Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.
Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.
Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.
Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.
Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Suka
Gyuttt...
Daniel mengepalkan tangannya melihat perhatian yang Jessica berikan pada Luhan. Jelas-jelas dia bukan siapa-siapa baginya, tapi Jessica begitu perhatian pada pria itu. Mulai dari menyiapkan makan malam, menyiapkan kamar tamu sampai mengobati lukanya. Melihat kedekatan mereka berdua membuat dada Daniel seperti ditekan.
Dengan perasaan yang campur aduk. Daniel menghampiri mereka berdua, lalu menarik Jessica dan membawanya meninggalkan meja makan. Bahkan dia tidak menghiraukan teriakan wanita itu yang minta untuk dilepaskan.
"Daniel, apa-apaan kau ini?! Lepaskan aku!!" bentak Jessica emosi. Namun Daniel bersikap seolah-olah dia tuli. Dia terus menyeret Jessica dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka.
Daniel mengunci pintu kamarnya lalu mendorong Jessica ke tempat tidur lalu mengunci pergerakannya. "Yakk!! Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!!" teriak Jessica menuntut.
"Kau membuatku hilang kesabaran, Jess. Untuk itu aku akan menghukum mu. Bukankah ini yang selama ini kau inginkan, lima tahun pernikahan kita, kau menginginkannya bukan? Dan malam ini aku akan mengabulkannya." ucap Daniel berapi-api.
Merasa terancam. Jessica pun tidak tinggal diam. Dia segera mendorong Daniel yang berusaha untuk menciumnya, menjauh darinya. Dengan emosi yang sampai di ubun-ubun, Jessica menampar Daniel dengan keras dan menatapnya tajam.
"Kau keterlaluan!!" teriak Jessica dan pergi begitu saja. Meninggalkan Daniel yang tampak membatu di tempat tidur mereka.
Luhan sudah berdiri disamping pintu kamar Jessica, ketika pintu itu terbuka. Pria itu bersandar pada dinding, dengan kedua tangan yang tersembunyi disaku celana hitamnya.
Dan keberadaannya membuat Jessica sedikit terkejut. "Apa perlu aku turun tangan dan memberinya pelajaran?" ucap pria itu tanpa menatap lawan bicaranya. Mata kiri Luhan tertutup, sebelum akhirnya terbuka dan mengunci biner mata Hazel milik Jessica.
Wanita itu menghela napas. Dia menggeleng. "Tidak perlu, masalahku dan dia aku bisa menyelesaikannya. Sebaiknya kita turun, aku masih lapar," ucapnya lalu menarik Luhan kembali ke meja makan. Meskipun dia sudah kehilangan nafsunya karena sikap Daniel pada Jessica, tapi Luhan tetap menurutinya.
Luhan memiliki alasan kuat kenapa dia memilih untuk diam saja dan tidak ikut campur. Dia memang mencintai Jessica, namun Luhan masih tahu batasannya. Meskipun mereka pernah tidur bersama, bahkan melakukan hubungan terlarang. Tetapi Luhan tidak ingin ikut campur.
Dia tidak ingin terlibat terlalu jauh dalam biduk rumah tangga mereka berdua. Namun Luhan juga tidak akan tinggal diam jika Daniel sudah keterlaluan. Dan Luhan tidak perlu turun tangan bila Jessica masih mampu mengatasi masalahnya. Dibandingkan dengan siapa pun, Luhan mengenal Jessica lebih dari siapa pun, termasuk Tuan Besar Valerie dan Daniel.
xxx
Anita dan Yuri sangat bahagia. Bagaimana tidak, setelah sekian lama, akhirnya mereka berdua bisa jalan-jalan dan makan mewah di restoran bintang lima, Amanda yang mentraktir mereka berdua. Selain makan di restoran bintang lima, Amanda juga mengajak mereka berdua berbelanja, dan membelikan apapun yang mereka inginkan.
"Amanda, kau memang yang terbaik. Sejak awal Bibi hanya menyukaimu dan menginginkanmu menjadi menantu keluarga Lee. Tapi Daniel yang bodoh itu malah memilih wanita yang tidak jelas asal-usulnya, dan itu membuat Bibi kesal setengah mati." Tutur Anita. Dia bersikap begitu manis pada Amanda, sikap yang tidak pernah dia tunjukkan pada Jessica yang notabenya adalah menantunya.
"Itu benar Kakak Ipar, kenapa kalian tidak menikah saja. Bukankah kalian berdua saling menikahi, lagipula pria beristri lebih dari satu itu adalah hal yang lumrah." Ujar Yuri menyahuti.
Amanda tersenyum. "Aku memang mencintai Daniel, tapi bukankah cinta itu tidak harus memiliki. Aku tidak ingin dicap sebagai wanita tidak benar karena merebut suami orang lain." Jawabnya.
Bukan, tentu bukan itu alasannya. Sejak awal Amanda sudah tahu jika Daniel telah menikah, bahkan ketika dia mencoba masuk kembali ke kehidupannya. Dan apalagi tujuan Amanda jika bukan karena ingin memulai kembali hubungannya dengan Daniel.
Namun sekarang dia berubah haluan setelah bertemu dengan Luhan, menurut Amanda dia lebih segalanya dari mantan kekasihnya itu. Dan Amanda akan bermain dengan sangat cantik untuk mendapatkan perhatian darinya.
"Sudah malam, ayo pulang." Ajak Amanda pada Yuri dan Anita. Mereka berdua mengangguk, ketiganya lalu meninggalkan pusat perbelanjaan.
xxx
Daniel tersenyum saat melihat Jessica memasuki kamar mereka. Dia pikir istri cantiknya itu sudah tidak marah lagi padanya. Senyum lebar Daniel hanya disikapi dingin oleh Jessica.
"Sica, mulai malam ini kita akan tidur satu kamar lagi. Kita berbagi kamar seperti dulu, saling memeluk ketika tidur. Kita buka lagi lembaran baru, kau kau kan?" Daniel menatap Jessica yang hanya menatap datar padanya.
Jessica menghela napas. "Guci yang telah retak tidak mungkin bisa diperbaiki lagi Daniel, begitupun dengan hubungan kita. Sebaiknya kau renungi saja kesalahanmu, kau boleh menempati kamar ini sesuka hatimu, aku akan tidur di kamar lain." Jessica mengambil selimut dan guling miliknya lalu membawanya keluar dari kamarnya.
"Sica, kau mau kemana? Ini kamar kita, apa kau begitu keberatan untuk berbagi kamar denganku? Aku salah, aku minta maaf. Tapi Baiklah kalau kau memang keberatan, aku akan tidur di luar, kau tidur saja disini." pinta Daniel.
"Baguslah kalau kau sadar diri." Ucap Jessica menimpali.
Daniel mengepalkan tangannya. Dadanya semakin sesak dengan sikap dingin Jessica padanya. Apakah benar-benar sudah terlambat untuk memperbaiki semuanya? Hubungan Mereka yang telah retak, Daniel benar-benar ingin memperbaikinya.
Diam-diam Daniel terus memperhatikan wanita itu yang sedang sibuk mengganti sprei dan menata dua bantal ditempat tidur.
Dua bantal? Daniel bertanya-tanya, bukankah Jessica hanya tidur sendirian, lalu bantal satu lagi untuk siapa? Amanda? Rasanya tidak mungkin. Atau mungkin untuk dirinya? Daniel tersenyum lebar, lagipula jika bukan untuknya, memangnya untuk siapa lagi.
Tiba-tiba Luhan masuk ke dalam dan melewati Daniel begitu saja. Dia begitu terkejut dengan kemunculan pria itu. Yang artinya bantal itu bukan untuk dirinya, tapi untuk Luhan.
"Ge, kau pasti lelah, sebaiknya cepat istirahat." pinta Jessica tersenyum.
Daniel mendekati Jessica dan menatapnya dengan pandangan bertanya. "Sica, apa-apaan kau ini, jadi bantal itu untuknya? Apa kau tidak waras, kau itu sudah memilik suami tapi kenapa malah tidur dengan pria lain? Sebenarnya kau anggap apa aku ini, pajangan?! Kau jangan keterlaluan!!" bentak Daniel emosi.
Jessica menatap Daniel dengan sinis. "Jangan berlagak kau yang paling benar, dan paling tersakiti Daniel. Kau yang memulainya lebih dulu, jadi terima saja. Daripada kau sibuk marah-marah tidak jelas. Sebaiknya bantu mantan kekasihmu itu yang tampak kesulitan membawa belanjaannya yang segudang. Keluarlah, kami mau istirahat." pinta Jessica sambil mendorong Daniel keluar dari kamar.
Wanita itu menghela napas. Menutup matanya sejenak, kemudian dia menghampiri Luhan dan berbaring disampingnya. Jessica tidak akan membiarkan Daniel dan keluarganya terus-menerus menginjak-injak harga dirinya. Lagipula mereka sudah salah menilainya, karena Jessica bukankah wanita yang lemah.
xxx
Bersambung
