Yuna adalah seorang mahasiswa tingkat 3 di salah satu universitas terkenal di kota Ming. Karena beberapa alasan dia dan kaka nya shiriu harus pindah dari rumahnya meski masih dalam kota yang sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Asaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan Kai
Setelah seharian pergi jalan-jalan bersama teman-temannya, saat Yuna pulang kerumah dia langsung masuk ke kamarnya untuk mandi. Setelah beberapa menit kemudian setelah selesai dia keluar teras untuk menyimpan handuknya dia melihat ke teras samping tak ada siapa pun di sana. Yuna pun kembali masuk dan turun ke ruang makan, di sana sudah ada kakaknya menunggu.
Yuna pun menghampiri kakaknya yang sudah siap di meja makan.
" Bagaimana jalan-jalan nya seru? " tanya Riu
" Iya begitulah. Kalau mencari barang dengan mereka pasti membutuhkan waktu yang cukup lama" terang Yuna.
" Barang yang kau inginkan apa dapat? " tanya Riu
" Iya tentu, aku membeli rok untuk kado acara besok" ucap Yuna.
" Acara besok? " Riu bingung
" Iya, besok tetangga kita yang cewe itu ulang tahun, mereka mengundang aku dan yang lainnya" terang Yuna.
" Kalian saling kenal? " tanya Riu heran
" Kai senior ku, sementara Jiro, Nao dan Yuuta adalah junior ku" kata Yuna
" Oh begitu" ucap Riu.
Mereka pun makan malam bersama, dan setelah selesai Yuna pun pergi ke kamarnya.
Hari sudah mulai malam, Yuna membuka jendelanya untuk melihat suasana sekitarnya. Di bawah tepatnya di rumah Yuuta masih terlihat ramai, mereka masih sibuk untuk persiapan acara besok sore..
Saat Yuna hendak menutup jendelanya tiba-tiba pintu ruang atas Yuuta terbuka, Yuna tidak jadi menutupnya dan melihat siapa orang yang membuka pintu dan ternyata yang membuka pintu adalah Kai. Yuna pun segera kembali menutup jendelanya namun Kai yang sempat melihat Yuna berteriak memanggil nya.
" Hei Na, kenapa kau masih belum tidur?" tanya Kai sedikit berteriak.
Yuna yang mendengar Kai memanggilnya, terpaksa membuka kembali jendelanya.
" Aku baru mau tidur" jawab Yuna sedikit terbata.
" Kau kenapa? kecewa karena bukan Jiro yang membuka pintu? " tanya Kai.
" Aku tidak sedang menunggu dia, aku disini sedang melihat berapa senangnya kalian di bawah sana mempersiapkan untuk acara besok" ucap Yuna sambil melihat ke arah bawah.
" Ya kami memang menyiapkan acara untuk besok supaya meriah, ini adalah hutang kami pada Nao. Seharusnya acara ini di adakan tahun kemarin saat umurnya 17 tahun, tapi kami tidak bisa merayakannya di karena kan suatu hal" terang Kai.
" Kalian sangat menyayangi Nao ya? " tanya Yuna
" Iya, kami sekeluarga besar sangat menyayanginya. Lebih tepatnya memanjakan dia, karena dia adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga ku. Kak Taro, Aku, Jiro, Yuuta dan Nao. Kami 5 bersaudara. meski aku dan Nao hanya sebatas sepupu tapi hubungan kami sudah seperti saudara kandung" terang Kai.
" Tanpa kau jelaskan pun sudah terlihat" ucap Yuna.
" Ternyata kamu juga memperhatikan saudara ku yang lain ya? apa kau mempersiapkan diri untuk bergabung dengan kami? " tanya Kai
" Apa maksud perkataan kamu itu? " tanya Yuna
" Na, meski di kampus aku di cap sebagai playboy tapi perasaan aku pada kamu berbeda. Sebenarnya aku sudah memperhatikan kamu sejak lama. Tapi aku melihat kau berbeda dengan wanita lainnya. Kau tidak pernah melihat pria dari wajah atau pun ekonominya, terbukti saat kau menjalin hubungan dengan Kaze. Padahal kalau di lihat Gin jauh lebih baik". terang Kai panjang lebar.
" Kau sudah mengenalku selama itu? " tanya Yuna
" Ya. kita juga pernah berada di kelas yang sama 1 tahun yang lalu. Tapi aku rasa kamu tidak pernah memperhatikan aku, karena waktu itu kamu sedang kehilangan Kaze. Tak ada seorangpun yang bisa mendekati kamu selain sahabat kamu yg beberapa orang itu, termasuk Gin yang terlihat sangat dekat dengan kamu melebihi yang lain" Terang Kai
" Kau memperhatikan juga ya? " ucap Yuna
" Tentu saja, bahkan aku pernah berpikir kalau kamu dan Gin mempunyai hubungan yang lebih dari sekedar sahabat. Tapi ternyata dugaan aku salah. Setelah kepergian Kaze sampai sekarang belum ada yang bisa masuk kedalam hati kamu. Sampai akhirnya Jiro dengan berani menyatakan perasaannya padamu di depan umum. Hah... Aku merasa malu pada diriku sendiri dan hati ku berkata " aku kalah berani dari adik ku sendiri " padahal aku lebih dulu tahu tentang dirimu, tapi aku tidak berani untuk mendekati kamu" cerita Kai.
" Terimakasih Kai, meski kau mempunyai perasaan pada ku, kamu menghargai ku dengan situasi dan keadaanku. Sementara Jiro karakter dia memang seperti itu. Kalian mempunyai karakter masing-masing, dengan adanya Jiro yang berkata apa adanya dan bisa membuat lelucon sedikitnya suasana hatiku menjadi terbuka kembali. Tidak berfokus pada perasaan aku yang dulu. Aku senang bisa mengenal kalian" terang Yuna.
" Seandainya Aku dan Jiro menyatakan perasaan kami pada mu secara bersamaan, siapa yang akan kamu pilih? " tiba-tiba Kai bertanya.
Pertanyaan ini membuat Yuna terkejut. Dia tidak menyangka kalau Kai memberikan pertanyaan yang demikian padanya. Yuna hanya terdiam dan terlihat wajahnya cukup terkejut dan bingung.
" Kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Jika sudah saatnya nanti hari itu tiba aku akan menerima keputusan yang akan kamu ambil. Perasaan siapa pun yang akan kamu Terima diantara aku dan Jiro, aku akan menerimanya. Hubungan kami pun tidak akan pernah terganggu, jadi kau tidak perlu khawatir " terang Kai.
" Sudah malam, angin malam tidak baik untuk kesehatan, masuklah. Besok kita bertemu di rumah Kami " ucap Kai
" Aku tahu, aku masuk dulu" ucap Yuna.
" Selamat malam Na! " ucap Kai
" Selamat malam Kai" ucap Yuna sambil masuk kamarnya.
