NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ibu.

Jodoh Pilihan Ibu.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Tukar Pasangan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rinnaya

Dijodohkan dengan pria kaya raya? Kedengarannya seperti mimpi semua perempuan. Tapi tidak bagi Cloe.

Pria itu—Elad Gahanim—tampan, sombong, kekanak-kanakan, dan memperlakukannya seperti mainan mahal.

“Terima kasih, Ibu. Pilihanmu sungguh sempurna.”

Cloe tak pernah menginginkan pernikahan ini. Tapi siapa peduli? Dia hanya anak yang disuruh menikah, bukan diminta pendapat. Dan sekarang, hidupnya bukan cuma jadi istri orang asing, tapi tahanan dalam rumah mewah.

Namun yang tak Cloe duga, di balik perjodohan ini ada permainan yang jauh lebih gelap: pengkhianatan, perebutan warisan, bahkan rencana pembunuhan.

Lalu, harus bagaimana?
Membunuh atau dibunuh? Menjadi istri atau ... jadi pion terakhir yang tersisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinnaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Nyonya tanpa kuasa.

Cahaya pagi menyelinap masuk lewat celah tirai kamar. Udara segar seharusnya membawa ketenangan, tapi bagi Cloe, hanya dingin yang menyelimuti kulitnya.

Ia membuka mata perlahan. Tubuhnya telanjang di balik selimut, lelah, berat, dan asing. Seluruh sendi terasa remuk. Tapi bukan itu yang membuat dadanya sesak, melainkan kenyataan bahwa semua yang terjadi semalam bukan mimpi.

Di sampingnya, Elad masih terlelap, satu tangan terlentang menyentuh bantalnya. Wajahnya tenang, begitu tenang, seolah dia tidak menyadari bahwa semalam dia telah menghancurkan sesuatu yang tak bisa diperbaiki.

Cloe menarik diri perlahan. Ia bangkit dari ranjang, berjalan menuju kamar mandi dengan langkah pelan. Saat air menyentuh tubuhnya, ia tak merasa segar. Justru terasa seolah semua bekas itu menempel, tak bisa dicuci, tak bisa dibilas.

Sementara itu, Elad membuka mata ketika mendengar suara air mengalir. Ia menatap tempat kosong di sisinya, lalu duduk. Ada bekas kuku di dadanya. Goresan merah di lengannya. Dan wangi Cloe masih tertinggal.

Tapi yang aneh, bukan itu yang membuat dadanya sesak.

‘Kenapa aku tidak merasa puas?’

Ia mengenang malam tadi. Memangsa Cloe berkali-kali hingga wanita itu berhenti memberontak dan terdiam dalam balutan air mata. Merasa bersalah? Entahlah, rasanya seperti itu tapi juga tidak.

‘Kami suami istri, tidak ada yang salah.’ Dia menggusar rambut, frustrasi memikirkan sikap penolakan Cloe sehingga dia ingin marah. Akan lebih baik wanita itu lugu, lemah lembut, dan polos. Seperti kesan awalnya pada Cloe sebelum mereka menikah.

Beberapa menit kemudian Cloe keluar dari kamar mandi dengan pakaian bersih, wajahnya masih pucat. Ia tidak berkata apa-apa saat Elad menatapnya. Dia hanya melewati pria itu seperti angin dingin.

“Elad,” ucapnya akhirnya, dengan suara nyaris tak terdengar.

“Ya?”

Cloe menoleh, matanya datar. “Jangan sentuh aku lagi. Mulai sekarang, aku hanya istrimu di atas kertas.”

Elad terdiam. Tidak menjawab, karena ia tak yakin selanjutnya dia bisa menahan diri usai merasakan tubuh Cloe. Lagipula, apa Cloe masih belum mengerti dengan maksud melahirkan anak? Tidak mungkin melakukan sekali lantas langsung hamil.

“Jangan melarikan diri lagi,” tutur Elad, memperhatikan bagaimana ekspresi datar Cloe mulai berubah. Dia mulai menampilkan kemarahan, kernyitan kebencian dan muak.

“Aku tidak punya alasan bertahan di sini!”

“Aku tahu, tapi cobalah nikmati lingkunganmu sekarang. Mungkin ada sesuatu yang baik juga, dan nyaman untukmu.”

“Aku tidak melihatnya, terlebih ada pria yang siap memangsaku kapan saja.”

Cloe kemudian pergi, cukup menyesakkan berada di kamar yang menjadi saksi bisu bagaimana dirinya dipaksa dan kehilangan sesuatu yang berharga. Sudah tidak ada harapan, Cloe tidak berani lagi membayangkan pengeran berkuda putih datang menjemputnya dari tangan iblis.

Dia melewati anak tangga sembari memindai seluruh ruangan, selain kemewahan, Cloe tidak menemukan apapun yang membuatnya nyaman.

Pelayan terkejut melihat Cloe, mereka berbondong-bondong memastikan semua pintu dan jendela terkunci dengan benar. Berkat mereka perasaan Cloe semakin buruk, tampaknya mulai detik ini dia akan menjadi tahanan rumah.

“Nyo-Nyonya, ada sesuatu yang ingin Anda makan?”

Cloe diam, membuat mereka semakin gemetar. Selanjutnya Cloe berjalan ke ruang makan secara tenang, memakan apapun yang tersedia di atas meja: susu dingin dan roti.

“Jadi peran kalian bukan sebagai pelayan saja? Menjelma menjadi sipir penjara juga?"

“Maaf, Nyonya, kami hanya menuruti perintah.”

“Tidak, aku tidak menyalahkan kalian. Aku cuman berharap kalian tidak terkena imbas jika aku berhasil melarikan diri lagi.”

Para pelayan saling bertukar pandang, canggung, tidak berani menanggapi kalimat Cloe. Salah satu dari mereka mencoba tersenyum kaku, namun buru-buru menunduk saat tatapan mata Cloe menyapu mereka satu per satu.

“Kalian pasti khawatir, kan? Tapi aku tak punya niatan untuk kasihan. Aku memikirkan hidupku lebih dulu.”

Cloe menyelesaikan sarapannya dalam diam. Setiap gigitan terasa hambar. Bahkan susu hangat yang biasanya menyegarkan kini membuatnya mual. Ia meneguknya paksa, seolah menelan beban hidup yang tak bisa ia muntahkan.

Selesai makan, ia bangkit dan berjalan keluar dari ruang makan. Langkahnya mantap, meski dalam hati ia hanya ingin berlari sejauh mungkin dari rumah ini. Tapi ia tahu semua pintu diawasi. Semua gerak-geriknya dipantau.

Ia masuk ke ruang tengah dan duduk di sofa, menatap jendela yang tertutup tirai tebal.

Dunia di luar terasa begitu jauh.

‘Selanjutnya, bagaimana cara aku lepas dari penjara ini?’

Beberapa saat kemudian, langkah kaki mendekat. Elad muncul dari tangga, mengenakan kemeja bersih. Rapi. Seolah tak terjadi apa-apa semalam. Ia menatap Cloe sekilas, lalu berjalan menuju sudut ruangan untuk menelepon seseorang.

Cloe tidak peduli. Yang ia tahu pria itu adalah bajingan. Telinganya masih bisa menangkap suara Elad.

“Siapkan pengawalan untuk minggu ini... iya, aku ingin jadwal pemeriksaan kesehatan istriku diatur secepatnya. Termasuk tes darah.”

Cloe menoleh, matanya menyipit. Ia bangkit, melangkah menghampiri Elad.

“Kau ingin memastikan apa dariku?” tanyanya datar.

Elad mengakhiri panggilannya dan menatapnya. “Hanya kesehatan, kita bisa mengikuti program kehamilan.”

Cloe tertawa, hambar dan pahit. Apa hanya itu yang ia pikirkan tentang Cloe?  Kenapa sangat terobsesi dengan anak seolah keluarga Gahanim akan punah besok. “Kau benar-benar menjijikkan.”

Elad mendekat, menatapnya dari atas. “Aku tidak menyesal, Cloe. Aku hanya menyesal karena aku tidak bisa membuatmu tunduk seperti yang lain.”

Cloe menggertakkan gigi. “Aku tidak akan pernah tunduk.”

“Lihat saja nanti,” balas Elad, mendadak dia menarik tangan Cloe, mengecup keningnya. “Duduklah dengan tenang, aku akan kembali segera.” Barulah ia pergi. Dia dengan mudah mendekati pintu, menancapkan kunci yang ia ambil dari saku celana.

Tidak mungkin Elad satu-satunya yang memiliki kunci. Cloe memindai saksama para pelayan yang tengah bekerja, siapa diantara mereka memegang kunci lainnya?

Hampir saja mulut Cloe mengeluarkan suara, ingin bertanya langsung sebelum berpikir itu bisa mengakibatkan pengawasan pelayan semakin mengikat kaki Cloe.

“Cih, tidak usah berpura-pura membersihkan ini itu. Aku yakin kalian sebenarnya bergantian tidak melepaskan pandangan dariku.”

Mereka diam satu sama lain, selama itu bukan pertanyaan atau permintaan, mereka tidak perlu bersuara.

“Entah berapa kalian dibayar. Aku juga ingin menjadi pembantu saja daripada nyonya di rumah ini.”

Cloe berdiri, kala dia mendekati jendela, mereka mematung membentuk sikap waspada. Apa yang mereka takutkan? Jelas jendela ini terpasang teralis. Ini membuktikan bahwa Elad akan menyeramkan jika marah, atau tidak memiliki belas kasih pada para pekerjanya?

Cloe penasaran, apakah Jasmin akan dibiarkan masuk dalam penjara Cloe ini? Akan lebih bagus jika begitu, Cloe yakin Jasmin akan marah melihat sang kekasih bertindak posesif pada Cloe.

Bersambung....

1
Rittu Rollin
yuk up nya dtunggu ya thor
Rittu Rollin
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!