Opps, I Married ?!

‘Ceklek’ aku membuka pintu apartemen dengan malas. Padahal tadi suasana hatiku baik baik saja, tapi kenapa gara gara Andre suasana hatiku hancur. Kenapa juga aku harus marah mendengar Arjuna bersama wanita lain.

Setelah mandi dan merapikan diri, aku mulai memasak makan malam tentu saja untuk diriku sendiri, karena aku tau arjuna belum pulang, atau dia sudah pulang dan sengaja mengurung diri di dalam kamarnya, namun tiba tiba pintu depan terbuka dan memunculkan arjuna yang masih menggunakan baju kerjanya. Pria itu langsung menuju dapur untuk mengambil air mineral. Tanpa menyapaku, apa dia tidak melihatku, aku sedikit tersentak saat arjuna berbalik. Pria itu menatapku dan tersenyum.

“kau mau ikut makan denganku, aku membuatnya lebih?” tawarku spontan, karena terkejut dan tidak tau apa yang harus aku katakan untuk menyapanya.

“tidak perlu, aku sudah makan dengan klien tadi” sahutnya, aku mengangguk mengerti tapi pria itu bukannya pergi ke ke kamar dia malah berjalan mendekatiku dan duduk di depanku, masih dengan botol minuman yang tadi dia ambil.

“Aku melihatmu di ruang istirahat bersama dengan andre saat makan siang tadi” Arjuna tiba tiba saja membuka suaranya, membuat aku sedikit terbatuk batuk. Jadi yang aku lihat tadi benar benar arjuna, pria itu melintas tanpa menyapaku, atau memang sejak awal dia sudah berada di ruang istirahat hanya aku saja yang tidak melihatnya?

“Hmm.. maaf aku juga melihatmu tapi aku tidak menyapamu karena aku pikir kau sedang terburu buru pergi, dan aku melihatmu saat sudah berjalan” balasku setelah bisa meredakan batukku.

“tidak apa, aku juga tidak bisa menyapamu karena kau terlihat sangat asik berbicara dengan Andre, aku tidak mau mengganggumu dan dia” balas Arjuna. Permisi? Apa sekarang aku sedang di interogasi dengan suamiku.

“hmm aku tidak ingat kapan aku berbicara dengan asik, andre tiba tiba muncul dan mengajakku bicara tapi kami tidak seperti yang kamu pikirkan” jelas ku.

Arjuna menatapku menyelidik, bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman, “benarkah? Yang aku lihat, kau adalah wanita popular ya”

“hah? Kenapa bahas itu tiba tiba?!” seruku sedikit kesal.

“tidak ada, aku hanya mendengar kau itu wanita yang popular, aku sedikit iri”

“Wuuaaahhh, dari pada aku, kau yang lebih popular tuan direktur” bantahku cepat dan balas menyindirnya.

Arjuna tertawa, “benarkah? Aku tidak merasa seperti itu” pria ini menyebalkan, apa dia sedang mau mengajakku bertengkar atau sedang cemburu padaku? Tidak mungkinkan?. “hahaha jangan menatapku begitu, ngomong ngomong aku kesini karena mau mengatakan sesuatu padamu” lanjut arjuna.

“hmm.. katakanlah” angguk ku.

“jika kau sedang mengincar seorang pria atau sedang mendekati seorang pria, kau harus berhati hati untuk itu, karena kita adalah sepasang suami istri, sebaiknya kau menahan dirimu untuk mendekati pria itu atau jika tidak bisa menahannya beritahu aku, pernikahan kita hanya setahun, bertahanlah sampai saatnya tiba” ungkap Arjuna. Aku menatapnya tidak percaya, apa dia sedang memberi peringatan padaku.

“Apa?!” Pekikku tanpa sadar.

“aku bertemu dengan seseorang” ungkap arjuna dengan senyuman lebarnya.

“Hah? Kamu… kamu Apa?!” sumpah aku tidak mengerti dengan pria ini, ucapannya membuat aku kesal saja. Aku sudah terlihat marah dan kesal sementara dia terlihat santai dan bahagia. Kenapa ada orang seperti ini?

“maksudku seperti aku yang mengatakannya padamu, aku bertemu dengan seseorang, kau juga katakan padaku jika sedang dekat dengan seseorang, jadi aku bisa membantumu memberikan alibi, jika ada orang yang bertanya padaku” ujar Arjuna. Ni pria sudah gila atau kesadarannya sudah hilang, aku kan sudah menikah bagaimana bisa aku berusaha mencari pria lain!

Aku masih terbatuk pelan, aku menatap arjuna dengan tatapan bingung, “tunggu, aku masih belum mengerti” sanggah ku cepat.

“Begini, aku tidak akan melarang mu untuk mendekati pria lain atau mencari pacar, tapi setidaknya aku harus tau siapa dia, karena aku bisa berpura pura tau kalau kau sedang meeting penting dengan orang itu, aku juga punya kekasih, dan aku sudah memberitahumu, jadi kalau orang mengatakan aku bertemu dengan orang lain kau bilang saja kau sudah tau karena aku memang sudah memberi tahumu” apa Arjuna sedang mengajakku bekerja sama.

Pria gila! aku ingin sekali mencolok garpu yang aku pegang ke arahnya, kalau dia sudah punya kekasih kenapa harus menikah denganku! Dasar pria gila.

“Kekasih?!” pekikku tertahan.

“Gak anehkan pria sepertiku punya kekasih” balasnya santai.

‘Aneh! Goblok!’ teriakku dalam hati, apa gunanya aku menikah kontrak kalau dia sudah punya kekasih. NI pria normal gak sih! Kalau punya kekasih ya menikahlah dengan kekasihnya!

Aku akhirnya mengeluarkan senyum terpaksa, “benar, kau benar sekali, pria sekeren dan setampan dirimu tidak punya pacar itu baru aneh, tapi kenapa kau yang mempunyai pacar menikah denganku?” balasku sambil mengeratkan gigiku, kesal tentu saja aku kesal dengan pria gila ini, aku sama sekali tidak mengerti dengan isi otak pria ini.

“Kau ingatkan dengan peraturan kita, jangan pernah ikut campur dengan privasi masing masing, yang aku cuma mau bahas denganmu adalah, jangan sampai ketahuan kalau kau sedang mendekati pria lain, kasih tau saja padaku, bahwa kau sedang dekat dengan pria ini dan selesai, aku akan membantumu untuk menutupi kebersamaan mu dengan pria itu, aku tidak akan bertanya kenapa kau mengejarnya atau mencintainya, karena itu privasimu kau tidak perlu menjelaskan padaku, jalani hidup kita masing masing itu kan peraturan kita, kita bebas mengejar cinta kita, dan tidak mencampuri hidup masing masing, aku hanya mengatakan ini, lanjutkan makan mu, aku mau mandi” Arjuna langsung beranjak dari hadapanku dan pergi begitu saja.

Jadi maksudnya berbicara padaku untuk memperingati ku jika di kemudian hari aku jatuh cinta dengan pria lain, aku harus memberitahu dia agar dia bisa membantuku menyembunyikan hubunganku dengannya, Apa dia sudah gila!

Aku memejamkan mata dan mengatur nafasku dengan pelan pelan, agar aku bisa mengendalikan diriku yang sebentar lagi akan mengamuk.

Bukan, bukan arjuna yang gila Tapi aku! Aku yang sudah gila mau saja menerima perjanjian dengan pria itu! Dia itu pria gila! Seenaknya saja menandatangani surat pernikahanku! Seenaknya memutuskan kapan bercerai! Dan sekarang peraturan! Sumpah aku benar benar gila karena pria itu.

Dia sudah punya pacar, dan aku bisa juga punya pacar jika aku memberi tahunya, emang dia siapa? Seenaknya saja memutuskan hidupku, kenapa dia tidak menikah dengan pacarnya saja! Apa pria itu membenci pernikahan makanya tidak mau menikahi kekasihnya.

“akkrrhhggg!” aku mengacak rambutku frustasi, ngapain aku sibuk memikirkan alasan kenapa dia dan kekasihnya tidak menikah, itu bukan urusanku. “lanjutkan saja makananmu naura” gumamku pada diriku sendiri. Mau Arjuna punya kekasih atau tidak, hal seperti itu tidak akan menggangguku, pernikahan kami hanya pernikahan kontrak, peraturannya tidak boleh mencampuri hidup masing masing.

‘deg deg deg’ aku memegangi jantungku yang terasa sakit. Kenapa aku bisa seperti ini, kenapa hatiku sakit mendengar dia punya kekasih? Ayolah naura! Kau harus melupakan itu! Harus.

...🎀🎀🎀🎀🎀...