NovelToon NovelToon
Jenderal Reinkarnasi Kebangkitan Permaisuri Tak Dianggap

Jenderal Reinkarnasi Kebangkitan Permaisuri Tak Dianggap

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa / Pembaca Pikiran / Balas dendam pengganti / Tamat
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Fuan, seorang jenderal perempuan legendaris di dunia modern, tewas dalam ledakan yang dirancang oleh orang kepercayaannya. Bukannya masuk akhirat, jiwanya terlempar ke dunia lain—dunia para kultivator. Ia bangkit dalam tubuh Fa Niangli, permaisuri yang dibenci, dijauhi, dan dihina karena tubuhnya gemuk dan tak berguna. Setelah diracun dan dibuang ke danau, tubuh Fa Niangli mati... dan saat itulah Fuan mengambil alih. Tapi yang tak diketahui semua orang—tubuh itu menyimpan kekuatan langit dan darah klan kuno! Dan Fuan tidak pernah tahu caranya kalah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Langit fajar di Lembah Langit Tertinggi terlihat berbeda pagi ini. Awan tipis bergerak perlahan seperti menyibak jalan. Cahaya keemasan menyapu lembah, menandakan awal perjalanan.

Fa Niangli berdiri di halaman utama, mengenakan jubah pemimpin sekte berwarna biru langit. Di belakangnya berdiri para murid: Tong Lian yang sibuk menyiapkan ransel yang terlalu besar, Zhu Feng yang membawa tas kecil tapi menggendong sebatang pohon giok mini, dan Mo Qingluan yang menggendong... ayam.

“Xiao Kuai sudah siap,” kata Mo Qingluan serius, sambil menyesuaikan jubah mungil si ayam.

“Bajunya bahkan lebih rapi dari punyaku,” komentar Tong Lian.

Di sisi lain, Fa Jinhai—sang kakak—menyerahkan gulungan peta kuno. “Kami akan menjaga lembah. Tapi hati-hati di Pegunungan Tujuh Petir. Konon tempat itu menyimpan kekuatan alam liar.”

Jenderal Fa menepuk bahu anak perempuannya. “Kau bukan gadis kecil yang lemah lagi, Niangli. Tapi tetap ingat, kekuatan sejati... adalah saat kau tahu kapan harus tersenyum.”

Fa Niangli mengangguk. “Kalau begitu, aku akan tersenyum sambil mengalahkan siapa pun yang berniat jahat.”

---

Perjalanan dimulai.

Rombongan kecil mereka melewati padang rumput, hutan spiritual, dan akhirnya sampai di kawasan awan gelap yang menggantung pekat di atas Pegunungan Tujuh Petir. Guntur terdengar menggelegar, tapi tak ada hujan turun.

“Kenapa petirnya nggak selesai-selesai?” tanya Tong Lian sambil melindungi jenggot palsu yang dibawanya entah kenapa.

“Petirnya alami. Tapi sumber energinya... tidak biasa,” jawab Fa Niangli sambil mengamati langit.

Mo Qingluan menunjuk ke sebuah batu besar yang separuh mengambang. “Xiao Kuai bilang... itu bukan batu biasa.”

Ayam itu berkokok dengan gaya dramatis. Semua menatapnya dengan rasa hormat yang aneh.

---

Mereka sampai di kaki gunung saat malam mulai turun. Sebuah tempat peristirahatan sederhana—rumah kayu tua—muncul di kejauhan. Di depannya, berdiri seseorang.

Lelaki itu mengenakan jubah hitam lusuh, rambut putih panjang diikat tinggi, dan di tangannya tergenggam tongkat bambu. Sorot matanya tenang... tapi tajam seperti sabit bulan.

“Kalian dari Sekte Langit Tertinggi?” tanyanya.

Fa Niangli melangkah maju. “Aku, Fa Niangli. Pemimpin sekte sekarang.”

Lelaki itu menatap lama... lalu tersenyum tipis. “Akhirnya kau datang, Pewaris Langit. Aku Xun Wu.”

Tong Lian membisik, “Itu... Bayangan Gunung... Dia nyata... Dia lebih menyeramkan dari yang kubayangkan.”

Zhu Feng menunduk hormat. “Kami datang membawa harapan dan hormat.”

Xun Wu berjalan pelan menghampiri mereka, lalu menyentuh jubah Fa Niangli.

“Sulaman naga dan awan ini... masih seperti dulu.”

Fa Niangli tersenyum kecil. “Kami tidak ingin mengubah yang baik. Hanya menambahkan keberanian baru.”

---

Malam itu, di dalam rumah kayu itu, Xun Wu menceritakan segalanya.

“Saat Sekte Langit Tertinggi dihancurkan, kami berpencar. Aku menyelamatkan para murid yang tersisa dan menyembunyikan mereka. Beberapa tumbuh menjadi guru. Beberapa bersembunyi dalam bayangan. Tapi... mereka semua masih percaya kau akan datang.”

“Kenapa kalian tidak muncul lebih cepat?” tanya Zhu Feng.

“Kami menunggu... sinyal. Kembalinya warisan langit. Dan kekuatanmu, Fa Niangli, adalah sinyal itu.”

Xiao Kuai tiba-tiba melompat ke meja, menatap Xun Wu dalam-dalam.

“Ayam ini... bukan sembarang ayam,” gumam Xun Wu.

Mo Qingluan tersenyum penuh bangga. “Xiao Kuai bukan sembarang apa pun.”

---

Esok harinya, mereka mendaki lebih tinggi.

Di tengah Pegunungan Tujuh Petir, ada sebuah batu besar berbentuk lonceng yang konon menyimpan formasi komunikasi spiritual.

Fa Niangli menyentuh batu itu dan mulai mengalirkan kekuatan spiritualnya.

Saat itu juga, cahaya keemasan keluar dari simbol sekte yang terukir di batu.

Di berbagai penjuru dunia, murid-murid tersembunyi dari Sekte Langit Tertinggi yang dulu—merasa sesuatu menggugah mereka.

Xun Wu menatap cahaya itu dengan mata berkaca-kaca. “Dia melakukannya... Dia memanggil kembali keluarga kita.”

---

Namun, tentu saja, tidak semua berjalan tenang.

Tong Lian—yang memanjat batu tinggi untuk melihat formasi dari atas—terpleset dan berguling ke bawah.

Zhu Feng refleks menahannya... tapi justru ikut terguling.

Mo Qingluan hanya bergumam pelan, “Mereka ini... seperti dua kentang jatuh dari meja.”

Ayamnya menambahkan kokokan dramatis yang entah kenapa makin lucu.

Fa Niangli menahan tawa sambil tetap menjaga formasi spiritual. “Aku yakin sekte kita akan jadi legenda. Entah karena kekuatan... atau karena kebodohan yang tak terlupakan.”

Bersambung

1
Ira Rachmad
nice story...
tp pendek amat yaaaaaaaaaaaa.......
Ira Rachmad
demen dah
lee zha
ringan... menarik... suka.. suka... suka.... semangat terus Thor.... smoga ide idenya mengalir dengan lancarrrr /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
rumah ku adalah istana ku, yang penuh dengan orang² yang saling menghargai
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
hanya sebatas untaian kata tapi penuh dengan makna yang sangat mulia
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kebodohan yang membawa keberkahan itu 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ayam nya juga gak kalah sakti, selalu waspada akan bahaya yang akan datang
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
owalah tong tong, ada ada aja ide briliant mu 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada ada aja ulah tong yang 1 ini /Facepalm/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ibu niangli juga kemana, gak kelihatan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
aku selalu suka cerita seperti ini, terutama mc wanita yang tegas dan baddas
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
tinggal menunggu penyesalan yang tak berujung dari kalian para parasit yang telah memandang nya sebelah mata
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
aku suka itu, lepaskan yang tak menghargai mu dan mulai kehidupan yang baru yang lebih baik lagi
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
mantap, dari tadi aku tunggu kata² ini
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
rumah ibadah gak tuh /Facepalm/
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lagi lagi pangeran yang buta mata dan hati.
lebih memilih kerikil daripada batu berlian.
Sutami Andriani
👍👍👍
Murni Dewita
keren.....
Murni Dewita
👣
Oi Min
sembilan ma Tong Lian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!