NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Almira

Takdir Cinta Almira

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Hari ini adalah hari pernikahan Almira dan Galang. Semua tamu sudah berkumpul di ruangan akad.

" Dimana pengantin laki-laki nya? Akad harus segera di mulai." Tanya pak penghulu pada Almira.

Almira tersentak diam. Masalahnya sudah hampir setengah jam dia duduk di sana sendiri. Namun Galang belum juga terlihat.

Almira menoleh ke kiri. Dia menatap wanita yang akan menjadi ibu mertuanya yang duduk tidak jauh darinya. Zora, mamanya Galang tersenyum getir sambil mengangguk pada Almira. Meminta Almira menunggu sebentar lagi.

Sebab sebelumnya Galang sudah mengirimkan pesan, bahwa dia tidak akan datang untuk menikahi Almira.

Almira yang mengetahui hal itu tidak bisa berkata apa pun. Dia hanya dengan airmata yang terus menetes membasahi pipi nya.

Tapi dengan tegas Aksa, Abang dari Galang melangkah maju dan mengatakan siap untuk menggantikan posisi Galang untuk menikahi Almira.

Mampukah Almira menerima pernikahan ini? Menikah dengan laki - laki

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil ???

*****

Matahari baru saja menyingkap tirai malam ketika Zora sudah terjaga dari tidurnya. Dengan langkah yang masih setengah mengantuk, dia berjalan menuju dapur. Dalam kesunyian pagi, hanya suara langkah kaki Zora yang terdengar bergema di antara dinding-dinding rumahnya yang masih terlelap.

Sambil menunggu sarapan matang, Zora mengambil cangkir favoritnya dan menyiapkan kopi. Aroma kopi yang khas menyebar ke seluruh ruangan, menambah kehangatan di pagi yang masih dingin.

Almira yang mencium aroma kopi langsung keluar dari kamar meninggalkan suami nya yang masih terlelap.

Ketika semuanya sudah siap, dia menata makanan di atas meja dengan rapi. Setiap detail, dari letak garpu dan  hingga lipatan serbet, dia atur dengan teliti.

" Pagi, ma. Harum banget kopi buatan mama. Mira saja merasa di panggil dari kamar." Sapa Almira dengan hangat.

" Sama, aku juga langsung bangun gitu nyium aroma kopi buatan mama." Sahut Galang yang tiba - tiba muncul.

" Jangan menggoda mama kalian seperti itu. Di sini juga ada papa loh. Tapi kalian tidak pernah menggoda papa sekali pun." Sahut Bastian cemburu.

" Tenang papa. Anak dan menantu memang bagian nya mama. Nanti bagian papa cucu saja. Tunggu Almira dan Aksa kasi kita cucu." Sindir Zora melirik Almira dengan ekor mata nya

" Apa kalian masih belum ingin memberikan kejutan untuk mama dan papa?" Tanya Zora pada Almira.

" Kejutan? Kejutan... Berarti nggak bisa di kasi tahu sekarang dong, ma."

" Hilda dan bayi nya gimana? Apa masih demam?" Tanya Almira pada Galang.

" Sudah baikan. Tapi anak nya susah bangun sekarang di kelonin sama Hilda." Jawab Galang.

" Aksa belum bangun, Mir?" Tanya Bastian melihat Aksa yang belum turun dari kamar nya.

Belum sempat Almira menjawab pertanyaan sang mertua, Aksa sudah ikut nimbrung di antar mereka.

" Siapa bilang Aksa belum bangun, pa." Sahut Aksa.

Almira menoleh ke belakang dn mendapati Aksa tersenyum pada nya.

" Mama dan papa baru satu hari di sini, tapi istri Aksa susah mengabaikan Aksa." Sindir Aksa.

" Tadi Mira lihat mas Aksa masih nyenyak banget tidur nya."

" Harus nya kamu bangunin dong." Kawa Aksa mencium kening Almira.

Almira kaget mendapat perlakuan mendadak dari Aksa. Begitu pun dengan Galang yang melihat Aksa sudah semakin menunjukkan kemesraan ya di depan orang.

" Kita sarapan saja yuk. Nanti biar Hilda sarapan nya mama antar ke kamar." Ajak Zora yang duduk di kursi.

Semua keluarga mengisi piring mereka dengan lauk dan sayur yang sudah di masak oleh Zora.

Almira yang duduk di sebelah Aksa mulai merasa tidak nyaman saat mata Galang terus saja memperhatikan nya.

" Setelah sarapan nanti kita bisa pindah ke rumah kita. Aksa susah menyiapkan satu rumah selama kita di sini. Galang dan Hilda ikut tinggal dengan papa dan mama saja. Nanti setelah papa dan mama pulang, kalian lah yang akan tinggal di sana. Anak kalian akan lebih nyaman jika tinggal di rumah yang layak dari lada di mess proyek teman kamu itu." Ucap Bastian di tengah - tengah menikmati sarapan nya.

" Iya, pa." Jawab Galang.

" Bagaimana kelanjutan proyek kamu itu? Papa dengar kamu sedang mencari design grafis untuk mendekor dinding hotel dan restoran nya." Tanya Bastian lagi.

" Iya, pa. Orang lama aku rasa kurang bisa di andalkan. Gambaran nya masih terlalu kuno untuk zaman maju sekarang ini. Rencana nya aku mau mengajak Almira kerja sama dengan ku. Gambaran nya Almira kan bagus. Mungkin Almira bisa membantu. Kamu mau kan, Mir? Selama ini kan kamu selalu menggambar di kertas. Dengan bekerja sama dengan ku, kamu bisa mengembangkan bakat gambar kamu nanti nya."

Galang terlihat bersemangat mengajak Almira bekerja bersama nya. Walau pun tujuan nya hanya ingin bersama terus dengan Almira.

Almira tampak gelisah, matanya berkunang-kunang sambil terus menerus memandang ke arah suaminya.

" Maaf, tapi. Aku harus bicara kn ini dengan mas Aksa dulu." Jawab Almira.

" Iya, Lang. Kita runding dulu nanti. Kalau memang cocok, Almira akan membantu kamu." Shut Aksa.

" Apa - apa an sih Galang? Sok ngajak kerja sama segala. Dia pikir aku nggak tahu apa yang ada dalam pikiran dia. Kalau aku bekerja dengan dia, otomatis dia bis menekan aku agar mau kembali pada nya." Bathin Almira.

" Ayolah Almira. Berpikir. Kamu harus punya cara agar Galang menjauh dari kamu. Ayo... Almira berfikir." Bathin Almira menggerutu.

" Sayur nya sayang." Tawar Aksa.

" Nggak, mas. Mira nggak mau." Tolak Almira.

" Kenapa nggak mau? Biasa nya juga mama masak kamu selalu habis kan." Ucap Zora heran.

" Tadi Mira susah makan, ma. Tapi rasa nya kok beda ya, ma."

" Beda pa nya sih? Kamu ini. Kayak orang hamil saja. Makanan yang biasa kamu makan malah kamu bilang rasa nya beda." Zora terkekeh melihat sikap menantu nya itu.

Almira tiba - tiba sja tersenyum, dia seperti mendapatkan sebuah ide cemerlang berkat bantuan mertua nya itu.

" Ya sudah, kalau gitu ikan nya tambah ya." Tawar Aksa meletakkan potongan ikan ke piring Almira.

" Mira nggak mau, mas."

Dengan kecepatan kilat, wajah Almira memucat pasi seperti dipucuk oleh hantu, tangannya segera menutup mulut yang mulai memberontak.

Tubuhnya tertatih-tatih namun gesit ia berlari menuju toilet.

" Almira kenapa?" Tanya Zora.

" Aksa lihat Almira dulu." Aksa pun berjalan dengan cepat menyusul langkah sang istri.

" Almira kenapa, ma?" Tanya Hilda tiba - tiba muncul.

" Eh, sayang. Baby sudah tidur?"

" Sudah, ma. Almira kenapa? Sakit?"

Bukan nya menjawab, Zora malah tersenyum.

" Seperti nya ini kejutan yang Almira maksud tadi. Mereka tidak akan menyembunyikan nya lagi dari kita." Ujar Zora.

" Maksud mama apa? Kejutan apa?" Tanya Galang panik.

Hilda menatap Galang. Dia dapat membaca wajah panik suami nya itu.

" Seperti nya Almira sedang hamil. Kita bakal dapat cucu pa, dari Aksa dn Almira."

" Syukur lah kalau begitu. Papa sudah tidak sabar." Sahut Bastian ikut bahagia.

Seketika itu pula wajah Galang berubah menjadi menggeram. Dia akan semakin kesulitan merebut hati Almira lagi jika Almira benar - benar sedang hamil.

*

*

*

" Huueekk... Hueekkk..."

" Kamu nggak kenapa - Napa? Seperti nya kamu masuk ngin, Mir?" Tanya Aksa yang wajah nya berubah menjadi khawatir.

Almira pun berbalik dan tersenyum menutup mulut nya.

" Sssttt... Mira cuma pura - pura, mas. Berkat mama tadi, Almira jadi dapat ide supaya Galang menjauh dari Almira." Bisik Almira.

" Maksud kamu apa? Saya nggak ngerti."

" Almira akan pura - pura hamil. Dengan begitu Galang nggak mungkin kan memaksa kita berpisah di saat Mira hamil."

" Tapi kita bakal membohongi mama dan papa?"

" Nggak papa kali ya, mas. Demi kebaikan kita semua juga kan?"

" Terus sekarang bagaimana?"

" Ya nanti Almira tinggal buat muka lemas - lemas gitu lah. Dan selebih nya , Mira serahkan sama Mas Aksa sebagai suami Almira."

" Kok saya?"

" Jadi siapa? Kan mas Aksa suami Almira. Mas Aksa tinggal bantu Almira supaya mama dan papa percaya kalau Almira ini beneran hamil."

" Ide kamu ini... Aneh. Jangan sampai ide kamu ini jadi senjata makan tuan loh."

" Almira sih nggak masalah. Selama berbohong nya dengan mas Aksa, Almira siap menerima resiko apa pun." Jawab Almira tersenyum.

Aksa menggeleng tak percaya dengan ide yang di dapat Almira barusan. Tapi bagaimana pun dia harus membantu Almira agar Galang berhenti mengejar Almira.

1
Batara Kresno
mampus lho galang bagus lah kl ad yg jahat ama galang
Sutri Empik
kenapa di ulang2 thor
Indriani Kartini
Thor kyanya babnya kebalik ya thor
Batara Kresno
gablang bikin kecelakaan dan cacat biar mampus lah ga sadar diri banget,aksa juga ama lerempuan lembek banget jijik jadinya
kalea rizuky
ma cewek aja kalah tolol
Indriani Kartini
kenapa mama ga ngerti sih, harus numpang di rumah Aska dan tinggal bersama di rumah Aska, apa ga akan menimbulkan masalh lagi.
kalea rizuky
zora tolol
kalea rizuky
karma tukang selingkuh
Batara Kresno
ksnpa almira ga bilang sejujurnya sh jangan bodoh dech almira katakan aj kl galang ga baik udah terobsesi itu mah
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
karma dibayar tunaaiiiiii
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
wowww ... ternyataaa
Sutri Empik
disini yang patut disalahkan itu Aksa,kenapa gak go publik,kan kasian Almira, terkadang perempuan itu butuh pengakuan
Sutri Empik
gimana ya ekspresinya Lian, ternyata gadis yang disukai malahan istrinya Aksa,patah hati dong
Milla
next ka
Milla
next
Pandaherooes
Tambahin lagi adegan romantisnya, thor. Aku suka banget sama chemistry antara tokoh utama 😍
Ryohei Sasagawa
Menyentuh hati ❤️
Fitri Wardani: terima kasih .
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!