NovelToon NovelToon
Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Gubrakkk

Nala Casandra memegang kepalanya, dia baru saja membaca sebuah novel dan sangat kesal. Dia marah sekali pada seorang antagonis yang ada di novel itu. Sangking kesalnya, dia melemparkan novel itu ke dinding, siapa sangka novelnya mental kena kepalanya, sampai dia jatuh dari sofa.

Dan siapa sangka pula, begitu dia membuka matanya. Seorang pria tengah berada di atas tubuhnya.

"Agkhhh!" pekik Nala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Bertengkar

"Aku sudah katakan bukan aku! kalau kamu tidak percaya, kenapa tidak seperti jenderal Mahesa Wulung, selidiki masalah ini!" Nala mulai kehabisan kesabaran.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya mengajaknya kembali ke tenda, namun dengan tatapan curiga dan terus bertanya 'apa Nala benar-benar tidak ada hubungannya dengan masalah penjahat di sendang itu' Bukannya itu sama saja pangeran Arga Yudha Kertajaya tidak percaya kepada Nala.

Alih-alih puas dengan jawaban Nala, pangeran Arga Yudha Kertajaya malah sepertinya tambah marah lagi, karena Nala menyebutkan nama jenderal Mahesa Wulung.

Memangnya dimana salahnya? dia hanya memberi contoh saja. Nala hanya mengatakan seperti yang terlihat. Jenderal Mahesa Wulung sama sekali tidak memihak, meski yang nyaris celaka itu calon istrinya. Dia malah terlihat serius, dan wajahnya kecewa dan sedih, ketika melihat para penjahat itu mati sebelum bisa dia interogasi.

Meski demikian, dia tidak menyerah. Pria itu masih meminta pada prabu Jayalodra, untuk bisa menyelidiki masalah ini sampai tuntas. Baru dia akan kembali ke istana.

Nala hanya membandingkan saja, seorang yang hanya mantan kekasih, tapi berusaha untuk mencari kebenaran yang sebenar-benarnya. Dan satu lagi, yang katanya suami. Tapi malah terus mencurigai Nala. Iya, paham. Kalau pangeran Arga Yudha Kertajaya itu adalah kakak kandung putri Galuh Parwati, wajar dia khawatir. Tapi Nala juga istrinya, kenapa terus bertanya, padahal Nala juga sudah belasan kali menjawab bukan dia yang melakukan semua itu.

"Berani kamu membandingkan pangeran ini dengan seorang jenderal?"

Dari nada bicaranya, pangeran Arga Yudha Kertajaya terlihat kesal. Tatapan matanya juga tampak marah.

Nala memejamkan matanya, dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Lalu bagaimana? kamu sudah bertanya belasan kali, aku sudah menjawabnya belasan kali pula. Bahkan ayahanda prabu Jayalodra saja tidak menuduhku, dia minta jenderal Mahesa Wulung menyelidiki masalah ini. Jika memang di pikiranmu itu aku yang salah, mau aku membenarkan ratusan kali, kamu tidak akan bisa terima!"

Nala sungguh mengeluarkan semua uneg-uneg di dalam hatinya.

Nala mendesah kasar, dan meletakkan kedua tangannya yang di lipat di depan dada.

"Sekarang kenapa kamu tidak berpikir, kalau mungkin saja sebenarnya yang ingin di celakai oleh para penjahat itu bukan Galuh Parwati, tapi aku!" kata Nala yang tidak banyak merubah ekspresi wajah pangeran Arga Yudha Kertajaya. Tapi, setidaknya membuat tatapan matanya tidak setajam tadi.

"Jika tadi pagi kamu tidak membawaku ke pemandian pribadimu. Bukannya aku yang akan jalan ke sendang itu! aku yang akan celaka! sekarang coba pikir, sendang itu paling dekat dengan tendaku, apa iya aku akan cari mati dengan merencanakan semua itu. Itu terlalu kentara. Apa di matamu, aku sebodoh itu? hah?" tanya Nala lagi.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya tampak berpikir. Sebenarnya semua yang di katakan oleh Nala itu ada benarnya.

"Dan lagi, yang seharusnya mandi di sana juga bukan hanya aku, atau Galuh Parwati. Putri lain seharusnya kesana kan? kenapa mereka tidak sampai kesana. Mungkinkah ada seseorang yang mengincar Galuh Parwati, sengaja melarang para putri yang ingin kesana, dan membiarkan Galuh Parwati kesana! Coba pikir! jangan terus menyalahkan aku saja bisanya!" kesal Nala.

Nala yang merasa pengap di tenda itu segera melangkah menuju ke luar.

"Kamu mau kemana?" tanya pangeran Arga Yudha Kertajaya pada Nala.

"Mau ke tenda para pelayan, aku pengap di sini. Di tuduh terus, memangnya orang tidak bisa berubah. Jika dulu aku jahat, memangnya aku tidak bisa jadi baik? justru kamu harus pikirkan, mungkin saja orang yang selama ini kamu anggap baik. Sebenarnya adalah orang jahat!" ujarnya yang pergi begitu saja meninggalkan tenda itu.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya terdiam. Ibunya terus mendesaknya untuk membuat Nala mengaku. Padahal, dia juga tidak yakin. Nala sudah berubah, itu yang dia rasakan. Dan setelah mendengar semua penjelasan Nala. Pangeran Arga Yudha Kertajaya tambah yakin lagi.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya memanggil pengawal rahasianya. Dan minta dia mencari tahu tentang apa yang di ucapkan Nala tadi. Jika memang seharusnya bukan hanya Nala atau Galuh Parwati yang akan mandi di tempat itu. Mengapa para putri dan Raden ayu yang lain tidak kesana.

**

Di tenda Ratih Jayengwati, wanita tampak mengemas pakaian dengan sangat senang.

"Asih, kemas cepat! kita akan berada satu kereta kuda dengan putri Galuh Parwati. Jangan buat dia menunggu!" katanya senang.

Ya, sejak dia di anggap pahlawan oleh putri Galuh Parwati. Dia memang terus saja menempel pada sang putri. Tujuannya, tentu saja untuk mendapatkan dukungan dari putri Galuh Parwati, dan juga selir agung Galuh Ayu.

"Raden ayu, untung saja kita cepat menolong tuan putri Galuh Parwati. Sekarang, den ayu menjadi kesayangan tuan putri Galuh Parwati dan Gusti selir agung Galuh Ayu. Itu sangat bagus"

"Kamu benar Asih, semua ini juga karena rencanamu itu. Ya sudahlah, tidak bisa mencelakai putri Sekar Nala secara langsung juga bagus. Sekarang dia juga sudah di curigai semua orang. Wanita jahat seperti dia, siapa yang akan percaya dengan semua ucapannya yang tidak masuk akal itu. Bicara dengan sangat tidak sopan di depan Gusti Prabu Jayalodra, bahkan melawan dengan terang-terangan Gusti selir agung Galuh Ayu. Dia pasti akan berakhir di istana pembuangan! tidak akan di anggap tuan putri lagi, makanannya bahkan akan sama seperti pelayan. Rasakan itu! siapa suruh merebut pangeran Arga Yudha Kertajaya dariku!"

Asih yang merasa dia juga berkontribusi untuk kebahagiaan majikannya itu. Segera mengemas barangnya juga.

"Raden Ayu benar, semuanya sudah siap. Aku akan bawa ke kereta kuda tuan putri Galuh Parwati!"

"Iya, aku akan siap sebentar lagi. Mungkin saja selir agung Galuh Ayu juga akan melihat kita sebelum dia berangkat dengan para ratu, aku harus tampil sangat baik dan menawan!"

Asih mengangguk setuju.

"Benar Raden ayu, Raden ayu harus tampil sangat menawan. Siapa tahu, pangeran Arga Yudha Kertajaya juga akan melihat putri Galuh Parwati sebelum pergi!"

Ratih Jayengwati tersenyum begitu senang. Dia benar-benar mengenakan semua hiasan kepala terbaik yang dia miliki. Mau di lihat siapa? pangeran Arga Yudha Kertajaya bahkan tidak berencana kembali dengan Gusti prabu Jayalodra, para ratu dan pangeran. Dia masih ingin menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.

Sementara itu, jenderal Mahesa Wulung bahkan sudah lebih cepat dari pangeran Arga Yudha Kertajaya.

"Raden Ayu Cundamanik, saya dengar dari pelayan. Seharusnya anda ingin pergi ke sendang pemandian para putri yang ada dekat dengan tenda pangeran Arga Yudha Kertajaya. Kenapa kata pelayan anda, anda pergi ke tempat lain? ke pemandian yang lebih jauh?" tanya jenderal Mahesa Wulung.

Salah satu anak buahnya memang melihat beberapa Raden Ayu dan putri yang memilih mandi di sendang yang lebih jauh.

"Jenderal, itu bukan sengaja. Siapa yang mau berjalan jauh. Saat akan pergi ke sendang, pelayan Raden ayu Ratih Jayengwati mengatakan ada ular, di sendang itu. Maka aku dan Yunda Pandan Sari pergi ke sendang yang lain!" jelas Raden Ayu Cundamanik. Putri, perdana Mentri kerajaan Girinata.

"Pelayan Raden ayu Ratih Jayengwati?" tanya jenderal Mahesa Wulung.

"Iya jenderal, Asih. Dia yang mengatakan ada ular, makanya meminta kita pindah!" tambah pelayan pribadi Raden ayu Cundamanik.

***

Bersambung...

1
Srie Ncii Herdiansyah
kirain mau up banyak whehee..
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: kan anuu ya, jadinya ya gitu 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Srie Ncii Herdiansyah
aaaaaaaa, akhirnya nemu novel Time travel yang masuk ke jaman kuno versi indo bukan yg china2..aku suka bangett dari duluuu kaya kolosal2 gitu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: aaaaaaa senang baca komennya 💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
Hema
suka ceritanya, bagus
Clara Joya
suka novel ini
Grace Nelli
good
Yoongi marry me
suka ceritanya
Usaka
emejing ya, kerajaan jawa
Irene
bagus
Fani
langsung subscribe, suka benar
Yuyun
luar biasa sih, ini kerajaan kuno tapi bagus
Donita
semangat terus Thor, keren
Nimiarti
bagus
Diyah
bagus serius tapi lucu
Cecen
sangat menarik
Cecen
emang iya bunyinya gitu
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: siap grakk 🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
tampan=>tampak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: iya itu maksudnya 🤣🤣🤣 otewe repormasi 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Esperanza
suka
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
menanti mu = menantumu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: 😍😍😍😍😍😍😍
🍏A↪(Jabar)📍: 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜👍😂
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!