembut

"Mas udah makan?" Tanya Betari, kedua tangannya melingkar di leher sang suami

"Mas mau makan kamu aja" Keduanya terkekeh, lalu dengan lembut Prasetya membaringkan tubuh wanita itu keatas tempat tidur

Sabrina pagi ini memutuskan untuk keluar, sedikit menghibur diri walaupun hanya sekedar belanja di supermarket dekat gedung apartemen tempatnya tinggal

Sabrina keluar dengan menenteng sebuah tas belanjaan berukuran sedang, tidak terlalu banyak memang mengingat perutnya yang kian membesar dan sedikit menyulitkannya untuk bergerak, terlebih hari ini dirinya belanja seorang diri

"Sabrina?" Suara bariton seorang pria membuat langkahnya terhenti. Sabrina membeku, pria yang berdiri dihadapannya ini? Pria brengsek yang telah membuat hidupnya sampai seperti ini

"Kang Rama?" Sabrina segera berlalu meninggalkan pria yang pernah mengisi hari-harinya itu, bayangan tentang kebahagiaan berumah tangga yang akan ia lalui bersama pria pujaannya nyatanya harus pupus saat pria bernama Rama ini pergi tanpa jejak

"Tunggu Sabrina!" Rama menarik tangan Sabrina membuat wanita cantik itu berhenti

"Lepaskan aku kang! Kamu nggak punya hak apapun lagi untuk menyentuhku" Sabrina menepis tangan sang mantan kekasih

"Akang merindukan kamu Sabrina!" Rama mengatakan itu dengan mata yang mulai mengembun, jelas terlihat bias kerinduan dari tatapannya

"Untuk apa akang merindukan aku? Apa karena kang Rama sudah berhasil menghancurkan hidup Sabrina? Iya?" Lelehan air mata segera Sabrina hapus agar dirinya tidak terlihat lemah dihadapan pria ini

"Akang tidak bermaksud untuk menghancurkan hidup kamu Sabrina, akang sangat mencintai kamu hingga akang terpaksa meninggalkan kamu hari itu agar orang-orang itu tidak menyakiti kamu" Cairan bening sudah membasahi pipi Rama, jelas sekali sebesar apa cintanya pada wanita dihadapannya dan karena cinta itu juga ia harus kehilangan Sabrina

"Lalu apa bedanya kang? Akang pergi dan itu lebih menyakitkan bagi aku! Ayah meninggal lalu aku terpaksa menikahi pria lain yang sudah memiliki istri! Apa yang lebih menyakitkan dari itu?" Sabrina benar-benar meluapkan emosi yang selama ini ia tahan

"Kembalilah Sabrina! Kita bisa hidup bersama lagi, seperti yang sudah kita rencanakan. Akang akan mengurus orang-orang itu nanti! Kita lari, menjauh dari Bandung atau akang bisa membawa kamu keluar negeri!" Rama mengatakan semua itu dengan penuh keyakinan

Wanita itu terisak, setelah menghancurkan hidupnya hingga seperti ini lalu dengan mudahnya Rama mengatakan semua itu

"Kenapa akang tidak berpikir seperti itu saat hari pernikahan kita? Kenapa kang Rama tidak membawa aku lari dan malah memilih pergi bersama wanita lain" Keduanya mulai menjadi pusat perhatian dengan pertengkaran keduanya

"Ada masalah dan akang tidak ingin kamu terlibat Sabrina, akang sungguh mencintai kamu, kembalilah! Kita mulai semuanya dari awal lagi" suara Rama berubah lembut berharap wanita itu mau untuk kembali merajut kisah asmara yang pernah pupus karena keegoisan orang tuanya

"Sabrina nggak mau! Hidupku sudah cukup hancur dan biarkan selamanya seperti ini" Sabrina mengatakan itu dengan nada putus asa

"Akang mohon Sabrina, tolong maafkan kesalahan akang. Akang tau pasti tidak akan mudah tapi akang mohon maafkan akang dan ayo kita kembali!" Rama menempelkan wajahnya pada punggung tangan mantan kekasihnya itu lalu mengecupnya

"Pergilah kang! Aku sudah menerima nasibku, aku tidak ingin mengenang lagi masa-masa itu" Sabrina berbalik, wanita cantik itu melangkah meninggalkan Rama dengan segala penyesalannya

"Tunggu Sabrina!" Rama menyusul, lalu mencengkram kedua lengan wanita itu membuat si pemilik meringis

"Lepas kang!"

"Akang tidak akan melepaskan sebelum kamu setuju untuk ikut!" Rama semakin mengeratkan cengkraman nya

"Kang Rama sakit" mendengar Sabrina meringis dengan cepat Rama melepas tangannya dari lengan wanita itu

"Maafkan akang Sabrina!" Rama merasa bersalah, terlebih wanita cantik itu sudah menangis

"Semuanya sudah berbeda kang, aku sekarang sudah menikah dan tengah mengandung. Kisah kita benar-benar telah berakhir" ucap Sabrina dengan suara yang lebih lembut, rasanya sudah sangat lelah untuk berdebat

"Akang tidak peduli, kita pergi dan bawa anak ini! Akang akan menganggapnya sebagai anak kita. Akang akan berikan kasih sayang layaknya ayah kandung" Bujuk Rama lagi, besar harapannya agar Sabrina mau dan keduanya hidup bahagia, jauh dari orang-orang yang haus akan harta dan kekuasaan

"Aku nggak bisa kang" Sabrina pergi dan Rama kembali mencegah

1
Hanipah Fitri
Zayyan otw ada anakmu diperut Tari
Hanipah Fitri
lucu ha ha ha
Hanipah Fitri
akhirnya menikah juga Tari dan Zayyan
Hanipah Fitri
hancur deh hidup keluarga Pras
Hanipah Fitri
makanya jadi org tua jangan egois, balas Budi Bokeh dan banyak cara yg dilalui bukan dgn mengorbankan rmh tangga anak nya
Hanipah Fitri
tari sok jual mahal padahal mau
Hanipah Fitri
makanya nikah tari dgn zayyan
Hanipah Fitri
Tari sama Zayyan aja ya Thor
Hanipah Fitri
ego banget sih di Tari, gak mau nikah sama Zayyan
Hanipah Fitri
sedih dgn tari berakhir dgn duka
Hanipah Fitri
zayyan jangan nyesal ya kalau tari terjadi apa apa
Hanipah Fitri
waduh kasihan ni tari jadi sebatang kara.
Hanipah Fitri
lanjut kan lagi ya
Hanipah Fitri
lanjut
Hanipah Fitri
lanjutkan
Hanipah Fitri
lanjutkan tari, jangan lagi dihiraukan biru papanya Prasetyo karna dia lah biang keladinya
Hanipah Fitri
cinta sama tari tapi mengkhianati, gak cinta dgn Sabrina tapi menikmati malah ketagihan
Hanipah Fitri
sedih dengar kisah ibi nya Zayyan
Hanipah Fitri
lanjut
Hanipah Fitri
baru tau kan kamu tari, apa yg dikatakan zayyan benar adanya'
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!