Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
" tapi aku menginginkan nya sekarang " ucap Saga dengan sangat berat karena sudah dipenuhi oleh gairah. Saga menggigit kecil telinga Nayla dan menyesapnya, terdengar leguhan kecil dari mulut Nayla, kini Saga tahu salah satu tempat sensitive Nayla ada ditelinganya, kemudian Saga menurunkan ciumanya keleher menjilatnya dengan lembut, ciuman demi ciuman Saga berikan pada leher Nayla hingga ke pundaknya, kemudian dia menghisapnya hingga meninggalkan jejak merah di pundak Nayla.
Sementara Nayla masih berusaha untuk waras dan memberontak, namun badannya tak sepemikiran dengan hatinya, berulang kali Nayla sempat terbuai oleh serangan serangan yang dilancarkan oleh Saga, hingga Nayla sempat berpikir kalau memang hal ini harus terjadi maka biarkan, dia pun berharap ini adalah hal terakhir baginya, toh dia sudah tidak perawan, dan berharap setelah ini dia tidak bertemu dengan Saga kembali.
" baiklah jika ini memang yang anda inginkan, tapi setelah ini saya akan mengundurkan diri dari perusahaan anda, dan saya juga tidak punya hutang apapun pada anda " ucap Nayla dengan tegas. Untuk sesaat Saga terdiam dan berpikir apa dia sedang mengancam nya, apa dia pikir dengan mengancam nya seperti ini dia akan menyerah dan menghentikan semua ini, tidak akan mungkin apalagi saat ini dia sudah sangat bergairah.
" baiklah tidak masalah kamu mengundurkan diri, dan hutangmu menjadi lunas, tapi setelah ini kamu harus jadi pacarku " ucap Saga pelan dia mulai menciumi nayla kembali dan memberikan rangsangan rangsangannya.
" jangan mimpi, aku tidak akan mau jadi pacarmu, selama niatmu hanya menjadikan ku sebagai mainanmu " ucap Nayla dalam hatinya.
Nayla mulai pasrah dia mulai menikmati serangan yang diberikan oleh Saga, menyadari Nayla yang sudah tidak berontak lagi Saga menjadi bersemangat, Saga meremas dan melumat pucuk payu dara Nayla, kemudian ciumannya pun turun menelusuri setiap inci tubuh Nayla.
" kamu sudah siap sayang, tahan sebentar ini mungkin akan terasa sakit, tapi setelahnya kamu akan merasakan seperti di surga " Saga tersenyum kemudian dia bersiap kembali untuk menusuk Nay, pada saat dia sudah siap tiba tiba pintu ruangannya ada yang mengetuk.
Tok..tok..tok..
" tuan ... apa anda sudah siap sebentar lagi rapat direksi akan segera dimulai " ucap sesorang di balik pintu yang ternyata itu adalah Tomi.
Saga mencoba bersikap acuh dia ingin meneruskan kembali kegiatannya yang sempat terhenti selama beberapa detik tadi, beberapa kali kepala kejantanan Saga meleset, dan itu membuat sedikit geram baginya, sementara Tomi masih tidak mau menyerah dia terus mengetuk pintu tersebut sebelum mendengar jawaban dari Saga, karena Tomi berpikir Saga pasti sedang tidur siang, dan kalau dia tidak membangunkannya dia akan marah, apalagi rapat direksi kali ini sangat penting.
Tok..tok..tok..
" tuan.. apa anda sudah bangun, sebentar lagi rapat direksi akan dimulai tuan " ucap Tomi kembali dengan Sabar.
Saga mengeratkan gigi nya dia sangat kesal sekali, hasratnya yang sudah berada di ubun ubun harus terkubur kembali, rasanya sakit sekali apalagi dibagian selang kangan nya yang sudah turn on dan siap tempur. Saga menatap Nayla yang saat ini tengah menangis dia bisa melihat dengan jelas raut wajah yang ketakutan di mata gadis tersebut, kemudian Saga menghela nafas panjang dan berfikir mungkin ini belum saat nya, lagipula dia juga tidak ingin melihat gadis itu ketakutan, mungkin tadi dia tidak menyadari nya karena sudah diliputi oleh kabut hasratnya, namun sekarang dia bisa melihatnya dengan jelas, dan timbul rasa kasihan pada gadis yang saat ini berada dibawah kukungannya.
" kali ini kamu selamat Nay, aku tidak akan melakukannya sekarang, tapi aku tidak berani jamin kalau lain kali, entah kenapa aku begitu menginginkanmu aku tidak rela jika sampai orang lain yang memiliki mu apalagi kakak kelas yang sering kamu sebut itu." ucap Saga dalam hatinya, Saga mencium kening Nayla dan berbisik " maafkan aku " Saga bangkit dari tubuh Nayla, kemudian dia berjalan menuju lemari dan memberikan sebuah kaos miliknya yang masih baru untuk dipakai Nay, karena tadi dia sudah merobek baju gadis tersebut. Beruntung rok yang dipakai Nayla tidak ikut robek olehnya, sehingga Nayla masih bisa memakainya.
Nayla tidak mengatakan apapun dia hanya tertunduk tak berani menatap Saga.
" tuan.. apa anda sudah bangun " Suara tomi terdengar kembali.
" aku akan datang beri aku waktu lima belas menit " ucap Saga dengan nada datarnya.
" baik tuan " ucap Tomi dengan perasaan lega, dia tidak tahu saja kalau dia sudah menganggu kegiatan olah raga Saga, pertama Fino dan sekarang Tomi, kita lihat saja hukuman apa yang pantas untuk mereka berdua dapatkan dari Saga.
Saga memakai pakaiannya dia sudah terlihat rapih dengan kemeja putih memakai dasi dan juga jas, saat dia memakai pakaian nya pandangan matanya tetap tertuju pada Nayla, dia tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari gadis itu yang sejak tadi tertunduk.
" aku akan pergi, bersihkan dirimu sebelum keluar " ucap saga yang kemudian mengecup kepala Nayla sekilas dan keluar dari ruangan tersebut.
Saga berjalan menuju ruangan rapat diiringi Tomi yang berada tak jauh di belakangnya.
" Tomi panggil Fino nanti malam ketempat latihan suruh dia datang jam delapan dan tepat waktu, dan kamu juga harus datang " ucap Saga dengan dingin dan juga datar, seketika Tomi termenung memikirkan kenapa tiba tiba Saga mengajaknya berlatih, padahal dia tahu sendiri kalau dia tidak begitu mahir dalam olahraga judo, apalagi sampai harus berlatih dengannya, bukan berlatih tapi sama saja dia mengantarkan nyawa padanya.
" tuan kenapa anda mengajak saya Tuan, anda kan tahu sendiri kalau saya tidak suka berlatih judo " ucap Tomi dengan sedikit gugup.
" jangan khawatir aku akan pelan " ucap Saga kemudian dengan tersenyum smirk. Seketika Tomi menelan ludahnya yang kering, dia terus berpikir apa yang salah, lalu dia mulai menyatukan puzzle puzzle yang ada di ingatannya, dimulai dia masuk dari ruangan kerja saga ,kemudian dia mengetuk ruangan istirahat Saga, sudah beberpa kali dia mengetuk tapi Saga tidak menyahutnya dengan cepat, hal ini tentu tidak biasa, lalu dia berpikir kembali saat dia masuk dia tidak melihat Nayla di tempatnya.
" oh tidak ... jangan jangan.. " Tomi terkejut bukan main dia sampai membulatkan matanya dengan sempurna, dia juga meremat rambutnya yang tadinya rapi menjadi berantakan.
" ohh... shitt... kenapa aku bodoh sekali, kenapa bisa aku menganggunya saat dia sedang.. aahhkkk sial bisa mati aku nanti malam " Tomi menggerutu dan mengumpat dari hatinya, dia benar benar merasa dongkol dan juga takut, dia tahu pasti kalau nanti malam dia akan menjadi samsak tinju buat Saga. " Mampus aku