Warning!!!
Disarankan agar cerita menyambung, silahkan baca novelku sebelumnya berjudul Broken Heart!!!
Bertahun tahun mencintai orang yang sama, namun ternyata orang itu menikahi orang lain, dia berusaha untuk bisa membuat rasa cintanya layu
Namun apalah daya, rasa cinta itu tetap ada. Walaupun sekeras apapun dia berusaha melupakannya tetap saja rasa cinta tidak hilang
Hingga akhirnya sebuah fakta yang membuatnya berubah pikiran.
follow igku: Anaputri8711
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terbongkar
Sebenarnya itu salah satu dari rencana Zavier dan Riko. Yang ingin mempermalukan Sonya.
"Ayo kita pulang" ajak Zavier kearah Riko dan Beberapa orang yang ikut dengan mereka, yang tak lain tak bukan adalah bodyguard.
Merekapun pergi dari kamar hotel tersebut.
Zavier menuju resepsionis. "Hey, aku ingin,kamar pengantinku harus di pindahkan ke ruangan lain, yang jauh dari ruangan itu. Aku jijik melihat kamar yang sudah di gunakan oleh 2 manusia bej*t itu" ancam Zavier.
Mereka semua takut dengan Zavier. Karena dari tatapannya, yang begitu tajam membuat mereka sedikit takut.
"Iya tuan akan kami lakukan segera sekarang juga. Ada yang tuan inginkan?"
"Black list 2 rubah tadi dari hotel ini," ujar Zavier. Mereka hanya menganggukan kepalanya mengikuti ucapan Zavier.
Zavier kembali menuju kantornya, untuk menyelesaikan tugasnya. Karena menurutnya. Dirinya harus memiliki banyak waktu untuk bersama istrinya itu.
"Huft tuan, kau tidak ingin meminum kopi?" tawar Riko. Zavier sedikit cemberut dan menggelengkan kepalanya.
"Loh kenapa tuan, tumben sekali?" Papar Riko. "Aku tidak bisa datang ke warung Zea, sedangkan aku hanya bisa meminum kopi buatannya. Dan menurutku buatannya lah yang paling cocok di lidahku ini" tutur Zavier.
"Astaga, rupanya setelah aku mengajaknya, untuk meminum kopi buatan gadis itu, membuatnya menjadi tidak bisa meminum kopi, buatan orang lain. " celetuk Riko.
"Entahlah, Apa mungkin karena aku terlalu cinta padanya. Sehingga, aku bahkan tidak bisa jauh darinya." Zavier terlihat seperti orang yang begitu cemas, jika harus melihat Zea dalam kesulitan .
"Eeehhh, mulai deh tuan, kau cemas berlebihan. Ayo kita kerjakan saja pekerjaan kita bukankah masih sangat banyak?" ujar Riko mulai kesal dengan Zavier, yang mulai memuji muji Zea secara berlebihan.
Riko kembali ke ruangannyau0
"Astaga Baiklah baik" Zavier dengan cepat mengerjakan beberapa tugasnya lagi.
Jadi sekarang dirinya hanya tinggal mengerjakan untuk 8 hari kedepan.
Tak terasa waktu sudah semakin sore. Drttt drttt..
Ponsel Zavier berdering. "Astaga mommy" dengan ragu mau tak mau Zavier mengangkat telponnya.
"Kau tidak ingat pulang hah?" omel Elenna.
"Iya mommy maaf, aku terlalu fokus mengerjakan tugasku" "Lalu apakah kamu sudah sholat ashar?"
"Anu mommy"
"Anu apa? Jangan jangan belum ya!!" tuding Elenna.
"Ah, sudah kok mommy, " dengan suara yang sedikit ketakutan.
"BOHONG!" pekik Elenna.
"Sholat Ashar kok mommy. Tadi sebelum melanjutkan pekerjaan" papar Zavier.
"Kamu itu seorang pria, jangan sampai, kamu menjerumuskan istri dan anak anakmu kelak, karena kamu akan di pertanggung jawaban di akhirat nanti. Ingat itu!, Sebentar lagi menikah, jangan malah tidak sholat, nanti kamu terbiasa tidak sholat, Sehingga kamu lupa untuk sholat!!" pekik Elenna.
"Iya mommy iya, aku tidak akan melupakan setiap pesan mommy"
"Ha bagus. Sekarang kamu pulang, sebelum mommy jemput kamu, dan mommy akan menjewer telingamu, bila perlu hingga panjang" ancam Elenna.
"Iya mommy, ini juga Er lagi bersiap untuk pulang........ tut......
Telpon seketika di matikan, sontak Zavier merasa heran. "Mengapa mommy terlihat begitu berbeda hari ini. Bahkan tidak biasanya mommy membentakku" Zavier sedikit bingung, dengan sikap mommynya hari ini begitu berbeda, tidak seperti biasanya yang begitu lemah lembut, walaupun terkadang membentak. Namun tidak pernah membentak, hingga seperti orang begitu marah.
"Baiklah aku akan pulang terlebih dahulu " cetus Zavier lalu dirinya pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu mommy, ada apa mom?" Tanya Zavier. "Kau mandi terlebih dahulu, baru berbicara dengan mommy" papar Elenna dengan sedikit ketus.
Mau tak mau, Zavier langsung masuk ke kamarnya. Namun, "Bibi bisa buatkan camilan untukku?" titah Zavier. Zavier justru mampir ke dapur untuk meminta snack
"Tuan ingin di buatkan apa?" tutur asisten rumah tangga.
"Aku ingin beberapa biskuit, dan cupcake. Apakah ada?" Tanya Zavier.
"Ohh bisa tuan, nanti saya akan coba untuk menyiapkannya untuk tuan. Tetapi ingin di letakkan dimana tuan?"
"Di ruang tamu saja aku ingin berbincang kepada mommy" Zavier naik ke lantai 2, dan asisten rumah tangga langsung menyiapkan hal, yang di inginkan oleh Zavier.
20 menit kemudian
Zavier turun tangga. "Ada apa mommy?" Tanya zavier.
"Apakah kamu sudah membatalkan pernikahanmu dengan Sonya?" Tanya Elenna dengan ketus.
"Tidak mom" Dengan santai dia menjawab seraya meminum air.
"Kenapa?", "Aku memiliki rencana mom, dan aku yakin, ini akan berhasil " ujar Zavier.
"Mengapa kamu begitu yakin?, Bagaimana jika gagal?" Ragu Elenna.
"Tidak akan gagal jika mommy juga bisa membantuku" titah Zavier..
"Beri tahu mommy apa rencana yang akan kamu lakukan untuk memberinya pelajaran!" Ujar Elenna.
Zavier membisikkan sesuatu kepada mommynya.
"Baiklah mommy setuju, oh Iya apakah kamu sudah mengurus surat pernikahanmu? "
"Sayang aku yang mengurusnya dia hanya menandatanganinya saja, kamu tenang saja sayang" celetuk Akhtar yang membuat Elenna terkejut karena kedatangannya.
"Kau ini hobi sekali mengejutkanku"
Cup. Mata Elenna terbelalak saat suaminya tiba tiba mengecupnya
"Tidak masalah sayang. Bukankah biasanya kamu juga mengejutkan aku?" ujar Akhtar.
"Astaga" Elenna mulai merasa tidak enak. Akhtar begitu bergelayut manja setelah pulang dari bekerja pasti ada saja gebrakan yang akan dia lakukan.
"Astaga kalian ini"
"Iri bilang bos" ejek Akhtar.
"Idih" Zavier bergidik ngeri melihat Akhtar yang semakin manja.
Zavier mengambil camilannya dan kembali ke kamarnya.
"Huft sekarang saatnya memikirkan rencana rencana selanjutnya untuk melakukan hal yang membuatnya merasa malu setengah mati."
Zavier membuka laptopnya dan membaca beberapa email yang masuk ke dalam email perusahaannya.
"Astaga masih banyak pekerjaanku rupanya " Zavier sedikit stres saat melihat email yang masih sangat banyak, yang belum ia buka.
Beruntung berkas berkas sudah banyak, yang ia selesaikan.
Zavier begitu larut dalam pekerjaannya, bahkan sampai tidak terasa sudah masuk sholat Magrib, bergegas ia sholat magrib dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Tok... tok ..... Tok....
Zavier melihat ke arah orang yang di depan pintu dia adalah Leon.
"Makan wey, jangan lupa makan. Kau jikalau sudah berada di depan pekerjaanmu, pasti sudah lupa untuk makan!" omel Leon.
"Iya iya, tunggu sebentar, aku akan menutup emailku dahulu"
Zavier turun ke ruang makan. "Hadeuh, lumutan kita menunggunya" ujar Zaid.
"Oh iya, mommy apakah sudah membeli cincin?" Di sela sela makan mereka berbincang, karena mereka berbincang jika mulut mereka tidak penuh dengan makanan.
"Belum mungkin besok, karena tadi saat selesai kita berdua ke salon, dia terlihat begitu kelelahan, maka dari itu mommy tidak mengajaknya ke toko perhiasan, " tutur Elenna.
"Baiklah, daddy apakah buku nikahku sudah selesai?" Bukan karena dia yang menyuruh Akhtar.
Itu adalah permintaan Akhtar sendiri, bahkan Akhtar memaksa agar dirinya saja yang mengatur buku nikahnya.
"Ck kau ini, kau baru saja sehari, walaupun kita membayar mereka, mereka tetap berkata selesai saat hari pernikahanmu "
"Ah baiklah," Zavier memakan makanannya dengan lahap dan cepat.
"Nak hati hati, pekerjaan mu banyak sekali ? Sampai sampai kau begitu terburu buru?"
"Iya mom, aku terkejut saat melihat emailku, ada 30 email yang belum aku buka, maka dari itu aku baru membuka 7 email " sahut Zavier.
"Selesaikan dengan tenang" titah Akhtar.
"Sudah habis" ejek Zavier, lalu dia meminum air putih.
"Bawa buah ini!" Elenna memberikan 1 mangkuk berukuran sedang berisi buah yang begitu banyak.
"Mommy, Er sudah kenyang" oceh Zavier. "Kau ambil atau kau tidak akan melangkahkan kakimu untuk keluar dari ruang makan" ketika Akhtar udah kesal dengan putranya itu, mau tak mau Zavier mengambil buah yang di pegang oleh Elenna.
Setelah begitu lama berada di depan laptopnya, Zavier merasa begitu pegal.
"Minumlah susu ini" ujar Leon.
"Baiklah " Zavier tetap menatap ke arah laptopnya.
"Sudah berapa yang kau kerjakan?" Tanya Leon.
"Sudah 24 email, hanya tersisa 6 lagi" Zavier sudah lesu, tubuhnya sudah terasa begitu lelah.
"Sudahlah kau tidur saja, biar aku yang kerjakan ini semua" ujar Leon.
"Loh bang apakah abang yakin?" Tanya Zavier memastikan bahwa Leon tidak salah, karena pada dasarnya Leon tidak pernah menyentuh bisnis sekalipun.
"Jangan ragukan aku, aku juga paham tentang bisnis"