NovelToon NovelToon
Beauty In The Struggle

Beauty In The Struggle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cerai / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Avalee

Jia, gadis periang yang tumbuh di balik bayang-bayang perfeksionis sang ibu, sedangkan Liel, pemuda pendiam dan berusaha menjaga jarak dari dunia yang tidak pernah benar-benar dia percaya.

Mereka tidak pernah menyangka, bahwa dimulai dari sekotak rokok, pertemuan konyol di masa SMA akan menarik mereka ke dalam derita penuh luka.

Kisah manis yang seharusnya tumbuh dan tampak biasa, justru menemukan kenyataan pahit. Cinta mereka yang terhalang, rahasia keluarga, dan tekanan dari orang-orang berpengaruh di sekitar mereka, membuat semuanya hancur tanpa sisa.

Mampukah Jia dan Liel bertahan dalam badai yang tidak mereka minta? Atau justru cinta mereka harus tumbang sebelum sempat benar-benar tumbuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu dan Danau adalah Saksinya

Sejenak, Jia ragu, namun akhirnya dia mengikuti Liel, seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Dia membawa Jia ke tempat yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Matanya menjadi liar, menjamu ke setiap sisi danau tersembunyi, yang dikelilingi pepohonan pinus yang tenang. Airnya jernih, memantulkan cahaya oranye keemasan yang disebut senja.

Perlahan Jia melangkahkan kakinya menuju tepi danau. “Apa kamu menyuruhku untuk bunuh diri?” Tanya Jia sambil menunjuk ke air danau.

“Jangan bodoh, aku hanya ingin memperlihatkan padamu bagaimana keindahan alam bekerja, duduklah sebelum aku benar-benar mendorongmu.”

Jia terkekeh, suara tawanya yang renyah itu membuat jantung Liel terasa lebih cepat tidak, tidak seperti biasanya. Dia pun memutuskan untuk sengaja bertingkah menyebalkan, menutupi rasa gugupnya.

Jia pun segera menuruti kemauan Liel untuk duduk di sampingnya. Cahaya senja tanpa ragu menyapa wajah Liel, membuatnya tampak bersinar.

Kenyataan itu membuat Jia bimbang. Dia merasa bahwa tidak dapat terhanyut dalam kesempurnaan Liel, sebab suasana hatinya saat ini sangatlah buruk. Padahal, paras Liel seindah senja.

“ini adalah tempat rahasia ku, apabila pikiranku sedang kalut, aku selalu ke tempat ini,” ucap Liel memecah lamunan Jia.

“Aku tidak tahu bahwa ada tempat seindah ini di sekitar tempat tinggal ku,” kata Jia takjub seraya melihat panorama yang indah.

Wajah Liel berubah menjadi serius “Apa kamu pernah menangis?”

Mulut Jia setengah terbuka, merasa heran dengan pertanyaan Liel. “Tentu saja, waktu bayi aku sering menangis,”

“Kamu benar-benar menguji kesabaranku. Bukan itu, tapi saat kamu mulai beranjak dewasa,” balas Liel menahan rasa kesal.

“Hm … tidak tahu, aku tidak ingat kapan terakhir kali aku menangis.”

Wajah Liel berubah serius. “Maka menangislah.”

Jia menatap Liel, bingung dengan perkataannya. “Hei, mengapa kamu menyuruhku menangis?”

“Bukankah selama ini kamu selalu menahannya?

Ini pertama kalinya ada yang menyuruhnya untuk menangis, disaat yang lainnya menyuruhnya untuk tetap kuat.

Bibirnya bergetar, berusaha menahan isak tangis. Namun sia-sia, matanya mulai berkabut oleh air mata yang tidak berhenti mengalir.

Kemudian Jia menangis seperti anak kecil di hadapannya. Liel segera menepuk lembut pundak Jia.

Terbawa suasana, tanpa sadar Jia meletakkan kepalanya ke pundak Liel yang lebar. Seketika mata Liel melebar, dia terkejut, seakan  tidak percaya bahwa Jia akan bersandar di pundaknya.

“Jangan sampai ingusmu menetes di bahuku,” ujar Liel seraya menutupi rasa gugupnya.

“Diam! Mengapa kamu sangat menyebalkan!” balas Jia seraya mendorong Liel pelan.

Mereka kembali terdiam, hanyut dalam kesunyian. Liel membuka pembicaraan mengapa Jia dan ibunya bertengkar.

Meski Jia benci akan tatapan ibanya, dia tidak bisa membenci Liel begitu saja. Menurutnya, Liel adalah orang pertama yang mengetahui dasar luka dihatinya.

“K–karena ambisi ibuku, ayah dan Jad pergi ke luar negeri meninggalkanku yang masih berusia 10 tahun,” serunya dengan suara yang bergetar.

Wajah tenangnya Liel berubah menjadi serius, bahkan dia memberi saran untuk Jia. “Lantas mengapa kamu tidak ikut mereka saja?”

“Liel … ketahuilah, s–saat itu, aku melihat ibu menangis tersedu-sedu karena ayah dan Jad pergi, a–aku merasa kasihan jika ibu sendirian, sehingga aku memutuskan untuk tinggal bersamanya,” ungkapnya seraya terisak-isak.

Liel menghela napas, sebelum bicara. “Itu artinya kamu masih menyayangi ibumu.”

Sejenak Jia ragu untuk menjawabnya, namun pada akhirnya dia putuskan untuk menjawab pendapat Liel. “Awalnya begitu, tetapi seiring berjalannya waktu, ibu jarang bicara padaku sampai saat ini, yang dia lakukan hanyalah bekerja, tanpa tahu aku juga butuh sedikit perhatian darinya.”

Jia juga menceritakan pada Liel bagaimana ibunya memperlakukan dirinya dan Jad dengan sangat keras. Namun Jad diperlakukan lebih buruk daripada Jia.

Dia diharuskan kan belajar tanpa boleh bermain bersama teman-temannya. Jika nilainya turun, ibunya akan memukul dan  menghukumnya.

Jika melawannya, Jad tidak diberi makan, sehingga terkadang diam-diam Jia memberikannya makanan.

Pernah beberapa kali ibunya memergoki dirinya karena memberi makanan untuk Jad, lalu ibunya melempar piring tersebut ke lantai dan memukulnya.

“Terlalu kejam Jika kukatakan memilih ibumu adalah bagian dari konsekuensi yang harus kamu jalani. Aku tidak akan menyalahkanmu! Kamu hebat, di usiamu yang ke-10 tahun sudah berani memilih dan punya pendirian.”

“Terima kasih karena menghiburku sekaligus menyindirku Liel.”

“Hm … ibumu perfeksionis ya?”

“Ya, ibuku seorang wanita yang cerdas, penuh ketelitian dan keras pada dirinya sendiri. Semasa muda dia selalu berprestasi memenangkan banyak perlombaan dan olimpiade. Itu sebabnya dia mengharuskan kami seperti dirinya.”

“Namun, karena tidak sesuai ekspektasi nya, dirimu dan Jad menjadi sasaran amukannya, apa ayahmu mengetahuinya?” ucap Liel menghela napas panjang

”Ya, pada akhirnya ayahku tahu. Dia sangat marah kepada ibu, terlebih lagi setelah melihat kesehatan mental Jad yang semakin memburuk. Perkelahian antara ayah dan ibuku tidak terhindarkan. Bahkan semakin hari semakin parah.”

“Really?” balas Liel seakan tidak percaya pada perkataan wanita yang ada di depannya.

Alis Jia bertautan, dagunya bergetar menahan air mata yang ingin keluar lagi. “Ya!! Puncaknya adalah ketika Jad meminum banyak obat penenang hingga overdosis, beruntungnya nyawa Jad selamat. Pada akhirnya, ayah ku tidak tahan lagi dengan tingkah laku ibuku. Sehingga dia memutuskan untuk berpisah.”

“Berpisah? Berarti kedua orang tuamu sudah bercerai?” ucap Liel seraya mengernyitkan dahinya.

“Mereka tidak bercerai, hanya berpisah seperti itu saja.”

Wajah Liel tampak serius seraya tersenyum getir. “Semoga suatu hari nanti, semuanya berakhir baik, bagaimanapun juga, mereka orang tuamu.”

Kemudian Jia mengamati lagi bagaimana langit berubah menjadi gelap, sebelum bulan datang. Dia mengakhiri tangisannya karena Liel segera mengajaknya pulang. Liel sangat takut jika ibunya mencari Jia.

“Selama ini, aku selalu merasa kuat, terima kasih Liel, karena menyadari bahwa ternyata aku cukup rapuh.” ucap Jia dengan mata yang masih membengkak.

Kemudian dengan kesadaran penuh Jia memeluknya. Jia melihat tangan Liel yang ingin memeluknya kembali, namun tidak dia lakukan. Terlihat Liel menghempaskan kembali tangannya tanpa menyentuh Jia sedikit pun.

Ketika Jia akhirnya melepaskan pelukannya dan mengusap matanya yang sembab, Liel langsung berdiri. Dia mengalihkan pandangannya, tidak mampu menatap wajah Jia yang baru saja rapuh di depannya. Liel terdiam, bahkan setibanya di depan rumah Jia, dia masih terdiam membisu.

“Mengapa diam saja? Kamu terlihat gugup, apa mungkin kamu kesurupan? ucap Jia dengan nada bercanda.

Liel memicingkan matanya, memberikan senyum tipisnya ke arah Jia. “Jelas bukan. Masuklah, besok kita harus pergi ke sekolah. lagipula, orang gila mana yang baru keluar dari rumah sakit malah keluyuran di Minimarket.”

“Lantas, mengapa mengajakku ke Danau? Jika tahu begini, seharusnya tadi aku pulang saja.”

“Bukan begitu ... beristirahatlah, karena besok kamu harus berhadapan dengan rumor palsu yang belum mereda.” balas Liel tanpa melihat ke arahnya.

Jia bingung, dengan perubahan sikap Liel yang begitu drastis. “Lihatlah sikapmu, sok perhatian! Jika sebelumnya sangat hangat, mengapa sekarang bersikap dingin padaku?”

Rasa kesal Jia memuncak, sehingga dengan cepat dia keluar dari mobilnya, sebelum Liel sempat menjawab perkataannya.

“Mengapa seseorang menjauh dariku saat aku mulai merasa aman?” bisik Jia lirih, nyaris tidak terdengar.

1
Drezzlle
Jia kamu pasti salting kan
Avalee: Bangettt 😭😭
total 1 replies
Drezzlle
Kay terlalu kuat, harus pakai cara lain untuk menumbangkannya.
Avalee: Kasih sianida mungkin? 🤭🤣
total 1 replies
Drezzlle
Ya begitu Jia, kamu harus to the point
Avalee: Harus confess yakan 😌
total 1 replies
Drezzlle
Reonald cowok prosesif, pliss jangan deketin dia
Avalee: Hahaha 🤭
total 1 replies
Drezzlle
Nata tuh temen yang solid banget
Avalee: Iyaa care bgt pokoknya 🥹
total 1 replies
Blue Angel
hadiiir kak , mampir juga di karyaku
Avalee: Okee nanti aku mampir ya ☺️
total 1 replies
SONIYA SIANIPAR
hallo kak aku mampir, jangan lupa mampir yah kak ke karyaku, siapa tau kaka tertarik heheh 🙏
SONIYA SIANIPAR: wahh makasii kak, boleh ke ketos alay & bad boy yah kak
Avalee: Judulnya yg mana kak? Nanti aku mampir 😍😍😍😍😍😍
total 2 replies
SONIYA SIANIPAR
jia kamu kenapa nak😭
Avalee: Ngikutin kata otak mah gitu kak 😭🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
SONIYA SIANIPAR
langsung main coret dari KK😭😭
Avalee: Ibunya tegas kak huaaa 😭🙂‍↔️
total 1 replies
Miu Nih.
dikit amat bab ini 🤔
Miu Nih.: Yup semangat,,
, mumpung masih mood juga sih 😆 ,,
Avalee: Kek sayang ya kak, mau namatinnya 😭. Aku juga ngerasa keknya harus namatin dan bikin season 2. Huhuu semangat buat kita 🥹☺️
total 4 replies
Miu Nih.
ketika org baik tak mampu melawan kekerasan dari org lain 😩 ,, sabar Jia pasti ada karmany buat si Kay itu...
Avalee: Sakit banget jadi Jia ama Liel 😭
total 1 replies
Miu Nih.
Kay keterlaluan 😰
Avalee: Emang kak 😮‍💨
total 1 replies
Drezzlle
Wah, video apa tuh. Masa iya Sanna udah begituan
Avalee: Duta pergaulan bebas kak
total 1 replies
Drezzlle
semakin penasaran dengan kay
Avalee: Ya gitu deh 🙂‍↔️
total 1 replies
Miu Nih.
Yup. Liel butuh energi peluk dari Jia biar makin mantap buat lawan Kay...
Miu Nih.: why? peluk jauh sini~
Avalee: Authornya jg pengen di peluk sebenarnya wkk
total 2 replies
Miu Nih.
akhirnya datang juga Liel,, ayo bantu bersihkan nama baik Jia donk~
Miu Nih.: liel bantuin bersihin dari dalam kak
Avalee: Bersihin dong qaqa 🥲
total 2 replies
Miu Nih.
ugh, meski kau ceria,, hatimu tetap sakit ya jia. menjadi acuh itu syulitt 🤧
Avalee: Cape bgt asli
total 1 replies
Miu Nih.
Yup, harus elegan donk. Jia punya caranya sendiri 😌😌
Avalee: Bener, sampe authornya sendiri puyeng 🥴
total 1 replies
Miu Nih.
wow, likeny sampe 8 juta. Nata popyuler juga yak 😆😆
Avalee: Biasa kak, orang kaya raya dia, maennya pake duit 🤭😜
Miu Nih.: Iya Kay maksudny, gara2 baca dari paragraf atasnya tadi 🤭 ,, Kay ini puny segala ya penggerak yg bisa mendepak siapapun 😩
total 3 replies
Roxanne MA
yeay sudah 30 bab, semangat kak untuk kedepannya, semoga novel ini bisa diterbitkan dan dijadikan film juga!!💖
Avalee: Akkh terharu, aku aminkan deh meskipun ceritaku masih jauh dari para suhu di NT 🥹. Kamu jg ya, semoga diterbitkan, soalnya i love your novel story, alurnya bagus, unik, seru menegangkan 😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!