Senja Anjani, seorang gadis muda yang harus menjalani kehidupan penuh luka, air mata, serta cobaan hidup tidak ada habisnya.
di umurnya yang belum genap 22 tahun, ia kehilangan kesuciannya, di renggut secara paksa oleh Sagara Rahardian, yang tidak lain adalah kekasihnya.
Akibat kejadian satu malam, banyak kesalahpahaman terjadi pada perjalanan hidup mereka.
Benci dan cinta saling berebut untuk menguasai mereka.
"Sampai ragaku tak lagi bernyawa,
kebencian ku kepada mu akan tetap membara" (Senja)
Ayo...ikuti kisahnya 😍
*** hai Semuanya, mohon dukungannya ya, mohon kritik, serta sarannya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nay'ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesepakatan
*** Selamat datang 🤗
Happy reading 😍
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Nona Senja, silahkan tunggu sebentar di ruangan ini, Tuan Sagara, sedang menerima tamu!" Lidya mengarahkan Senja untuk duduk di ruang tunggu.
"Baik Bu, tetapi tidak lama kan? kalau masih lama lebih baik saya pulang aja dulu!"
"Eh, jangan Nona, sebentar lagi pasti pertemuan Tuan Sagara dan tamunya selesai!" Lidya menjawab dengan yakin, jangan sampai nona Senja pergi, bakal dapat tugas yang berat ia hari ini dari atasannya.
Beberapa saat kemudian. pintu ruangan kerja Sagara terbuka.
"Anyelir, sudah aku katakan jangan menganggu saat jam kerja!" ucap Sagara tanpa melihat siapa yang datang.
"Aku bukan istrimu, Sagara, apa yang sudah kamu lakukan terhadap bisnis mama Nita?"
Belum sempat Sagara sadar dari keterkejutannya. tiba- tiba sebelah sepatu flatshoes melayang ke arah wajahnya.
"Auhhss" Agam meringis sakit, memegang belakang kepalanya yang terkena timpukan sepatu Senja.
Sagara menggunakan tubuh Agam sebagai perisainya, Mira sebisa mungkin menahan tawanya.
"Ma-af Pak, saya tidak bermaksud melempar, Anda!"
"Tidak apa-apa, Nona"
"Kalian berdua, segera keluarlah!" Sagara mengusir kedua asistennya, jika tadi mereka di tahan saat ada Anyelir, sekarang mereka langsung di usir pergi saat kedatangan Senja.
"Duduklah, ibu dari anak-anakku" Sagara mempersilahkan Senja untuk duduk, sembari memungut sepatunya tadi.
"Jangan sok manis kamu, cepat katakan! kamu kan, dalang di balik hancurnya bisnis mama Nita!"
"Ya benar, aku pelakunya!" Sagara mengakui perbuatannya dengan tenang.
"Iblis kamu Sagara, belum puas kamu mengusik kehidupan ku, kenapa kehidupan mama Nita juga kamu hancurkan?"
"Yang mengubah ku, menjadi seperti iblis, tidak lain adalah dirimu Senja, jadi terima saja sifat dan sikap iblis calon suamimu ini!"
"Ya Allah, ingin rasanya aku mencakar wajahnya."
Heuheums, Senja menjatuhkan dirinya di sofa empuk, Dia harus memikirkan cara supaya Sagara mengembalikan usaha mama Nita seperti sedia kala.
"Apa yang dapat aku perbuat? agar usaha mama Nita tidak kamu usik lagi!"
Melihat Senja mulai melunak, Sagara terlihat sangat senang, ini yang Dia inginkan. Senja masuk dalam perangkapnya.
"Ayo, kita bahas sembari makan siang" Sagara berjongkok mengambil kaki kiri Senja yang terbalut kaos kaki muslimah, lalu memakaikannya sepatu yang tadi sempat menjadi senjata Senja.
"Apa yang kamu lakukan?" Senja menarik kakinya dari tangan Sagara, namun tidak berhasil.
"Shuttt, Diam dan menurut lah, sudah selesai!"
Sagara berdiri, setelah memasangkan dengan benar sepatu milik Senja, ia membuka jas nya lalu menyampirkan di pundak Senja yang ikut berdiri.
"Jangan di lepas, baju yang kamu kenakan, masih sedikit memperlihatkan lekuk tubuhmu!" padahal Senja sudah memakai pakaian longgar, atasan kemeja Tunik serta rok dengan warna senada.
"Jangan mengambil kesempatan, di situasi yang tidak tepat seperti ini, Sagara!!" peringat Senja, ia sedikit merinding ketika tadi Sagara bersikap manis.
"Aku gak mau ikut kau pergi, jadi segeralah katakan apa syaratnya untuk menyelamatkan bisnis Mama ku!" Senja masih bersikeras.
"Baiklah, jika kamu tidak mau menuruti keinginanku, maka tidak ada pembahasan apapun!"
Melihat seringai licik Sagara, Senja menjadi semakin membenci pria culas itu. mau tidak mau Dia mengikuti langkah kaki Sagara.
Ketika membuka pintu ruangannya, Sagara langsung memberikan perintah serta peringatan kepada para orang kepercayaan yang selalu standby di depan ruangannya.
Ruangan Mira, Agam, serta Lidya, tergabung menjadi satu, hanya dinding penyekat kaca yang menjadi pembatasnya, Lidya berada di meja paling depan dekat dengan pintu ruangan kantor Sagara.
"Kalian jangan mengikuti Saya, Mira tolong pesankan ruangan VIP di restauran seafood keluarga Setiawan!"
"Baik Tuan"
Sepanjang perjalanan dari masuk lift sampai keluar gedung perkantoran, Senja tetap menunduk tidak berani menegakkan kepalanya, sedikit ia melirik banyak pasang mata sedang memperhatikan mereka.
Sagara selalu menyamai langkah kaki Senja. Tentu saja hal itu menarik perhatian penghuni kantor, di tambah Senja memakai jas milik Sagara.
Mobil Sagara sudah terparkir manis tepat di pintu masuk perusahaannya,
"Masuklah!" Sagara membukakan pintu penumpang untuk Senja, setelah memastikan Senja duduk dengan sempurna, ia berjalan cepat & duduk di kursi kemudi.
Perhatian manis Sagara tak luput dari pantauan para pasang mata yang penasaran, desas desus lembut pun bertebaran. mempertanyakan siapa gerangan wanita yang mendapatkan perhatian langka sang atasan mereka.
...****************...
"Cukup Sagara! aku gak mungkin bisa menghabiskan begitu banyak daging kepiting ini." tolak Senja, mereka sedang menikmati hidangan seafood kepiting saus tiram, lebih tepatnya Senja yang menikmati sedangkan Sagara dari tadi sibuk memisahkan daging kepiting dari cangkangnya.
"Ini yang terakhir, setelah itu makanlah perlahan, jangan terburu-buru, udang saus Padangnya ini juga enak" Sagara menyodorkan satu piring kecil udang tanpa kulit kepada Senja, ia baru saja menyelesaikan mengupas kulit udang tersebut.
Sagara tahu betul apa yang di sukai dan tidak di sukai oleh Senja Anjani, dulu ketika mereka masih menjalin kasih, Sagara sering membawa Senja ke pantai melihat Sunset dan makan Seafood.
Senja sangat menyukai menu seafood terutama Udang, Kepiting dan Kerang. tetapi ia paling malas mengupas kulitnya. maka dari itu Sagara lah yang selalu melakukan semua hal tersebut, Senja tinggal menikmatinya saja.
*** Beberapa saat kemudian
"Sekarang katakanlah, Aku mohon kepadamu, tolong kembalikan seluruh usaha mama Nita, jangan mempersulitnya, Sagara!" pinta Senja dengan lembut
Senja mulai belajar mengerti situasi saat ini, Sagara tidak bisa di kasari ataupun di tekan, Senja memilih mengalah demi mama Nita.
"Aku akan mengembalikan seluruh aset mama Nita, bahkan akan memperbesar bisnisnya!"
Mendengar hal baik yang di ucapkan oleh Sagara, segera senyum manis terbit dari bibir Senja.
"Tetapi, setelah kita menikah!"
Senyum Senja pudar berganti menjadi raut jengkel.
"Jangan gila kamu Sagara, sadar diri sedikit akan statusmu yang masih menjadi suami Anyelir!!" peringat Senja.
"Sebentar lagi, aku akan berganti status menjadi Seorang duda, lalu tidak lama setelahnya, kembali lagi menjadi seorang suami yang setia untuk mu!"
"Kamu sengaja kan? menggunakan mama Nita untuk menekan ku, agar aku menuruti semua keinginan gila mu itu!"
"Tepat, kamu sangat pintar dalam menganalisa, selama ini kekuatan mu adalah mama Nita, beliau berhasil menyembunyikan kalian dengan begitu baik, jadi untuk mengantisipasinya, tentu saja aku harus melumpuhkan jalannya, bukan?"
"Jahat kamu, sungguh tidak berhati nurani!"
"Aku hanya mengambil apa yang memang menjadi milik ku, Senja, dari awal kamu adalah milikku, hanya milik Sagara Rahardian seorang!"
Tanpa mereka sadari ada yang memantau semua kegiatan Sagara dan Senja, dari dalam sebuah mobil berkaca gelap yang sedari tadi mengikuti laju mobil Sagara, sudah banyak foto dan video yang berhasil di abadikannya. apa yang kini ada dalam genggamannya, dapat mengguncang dan membuat heboh dunia hiburan Tanah Air.
~ Bersambung ~
Jika suka, mohon tinggalkan jejak like, Subscribe serta gift ya kak, Terimakasih ♥️
padahal ini udh aku tunggu2 up nya... 🥰🥰 kngn sm si kembar . kangn bngt sm kakek agam..🤣🥰🥰🥰😘😘😘