Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit apa?
...Sebelum membaca, boleh diberikan vote 🎟️ dan secangkir kopi dulu ...
Lea masih bertahan di ranjangnya, meskipun matanya sudah terbuka. Tapi tubuhnya terasa lelah bukan main, remuk! Lebih tepatnya begitu, sedangkan sang pelaku tampak tersenyum senang. "Ayo ku gendong sayang." Ujar Xavier melihat keadaan istrinya.
"Mandi saja!" Jelas Lea dengan wajah garang.
"Ya, baiklah istriku. Hanya mandi." Xavier bersiap menggendong istrinya, tapi ketukan pintu menganggu.
"Siapa?"
"Saya mau mengantarkan minum Tuan." Terdengar suara pelayan dibalik pintu. "Masuklah!" Titah Xavier, dan ya terlihat pelayan yang berumur 40 tahun masuk dengan minuman yang ia bawa dengan hati-hati.
"Permisi tuan, nyonya. Ini minuman nya."
"Terimakasih. Kau bisa kembali." Ujar Lea.
"Baik nyonya." Xavier tampak diam menahan untuk adegan berikutnya sebelum pintu itu tertutup.
"Ok! Waktunya mandi sayang!" Lea yang terkejut dan belum siap menggertakkan kakinya seperti ikan yang menggelepar di darat, dan kaki itu menyenggol sesuatu.
Suara pecahan langsung terdengar dengan penampakan cairan bewarna yang menghiasi lantai bersih mengkilap di kamarnya. "Lihat! Karena ulah mu, minumannya jadi tumpah!" Ujar Lea kesal melihat minumannya sudah meleber kemana-mana.
"Nanti dibuatkan lagi. Sekarang, waktunya mandi!" Menahan kesal, Lea membiarkan tubuhnya dibawa masuk ke kamar mandi dengan perasaan Xavier yang senang bukan main.
Sedangkan dibawah, manik Merlin curi-curi pandang melihat nampan yang sudah kosong dibawa oleh pelayan lain. 'Bagus! Tinggal tunggu saja!'
"Ayo sajikan makanan nya! Karena sebentar lagi waktunya sarapan, nyonya dan Tuan juga akan segera turun!"
"Ya, kita tidak boleh terlambat meskipun Tuan rumah akan terlambat."
"Maksudmu?" Pelayan lain tampak penasaran dengan maksud ucapan rekan kerja mereka. Yang ditanya tampak tersenyum sendiri dan diam sejenak, Merlin yang juga penasaran membatalkan langkahnya.
"Hei! Cepat jawab!" Ujarnya menyenggol bahu rekan kerjanya.
"Anu... I-tu.... Tuan dan nyonya tampak bulan madu. Seperti pengantin baru!" Jelasnya dengan senyum yang tidak pudar.
"Astaga, aku pikir apa. Kita kan juga tau bagaimana hubungan nyonya dan Tuan. Mereka itu tetap mesra."
"Iya, aku harap bisa menemukan pria seperti itu juga!" Para pelayan asyik bergosip memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kemesraan itu. Tentu saja membuat telinga Merlin merasa panas.
**********************
"Loh, Daddy. Mommy mana?" Tanya Sera dan diangguki oleh yang lainnya. Mereka melihat kursi makan Lea kosong.
"Itu, mommy kalian kurang enak badan."
"Sakit apa Daddy? Sudah panggil dokter belum?" Tanya Xander bertubi-tubi.
"Tenang saja. Itu hal yang biasa, bukan hal serius. Ataupun bisa diobati secara medis." Jelas Xavier dengan tenang.
"Maksud Daddy? Sakit apa?" Tanya Lexa yang masih bingung. Sedangkan Merlin sudah merasa senang, meskipun dia tidak mendengar jelas pembicaraan di meja makan itu. Tapi tetap saja dia sudah senang melihat ketidakhadiran Lea.
"Ya, kalian akan tau nanti setelah menikah."
"Maksud Daddy......." Xavier mengangguk mantap dengan pemikiran anak-anaknya.
"Daddy!" Pekik mereka bersamaan dan Xavier tertawa dibuatnya. Merlin yang melihat tawa itu menjadi penasaran. Dia melangkah pelan ingin mendengar pembicaraan.
"Baiklah, ayo Daddy antar kesekolah!" Sera mengangguk begitu juga Lexa. Mereka meninggalkan meja makan.
"Pelayan! Sudah antarkan makanan untuk nyonya?" Tanya Xavier sebelum menghilang dari ruang makan.
"Sudah Tuan." Jawab pelayan.
"Bagus. Aku akan segera kembali dan pastikan keadaan nyonya baik."
"Baik tuan." Xavier sepenuhnya menghilang dari pandangan. Merlin masuk mendekati meja makan, dia ingin mengetahui kabar Lea, atau seberapa terlaksana rencana nya.
"Apa sekalian obat?" Tanya Merlin pada pelayan lain.
"Untuk apa?" Balas pelayan yang tidak mengerti dengan pertanyaan Merlin.
"Ya, bukannya nyonya Lea sakit?" Tanya Merlin.
"Iya, tapi karena serangan dari tuan Xavier. Bukan karena hal lain." Jelasnya sambil terkikik.
"Iya. Jadi untuk apa? Nyonya Lea hanya butuh istirahat setelah digempur semalaman. Kau pasti tau dengan baik." Jelasnya pada Merlin.
"Ya, sampai-sampai jus tadi jadi korban keganasan keduanya! Semuanya tumpah! Aku baru saja membereskan nya!"
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏
semoga ketahuan n di gagalin