NovelToon NovelToon
Istrinya Polisi?

Istrinya Polisi?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta Paksa / Beda Usia / Kehidupan Tentara / Slice of Life
Popularitas:582k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Aya tak pernah menyangka sebelumnya, sekalipun dalam mimpi. Jika kepindahannya ke kota kembang justru menyeretnya ke dalam kehidupan 'ibu merah jambu'.

Kejadian konyol malam itu, membawanya masuk ke dalam hubungan pernikahan bersama Ghifari yang merupakan seorang perwira muda di kepolisian. Suka duka, pengorbanan dan loyalitas menjadi ujian selanjutnya setelah sikap jutek Ghi yang menganggapnya pengganggu kecil.

Sanggupkah Aya melewati hari-hari yang penuh dedikasi, di usia muda?

~~~~~
"Kamu sendiri yang bilang kalau saya sudah mele cehkan kamu. Maka sebagai perwira, pantang bagi saya untuk menjadi pengecut. Kita akan menikah..."

- Al Ghifari Patiraja -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18# Chaos

Ma, Aya kerja kelompok di rumah Riri.

Begitu ijin Aya tadi siang pada mama Rena. Namun sampai jam 5 sore, ia belum juga nampak batang hidungnya.

Aya tidak berbohong, siang tadi ia dan kawan-kawan memang mengadakan kerja kelompok. Tapi tidak sampai berjam-jam, tugas mereka sudah selesai, lalu sisanya mereka isi dengan bersantai, jajan dan ngobrol-ngobrol yang unfaedah sambil nunggu jam konser dimulai.

Yap! Kemarin, mereka akhirnya sepakat untuk membeli tiket nonton konser hari ini, hitung-hitung ngisi malam mingguan bareng temen-temen, mana dapet secangkir kopi free sebagai pembeli ke seratus pula! Nikmat Tuhan mana lagi yang mereka dustakan.

Tuttt----tuutt...

Dering ponsel itu tak terdengar. Jelas, sebab si empunya menulikan diri dengan menaruh ponsel di dalam tas sementara ia sendiri tengah berada diantara ratusan penonton yang memenuhi pelataran luas sebuah mall. Bahkan ia menyanyi bersama sambil jerit-jerit hanyut dalam euforia musik.

"Kita bikin romantis....yang paling romantisss!!!"

"Sambil bermain mata turun ke hati, hatinya jatuh!"

"Woooaaaahhhh!"

Kembali Yena dan Riri menjerit histeris memacu adrenalin Aya untuk ikut-ikutan berteriak, padahal lebay saja, mesti jerit-jerit. Toh yang di atas panggung itu artis bukan jambret kalung.

Alma sampai terkikik melihat betapa fanatiknya mereka.

Memang paling beda sih... kalo udah jalan bareng temen-temen. Aya sampai lupa waktu, bahkan tak ingat dengan konsekuensinya saat pulang nanti. Resiko marahnya mama Rena dan hukuman Ghi, juga, seolah lupa jika suaminya adalah jelmaan angkara murka.

Masa bodo lah! Toh sudah 2 hari belakangan, Ghi pulang larut terus kok! Entah pekerjaan apa yang ia lakoni, yang jelas Aya hanya cukup tau kalau Ghi adalah seorang penegak hukum, aparat penertiban massa, dah gitu aja!

Really? Aya bahkan tak ingat dengan tugas Ghi yang satu itu, dimana ia adalah seorang aparat penertiban massa, yang bisa saja ia ada disini, meskipun kemungkinannya kecil mengingat Ghi bukan satuan polisi PP.

Dan konser disini, bukan konser dengan tingkat resiko tinggi. Hanya saja----

"Ck. Kampungan...dipikir ini di hutan jerat-jerit gitu..." ucap sumbang penonton yang berada di samping keempatnya dengan wajah mencibir. Wanita dengan stelan tank top---celana cargo serta rambut yang di cat warna ungu dan merah persis terong dicabein. "Woy...berisik woyy..." kembali cibiran itu keluar sumbang dari mulutnya minta di stel.

Riri dan Yena saling pandang dengan Aya juga Alma, "kamu sih Ri, Na.." tuduh Alma, gadis berkacamata itu mengangguk sopan dengan senyum meringis tak enak pada wanita berwajah judes itu.

"Serah dong...toh sama-sama bayar tiket." Jawab Yena sengak, "ngga usah muna, tadi aja dia sama temen-temennya jerit-jerit kok."

"Yeee! Dibilangin malah ngeyel. Masih anak sekolah juga, berani lawan kaya ngga diajarin di sekolahnya.." balasnya mendelik sinis, kata-katanya itu tak bisa lebih mencecar dan pedas.

"Yuk gais cabut aja," bisik Alma memilih mengalah demi kesehatan jiwa dan raga, namun rupanya pilihannya tak sama dengan apa yang dipikirkan Yena serta Riri, toh sejak tadi wanita itu pun tak kalah menjeritnya dari mereka, bahkan ia dan gerombolannya merokok serta minum minuman yang diyakini bukan air mineral.

"Gue sama temen-temen cuma jerit-jerit doang, nah loe...apa kabar ngerokok sama minuman keras?" tunjuk Riri.

Dan Aya, hanya bisa menyimak saja tanpa berani angkat bicara, mengingat ia sadar diri jikalau dirinya cuma anak baru bukan akamsi. Seraya sesekali Aya menyesap kopi miliknya yang berada dalam genggaman, ia asik saja melihat perdebatan Riri dan Yena dengan wanita dan teman-temannya itu.

"Eeee....dibilangin malah nyolot! Anak mana loe! Beli tiket pake duit spp, loe?" cibir si wanita yang judesnya ngalahin ibukota itu.

Kepalan tangan Riri sudah amat keras, namun Alma kembali memberikan suara penyejuknya, "girls, udah yuk ah...ngga usah dimasukin hati, masukin kantong kresek aja terus dibuang."

Aya justru tertawa mendengar ucapan Alma. Namun, siapa sangka tawanya justru dianggap lain oleh wanita tadi bersama teman-temannya.

"An jinkk, ngeledek dia..." tuduh rekan lelakinya yang terlihat bermuka teler.

Praktis arah pandangan mereka melirik Aya yang seketika langsung terdiam mengatupkan mulutnya.

Aya menggeleng, mengelak, "bukan weyyy!" Alih-alih dipercaya, mereka yang terpengaruh minuman beralkohol justru mencekal tangan Aya dan hendak menghardiknya.

"Wo--wo..." Riri dan Yena praktis ikut bereaksi, sementara Alma sudah menjerit.

Aya yang sedari tadi diam, kini tak bisa lagi untuk berdiam diri, diam itu emas, nyatanya salah di situasi seperti ini!

Gerak refleks Aya yang memang seorang anak taekwondo begitu gesit nan tangguh.

Gerak elaknya jelas menepis dan menyentak tangan-tangan yang hendak menyentuhnya. Hingga memancing reaksi berlebih dari gerombolan wanita itu.

"Wahhh ngajakin berantem dia! Si alan..."

"Cewek sama cewek, ayamm!" Riri justru mengompori, memantik beberapa wanita disana kini maju dan bersiap menampar serta mencekal tangan Aya. Adegan berkelahi ini tak terelakan, memantik riuh di bawah yang memancing atensi dan datangnya pihak promotor serta security.

Suasana tak bisa lebih chaos lagi saat security bersama polisi yang bertugas mengamankan melerai penuh emosi.

"Celaka!" beberapanya yang kedapatan mabuk dan mengonsumsi obat-obatan hendak kabur, namun dengan sigap Aya menahan mereka, "eh mau kemana loe...mau kabur ya?!"

"Pak...mereka ngobat sama minum, pak!" tuduh Aya berseru diantara keramaian. Belum sempat kabur, polisi dan security yang mendengar seruan Aya serta melihat gelagat hendak kabur beberapa orang, refleks menangkap mereka terlebih dahulu.

"Udah...udah! Ini apa-apaan?! Kalian ikut kami!"

"Bikin gaduh suasana konser aja!"

"Tapi pak..."

"Apa aku bilang kan," Alma mele nguh frustasi, apa yang akan ia katakan pada mama papa, lalu, kapan ia bisa pulang? Kalau sampe ia disuruh menginap di kantor polisi, bagaimana? Alma hampir menangis, "gimana ini?? Aku ngga mau ditangkep polisi..."

"Mereka yang duluan, pak. Kita ngga salah...mereka jegal tangan temen saya..."

"Mereka pak, mereka sewot pake nendang sama mukul! Dia nih pak!" tunjuknya pada Aya.

Pembelaan demi pembelaan mewarnai ricuhnya acara yang seharusnya damai penuh cinta itu.

Aya bersama kawan-kawan digiring ke belakang, tepatnya tenda dimana pihak promotor dan security menjauhkan mereka dari area konser demi ketenangan dan kelancaran acara.

"Pak, mereka..."

"Pak jadi begini..."

Riri, Yena dan Aya sudah berbusa memberikan statement beradu argumen dengan pihak lawan diwarnai cibiran, hinaan dan bentakan sewot.

"Diem ya loe!" tunjuknya dengan jari.

"Eh loe yang diem!" Aya bahkan sampai berdiri dari duduknya dan menunjuk-nunjuk si wanita.

Belum lagi pihak polisi yang memperhatikan beberapa orang diantara mereka yang kedapatan mabuk dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Ghi baru saja sampai di rumah. Namun dari arah dalam, mama Rena sudah menyerbunya dengan perasaan khawatir.

"Ghi, Aya belum pulang..."

Lantas ia langsung menatap mama dengan kernyitan sewaktu melepas helmnya.

.

.

.

.

1
Sri Rahayu
terima kasih Thorr uda muncul 2 eps... kyk2nya bakal seru nih Aya ngomel dia hamil gara2 Ghi...pdhal yg nikmati enaknya kan berdua 🤩🤩🤩...ditunggu lanjutan nya.thorr
Mama Unna
ay....🥺🥺🥺
Neaaaa(ʘᴗʘ✿)o(〃^▽^〃)o
cakep... tepat sasaran 🥳🥳🤭😂😂😂😂
isni afif
❤️💜🩷🩵🖤🩶🤍🫣🫰
mama_im
kak,, mau maruk, boleh nambah lagi gak?? 🤭🤭
isni afif
😻😍🤩😘🥰⚘️🔥
isni afif
lanjut lah teh sin.....
Melda Herawaty
ahh yg di tungguin ternyata update byk 😁🤩👍🏻
yuning
yu hu,gelud dikit bikin tambah romantis 😁
Salim S
ini bakalan salah paham lagi, ghi pasti ngira aya dengar obrolan mereka tentang thalita, padahal aya kesel sama ghi karena dia hamil /Grin//Grin//Grin//Grin/ayo bang bujuk istrimu kasih pengertian kalau hamil bukanlah penghalang nya meraih cita-cita...
Neneng Winarsih
ih penisirin ah lanjut teh shin☹️☹️☹️
Sri Rahayu
Seneng rasanya tiap kali up, pengen tau kelucuan2 yg dibuat Umanda Ranaya si tokoh yg cantik lucu kocak pokoknya gemesin....bener2 menghibur cerita nya lain dari yg lain jadi menarik untuk dibaca...terima kasih Authorr, berkarya terus dan semangat 💪😘🥰
Marisi Tampubolon
senanggnyyy Aaaaa double double tp pasti lma upny lg 🤣🤣🤣😂😂😂
yuning
semoga gak dulu, kasian
Sri Rahayu
wahh jangan2 Aya HAMIDUN nih....pdhal masih SMU...gimana jadinya kl beneran uda tumbuh cebong Ghifari dirahimnya... bisa diledikin temen2 Ghi nanti....lanjut Thorr 🤩🤩🤩😘😘😘
Nurhayati Nia
horeeee j@di dd bayii nihh
octa❤️
duh aya..kalo emang positif jangan marah ama abang ya...
Queen Sha
eng ing engggg...... readers penasaran juga kan pada akhirnya wkwkwkwk
semoga aja Aya bisa nerima kenyataannya 😇
Nick_Hen
Ghi junior otewe...reaksi papa sakti dan mama rena gimana yaaa...?
jumirah slavina
ya gakpapa kali ae...
ada laki ini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!