NovelToon NovelToon
Pemain 999

Pemain 999

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / TKP / Romansa / Trauma masa lalu / Permainan Kematian
Popularitas:487
Nilai: 5
Nama Author: Halo Haiyo

Marina Yuana Tia, dia menyelesaikan permainan mematikan, dan keluar sendiri dalam waktu sepuluh tahun, tetapi di dunia nyata hanya berlangsung dua minggu saja.

Marina sangat dendam dan dia harus menguak bagaimana dan siapa yang membuat permainan mematikan itu, dia harus memegang teguh janji dia dengan teman-temannya dulu yang sudah mati, tapi tak diingat keluarga mereka.

Apakah Marina bisa? Atau...

ayo baca guys

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Halo Haiyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Dimana anakku

Brak!

Pintu gudang tertutup begitu saja, suaranya berdentum sampai ke dalam telinga Marina.

Dia sontak saja berdiri, karena tak ada penerangan cahaya sekalipun dia menggedor pintu gudang.

Dok! Dok! Dok!

'Apa-apaan ini, apa ada yang iseng sama ku? '

Duk! Duk!

Marina mencoba menggedor pintu, memaksa pintu terbuka dengan sikut tangannya tapi tak kunjung terbuka, hanya penyok sedikit.

Tiba-tiba ada suara benda jatuh dibelakang.

Brush!

Yang membuat matanya tak bisa untuk tetap di tempat.

Kotak yang dia susun tinggi tadi, atasnya jatuh. Walau kabut hitam secara menyeluruh terus menutupi pandangannya, baginya ini bukanlah hal apa-apa.

Ini adalah bagian contoh survive yang dulu dia jalani.

Isi dari box keluar semua, termasuk album-album jadul lama. Tentu antara di tahun 2010-2012.

Dia berjongkok, untung saja Marina mengantongi hp. Dia memakai flash hp untuk melihat beberapa album lama, dia buka lalu matanya sontak melebar tak percaya.

"Nae..."

"Ria..."

"Ini..."

"Bu Tirta..."

"Aku tak pernah tau ibu itu lulusan sekolah ku juga, uhuk! Uhuk!"

Dua nama sebelumnya yang sempat dia sebut, sekarang menghilang seolah hanya muncul sebentar didepan matanya. Kedua nama yang tak akan ada lagi, karena mereka kalah dalam permainan.

Itulah konsekuensi yang dibuat oleh sosok iblis, sekelompok makhluk yang mengaku sebagai 'god' adalah makhluk yang keji, dan tidak adil.

Marina dipaksa tau semua ini, sebelum mereka hilang dari urutan mereka yang sebenarnya.

Dia menutup buku album, banyak sekali informasi yang harus dia dapat dari masa lalu. Tapi... Mungkin, itu tak akan terjadi padanya yang hanya manusia biasa.

"Marina..."

"Bagaimana dengan anakku..."

"Deg... "

Marina langsung pucat pasi, dia kenal dengan gumaman suara pelan dan lembut ini.

Gadis itu meneguk ludah, dia mencoba tetap bertahan di tempat.

'Tidak... Tidak... Mereka sudah mati, mereka sudah mati, '

Tangan sosok hantu tak tampak itu melingkarkan tangannya ke leher Marina, dia hanya diam mematung. Seperti membiarkan saja, si hantu merabanya.

"Apa kau tau~ aku sedih~ aku dilupakan~ kenapa~ kenapa~"

'Tidak... Mereka bukan orang asli, mereka bukan... Mereka... lalu mereka siapa? Kenapa mereka seolah tau semua kesedihan yang dialami pemain yang jiwa dan tubuhnya tidak ada dan dikenali? '

'Ini masih membuat ku bingung... '

Tangan panjang sang hantu semakin lama, semakin erat.

Leher kecil Marina yang tersentuh olehnya, tak bisa menahan diri lagi. Dia mengeluarkan bolpoint dari saku jaznya lalu ditancap ke lengan hantu itu, walau mereka sudah beda dunia, antara hantu dan manusia.

Tapi baginya tetap menyakitkan.

"Menjauh dariku."

Sosok hantu yang dia lihat hari ini, tak akan dia tutup mata lagi seperti di caffee kemarin. Dulu dia lengah, karena melihat wajah para teman-temannya yang menyalahkannya, tapi hari ini bagai seorang yang berlari ke padang lumpur dengan mudahnya monster didepannya mundur menjatuhkan box dibelakangnya.

"Marina...~"

"Marina... ~"

Gadis itu mendekat sambil terus membawa bolpoint yang ujungnya tajam oleh tinta.

Dia memang tak main kalau soal tusuk, menusuk lawan.

Dia tak gentar seperti dulu. Dia juga tak mau jadi gadis penakut lagi.

"Marina~"

"Bagaimana dengan anakku~"

"Kenapa kau memilih bos ku daripada aku~"

Marina terdiam, ia ingat perkataannya ini adalah memacu pada sebuah misi sialan yang membuatnya tak punya harga diri.

Setelah kejadian itu, dia dijauhkan teman-temannya. Dia diasingkan, tapi melihat mereka satu persatu mati, itu juga tak membuatnya senang, karena mereka adalah teman seperjuangannya dulu yang juga saling membantu.

"Kenapa~"

"Apa ibu salah harus melahirkan anak ini, ke dunia? ~"

'Seberapa jauh monster ini memiliki ingatan pemain? Apa sampai ke dalam-dalam? '

'Aish, harusnya ku tanya dulu pada pengawas itu... Atau si pengendali pikiran Acx. Pasti mereka tau sesuatu, '

"Marina~ jawab aku~"

"Iya. Aku yang mengvoting pria itu untuk bertahan hidup, kenapa? Kau marah?"

Hantu itu terdiam.

Dia adalah bukan sosok sempurna, dan bukan dari jiwa aslinya, pasti tak kan mungkin memiliki dendam besar.

Tapi Marina salah besar, dia tak memperhitungkan ini lebih awal.

Monster itu mengamuk, kakinya bercabang menjadi seribu. Bayangan kakinya bercabang diseluruh gudang, bahkan disekitar area tubuh Marina berdiri saat ini.

"Apa tujuanmu kemari?"

"Aku juga ingin tau, aku hanya ingin balas dendam~"

"APA?!" Marina terkejut, dia salah melangkah dan jatuh saat tangan yang berubah menjadi jeruji tajam akan menusuk matanya.

Walau dia abadi, ingat rasa sakit masih membekas dan beberapa luka belum tentu bisa sembuh begitu saja.

Melawan seorang saja akan fatal tanpa bantuan, apalagi hanya dengan membawa satu bolpoint kecil.

"KeMBaLiKaN AnAKkUuUuUu!!!!"

Brugh!

Kotak di atas rak hampir menindihi kepalanya, kalau saja gadis itu tak peka dengan indra perasanya.

Dia memundurkan badan tapi di belakang pintu gudang yang berbahan kulit besi, sudah lama tak diganti malah jadi tantangan terbesarnya saat ini.

"ApA MeNuRuTMU AKU DAN ANAKKU BOLEH MATI BEGITU SAJA!!!"

Brugh!

Bugh!

Bugh!

Marina diam saja, seluruh box yang ada disekitar dilempar kan kepadanya.

Amarah yang memuncak, amarah yang tak terhenti dari dendam pemain sebelumnya.

Diarahkan padanya.

Dibuat dia babak belur, kali ini Marina tak menghindar.

Dia menerima semua itu dengan ikhlas. Dalam dadanya walau dia berdebar sendiri, ia juga tak punya niat melawan orang-orang yang dulu pernah membantu, menolong dan membimbingnya.

"Harusnya~aku melahirkan anakku~tapi tidak! Tapi tidak!! Karenamu! ~~~"

Brugh!

Bugh! Bugh!!

"Ukh... "

Marina jatuh terduduk di tanah, dia merasakan kepalanya yang gocer. Darah sempat mengalir deras dari dahinya, dia tak bisa banyak melawan.

"MATI kaU MarIna!!!!! ~"

"Ugh... "

Diluar ketua kelas baru sampai dia mendengar ada suara-suara berisik didalam, dia segera menggedor pintu keras.

"Marina! Marina!!"

"Kenapa pintunya dikunci?"

Ketua kelas mendengar ada suara benda jatuh berserakan, seperti vas pecah. Dia tak bisa mendengar suara Marina, dia langsung khawatir dengan apa yang terjadi.

"Siapa ya yang punya kunci gudang biasanya... Em.... Oh ya pak satpam!"

Ketua kelas langsung bergegas pergi ke pak satpam, dia melihat pak satpam lagi santai-santai ngopi, bahkan pak satpam juga waktunya pulang karena semua anak-anak sudah pulang ke rumah.

"Pak!!"

"Eh kaget!"

"Ada apa toh, kok ngagetin aja..."

"I... itu pak, gawat, teman saya kejebak di gudang lama."

Pak satpam yang awalnya menyeruput kopi langsung disembur ke wajah ketua kelas.

"Panas..."

"Eh maaf, eh.. Yang bener kamu?"

"Iya pak, tolong dia.."

"Gawat itu, terus siapa yang ngunciin?"

"Nanti ajalah pak simpan dulu pertanyaannya."

"Oh, okeh, siap paham."

Pak satpam segera mencari kunci di rak plastik, ada banyak sekali kunci-kunci kecil yang terpasang.

"Yang mana itu pak, kok banyak banget?!"

"Ya, kita coba satu-satu aja dulu." Kata pak satpam ngabrit duluan, lari ke gudang belakang. Ketua kelas juga tidak mau ketinggalan.

Marina memegang kepalanya, dia merasa tak sanggup bertahan. Walau kekuatan miliknya melebihi manusia biasa, tapi kalau soal ketahanan energy selalu lowbet.

Seperti melawan sosok pengawas kemarin, Marina jatuh pingsan tak berdaya.

Bersambung...

1
Fanchom
silakan komen atau report kalau ada salah kata penulisan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!