NovelToon NovelToon
Aku Di Sini Istriku

Aku Di Sini Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / CEO / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nadya

Demi menjalankan wasiat dari almarhum Om nya Kean rela menikahi Tasila yang merupakan istri dari sang om yang ditinggal meninggal. Kean rela menikahinya secara diam-diam demi bisa merawat dan menjaganya karena sejak ditinggal meninggal oleh sang Om Tasila menderita obsessive compulsive disorder.
Dengan sabar dan ikhlas Kean berusaha mempertahankan pernikahannya walaupun beberapa kali ia merasakan sakitnya tak dianggap. Namun, Kean tak menyerah! Demi mendapatkan hati istrinya Kean rela melakukan apapun bahkan hal-hal konyol yang sebenarnya bukanlah ciri khasnya sebagai seorang CEO muda yang cool.
____
Mampukah Kean mendapatkan hati Tasila seiring berjalannya waktu? Dan mampukah ia membuat sang istri benar-benar sembuh dari penyakitnya?
•••••••
(SEQUEL The Waits Gets Duda Elegan-Bisa dibaca terpisah)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesan Dari Sidik

Ting...

Tasila langsung meraih handphonenya ketika satu pesan masuk ke aplikasi WhatsApp nya.

Tasila berdecak saat mengetahui ternyata yang mengirim pesan adalah Sidik. Laki-laki itu mengirim dokumen penghasilan perusahaan untuk Tasila cek. Sekaligus di bawahnya ada sebuah ketikan pesan.

Pak Sidik

Besok mau ada klien penting. Kamu bisa ke kantor gak? Gak papa kok kalo kamu belum bisa nanti akan saya bantu. Soalnya klient ini pengen tau pemilik perusahaan yang sah. Dia klien besar kita dan rasanya saya sungkan buat nolak permintaannya.

Tasila terdiam berfikir setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh asisten pribadi almarhum suaminya itu. Gezze memang beruntung memiliki Sidik sebagai peninggalan hidupnya.

Dia benar-benar sosok manusia yang amanah. Sampai saat ini pun Sidik benar-benar masih menjadi manusia baik yang tidak memanfaatkan jabatan sementaranya untuk korupsi ataupun lebih kotor dari itu yaitu merebut hak milik perusahaan.

Sidik rajin mengirim laporan keuangan dan beberapa data penting lainnya walaupun Sidik tau Tasila tak begitu paham namun yang terpenting dia sudah memberikan bukti kinerjanya selama ini.

"Apa aku coba dateng aja ya? Kayanya aku udah lumayan bisa. Kan Kean udah ngajarin aku."

Tasila mengangguk-angguk yakin. "Bismillah."

Pak Sidik

^^^Oke Bapak kirim aja deadline nya.^^^

Serius kamu siap?

^^^Iya, saya mau nyoba.^^^

*****

"Neng," Beberapa ibu-ibu menyapa Tasila yang kini sedang joging pagi.

Pakaian yang Ia pakai tentunya tetap gamis namun yang lebih ringan dan adem. Hijabnya pun tetap syar'i tak ada yang berubah sedikitpun dari penampilannya.

"Mari Bu," Tasila tersenyum seraya melewati ibu-ibu itu.

Entah kenapa pagi ini Tasila merasa lebih bahagia. Sudah beberapa hari Tasila rutin melakukan joging pagi seperti saran dari Dokter Rahmi. Dan efek yang Tasila rasakan memang tidak main-main.

Ia jadi lebih fresh lebih plong rasanya enak banget.

Melihat warung penjual aneka macam sarapan Tasila pun memutuskan untuk mampir membeli lontong sayur.

"Assalamu'alaikum Bu." Tasila duduk di bangku yang disediakan.

"Wa'alaikumsalam. Eh, neng Tasila tumben pagi-pagi ke warung."

"Lagi pengen aja Bu." Tasila tersenyum simpul.

"Lontong sayur bungkus 2 ya Bu."

"Siap neng."

Tasila sengaja membeli dua bungkus karena rencananya Ia akan memberikan untuk Kean lontong sayur yang lain.

"Itu laki-laki yang biasa pulangnya ke pavilun rumah neng nya, kemana? Udah lama gak keliatan."

"Dia sibuk kerja Bu."

"Oh gitu." Ibu penjual mengangguk-angguk sambil mengikat plastik lontong sayur.

"Jadi ujang kasep itu salah satu pekerja di rumah neng Tasila."

"Eh bukan Bu. Dia keponakannya almarhum Mas Gezze cuma ya enggak sedarah. Dia tinggal di pavilun karena ada kerjaan di dekat sini."

"Oh, maap ya saya enggak tau."

"Iya gak papa Bu."

"Itu si Ujang biasanya beli uduk di sini sehabis pulang joging. Biasanya cewek-cewek yang lagi joging ikutan mampir ke sini juga buat cari perhatian. Ya tapi alhamdulilah berkat Ujang itu warung saya jadi rame." Ibu penjual terkekeh.

Tasila terdiam mendengar perkataan si Ibu penjual. Entah kenapa Ia mendadak menjadi overthinking. Ia membayangkan bagaimana Kean dikerubungi perempuan-perempuan cantik nan seksi ketika mereka sedang joging. Tasila sangat tau bagaimana outfit gadis-gadis di komplek ini.

"Dua puluh aja neng." Ibu penjual memberikan plastik yang berisikan pesanan Tasila.

"Neng?" Ibu penjual menggoyangkan pelan tubuh Tasila karena melihat perempuan itu malah melamun.

"Eh, iya Bu?"

"Ini lontong sayurnya dua puluh aja."

"Oh, iya-iya Bu maaf." Tasila buru-buru memberikan selembaran uang 20 ribuannya.

1
Marya Dina
gak pp sila goda aja kean terus
semoga kebahgiaan menghampiri kalian .
Marya Dina
cie ciee tasila seneng kan.
mooga bisa nerima kean.. sila..
Marya Dina
yes . akhirnya biar tasila tau...
mau liat bucin nya mereka lgi.
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Marya Dina
sy udh baca sampe 7bab. tapi kyak nya d baru y thor kemren d hapus
larasatiayu: bc pnyaku jg dong
Marya Dina: eh iya yak q baca sampe rasa syukur..🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!