NovelToon NovelToon
Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Suami amnesia
Popularitas:889
Nilai: 5
Nama Author: Athena_Shou

Bianca Mith. Doktor muda arogan yang selalu saja mencari masalah setiap hari saat sedang bekerja. Ayahnya yang seorang pebisnis terkenal tidak tahan dengan kelakukan anaknya itu. Maka dari itu perjodohan itu diadakan.

Bianca menikah dengan Aether Beatrice. Dosen muda dari Universitas Mith. Sesuai kesepakatan awal, beberapa tahun setelah menikah, salah satu dari mereka harus mengorbankan cita-cita mereka untuk memimpin perusahaan keluarga.

Namun tepat setelah satu hari setelah pernikahan, Aether baru mengetahui bahwa ia memiliki penyakit serius pada bagian otaknya. Membuat Aether akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_Shou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kursi Melayang

Malam hari setelahnya, Ethan memberanikan diri untuk kembali ke restoran kecil yang kemarin dikunjungi olehnya. Ethan penasaran dengan perempuan tinggi berbaju putih yang kemarin muncul.

Ethan sekarang sudah berada di depan gang gelap, tempat terakhir perempuan itu menghilang. Tangan kanan Ethan memegang payung untuk menghalau rintik gerimis yang turun. Dan tangan kiri Ethan memegang ponsel untuk mengarahkan cahaya flash.

Jantung Ethan berdetak kencang dan bulu kuduknya berdiri saat menyadari bahwa tempat itu benar-benar gelap. Dengan tekad yang sudah bulat, Ethan melangkahkan kakinya masuk ke dalam gang itu.

"Apa benar-benar ini tempatnya?" tanya Ethan dengan langkah kecil semakin memasuki gang itu.

"Di mana ujungnya?" gumam Ethan mencoba mengarahkan cahaya jauh ke depan.

Ethan menghentikan langkahnya saat cahaya flash ponselnya mengenai tubuh seseorang. Ethan mengarahkan senternya sedikit ke atas untuk bisa melihat siapakah orang itu. Dan tubuh Ethan mulai terasa kaku saat menyadari bahwa orang itu adalah perempuan yang ia cari.

Shizo.

"Siapa kamu?" tanya Shizo menatap Ethan.

"Aku seorang pelajar," balas Ethan dengan penuh ketakutan.

"Untuk apa kamu ke sini?"

"Aku hanya mencari jalan pintas untuk pulang ke rumah."

"Ada banyak hantu di sini. Kembalilah."

Ethan diam. Ia teringat sesuatu. Hantu. Aether juga pernah membahas itu saat mereka bertemu di Universitas Mith.

Dan ada satu hal lagi yang Ethan ingat. Yaitu saat Aether melarang Ethan, Bianca, dan Flora untuk berbicara dengan perempuan itu. Mereka harus berpura-pura tidak melihat perempuan itu. Namun Ethan sudah terlanjur berbicara. Membuat Ethan tidak tau harus berbuat apa.

"Apakah menurutmu hantu benar-benar ada?" tanya Shizo mendekat satu langkah ke arah Ethan.

"Aku tidak mengerti. Aku tidak pernah melihatnya," jawab Ethan mundur satu langkah.

"Temanku juga pernah mengatakan hal yang sama denganmu. Dan menurutku, hantu itu tidak ada."

Ethan melirik ke arah samping kiri dan kanan. Ada banyak sekali barang-barang bekas di pinggir jalan. Seperti botol, kaleng, tong sampah besar, bahkan kursi kayu.

"Kenapa kamu berada di sini?" tanya Ethan kembali menatap Shizo.

"Rumahku berada di ujung lorong. Temanku akan datang saat siang dan malam untuk mengantarkan makanan yang dibeli oleh calon suamiku. Aku sedang menunggunya untuk datang," balas Shizo dengan senyuman kecil.

"Apakah temanmu seorang laki-laki?"

"Benar. Dia seorang laki-laki. Dia menjadi pengajar di salah satu universitas yang ada di pusat kota. Suamiku teman baiknya, bekerja di kantor pemerintahan."

Firasat Ethan mengatakan bahwa orang yang dimaksud oleh Shizo adalah Aether. Hanya saja, Ethan tidak berani menyebutkan nama Aether. Karena perempuan yang ada di hadapannya adalah orang dalam gangguan jiwa. Jika Ethan menyebutkan nama Aether, Ethan tidak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Ada kemungkinan orang itu akan menyerang Ethan.

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu melangkah mundur?" tanya Shizo mengambil satu langkah ke depan lagi.

"Aku baru ingat, kakakku menyuruhku untuk cepat pulang. Dia akan memarahiku jika dia tau aku tidak berada di rumah," balas Ethan mundur satu langkah lagi.

"Bukankah kamu datang ke sini untuk memotong jalan? Lalu kenapa kamu tidak maju? Kenapa kamu memilih untuk mundur?"

"Aku mengurungkan niatku. Aku berpikir bahwa lebih baik besok aku datang lagi. Saat siang hari. Atau setidaknya saat tidak dalam kondisi hujan."

"Bukankah kamu tidak percaya dengan hantu? Lalu kenapa kamu takut untuk melewati gang ini saat malam hari?"

Ethan tidak menjawab. Yang Ethan takutkan bukanlah hantu. Ethan benar-benar tidak percaya dengan takhayul. Yang Ethan takutkan saat ini adalah perempuan itu.

"Apakah tidak masalah kamu terkena air hujan seperti sekarang? Apakah kamu tidak memiliki niatan untuk pulang ke rumah dan mengeringkan tubuhmu?" tanya Ethan memegang erat payungnya.

"Tidak. Aku sedang menunggu kekasihku dan temannya. Kami akan makan malam dan membahas tentang pernikahanku dan kekasihku," balas Shizo berjalan mendekat.

"Apa kamu ingin ikut bersama kami? Aku ingin pesta pernikahanku dihadiri oleh banyak orang," ujar Shizo dengan senyuman lebar di mulutnya.

"Tidak, terima kasih. Kita tidak saling mengenal. Dan sebenarnya pamanku sudah melarangku untuk tidak berbicara dengan orang asing," tolak Ethan.

"Aku bukan orang asing. Kita bisa berteman setelah ini. Dan kamu bisa hadir di pesta pernikahanku. Ada banyak makanan di sana. Kamu bisa makan sepuasmu."

"Tidak. Terima kasih."

"Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa?"

Ethan mulai merasa bahwa perempuan itu berada di luar kendali. Pandangan Ethan mengikuti perempuan itu yang berjalan menuju pinggir dan mengambil sebuah bangku kayu. Tanpa pikir panjang, Ethan melepaskan payungnya dan berlari sekencang mungkin.

Ethan beberapa kali menengok ke arah belakang dan perempuan itu juga mengikutinya. Hanya saja perempuan itu lebih lambat karena mengangkat kursi.

Ethan meringis saat melihat kursi dilemparkan sekuat tenaga dan mendekat ke arah kepalanya. Ethan sudah hampir keluar dari gang. Namun dari arah jalan terdapat mobil dengan kecepatan tinggi, jika Ethan menyebrang sekarang maka Ethan akan tertabrak oleh mobil itu. Sedangkan jika Ethan berdiam diri, Ethan akan terkena kursi yang sedang melayang ke arahnya.

Brukkk!!

Ada seseorang yang memukul bangku itu sebelum bangku itu mengenai kepala Ethan. Dan menahan tubuh Ethan untuk tidak melewati trotoar. Ethan terhindar dari dua kecelakaan sekaligus.

"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya laki-laki itu mendekap tubuh Ethan menggunakan tangan kirinya.

"Bagaimana bisa Anda berada di sini?" tanya Ethan terkejut menyadari bahwa laki-laki itu Aether.

"Aku akan menjelaskannya nanti. Tetaplah berada di belakangku."

Aether menarik Ethan ke belakang tubuhnya. Menatap Shizo yang berjalan ke arahnya. Dan saat Shizo sudah berhenti, ia mengangkat tangan kanannya. Memperlihatkan kantong plastik berwarna hitam yang berisikan kotak makanan.

"Aku membelikanmu makanan kesukaanmu," ujar Aether mengepalkan tangan kirinya karena terasa sakit akibat benturan tadi.

"Kenapa kamu melindunginya?" tanya Shizo dengan ekspresi marah.

"Kamu baru saja melukaiku? Apakah kamu tidak berniat meminta maaf lebih dulu?" tanya Aether mencoba membuat Shizo lupa tentang kehadiran Ethan.

"Kenapa kamu melindunginya?!" tanya Shizo dengan nada sangat keras.

"Ah, perempuan ini. Jika kamu membunuhnya siapa yang akan datang ke acara pernikahanmu?! Bukankah kamu mengatakan kamu ingin menikah dengan tamu lebih dari dua ratus orang?! Aku sedang berusaha memenuhi keinginanmu di sini! Jika dia terluka, aku akan susah mencari penggantinya!"

Shizo diam. Ekspresi marahnya menghilang. Senyuman mulai nampak. Ekspresi bahagia mulai muncul. Shizo mengambil bungkusan makanan sembari tersenyum lebar.

"Berusahalah. Jika kamu berhasil, nanti di pesta pernikahanku, kamu bisa memakan apapun yang kamu mau. Aku akan mencarikanmu pacar jika ada tamuku datang seorang diri," ujar Shizo berbalik dan masuk kembali ke dalam gang.

Aether berbalik badan saat melihat Shizo sudah menghilang dari pandangannya. Kini ia menatap ke arah Ethan.

"Apa kamu bisa mengemudi?" tanya Aether memasukkan tangan kanannya ke kantong celana.

"Mobil? Aku tidak pernah," jawab Ethan menggelengkan kepalanya.

"Tangan kiriku terasa sangat sakit. Ada nomor seorang dokter di ponselku. Tolong hubungi dia dan minta dia menjemput kita di sini," ujar Aether menyerahkan ponselnya ke Ethan.

1
Cinta Kirana
ditungguu kelanjutannyaa
Cinta Kirana
kerenn lanjuttt thorr
Jing Mingzhu5290
Mengharukan
Athena: Sebisa mungkin jam 8 malam
Cinta Kirana: lanjut kak mau tanya biasanya update jamberapa ka?
total 2 replies
SimplyTheBest
Bagus banget deh, bikin nagih!
Naomi Leon
Ngakak banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!