Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 33 - Lambang Pengkhianatan
Mobil yang dikemudikan oleh Jerry akhirnya tiba di halaman rumah utama keluarga Bright.
Sebelum turun dari dalam mobil itu, Arkan kembali berucap sebuah kalimat yang menambah sesak di dada Aleia.
"Jangan sampai keluarga ku tahu jika kamu menangis," ucap Arkan, tanpa perasaan.
Setelahnya dia turun lebih dulu dari dalam mobil itu dan segera membuka pintu milik Aleia.
Menarik wanita ini keluar dan menggenggam erat tangan Aleia, dengan seperti itu mereka berdua masuk ke dalam rumah. Di tiap langkah yang Arkan ambil, tatapannya terlihat kosong. Pikirannya berkecamuk satu sama lain, saling beradu tentang amarah yang menggebu.
Sementara Aleia hanya bisa patuh, dia terus ikuti langkah Arkan yang lebar.
"Dimana semua orang?" tanya Arkan pada seorang pelayan yang mereka temui ketika sudah berada di bawah tangga.
Tiba disini Arkan tidak melihat siapa pun.
"Tuan Danu dan nyonya Elma pergi makan siang bersama teman mereka Tuan, Nona Aisya dan Nona Aina masih berada di sekolah."
"Bayi itu?" tanya Arkan, sebuah pertanyaan yang membuat sang pelayan merasa bingung, bahkan Aleia pun cukup terkejut ketika mendengar Arkan berucap demikian, menyebut baby Bryan dengan sebutan anak itu.
Pelayan itu bahkan sampai tergugu, susah untuk menjawab.
"Dimana bayi itu?!" tanya Arkan sekali lagi, suaranya mulai terdengar tinggi.
Dan entah bagaimana caranya, ada rasa sesak yang menyelinap masuk di hati Aleia ketika mendengar Arkan bicara sekasar itu.
"Cukup Ar!" balas Aleia, dia pun menarik tangannya hingga berhasil lepas dari genggaman Arkan.
"Lampiaskan amarah mu itu pada dirimu sendiri, jangan baby Bryan!" balas Aleia lagi, matanya mulai berkaca-kaca.
Pelayan di hadapan mereka pun mulai cemas, takut pertengkaran hebat di antara keduanya akan kembali terjadi.
Apalagi saat ini, rumah sedang tidak ada keluarga yang lain.
Tanpa banyak kata lagi, Arkan kembali mencekal tangan Aleia dan membawa wanita itu naik ke lantai 2.
Sikap kasar yang bukan hanya membuat Aleia kesakitan, tapi juga membuat para pelayan di sana merasa takut.
Masuk ke dalam kamar baby Bryan dan menyaksikan bayi kecil itu tengah tertidur pulas di ranjang bayinya.
Deg! seketika jantung Arkan tersentak. Dadanya sesak sekali, melihat bayi itu seperti dia sedang melihat lambang pengkhianatan.
Arkan terduduk di sofa dengan tangannya yang masih menggenggam tangan Aleia yang berdiri di sampingnya.
Tatapan Arkan kosong, terus tertuju ke arah baby Bryan yang tertidur pulas.
Apa yang akan dilakukannya pada bayi itu sekarang?
Pikiran Arkan kosong, hanya dadanya yang seperti mengganjal batu besar. Apa yang dia lihat sekarang, bukanlah anaknya.
Hening.
Tidak ada satupun yang buka suara di antara mereka. Aleia hanya merasa kini tangan Arkan mulai terasa dingin.
Dan dari tatapan Arkan itu, Aleia tahu begitu banyak kekecewaan yang saat ini Arkan rasakan. Wajahny terlihat gusar dan seolah gamang. Terus menatap kosong dalam diam.
Aleia tahu, ini semua memang tidak akan mudah untuk diterima. Terlebih dia tahu pasti, jika Arkan sangat menyayangi baby Bryan.
Tapi mau bagaimana? memang beginilah kenyataannya.
Huh! Aleia membuang nafasnya perlahan. Dia buru-buru memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat wajah Arkan yang lemah, tidak ingin iba dan kembali memberikan hatinya dengan suka rela.
Meski dadanya pun terasa sesak, namun mulai kini Aleia tidak akan peduli lagi.
Biarlah, dia dan Arkan sama-sama meraskan sakit masing-masing.
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅