Kesayangan

Cinta memikirkan apa yang dikatakan sahabatnya mengenai hubungannya dengan sang kekasih ke depannya.

"mungkin aku bisa lebih terbuka setelah ini .." meyakinkan dirinya untuk lebih terbuka. bukan karena Cinta takut dengan Gea tapi karena Cinta memang merasakan perasaan kekasihnya yang memang tulus.

Melihat jam tangannya Cinta merasa sudah terlalu lama dia diruang istirahat. Bahkan kalau di pikir-pikir waktu yang seharusnya dia gunakan untuk beristirahat malah digunakan untuk menelpon. Tapi tak apa, setidaknya setelah bicara dengan Gea, Cinta merasa jauh lebih baik.

Meninggalkan ruangan istirahat Cinta kembali menyadarkan dirinya untuk fokus dengan kerjaannya.

"istirahatnya udah kan...?"

Seseorang yang baru hari pertama satu shif dengan Cinta. Biasanya Cinta selalu bersama dengan Sonya. Namun tampaknya Sonya sedang ijin atau entahlah. Cinta juga tidak terlalu dekat dengannya sampai harus bertanya via telpon atau chat.

"kamu jaga sini ....!"memberi perintah pada Cinta dan Cinta menurut patuh karena memang seniornya disini tentu saja setelah mbak Sonya.

Cinta berdiri seraya melihat-lihat beberapa orang yang mulai berdatangan. Pada malam ini semuanya terlihat buru-buru.

Memilih dengan cepat dan menyelesaikan transaksinya. Cinta malah senang customer yang serba sat set seperti itu.

" Cinta ....!"

Dengan cepat Cinta mendekat, "Iya mbak..."

Menyerahkan jenis baju yang simple namun terlihat elegan jika di kenakan.

"cari ukuran XL...!"

"baik mbak ...!" Cinta berlalu dengan cepat mencarikan ukuran yang sesuai dengan yang diminta customer.

Berselang lima menit Cinta sudah kembali dengan pakaian yang diminta.

"Silahkan, mungkin mau di coba dulu ....!"

Dengan cepat karyawan senior bernama Dona itu mengambil baju yang di bawa cinta.

"udah sana, dia biar aku yang urus ......!"

Mulai bicara dengan costumernya. Sedang yang di ajak bicara menggelengkan kepalanya samar melihat tingkah karyawan didepannya.

"mbaknya yang punya toko ya..?" costumer itu bertanya.

"tidak bu, kebetulan saya kerja disini ..." halus sekali bicaranya jika dengan costumernya.

"ohhhh..."

Karyawan juga tapi lagak nya udah kayak yang punya toko...

Costumer itu melihat aneh sikap pekerja satu ini. Dari awal dia datang pekerjanya ini hanya suruh ini itu saja.

"oh iya mbak, saya mau coba yang di manakin itu dong...!" menunjuk manakin setengah badan yang ada di etalase paling atas.

"bisa Bu. Di tunggu dulu ya..." Karyawan Bernama Dona itu berjalan sedikit menjauh dan tidak berselang beberapa saat, Dona datang dengan Cinta yang membawa kursi untuk mengambil manakin itu.

Tanpa di minta dua kali Cinta naik ke atas kursi, dan mulai sedikit menjinjit untuk mengambil manakin itu.

berhasil

"Ini mbak bajunya...!" Cinta memberikan baju itu pada Dona dan segera berlalu disaat melihat gerakan tangan Dona yang memintanya menjauh.

Costumer itu benar-benar muak melihat orang ini. " ini Bu bajunya silahkan di coba dulu...!" berucap sangat santun dan ramah. Tapi sikapnya dengan rekan kerjanya sangat berbanding terbalik.

Sedang Cinta kembali ke costumer nya yang lain, Mulai menunjukkan apapun yang di tanya, dan menjelaskan mengenai detail barang yang di cari dan yang tersedia.

"Terimakasih ya rekomendasi nya, aku enggak pernah nyesel deh belanja disini. semuanya bagus dan pas..." costumer itu bicara dengan ramah pada Cinta yang di balas Cinta tidak kalah ramahnya.

"Silahkan mampir kembali...!" Cinta berucap disaat costumer itu meninggalkan toko.

Sedang costumer yang di layani Dona beberapa kali minta ganti barang, padahal sejak awal dia minta rekomendasi tapi tidak satupun yang Dona tunjukkan cocok padanya.

"Cinta....!"

Cinta yang memang sudah selesai dengan costumer yang lain beranjak dan mendekati rekan kerjanya.

"Iya mbak..."

"Ganti dulu, mbak sakit perut..." alasannya karena sudah terlalu bosan meladeni customer ini. Bahkan Dona bisa menebak kalau customer itu hanya sedang mengerjai nya saja tanpa berniat untuk membeli.

"Baik mbak..." Cinta mendekat dan mulai menjelaskan apa yang ditanya costumer itu. Menunjukkan koleksi terbaru mereka dan memberikan rekomendasi nya.

"Ahh, ini bagus, ini bagus, ah ini juga bagus. Aduh gimana dong...?" mulai pusing sedang Cinta tersenyum melihat itu. Dia maklum biasanya setiap perempuan pasti merasakan itu disaat berbelanja.

"aku ambil semua deh..!" ucapnya membuat Cinta membulatkan matanya. Bukan kenapa?, hanya saja ada 7 baju dan one set yang di coba ibu ini dan dia akan mengambil semuanya.

"Semuanya Bu..?" Cinta mengulang tanya karena takut salah.

"iya semuanya..." tersenyum manis.

"ah, maaf Bu. Baik silahkan .." menunjukkan arah kasir dan Cinta membawa belanjaan yang di pilih ibu itu.

kasir itu dan rekannya mulai menyiapkan barang yang dibeli ibu itu sedang Cinta menjelaskan apapun yang di tanya ibunya.

"ini belanjaan nya. Terimakasih sudah berbelanja selamat datang kembali...!" Cinta mengatupkan tangannya di ikuti kasir dan rekannya.

"Orang kaya memang beda ya..?" Rekan kasir yang bernama Rara itu bicara yang di balas anggukkan cepat oleh kasir yang bernama Rini itu.

"Cinta coba lihat, gila enggak sekali belanja habisnya hampir 3 digit kayak gini ...!" menunjuk kan riwayat belanjaan customer tadi.

"Alhamdulillah dong, itu artinya kita bisa pulang cepat malam ini..." Cinta berucap gembira yang di jawab tidak kalah antusias nya Rara dan Rini.

"Ada apa ...?" Dona mendekat disaat melihat rekan kerjanya malam ini tertawa dengan lepasnya. Padahal masih ada beberapa customer yang masih memilih apa yang harus di beli.

Cinta tersenyum melihat hal itu, belanja seperti ini adalah healing terbaik menurut Cinta yang hidup serba pas - pas an.

☘️

☘️

☘️