NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Pria Desa Kabut Surem

Misteri Kematian Pria Desa Kabut Surem

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

“Arghhhhkkkk mayaaaat!!!’’


Tumini yang sedang mencari rumput untuk makanan ternaknya, tiba-tiba saja mencium aroma busuk dari sekitarannya. Dia yang penasaran meski takut juga memberanikan diri masuk ke kebun lebih dalam.

Saat asik mencari sumber bau busuk, Tumini di buat shock berat karena melihat mayat yang menggantung di pohon cengkeh.

Bagian dada kiri terdapat luka bolong lumayan besar, bagian kaki terus mengucurkan darah, mayatnya juga sudah tidak di kenali.



Apa yang terjadi di kampung Kabut Surem? akankah kematian misterius bisa terpecahkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di selamatkan

Ambar tergeletak pingsan di hutan yang banyak pohon sawo nya. Saat ini dirinya di kelilingi oleh bunga kantil bertebaran. Wajah juga sudah di hias sedemikian rupa ala pengantin jawa. Dari tadi sebenarnya sudah sadar, tapi melihat banyak wanita berkebaya datang, Dirinya pura-pura pingsan lagi.

Setelah selesai menghias Ambar, para wanita itu pergi. Ambar membuka sedikit matanya, tampak dari jauh makhluk mengerikan itu duduk di singgasana. Di sebelahnya Pria lumayan tampan juga mengenakan baju adat adat Jawa.

“Terima kasih Ki, karena telah menangkap wanita perawan ini. Setelah menikah dan menyetubuhi wanita ini ilmu ku bertambah besar nantinya. hahahaha...’’ Di pria tertawa jahat.

Ambar merinding mendengar nya. Sudah jelas yang dimaksud oleh pria itu adalah dirinya. Mau kabur juga tidak bisa, karena kaku sekali saat tubuh mau bergerak.

“Arhkkkk!!! Sialan. Bisa-bisanya aku terjebak di sini. Bangsat sekali makhluk jelek itu!’’ umpatnya dalam hati pada makhluk yang di tebaknya adakah genderuwo itu.

“Eh kok tapi aku seperti pernah melihatnya?’’ lanjutnya lagi.

Saat Ambar asik memikirkan siapa pria familiar itu, tak sadar pria itu mendekatinya.

“Sudah sadar kau ternyata’’ ucapnya mengelus pipi halus Ambar.

“Ha?! Jangan sentuh aku. Lepaskan!’’ Ambar memberontak tapi tetap saja tidak bisa. Tubuhnya kaku sekali padahal tidak di ikat.

“Bwahahaaha,, tenanglah sayang, setelah kau menikah denganku, kau akan jadi wanita kaya raya’’ ucap pria itu.

“Cuih!!! Aku tak sudi menikah dengan pria penganut ilmu nyasar seperti mu!’’ Ambar menatap sinis.

“Ckckckk!!! Sombong sekali kau cah ayu!’’

“Ki, segera nikahkan kami!’’ pria itu meminta pada ki genderuwo.

Makhluk mengerikan itu langsung datang dan menggoreskan tangan pria dengan benda tajam. Lalu menggores tangan Ambar juga.

“Arhkkkk sakit anjir!!’’ maki Ambar sambil meringis, meski goresan kecil tapi terasa perih sekali.

Darah keduanya yang menetes di tampung dalam kendi kecil, lalu di masukkan bunga melati dan kantil ke dalamnya. Tak lupa juga kemenyan dan alat ritual lain, semua ini untuk ritual pernikahan.

Ambar juga di paksa duduk untuk pernikahan kilat ini. Dalam hati terus berdo'a semoga ada yang menyelamatkan dirinya. Sungguh dirinya tak ingin menikah seperti ini, apalagi menikah ditengah hutan dengan pari berilmu hitam ini. Tentu hati jadi tak menentu, antara takut dan marah juga.

.

Dbughhhkkk!!!!!! Prakkk!!!

Saat kita genderuwo akan merapalkan mantra tiba-tiba saja seseorang datang menendang Dirinya. Genderuwo ratusan tahun itu, pria dan Ambar terpental. Karena Ambar manusia biasa jadinya kembali pingsan.

“Sialan! Kurang ajar sekali kau. Jangan ikut campur urusan ku bangsat!’’ ucap Ki genderuwo murka karena ritualnya kacau.

“Kau sudah di ampuni kakek ku, tapi kenapa kembali membuat ulah?!’’ bentak wanita bercadar.

“Hm, aku tak peduli. Kekek mu juga telah mati, jadi tak ada lagi yang bisa menghentikan ku! Termasuk kamu anak ingusan!’’ balas Ki genderuwo sinis.

“Oh ya? Banyak omong sekali kau genderuwo lansia!’’ ujar nya santai.

“Kamu itu hanyalah anak haram yang di buang oleh Ibunya. Hahahaaaa.’’ Ki genderuwo puas sekali melihat wajah wanita cadar yang pias di balik cadarnya.

Brakkkkkkkk!!!

Wussssshhhhh...

Secepat kilat wanita bercadar kembali menghantam genderuwo dengan selendangnya dan menyambar Ambar, lalu menghilang.

"Sial! Keparat! Berani sekali cucu harimau itu ikut campur!’’ Ki genderuwo geram sekali.

“Bagaimana ini Ki?’’ tanya pria itu.

“Diam kau! Ayo pulang. Sebelum warga bertemu kita dan curiga’’ balasnya dingin.

Mereka langsung pulang ke kampung sebelum pukul setengah 11, karena warga akan meronda. Semenjak kematian Kardi dan Parjo yang tragis, pak lurah mengajak semua warga pria untuk berjaga malam. Jadi jika mereka pulang dan berpas-pasan dengan warga tentu akan di curigai. Apalagi si pria hanya mengenakan busana pengantin Jawa. Memang ada baju lain, tapi jubah hitam. Jika di pakai maka semakin curiga saja nantinya.

.

...🩵🩵🩵🩵...

Ambar membuka mata, tangan memegang kepala yang masih pusing. Terlihat hari sudah mulai gelap, berarti Dirinya pingsan lumayan lama. Saat mencoba bangun tapi malah sempoyongan. Dirinya melihat keadaan sekitar, tampak dinding seperti batu, tapi tidak berlumut seakan memang di rawat dengan baik. Ambar menatap kearah alas tempatnya tadi pingsan. Ternyata batu yang beralaskan kulit kayu yang agak empuk. Batu yang berbentuk dipan pas ukuran 1 orang itu tampak bersih. Dibawah juga berlantaikan tanah dan beberapa kerikil kecil-kecil. Ambar mengira dirinya di alam terbuka karena melihat cahaya bulan dan beberapa bintang juga, tapi sekeliling malah terlihat berdinding. Dirinya melihat sekelilingnya, tampak seorang wanita sedang khusyuk duduk di batu bulat. Seketika mata nya membola.

“Di-dia kan wanita yang bersama harimau itu?!’’ batin Ambar takut sekali sekarang.

“Jadi kenapa jika aku bersama harimau?’’ balas wanita itu menatap tajam Ambar.

“Ha?!’’ Ambar terlonjak karena kaget, tak menyangka bahwa wanita bercadar bisa tau isi hatinya.

Ambar langsung teringat tadi saat dirinya akan di nikahkan di hutan sawo, wanita bercadar ini mengacaukan semua nya. Dalam hati bersyukur ternyata masih ada pertolongan untuknya.

“Eh, em.. Terimakasih ya karena telah menyelamatkan aku’’ ucap Ambar kaku.

“Hem. Cepat makan. Nanti akan aku antarkan ke telaga’’ balasnya cuek.

“Kenapa ke telaga?’’ Ambar heran juga jadinya.

“Bukankah kau mau mencari daun Bidara ungu? Di situ lah tempatnya.’’ jawabnya singkat.

“Oh ya?.. Alhamdulillah akhirnya tak perlu aku bertemu hantu lagi’’ kabar lega sekali hatinya.

“Siapa bilang?! Bahkan di sana penghuninya lebih menyeramkan.’’ wanita cadar kambuh sikap usilnya.

“Ka....’’ ucapan nya terpotong.

“Cepat makan, karena tengah malam nanti adalah waktu terbaik untuk mengambilnya. Jika tidak masih akan lama Bidara itu kembali berwarna ungu.’’

"Ha? kok bi....’’ ucapan Ambar mengambang begitu saja, karena melihat tatapan tajam wanita cadar.

Wanita bercadar masih sangat kesal dengan ucapan genderuwo itu, meski ucapan itu mungkin benar adanya. karena Dirinya saja tidak tau dari mana Dirinya berasal, tidak mungkin tiba-tiba saja di rawat oleh kakek harimau.

Saat kecil dulu masih ada wanita cantik yang sering datang ikut merawat Dirinya. Dia di manjakan oleh wanita itu. Kakek harimau juga sepertinya menyayangi wanita itu seperti pasangan sendiri. Tapi, semenjak wanita itu tak pernah kembali ke hutan, kakek harimau juga mulai berubah sikapnya. Tapi perlakuannya terhadap wanita bercadar tetap hangat bak cucu sendiri.

"Kakek, semoga kau tenang disana’’ gumamnya pelan, sambil menggenggam taring harimau yang berwarna emas itu.

.

.

Jangan lupa like subscribe vote dan komentarnya 🫰🙏

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!